I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak. keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. tinggi. Keadaan ini dapat dijadikan modal Indonesia dalam menanggapi

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

BIO306. Prinsip Bioteknologi

I. PENDAHULUAN. Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada tanaman

I. PENDAHULUAN. Fauna (CITES), P. pruatjan masuk ke dalam daftar Appendix I yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 STUDI KEKERABATAN FENETIK BEBERAPA JENIS TANAMAN SAWO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan diketahui memiliki level

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tepi laut hingga dataran tinggi. Familia Pandanaceae terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbesar di seluruh dunia. Nenek moyang ikan mas diduga berasal dari Laut Kaspia

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Burung anggota Famili Columbidae merupakan kelompok burung yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai pendegradasi sampah organik, pakan ternak, bahan baku obat,

BAB I PENDAHULUAN. kering tidak lebih dari 6 bulan (Harwood et al., 1997). E. pellita memiliki

BAB I PENDAHULUAN. flora yang dapat ditemukan adalah anggrek. Berdasarkan eksplorasi dan

berdasarkan kriteria Gleason dengan LD mg kg BB -1 dan tidak ditemukan gejala klinis ketoksikan yang nyata pada mencit sebagai hewan

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TELAAH PUSTAKA. 6. Warna buah Buah masak fisiologis berwarna kuning (Sumber : diolah dari berbagai sumber dalam Halawane et al.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Hutan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai

DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh

I. PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Hingga saat ini jati masih menjadi komoditas mewah

BAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jeruk merupakan salah satu tanaman buah yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yaitu di Aceh, Tapanuli dan Kerinci. Dalam perkembangannya tanaman

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. berikut: Kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae,

Biaya Disetujui Tanggapan dan Saran. No Perguruan Tinggi Judul Penanggung Jawab

I. PENDAHULUAN. Management of Farm Animal Genetic Resources. Tujuannya untuk melindungi dan

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl.) BERDASARKAN PENANDA RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD) YULISTIA WULANDARI

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman andaliman adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat potensial. Lahan pertanian yang subur merupakan media berbagai tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kayu juga merupakan komoditi ekspor, penghasil devisa, maka kualitas kayu

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA. Andaliman termasuk tanaman perdu. Hsuang Keng (1978 dalam Wijaya, Zanthoxylum; spesies: Zanthoxylum acanthopodium DC.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti berkurangnya luas kawasan hutan

V. PRODUKSI HASIL HUTAN

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki mega biodiversity

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan indikator terpenting dalam meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

BAB I PENDAHULUAN. adalah sengon (Falcataria moluccana). Jenis ini dipilih karena memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

I. PENDAHULUAN. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kamboja (Plumeria sp.)

BAB I PENDAHULUAN. unggul yang telah dihasilkan dibagi menjadi empat generasi, yaitu: Generasi-1 ( ) : Seedling selected

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan

I. PENDAHULUAN. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan yang mempunyai fungsi perlindungan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jarak Kepyar

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis),

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tropis. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki posisi geografi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ikan, sebagai habitat burung-burung air migran dan non migran, berbagai jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Angiospermae, Sub-kelas : Monocotyledonea, Ordo : Arecales, Famili : Arecaeae,

BAB I PENDAHULUAN. Gurame merupakan ikan air tawar yang berada di perairan Indonesia dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Spesies ikan malalugis atau juga disebut layang biru (Decapterus

PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati utama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki 3 pasang

TINJAUAN PUSTAKA Artemisia annua L.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

PENGANTAR ILMU TAKSONOMI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. fenotipe yang diamati menunjukkan kriteria keragaman yang luas hampir pada

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. runcing mendukung burung ini untuk terbang lebih cepat. Burung walet sarang

TINJAUAN PUSTAKA. Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : Curculionidae) Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yakni

BAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki manfaat

ABSTRAK Polimorfisme suatu lokus pada suatu populasi penting diketahui untuk dapat melihat keadaan dari suatu populasi dalam keadaan aman atau

BAB I PENDAHULUAN. Udang merupakan komoditas unggul Indonesia. Udang windu (Penaeus

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal Indonesia dalam menanggapi persaingan global yang semakin gencar. Keunggulan komparatif Indonesia terletak pada tersedianya sumber alam hayati yang hanya bisa diungguli Brazil (Amerika Selatan) dan Zaire (Afrika). Negaranegara lain tidak memiliki kekayaan alam yang begitu besar keanekaragamannya. Apabila keunggulan komparatif ini dikembangkan dengan sumber daya manusia yang maju dan berkemampuan memberi nilai tambah pada sumber daya hayati, maka terbentuklah produk yang memiliki potensi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu diperlukan kegiatan eksplorasi serta penggalian informasi genetik terhadap sumber daya hayati, dalam hal ini adalah upaya penanaman tanaman unggul supaya dapat menghindari hilangnya keanekaragaman genetik. Keanekaragaman genetik menunjuk pada variasi genetik di dalam spesies yang meliputi populasi yang perbedaannya jelas di dalam spesies yang sama. Sampai saat ini pengukuran keanekaragaman genetik dipakai terutama untuk spesies yang sudah dibudidayakan dan populasi yang terdapat di kebun tanaman. Keragaman merupakan hal penting dalam pemuliaan karena dapat ditemukan berbagai sumber gen untuk perbaikan sifat suatu tanaman dan upaya untuk peningkatan hasil benih (Sofro1991). 1

2 Araucaria cunninghamii adalah salah satu jenis tanaman hutan asli Indonesia yang tersebar di daerah Papua. Di Indonesia, untuk tanaman berdaun jarum yang saat ini banyak dikembangkan termasuk pemuliaannya barulah Pinus merkusii. Akan tetapi A. cunninghamii telah memberikan nilai ekonomi yang cukup tinggi di Papua New Guinea (PNG) dan Australia. Di Australia terutama daerah Queensland, pemuliaannya sejak tahun 1940 telah memberikan keuntungan yang cukup signifikan. Jenis ini merupakan sumber pokok kayu kualitas tinggi untuk industri. Kayunya sangat baik untuk bahan baku industri kertas dan pulp, plywood, vinir, panel, lantai, kerangka dan kayu pertukangan serta mengandung getah yang bisa disadap. Kayunya bersifat kokoh, memiliki tekstur yang halus, mudah untuk dipotong, mudah untuk digergaji, mudah untuk dipaku, dilem, diawetkan, dan dipolish. Sementara di PNG belum terlihat adanya keuntungan yang memadai dari hasil kegiatan pemuliaannya. Perbedaan ini terutama disebabkan karena adanya keterlambatan dalam hal produksi benih viabel yang bisa diperoleh dari kebun benih klonal yang ada di PNG, dan seandainya terdapat biji, tidak segera dapat dikumpulkan secara memadai karena adanya kesulitan dalam hal memperoleh benih untuk pembangunan pertanamannya (Dieter et al., 2002). Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dewasa ini memungkinkan saling menunjangnya perkembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Beberapa kemajuan tersebut antara lain adalah perkembangan ilmu biologi molekuler yang memungkinkan diperolehnya suatu marka (penanda) gen yang mengendalikan karakter target perbaikan dalam program pemuliaan

3 tanaman. Metode biologi molekuler berbasis pada molekul DNA dapat digunakan untuk analisis keragaman genetik, karena masing-masing individu memiliki urutan DNA yang berbeda. Informasi urutan ini dapat digunakan untuk mempelajari perbedaan genetik dan hubungan kekerabatan diantara organisme (Weising et al., 1993). Untuk mempelajari keragaman genetik yang lebih baik, diperlukan penanda yang dapat memberikan polimorfisme yang tinggi, konsisten, dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan maupun pada tahap perkembangan tanaman yaitu penanda DNA, antara lain RFLP (Restriction Fragment Length Polymorfism) dan RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). Salah satu penanda DNA yang telah banyak digunakan dalam mempelajari keragaman genetik tanaman adalah RAPD. Kelebihan RAPD dari penanda DNA lainnya adalah relatif sederhana, mudah preparasinya, lebih cepat memberikan hasil, dan tidak memerlukan informasi tentang latar belakang genom organisme yang akan diteliti dan untuk tanaman tahunan, RAPD ini sangat membantu dalam peningkatan efisiensi pada seleksi awal (Haymer, 1995; Grosberg et al., 1996; William et al., 1990). Dewasa ini, kegiatan pemuliaan dan upaya konservasi A.cunninghamii di Indonesia menjadi salah satu prioritas kegiatan penelitian. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi keragaman genetik dan hubungan kekerabatan dengan penanda molekuler yaitu RAPD yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat keragaman genetik di dalam dan antar populasi serta hubungan kekerabatan antara populasi-populasi jenis tersebut.

4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat keragaman genetik di dalam dan antar populasi dari tanaman A. cunninghamii? 2. Bagaimanakah hubungan kekerabatan antar populasi A. cunninghamii? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat keragaman genetik di dalam dan antar populasi dari tanaman A. cunninghamii 2. Mengetahui hubungan kekerabatan antar populasi A. cunninghamii D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat keragaman genetik di dalam dan antar populasi dan hubungan kekerabatan antar populasi A. cunninghamii dengan lebih lengkap dalam waktu yang relaif singkat. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dalam melakukan manajemen tanaman hutan terkait dengan upaya perlindungan dan pengelolaan hutan tropik dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

5 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk aplikasi terhadap program konservasi dan pemuliaan. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi penelitian selanjutnya.