RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-I/2003

dokumen-dokumen yang mirip
RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 004/PUU-I/2003

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 89/PUU-XIV/2016 Bilangan Pembagi Pemilihan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 142/PUU-VII/2009 Tentang UU MPR, DPR, DPD & DPRD Syarat menjadi Pimpinan DPRD

DAFTAR PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PENGUJIAN UU PEMILU DAN PILKADA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 123/PUU-XII/2014 Pengisian Pimpinan DPRD

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 066/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 008/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl. 12 Mei 2006

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 30/PUU-XIV/2016

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 29/PUU-XII/2014 Hak Politik Bagi Mantan Terpidana Politik

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 140/PUU-XIII/2015 Hak Konstitusional Untuk Dipilih Dalam Hal Pasangan Calon Berhalangan Tetap

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 94/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 Pengelolaan Pendidikan Tingkat Menengah Oleh Pemerintah Daerah Provinsi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 51/PUU-X/2012 Tentang Ambang Batas Perolehan Suara

III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XIV/2016 Upaya Hukum Kasasi dalam Perkara Tindak Pidana Pemilu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

KUASA HUKUM Munathsir Mustaman, S.H., M.H. dan Habiburokhman, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 18 Desember 2014

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XII/2014 Pembentukan Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 68/PUU-XII/2014 Syarat Sahnya Perkawinan (Agama)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-X/2012 Tentang Persyaratan Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 38/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Hak Recall

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 45/PUU-XV/2017 Kewajiban Pengunduran Diri Bagi Anggota DPR, DPD dan DPRD Dalam PILKADA

Ringkasan Putusan.

Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIII/2015 Penyalahgunaan Wewenang oleh Pejabat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 18/PUU-IX/2011 Tentang Verifikasi Partai

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PUU-VIII/2010 Tentang UU MPR, DPD, DPR & DPRD Hak angket DPR

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 4/PUU-XV/2017 Pemilihan Pimpinan DPR oleh Anggota DPR Dalam Satu Paket Bersifat Tetap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 2/PUU-XVI/2018 Pembubaran Ormas

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 063/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 98/PUU-XV/2017 Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Aparatur Sipil Negara

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 125/PUU-XIII/2015 Penyidikan terhadap Anggota Komisi Yudisial

KUASA HUKUM Dr. A. Muhammad Asrun, S.H., M.H., dan Vivi Ayunita Kusumandari, S.H., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor /PUU-VII/2009 tentang UU SISDIKNAS Pendidikan usia dini

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 12/PUU-XVI/2018 Privatisasi BUMN menyebabkan perubahan kepemilikan perseroan dan PHK

I. PARA PEMOHON Deden Rukman Rumaji; Eni Rif ati; Iyong Yatlan Hidayat untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut Para Pemohon.

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XI/2013 Pemberian Hak-Hak Pekerja Disaat Terjadi Pengakhiran Hubungan Kerja

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 86/PUU-XII/2014 Pengangkatan Tenaga Honorer/Pegawai Tidak Tetap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 006/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl 25 April 2006

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 49/PUU-XV/2017 Pembubaran Ormas

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 51/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Kuasa Hukum Badrul Munir, S.Sg., SH., CL.A, dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 April 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 60/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 115/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilukada Serentak Akibat Calon Tunggal

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Ringkasan Putusan. 1. Pemohon : HABEL RUMBIAK, S.H., SPN. 2. Materi pasal yang diuji:

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 023/PUU-I/2003

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XIII/2015 Pemberian Manfaat Pensiun Bagi Peserta Dana Pensiun

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XIV/2016 Dualisme Penentuan Unsur Pimpinan DPR Provinsi Papua dan Papua Barat

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 072/PUU-II/2004

I. PEMOHON Serikat Pekerja PT. PLN, selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 66/PUU-X/2012 Tentang Penggunaan Bahan Zat Adiktif

Kuasa Hukum: Fathul Hadie Utsman sebagai kuasa hukum para Pemohon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 20 Oktober 2012.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 87/PUU-XIII/2015 Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam Bidang Ketenagalistrikan

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 071/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA : 40/PUU-X/2012

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 064/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 64/PUU-XV/2017 Keharusan Anggota DPR dan DPRD Mengundurkan Diri saat Menjadi Calon Kepala Daerah

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 004/SKLN-IV/2006 Perbaikan Tgl, 29 Maret 2006

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XVI/2018 Langkah Hukum yang Diambil DPR terhadap Pihak yang Merendahkan Kehormatan DPR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017

Transkripsi:

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-I/2003 I. PEMOHON SAID PRADONO BIN DJAJA dkk, yang dalam hal ini pemberi kuasa dan bertindak untuk sendiri dan atas nama anggota lembaga Perjuangan Rehabilitasi Korban Rezim Orde Baru. SUMAUN UTOMO dkk, Penerima kuasa dan bertindak untuk diri sendiri dan atas nama pimpinan lembaga Perjuangan Rehabilitasi Korban Rezim Orde Baru. II. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum a. Pasal 60 hurug g Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam G30S/PKI, atau organisasi terlarang lainnya ; Bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 III. ALASAN Pasal 60 huruf g Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 karena: A. Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum menegaskan syarat-syarat pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, yang apabila calon anggota warga negara telah berumur 60 tahun tetapi KTP-nya tidak seumur hidup dan KTP-nya ada tanda ET (bekas tahanan), maka tidak memenuhi syarat Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, karena telah dianggap sebagai bekas anggota Partai Komunis Indonesia atau terlibat langsung atau tidak langsung dalam G.30.S./PKI. Sedangkan dalam Pasal 27 UUD 1945 telah dinyatakan

secara jelas Segala warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. UUD 1945 adalah hukum dasar yang menjadi sumber dari segala UU dan peraturan atau sumber dari hukum positif Indonesia, oleh karena itu Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. B. Sebagai keterangan yang dapat dijadikan informasi dalam pengambilan suara tentang pembahasan Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum di DPR, bahwa Fraksi PDI-P menyetujui agar Pasal 60 huruf g tersebut dihapuskan seluruhnya, sedangkan Fraksi PKB dan Fraksi PP, menghendaki hanya kalimat yang tidak terlibat langsung dalam G.30.S/PKI atau organisasi terlarang lainnya dihapuskan. Akan tetapi Fraksi TNI/Polri tetap menghendaki Pasal 60 huruf g tersebut tetap dicantumkan utuh sebagaimana tersebut dalam UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum sekarang ini. C. Bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, yang berarti setiap warga negara berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuannya yang sama dihadapan hukum, serta setiap warga negara berhak atas status kewarganegaraan. Dengan demikian diskriminasi hak kewarganegaraan, yang mencabut atau membatasi hak kewarganegaraan tanpa dasar hukum telah merugikan hak dan kewenangan konstitusional warga negara Indonesia Korban Rezim Orde Baru dalam peristiwa G.30.S/PKI dan pelanggaran HAM.

IV. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan hukum UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum telah merugikan hak konsitusional Pemohon, sehingga harus dilakukan uji UU terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; 3. Menyatakan hukum muatan Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum tersebut, bertentangan dengan Pasal 27 UUD 1945 tentang Hak kewenangan konstitusional warga Negara Indonesia, sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, oleh karena itu harus dihapus; 4. Mohon keadilan yang sesuai dengan rasa keadilan rakyat warga Negara Indonesia, atau mohon putusan yang seadil-adilnya.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-I/2003 Perbaikan Tgl, 08 Desember 2003 I. PEMOHON SAID PRADONO BIN DJAJA dkk, yang dalam hal ini pemberi kuasa dan bertindak untuk sendiri dan atas nama anggota lembaga Perjuangan Rehabilitasi Korban Rezim Orde Baru. SUMAUN UTOMO dkk, Penerima kuasa dan bertindak untuk diri sendiri dan atas nama pimpinan lembaga Perjuangan Rehabilitasi Korban Rezim Orde Baru. II. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Pasal 60 hurug g Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam G30S/PKI, atau organisasi terlarang lainnya ; Bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 III. ALASAN Pasal 60 huruf g Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 karena: A. Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum menegaskan syarat-syarat pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, yang apabila calon anggota warga negara telah berumur 60 tahun tetapi KTP-nya tidak seumur hidup dan KTP-nya ada tanda ET (bekas tahanan), maka tidak memenuhi syarat Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, karena telah dianggap sebagai bekas anggota Partai Komunis Indonesia atau terlibat langsung atau tidak langsung

dalam G.30.S./PKI. Sedangkan dalam Pasal 27 UUD 1945 telah dinyatakan secara jelas Segala warga negara bersama kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. UUD 1945 adalah hukum dasar yang menjadi sumber dari segala UU dan peraturan atau sumber dari hukum positif Indonesia, oleh karena itu Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. B. Sebagai keterangan yang dapat dijadikan informasi dalam pengambilan suara tentang pembahasan Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum di DPR, bahwa Fraksi PDI-P menyetujui agar Pasal 60 huruf g tersebut dihapuskan seluruhnya, sedangkan Fraksi PKB dan Fraksi PP, menghendaki hanya kalimat yang tidak terlibat langsung dalam G.30.S/PKI atau organisasi terlarang lainnya dihapuskan. Akan tetapi Fraksi TNI/Polri tetap menghendaki Pasal 60 huruf g tersebut tetap dicantumkan utuh sebagaimana tersebut dalam UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum sekarang ini. C. Bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, yang berarti setiap warga negara berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuannya yang sama dihadapan hukum, serta setiap warga negara berhak atas status kewarganegaraan. Dengan demikian diskriminasi hak kewarganegaraan, yang mencabut atau membatasi hak kewarganegaraan tanpa dasar hukum telah merugikan hak dan kewenangan konstitusional warga negara Indonesia Korban Rezim Orde Baru dalam peristiwa G.30.S/PKI dan pelanggaran HAM.

IV. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan hukum materi muatan Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 huruf a s/d huruf j Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; 3. Menyatakan hukum muatan Pasal 60 huruf g UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum tersebut, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat; 4. Mohon keadilan yang sesuai dengan rasa keadilan rakyat warga Negara Indonesia, atau mohon putusan yang seadil-adilnya.