KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA. Ana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Susunan gigi yang rapi serta warna gigi yang putih merupakan faktor yang

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pulpa. Gigi manusia dapat berubah warna, itu dinamakan diskolorisasi gigi. (perubahan warna) (Grossman dkk, 1995)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk

Manfaat Buah Kering. Makan Sehat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Salah satu contoh sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahagian A. (40 markah) Jawab semua soalan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebunku Kebun Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, harus memenuhi kebutuhan akan pangan. 1. mengalami penguraian, sehingga nilai gizi dan kelezatannya akan

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 PRODUK DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a!

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

TINJAUAN PUSTAKA. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hasil peternakan yang sering kita jumpai dengan sangat mudah adalah

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jovi Nuriana Putra, 2015 Pewarisan Nilai Adat Pikukuh Tilu dalam Kepercayaan Sunda Wiwitan

I. PENDAHULUAN. Sejak dulu, tanaman aren atau enau merupakan tanaman penghasil bahanbahan

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

BAB I PENDAHULUAN. Pain atau dikenal dengan rasa nyeri pernah dirasakan oleh hampir semua

MITOS DI GUNUNG SLAMET DI DUSUN BAMBANGAN, DESA KUTABAWA, KECAMATAN KARANG REJA, KABUPATEN PURBALINGGA. SKRIPSI

Transkripsi:

KEANEKARAGAMAN HAYATI SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF KULTUR RELIGIUS MASYARAKAT SUNDA Ana

Mitologi Nyi Pohaci: penghargaan masyarakat Sunda pada Keanekaragaman hayati sumber pangan Dalam masyarakat sunda dikenal dengan mitos Nyi Pohaci yang dilambangkan sebagai dewi padi. Nyi Pohaci yang menyimbolkan padi berasal dari kata Sunda kuno, pwah aci, yang berarti sumber kehidupan. Mitologi Sunda mengandung filsafat atau struktur pemikiran masyarakatnya, dari mitologi inilah masyarakat sunda sangat menghargai keanekaragaman hayati yang dijadikan sebagai sumber bahan pangan demi kelangsungan hidupnya. Mitologi Nyi Pohaci mengajarkan bahwa semua tanaman memberikan manfaat hidup kepada manusia. Jadi, mitos Nyi Pohaci mengandung hasil renungan pemikiran manusia Sunda lama tentang bagaimana asal-usul adanya segala macam tumbuhan yang amat bermanfaat bagi masyarakat Sunda dan semua itu diperlukan orang Sunda setiap hari bagi kepentingan kelangsungan hidupnya.

dan Kami hamparkan bumi dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata. Untuk menjadi pengajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat) Allah Al Qaf 7-8

Prasasti Cibadak (1006-1016) yang berdasarkan sejarah Sunda dinilai merupakan prasasti tertua, peninggalan seorang raja Sunda Sri Jaya-bhupati Dalam prasasti tersebut ditetapkan Sungai Sang Hyang Tapak sebagai kabuyutan yaitu tempat yang disakralkan untuk ditaati oleh segenap rakyatnya. Salah satu terjemahan kutipan Prasasti Cibadak tersebut adalah : Selamat, dalam tahun saka 952 bulan Kartika tanggal 12 bagian terang hariyang- Kliwon-ahad wuku Tambir. Inilah saat raja sunda Maharaja Sri Jayabhupati Jayamanahen Wisnumurti samarawijaya Sakalabuana Mandaleswaranindita Harogowardana Wikramotungga-dewa membuat di sebelah timur Sanghyang Tapak dibuat oleh Sri Jayabhupati raja Sunda dan jangan ada yang melanggar ketentuan di sungai ini. Jangan ada yang menangkap ikan di bagian sungai ini mulai dari batas daerah kabuyutan Sanghyang Tapak di bagian hulu... Dengan kata lain bahwa pemanfaatan sumber hayati sangat dijaga dan warisan kabuyutan yang harus dijaga oleh masyarakat Sunda demi kepentingan kesejahteraan masyarakat.

SANGSAKALA PAJAJARAN KAWUNG MABUR CARULUKNA Enau Kehilangan Buahnya GULA LEUNGITEUN GANDUAN Gula Kehilangan Cirinya CIAMIS KARI PAITNA Air Manis Tinggal Pahitnya CIHERANG KANTUN KIRUHNA Air Bening Tinggal Keruhnya SAMAK TINGGALEUN PANDANNA Tikar ditinggalkan Pandannya KIAI LEUNGITEUN AJI Kyai Kehilangan Kemakbulannya PANDITA ILANG KOMARA Pemimpin Formal Kehilangan Wibawa KAHURUAN KU NAPSUNA Terbakar oleh Nafsunya

Pesan-pesan leluhur-leluhur Sunda sangat dihormati dan menunjukkan nilai tinggi dan strategis dari kabuyutan. Bahkan dalam pepatah Sunda dikenal dengan larangan atau tabu untuk merusak lingkungan hidup sebagai warisan kabuyutan dengan pepatah : Ulah sok nuar tangkal di sirah cai, pamali!. (jangan suka menebang pohon di dekat sumber air, pemali!)

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar) Ar Rum 41

Pola konsumsi pangan Masyarakat Sunda Bagi masyarakat Sunda pola konsumsi pangan sudah cukup bervariasi, walaupun untuk makanan pokoknya sebagian besar masih bergantung pada beras, kecuali untuk masyarakat kampung Sunda Wiwitan (masyarakat Baduy), kampung Naga (Tasikmalaya) dan kampung Cireundeu (Kb. Bandung) makanan pokoknya sebagian besar adalah non beras (beubeutian). Dalam pepatah Sunda dikenal dengan Raweuy beuweungan rambay alaen yang artinya banyak makanan karena banyak tanamannya. Pepatah ini mengimplikasikan bahwa sumber pangan akan berlimpah baik jenis dan macamnya.

Maka hendaknya manusia itu memperhatikan makanannya, sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebunkebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu. Abasa 24-32

Prinsip Pola Makan Sehat Variatif, Seimbang, Terbatas

"..., makan minumlah dan jangan berlebih-lebihan (melampaui batas yang dibutuhkan tubuh dan batas-batas yang dihalalkan). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"(qs Al Araaf (7) : 31).

Pepatah Sunda ada istilah kudu eureun memeh wareug, yang artinya harus berhenti sebelum kenyang dan makan jangan terlalu berlebihan

Penganjuran makan buah dan sayur-sayuran sangat masuk akal, karena tubuh manusia terdiri hampir 80 % air, maka makanan yang dimakan oleh manusiapun seharusnya juga makanan yang banyak mengandung air. Buah dan sayur adalah bahan pangan yang memiliki kandungan air yang cukup banyak, selain itu buah dan sayur kaya akan serat, vitamin, dan mineral, terutama karoten, berbagai vitamin B kompleks dan vitamin C yang berfungsi pula untuk menjaga stabilitas kondisi tubuh. Oleh karena itu buah-buahan dan sayur-sayuran harus terdapat dalam menu sehari-hari.

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma. Tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah... (al-an'aam [6]: 141).

Tradisi Sunda pada upacara-upacara adatpun memiliki hubungan yang cukup erat dengan nilai-nilai pelestarian keanekaragaman hayati sumber bahan pangan. Sebagai contoh pada upacara adat kehamilan, seperti upacara Opat Bulanan (empat bulanan), Nujuh Bulanan (upacara selamatan tujuh bulanan), atau pada upacara Reuneuh Mundingeun, salah satu syarat untuk hidangannya adalah membuat rujak yang isinya harus ada buah delima, mengapa harus disertai buah delima? padahal buah ini termasuk buah langka yang kini sukar untuk ditemukan.

Buah delima atau Punica granatum mempunyai berbagai keistimewaan, selain enak untuk dimakan, ia juga mempunyai kebaikan dari segi kesehatan. Zat besi yang terdapat dalam buah delima dianggap sebagai unsur penting dalam pembentukan darah merah. Seseorang yang kekurangan zat besi akan mengalami penyakit anemia. Delima mengandung potassium yang besar volumenya, selain dari mineral-mineral lain seperti fosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitaman-vitamin A, B1, B2, B3, dan C. Bereaksi bersama sodium, potassium mengatur ekuilibrium air tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal. Dengan memelihara keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga menunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsi secara teratur, mencegah edema (pembengkakan), dan mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah. Delima menghilangkan rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak dengan mudah, dan juga menguatkan jantung. Selain itu menurut penelitian semua bagian dari buah delima dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

Sebagai penutup,naskah kuno Sanghiyang Siksa Kandang Karesian (Tahun 1518 M), yang dikenal pada masa pemerintahan Sang Prabu Siliwangi di kerajaan Pajajaran, terdapat satu kalimat yaitu Ngertakeun Bumi Lamba yang dapat diterjemahkan dengan mensejahterakan kehidupan di dunia. Jadi para leluhur Sunda sebenarnya telah mengajarkan kepada kita bahwa salah satu tugas manusia hidup di dunia adalah untuk mensejahterakan seluruh makhluk hidup di dunia ini.

Hatur Nuhun, Terimakasih