BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. sedikit masalah yang dihadapi manusia. Melalui teknik persuasif, musyawarah,

Foto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N. Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

Advokasi : What and How?

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam 4 tahap, sesuai dengan tahapan krisis menurut Finks, yaitu: dan melakukan perubahan pejabat struktural;

BAB 1 PENDAHULUAN. melupakan lingkungan yang alami apa adanya. Modern cenderung terkait dengan

Cerdas untuk Mencerdaskan

PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI NON-PROFIT

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat hampir di seluruh negara. Humas atau. sekreatif mungkin karenanya ia harus dapat mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

X. KESIMPULAN DAN SARAN. identifikasi kemiskinan dan program strategi pemberdayaan masyarakat miskin

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

KOLABORASI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARU Lusi Dwi Putri 1)

Komite Advokasi Nasional & Daerah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jamsostek (Persero) mengenai proses kerja yang dilakukan Public Relations

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

Komunikasi Menggunakan Smart Chart (bagian 1) (disadur dari The Spitfire Strategies Smart Chart 3.0,

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB IX MANAJEMEN PERUBAHAN SISTEM PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi empat pilar sudah ada sejak tahun Untuk melaksanakan

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB VI KESIMPULAN. bahwa Pertamina Rewulu melakukan CSR karena kebijakan mandatori Pertamina

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB VI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. A. Perencanaan dan Penganggaran untuk Menunjang Tugas Pokok dan Fungsi Pemasyarakatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 9 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.I Kesimpulan Hasil penelitian ini menjawab beberapa hal, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian tesis ini,

BAB I PENDAHULUAN. berusaha menjadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui aktivitas sendiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

E-Government Capacity Check

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui observasi dan wawancara di organisasi non profit Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 5.1 Strategi Kampanye GIDKP Strategi kampanye yang dilakukan oleh GIDKP diakui oleh ketiga narasumber belum terancang secara sistematis dan terstruktur. Hal ini menjadikan kegiatan dan aktifitas yang dilakukan belum terfokus dan terarah secara maksimal. Banyak dari kegiatan yang dilakukan berdasarkan ajakan dan tawaran kerjasama dari organisasi lain walaupun tetap mengusung pesan sosial utama gerakan ini yaitu penggunaan kantong plastik secara bijak. Jika dikaji berdasarkan tahapan perencanaan strategi kampanye humas, berikut yang dapat peneliti simpulkan : A. Identifikasi masalah Meskipun strategi kampanye GIDKP belum terancang dengan sempurna dari sudut pandang humas, tetapi GIDKP telah dengan cermat memetakan khalayak dan membaginya sesuai dengan skala prioritas dan urgensinya kepada isu yang diangkat, dengan begitu kegiatan yang dilakukan sedikit banyak terfokus pada hal yang paling penting. 111

112 Dalam hal mengurangi penggunaan kantong plastik, GIDKP melihat bahwa yang paling utama adalah peraturan daerah yang harus dibuat dan ditegakan secara serempak agar masyarakat dapat lebih mengerti dan menerima isi pesan kampanye ini. Dengan demikian angka penggunaan kantong plastik dapat ditekan sebagaimana tujuan akhir yang ingin dicapai oleh gerakan ini. B. Perencanaan Dalam tahap perencanaan, setelah melakukan pemetaan khalayak GIDKP kemudian berusaha membuat sebuah program yang sebelumnya ditentukan melalui Group Discussion dengan para anggotanya atau yang biasa disebut dengan Working Group. Masingmasing perwakilan Working Group dapat memberikan idenya tentang kegiatan yang akan diadakan. Keterbatasan dana sebagai sebuah organisasi nirlaba sedikit banyak turut mempengaruhi kegiatan kampanye yang dipilih. Sementara dari sisi media yang digunakan dalam berkampanye, ketiga narasumber sepakat bahwa penggunaan media digital seperti website dan sosial media perlu lebih ditingkatkan.

113 C. Pelaksanaan Memahami bahwa pesan sosial yang diusungnya membutuhkan pendekatan yang intens kepaa pemerintah, maka GIDKP mengeluarkan banyak energi dan usahanya pada upaya advokasi untuk mendesak pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai kantong plastik. Salah satunya yang dilakukan dengan penandatanganan petisi #PayForPLastic. Kerja keras tim GIDKP berbuah manis, setidaknya di kota Bandung, pada Februari 2016 plastik berbayar akan coba diimplementasikan di gerai-gerai Circle K. Sementara di Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup telah memberikan akses langsung kepada GIDKP dengan dirjen pengelolaan sampah sebagai respon positif atas gerakan ini. Seiiring dengan itu community relations dengan berbagai organisasi nirlaba, komunitas lingkungan lainnya serta relawan juga dibina dengan baik. Kemitraan dengan pihak swasta seperti BodyShop dan Circle-K juga turut memainkan peranan penting dalam kegiatan kampanye GIDKP. D. Evaluasi dan pencapaian Selain perencanaan yang belum maksimal, GIDKP juga mengakui belum adanya sistem evaluasi yang tepat untuk dapat digunakan megukur secara cermat keberhasilan dari kegiatan-kegiatan yang dijalankan. Sejauh ini acuan keeberhasilan yang dapat digunakan adalah banyaknya pemberitaan di media yang menggunakan kata

114 kunci Diet Kantong Plastik dan prestasi lainnya yang berhasil diraih selama 2015. Dari keseluruhan proses wawancara dan observasi yang telah dilakukan peniliti dapat menyimpulkan bahwa secara garis besar meskipun GIDKP belum memiliki sebuah strategi kampanye humas yang matang namun kegiatan-kegiatan yang dilakukannya cukup banyak. Saat ini GIDKP menitikberatkan kegiatannya pada advokasi ke pemerintah. Hal ini dikarenakan masyarakat akan lebih mudah menerima isu kantong plastik ini jika peraturan-peraturan dan ketentuannya telah dibakukan secara resmi oleh pemerintah. 5.2 Hambatan Hambatan dan kendala yang ditemui oleh GIDKP berasal tidak hanya dari sisi eksternal organisasi namun beberapa juga dari sisi internal organisai. Setidaknya berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyebutkan enam hambatan yang ditemui GIDKP dalam kegiatan kampanyenya yaitu : a) Belum adanya perencanaan strategi yang terstruktur dengan baik b) Panjangnya birokrasi pemerintah dan dukungan dari kepala daerah c) Masyarakat di Jakarta yang multi kultur dan demografi yang amat luas d) Komitmen relawan e) Persaingan dengan segala jenis pesan sosial lainnya f) Penolakan maupun perbedaan persepsi dalam berbagai bentuk dari berbagai kalangan

115 Hambatan-hambatan yang ditemui diatas dapat menjadi salah satu bahan evaluasi GIDKP dan selayaknya sebuah perencanan program secara sistematis dapat segera dibuat. Tentunya perencanaan yang baik pun harus dieksekusi dengan pelaksanaan yang lebih fokus berdasarkan kebutuhan dan demografi yang sesuai dengan khalayak yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut demi membuat setiap kegiatan yang dilakukan lebih tepat guna dan kendala-kendala diatas dapat diminimalisir atau bahkan di hilangkan sama sekali. 5.2 Saran Dengan mencermati kesimpulan penelitian diatas, peneliti dapat memberikan beberapa saran. Saran akademis sebagai hasil pengamatan peniliti dari sisi akademisi dengan substansi Public Relations dan saran praktis yangs sekiranya dapat berguna bagi GIDKP. 5.2.1 Saran Akademis Dalam membuat sebuah rangkaian program kampanye sosial, memiliki pengetahuan mengenai perancangan sebuah strategi kampanye humas menjadi wajib hukumnya. Hal ini demi membuat sebuah program yang terarah, fokus dan efisien. Pengetahuan strategi komunikasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman juga perlu dikuasai untuk membuat isi pesan yang lebih dapat diterima oleh khalayak sebagai target programnya.

116 5.2.2 Saran Praktis Menurut hemat peneliti beberapa langkah praktis dapat diterapkan oleh GIDKP untuk mengoptimalkan strategi kampanye yang dimilikinya, sebagai berikut : a) Isu kantong plastik yang diangkat oleh GIDKP memiliki segmentasi khalayak yang amat luas karena penyelesaiannya memang memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyarankan agar GIDKP membuat sebuah perencanaan strategi kampanye humas berdasarkan metode pemecahan keseluruhan program public relations dalam sub bagian yang mudah untuk dikelola sebagaimana dijelaskan oleh Anne Gregory yang telah peneliti jelaskan sebelumnya di pada bab kajian pustaka. Dengan memecah program menjadi bagian yang lebih kecil maka rancangan kegiatan akan lebih terfokus. b) Berdasarkan pengamatan peneliti, Working Group GIDKP juga selayaknya dapat membuat sebuah perencanaan yang matang baik secara target maupun isi pesan. Jika diperlukan bisa saja GIDKP merekrut relawan untuk membahas dan menentukan strategi kampanye maupun strategi komunikasi yang tepat untuk diimplementasikan sesuai sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.