BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II ANALISIS DATA SEKTORAL MDGs KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2009

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI P E N U T U P

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK ) kabupaten Polewali Mandar. Tahun

BAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan

Draf Final ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK BERBASIS HAK ASASI MANUSIA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2010

Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Manggal Karya Bakti Husuda

BAB IV P E N U T U P

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

LAMPIRAN DATA INDONESIA

FORMULIR KUISIONER PENILAIAN KABUPATEN/KOTA PEDULI HAM

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

Pengalaman Penyusunan ASIA Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

BAB V INTEGRASI ASIA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA


RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

DINAS KESEHATAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Assalaamu Alaikum Warahmatullah Wabarakaatu Salam sejahtera bagi kita semua

BUPATI POLEWALI MANDAR

TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN. Polewali Mandar. Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Dinas Kesehatan Polewali Mandar Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Transkripsi:

B A B 2 G a m b a r a n U m u m D a e r a h BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2. Wilayah Kabupaten Polewali Mandar terletak di wilayah Propinsi Sulawesi Barat, posisinya berada di sisi Selat Makassar dan diapit oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Provinsi Sulawesi Barat terbentuk pada Tahun 2004 UndangUndang Republik Indonesia Nomor26 Tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, merupakan pecahan dari provinsi Sulawesi Selatan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 Tanggal 27 Desember 2005Tentang Perubahan Nama dari Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Polewali Mandar. Kabupaten Polewali Mandar terletak antara 3 0 4 0 3 0 32 00 Lintang Selatan dan 8 0 40 27 9 0 29 4 Bujur Timur. Adapun wilayah batasan dengan kabupatenkabupaten antara lain: ) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mamasa 2) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pinrang 3) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Makassar 4) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Majene Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah 2.022,30 km 2 terdiri atas 6 kecamatan dengan 44 desa, 23 kelurahan, dan 706 dusun/lingkungan. Dari 6 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, kecamatan yang memiliki desa/kelurahan terbanyak terdapat di Campalagian yakni 8 desa/kelurahan dan kecamatan dengan desa/kelurahan paling sedikit adalah kecamatan Anreapi yakni sebanyak 5 desa/kel. Diantara 6 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, ibukota kecamatan yang letaknya terjauh dari ibukota kabupaten adalah ibukota Tubbi Taramannu yaitu sejauh 72 km sementara Polewali adalah Ibukota BAB II Gambaran Umum Daerah

Kabupaten Polewali Mandar. Data wilayah Kabupaten Polewali Mandar dap at dilihat pada Tabel berikut. Tabel Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun/Lingkungan Dirinci Per di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 Jumlah Desa Kelurahan Dusun/Lingkungan. Tinambung 7 30 2. Balanipa 0 32 3. Limboro 0 40 4. Tubbi Taramanu 2 69 5. Alu 7 35 6. Campalagian 7 86 7. Luyo 0 52 8. Wonomulyo 3 62 9. Mapilli 44 0.Tapango 3 48.Matakali 6 28 2.Polewali 9 37 3.Binuang 9 47 4.Anreapi 4 23 5.Matangnga 6 35 6.Bulo 9 38 Jumlah 44 23 706 Sumber: Badan Pusat Statistik, Tahun 200 Kondisi iklim Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan data tahun 200 8 tercatat bahwa suhu udara maksimum rata rata pada siang hari mencapai 32 0 C dan suhu minimum ratarata pada malam hari berkisar 25 0 C. Jumlah curah hujan sepanjang tahun 2008 adalah.8 mm atau sebanyak 69 hari, curah hujan terbesar terjadi dari bulan D esember hingga Juni. 2.2 Penduduk Pada tahun 200, jumlah penduduk Kabupaten Polewali Mandar sebesar 396.20 jiwa (berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk Tahun 200). Penduduk Polewali Mandar ini tersebar di 6 kecamatan. Penduduk ini terdiri dari 93.08 lakilaki dan 203.02 perempuan. Rasio jenis kelamin pada tahun 20 0 sebesar 95, yang artinya bahwa dari 00 perempuan terdapat 95 laki laki. Kepadatan penduduk sebesar 96 jiwa/km 2. BAB II Gambaran Umum Daerah 2

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 20 0 (berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk Tahun 200) sebanyak 87.948 rumah tangga. Sementara itu, rata rata jumlah anggota rumah tangga pada tahun 200 diperkirakan sebesar 4 sampai 5 jiwa per rumah tangga. Tabel 2 Karakteristik Penduduk di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 Keadaan 200 Jumlah Penduduk Total 396.20 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin: a. Lakilaki 93.08 b. Perempuan 203.02 Jumlah Penduduk Menurut Tipe Daerah: a. Perkotaan 06.688 b. Perdesaan 289.432 Rasio Jenis Kelamin 95 Jumlah Rumah Tangga 87.948 Ratarata Jumlah Anggota Rumah Tangga 4 sampai 5 Kepadatan Penduduk/km² 96 Untuk mengetahui struktur atau susunan penduduk di Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Berdasarkan piramida penduduk pada Grafik 2, struktur penduduk Kabupaten Polewali Mandar tergolong penduduk muda. Persentase penduduk umur muda relatif lebih banyak daripada penduduk umur tua. Grafik Piramida Penduduk Kabupaten Polewali Ma ndar Tahun 200 75 + 70 74 65 69 60 64 55 59 50 54 45 49 40 44 35 39 30 34 25 29 20 24 5 9 0 4 5 9 0 4 22667.0 24355.0 22350.0 8863.0 482.0 5080.0 2009.0 397.0 3768.0 7347.0 9222.0 2837.0 2553.0 3382.0 466.0 5276.0 468.0 3534.0 4322.0 6065.0 5945.0 8800.0 9832.0 3025.0 Perempuan Lakilaki 4900.0 589.0 666.0 620.0 964.0 2552.0 22966.0 2264.0 30000.0 20000.0 0000.0.0 0000.0 20000.0 30000.0 Sumber : Badan Pusat Statistik, 200 BAB II Gambaran Umum Daerah 3

Dari piramida penduduk di atas terlihat bahwa kelompok umur terbesar berada pada kelompok umur 59 tahun yaitu sebanyak 47.32 jiwa, yang terdiri dari 24.355 lakilaki dan 22.966 perempuan. Sedangkan kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur 7074 tahun yaitu sebanyak 6.087 jiwa, yang terdiri dari 2.553 lakilaki dan 3.534 perempuan. 2.3 Ketenagakerjaan Ketenaga kerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja sehingga penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salahsatu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan k e r j a baru dalam jumlah d a n kualitas yang memadai sehingga dapat menyerap tambahan angkatan kerja setiap tahun. 2.3. Angkatan Kerja Setiap pembicaraan mengenai angkatan kerja pasti tidak terlepas dari penduduk, karena angkatan kerja merupakan bagian dari pendudukdan tenagakerja yang terusmenerus bertambah sejalan dengan perkembangan penduduk. Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 5 tahun keatas yang melakukan kegiatan bekerja dan mencari pekerjaan. Tabel 3 Persentase Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Golongan Angkatan Kerja dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 20072008 Golongan Angkatan Kerja Lakilaki Perempuan Lakilaki + Perempuan 2007 2008 2007 2008 2007 2008 () (2) (3) (4) (5) (6) (7) Angkatan kerja 84,07 84,48 46,05 53,05 64,03 68,32 Bekerja 80,05 8,7 42,9 48,49 60,09 64,63 Pengangguran 4,03 2,76 3,86 4,56 3,94 3,69 Bukan Angkatan Kerja 5,93 5,52 53,95 46,95 35,97 3,68 Sekolah 8,80 8,20 8,85 6,84 8,83 7,50 Mengurus Rumah Tangga 0,4,8 4,04 36,85 2,83 9,53 Lainnya 6,7 6,4 4,06 3,26 5,3 4,66 Sumber: Sakernas, BPS 20072008 BAB II Gambaran Umum Daerah 4

Persentase angkatan kerja dari tahun ke tahun semakin meni ngkat. Hal ini tercermin dalam Tabel 3. Demikian pula persentase penduduk yang bekerja mengalami peningkatan. Kondisi ini berdampak pada penurunan angka pengangguran. Pada tahun 2008 persentase penggangguran menurun yaitu dari 3,94% menjadi 3,69%. Ditinjau dari sisi gender, persentase perempuan yang menganggur lebih banyak daripada laki laki. Seperti halnya pada tahun 2007, pen duduk yang termasuk bukan angkatan kerja mayoritas mengisi waktunya dengan melakukan kegiatan mengurus rumah tangga yakni sebanyak 9,53 % dengan didominasi kaum perempuan. 2.4 Sumber Daya Daerah 2.4. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu sarana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan dengan mencanangkan program wajib belajar 2 tahun, dan membuka akses yang semakin luas agar pemerataan pendidikan dapat diwujudkan. Program ini diharapkan akan mempercepat terciptanya kualitas sumber daya manusia yang si ap bersaing dalam era globalisasi. Keadaan pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar meliputi jumlah sekolah, murid dan guru, mulai dari tingkat Ta man KanakKanak (TK), sampai Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) adalah sebagai berikut; sebanyak 28 sekolah TK/sederajat menampung 6.528 murid, dengan jumlah guru sebanyak 493 orang, dan kelompok bermain sebanyak 204 kelompok tersebar di 6 kecamatan dengan total siswa yang tertampung di dalam kelompok adalah 6.708 siswa. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 35 sekolah, dan MI sebanyak 64 sekolah yang menampung 59.79 murid, dan diasuh oleh 4.228 guru. Jumlah Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) sebanyak 56 sekolah, dan 27 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang menampung sebanyak 9.652 siswa dan diasuh oleh.503 guru. Jumlah SMA/sederajat adalah sebagai berikut; Sekolah SMA Negeri, SMK sebanyak 8 BAB II Gambaran Umum Daerah 5

sekolah, Madrasah Aliyah (MA) 7 sekolah yang menampung sebanyak 4.570 siswa dan diasuh oleh.089 guru, serta terdapat 4 perguruan tinggi swasta yakni Unasman, STAI DDI, STIKES Bina Generasi, dan STIKES YPPP Wonomulyo. Keadaan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tingkat Tabel 4 Tingkat Pendidikan dan Guru di Polewali Mandar 200 Sarana Pendidikan Jumlah Siswa Tenaga Pendidik L P L + P L P L + P Kelompok Bermain 204* 3,290 3,48 6,708 43 658 70 Tempat Penitipan Anak 25 28 53 0 8 8 Pos PAUD 43 4 84 0 0 0 Satuan PAUD Sejenis 45 78 323 0 73 73 Jumlah 204 3,503 3,665 7,68 43 749 792 Taman Kanakkanak (TK) 88 2,338 2,326 4,664 0 334 334 Raudatul Atfal (RA) 39 928 936,864 0 59 59 Pendidikan Luar Biasa (PLB) 0 0 0 0 0 0 Jumlah 28 3,266 3,262 6,528 0 493 493 Sekolah Dasar (SD) 35 27,276 25,707 52,983,82 2,33 3,495 Madrasah Ibtidaiyah (MI) 64 3,479 3,257 6,736 303 430 733 Jumlah 379 30,755 28,964 59,79,485 2,743 4,228 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 56 7,537 8,435 5,972 472 590,062 Madrasah Tsanawiyah (MTs) 27 2,08,662 3,680 224 27 44 Jumlah 83 9,555 0,097 9,652 696 807,503 Sekolah Menengag Atas (SMA) 2,656 3,582 6,238 257 94 45 Madrasah Aliyah (MA) 7 87 805,676 73 60 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 8 3,40 3,246 6,656 266 239 505 Jumlah 36 6,937 7,633 4,570 596 493,089 Perguruan Tinggi (PT) 4* Sumber: Dinas Pendidikan Polewali Mandar 200 (Ket. * = Data Tahun 2009) Dari Tabel 4 dijelaskan bahwa tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang mempunyai peserta didik terbanyak, di mana tingkat pendidikan yang memerlukan perhatian dan pembinaan maksimal, sehingga dapat mencapai pada tingkat pendidikan dengan kematangan berpikir dan usia produktif untuk bekerja. BAB II Gambaran Umum Daerah 6

2.4.2 Kesehatan Tujuan dari Pembangunan kesehatan adalah pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya yaitu terwujudnya keadaan sehat fisikjasmani, rohanispritual dan social, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara social dan ekonomis. Untuk mencapai derajat kesehatan ini, pembangunan kesehatan harus menyangkut seluruh kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka akan berdampak langsung dengan kesejahteraan rakyat. Upaya pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas kesehatan puskesmas, puskesmas pembantu, poskes des termasuk RSUD terus mengalami peningkatan. Tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan serta tenaga kesehatan lainnya merupakan sumber daya manusia kesehatan (SDMKes) yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan data kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 200 ada dokter spesialis, 57 orang dokter umum, 22 orang dokter gigi, 208 orang bidan, 328 perawat, 9 petugas gizi, 20 sanitarian, 23 a nalisis laboratorium dan bebarapa petugas kesehatan lainnya Sampai tahun 200 Kabupaten Polewali Mandar memiliki 2 rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit ABRI. Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 20 unit, 59 Pustu dan 58 poskesdes. 2.4.3 Perlindungan Anak Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hakhaknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat serta mendapat perlindungan dari segalah bentuk kekerasan dan diskriminasi. Menyadari akan hal itu, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyusun kebijakan yang memperhatikan kebutuhan dasar anak melalui Peraturan Daerah BAB II Gambaran Umum Daerah 7

No. 5 Tahun 2004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akte Kelahiran Un tuk Anak 08 tahun tanpa terkecuali, sehingga kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi seperti hak mendapatkan warisan, hak mendapatkan pendidikan, dan hak mendapatkan status sosial. 2.4.4 Keluarga Berencana (KB) Pada tahun 200 di Kabupaten Polewali Mandar tercatat 35.25 peserta Keluarga Berencana (KB) yang baru. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 3.024 akseptor. Peningkatan jumlah akseptor terjadi pada perserta KB perempuan yang peningkatannya cukup drastis, dari 3,42% pada tahun 2009 menjadi 88,42% tahun 200. Sedangkan tahun 2009 peserta KB lakilaki terjadi penurunan dari 96,58% menjadi,58% pada tahun 200. 2.5 Anggaran 2.5. Anggaran yang bersumber dari APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan oleh peraturan daerah. APBD tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, artinya bahwa rancangan peraturan daerah tentang APBD harus diarah kan agar mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat (publik) dan bukan membebani masyarakat. APBD Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 20 sejumlah Rp.256,606,843,572, dengan mengalokasikan sebagian pada Dinas Pendidikan sebesar Rp.6.058.070.000, pada Dinas Kesehatan sebesar Rp..303.274.000, pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Rp..707.779.650, pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi sebesar Rp..247.080.000, Selanjutnya untuk lebih jelas alokasi Dana APBD Kabupaten Polewali Mandar 200 dapat dilihat dalam Tabel 5 be rikut. BAB II Gambaran Umum Daerah 8

Tabel 5 Alokasi Dana APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2009 20 Persentase Persen Total APBD (%) 200 20 Dinas Pendidikan 37.232.265.900 26,025,530,000 6,058,070,000 35,032,540,000 57.38 5.07 23.79 No SKPD 2009 200 20 Selisih (Rp.) 2 Dinas Kesehatan 4.899.85.592 9,299,860,263,303,274,000 2,003,40,737 7.72.8 4.40 3.a Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Pemberdayaan Perempuan dan KB Bid. Pemberdayaan Perempuan Bidang Keluarga Berencana 279.075.000.083.877.500.362.952.500 3.b Badan Koordinasi KB dan PP,435,32,760.707.779.650 270.457.890 55.45 0.28 0.36 4 Dinas Sosial Tenaga Kerja.857.93.500,084,77,500,247,080,000 62,902,500 3.06 0.2 0.49 5 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.443.37.386 866,000,000,866,000,000,000,000,000 53.59 0.7 0.73 6 Rumah Sakit Umum Daerah 5.829.506.595 26,606,33,250 8,652,72,000 256.383.339.985 42.64 5.9 7.27 Total APBDKab. Polewali Mandar 490,394,92,723 52,990,53,557 256,606,843,572 (256,383,309,985) Sumber data: Bappeda Kab. Polewali Mandar Tahun 20 2.5.2 Anggaran yang bersumber dari Non APBD Selain dana dari APBD, Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar dalam mendukung program dan kegiatan terkait ibu dan anak, juga mendapat bantuan dana bersumber dari dana Non APBD. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan UNICEF. Pada tahun 20, Pemerintah Kabupten Polewali Mandar didukung oleh dana hibah dari UNICEF untuk Dinas Pendidikan dengan total alokasi dana sebesar Rp.337.030.000, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebesar Rp.22.75.000, Dinas Kesehatan dengan total alokasi dana sebesar Rp.75.925.000, dan LK2BS dengan alokasi dana sebesar Rp.87.700.000, Pemkab. Polewali Mandar didukung oleh dana hibah dari UNICEF dapat dilihat pada rincian Tabel 6 berikut. Tabel 6 Allokasi Dana Non APBD Kabupaten Polewali Mandar dan Unicef, 20 Alokasi Tahun 200 Tahun 20 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga 8.255.000 337.030.000 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 258.650.000 22.75.000 Dinas Kesehatan 75.925.000 LK2BS 88.845.000 87.700.000 Jumlah 465.750.000 662.830.000 Sumber data: Bappeda Kab. Polman Tahun 20 BAB II Gambaran Umum Daerah 9

2.6 Kebijakan atau Peraturan Berbagai kebijakan dan peraturan yang telah dikeluarkan dan diimplementasikan di Kabupaten Polewali Mandar sebagai upaya untuk pemenuhan hak khususnya bagi ibu dan anak. Adapun kebijakan dan peraturan:. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akta Kelahiran merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar agar semua anak usia 08 tahun dapat memperoleh akta kelahiran tanpa terkecuali. 2. Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 2008 Tentang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rujukan Rawat Jalan Bagi Masyarakat yang Dijamin Pemerintah Kabupaten. 3. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2009 Ten tang Penyelenggaraan dan Retribusi Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Perda ini terkait dengan kepemilikan KTP, Kartu Keluarga dan Akta Catatan Sipil antara lain Akta Kematian, Akta Perceraian. 4. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Gratis merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dimaksudkan agar kebutuhan anak terhadap pendidikan dapat terpenuhi, sehingga mengurangi buta aksara dan kebodohan dan menciptakan generasi bangsa yang mempunyai harkat, martabat, berakhlak mulia dan mempunyai daya saing di era globalisasi. 5. Keputusan Bupati Polewali Mandar No. 39 Tahun 20 Tentang Penetapan Jumlah Subsidi Sekolah Mengelola Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 20. BAB II Gambaran Umum Daerah 20

2.7 Profil Ibu dan Anak 2.7. Pendidikan Untuk mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, maka fokus perhatian pengelolaan pendidikan ke depan sudah saatnya beralih dari pembangunan fisik ke pengembangan sumber daya manusia yakni pengetahuan, keterampilan, moral dan etika, sehingga pembentukan karakter bangsa dapat terwujud. Pembangunan pendidikan berbasis pada kepentingan anak harus menjadi prioritas karena anak adalah masa depan bangsa. Kondisi pendidikan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dapat digambarkan pada tabel dibawah ini. Tabel 7 APM Pendidikan Pra Sekolah Usia 46 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008200 APM Prasekolah 46 th (TKRA/BA) Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 200 Capaian Capaian Capaian Tinambung 40.26 40.26 36,57 Balanipa 37.04 37.04 32,84 Limboro 32.9 32.9 3,55 Tubbi taram 7.08 7.08 7,74 Allu 20.97 20.97 5,90 Campalagian 6.9 6.9 22,03 Luyo 2.73 2.73 8,96 Wonomulyo 30.95 30.95 24,4 Mapilli 8.89 8.89 6,25 Tapango 6.64 6.64 3,08 Matakali 23.40 23.40 4,40 Bulo 8.79 8.79 6,33 Polewali 26.05 26.05 25,38 Binuang 29.20 29.20 7,53 Anreapi 4.8 4.8 2,79 Matangnga.74.74,28 Kab. Polman.33 23.82 8,55 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor pada tahun 2008 dan 2009, Tabel 7 di atas menunjukkan APM Pendidikan Prasekolah di Kab. Polewali BAB II Gambaran Umum Daerah 2

Mandar masih sangat rendah walaupun terdapat kenaikan dari.33% tahun 2008 menjadi 23.82% di tahun 2009 dan pada tahun 200 menjadi 8.55%hal ini menunjukkan bahwa data ini menunjukkan penurunan walau hanya sedikit dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya keinginan sebahagian orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pendidikan prasekolah. Pada tahun 200, APM Pendidikan Prasekolah usia 46 tahun tertinggi di Tinambung mencapai 36.57%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Tutar sebesar 5.90%. Tabel 8 Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar Usia 72 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008200 APM SD 72 Th (SD/MI/PAKET A/ULA) Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 200 Capaian Capaian Capaian L P Total L P Total L P Total Tinambung 92.2 97.69 94.86 92.0 96.70 94.26 89.57 87.84 88,70 Balanipa 00.9 05.42 03.0 95.6 00.55 97.9 92,00 95.56 93,78 Limboro 85.0 89.04 86.89 82.9 87.28 84.96 87.65 87.48 87,56 Tubbi Taramanu 4.2 07.7 0.96 08.9 04.2 06.53 0.48 99.8 00,33 Allu 93.7 00.32 96.95 98.9 00.43 99.63 09.36 02.46 05,9 Campalagian 97.9 09.39 03.22 94.2 04.75 99.07 94.49 97.29 95,89 Luyo 96.6 96.9 96.74 89.6 97.50 93.3 67.38 58.7 63,05 Wonomulyo 02.5 02.08 02.29 03.4 99.47 0.44 99.00 94.53 96,77 Mapilli 84.9 96.48 90.22 85.3 92.95 88.83 84.74 84.92 84,83 Tapango 95.2 94.65 94.95 94. 00.79 97.8 96.03 99.52 97,78 Matakali 95.7 93.6 94.73 93.8 92.25 93.06 90.67 90.6 90,42 Bulo 49.8 37.40 43.58 3.3 3.2 3.23 2.65 2.3 2,48 Polewali 90.8 92.45 9.60 77.3 75.57 76.42 93.53 95.82 94,67 Binuang 03.4 02.40 02.92 07. 0.3 04.8 92.42 89.23 90,82 Anreapi 92.3 89.57 9.00 86.8 88.80 87.74 88.82 89.4 88,98 Matangnga 87.4 99.02 92.84 99.8 05.39 02.4 97. 07.20 02,5 Kab. Polman 97.42 00.28 98.79 93.60 95.75 94.63 00.37 00.02 00,20 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Dari tabel 8 di atas, Persentase partisipasi sekolah dasar usia 7 2 tahun di Kab. Polewali Mandar adalah 94.63% tahun 2009 dan 00.20% (data ini belum dilakukan factor koreksi) sehingga capaian lebih dari 00 p ersen di tahun 200. Berdasarkan tabel di atas, APM SD 72 tahun sudah melampaui target nasional sebesar 95%, ini BAB II Gambaran Umum Daerah 22

menunjukkan bahwa penduduk usia 7 2 tahun hampir semuanya sudah bersekolah di jenjang sekolah dasar tapi pada tahun 2009 sebesar 95,75% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tapi tidak mengalami perbedaan yang sangat menjolok hanya sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 20 0, APM Sekolah Dasar usia 72 tahun tertinggi di Luyo mencapai 63.05%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Mapilli sebesar 84.83%. Tabel 9 Angka Partisipasi Murni SMP Usia 3 5 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008200 APM SMP 35 Th (SMP/MTs/PAKET B/WUSTHA) Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 200 Capaian Capaian Capaian L P Total L P Total L P Total Tinambung 80.36 95.87 87.78 72.28 92.24 8.82 89.0 9.72 90,36 Balanipa 32.76 46.24 38.56 9.49 42.39 29.38 35.93 43.37 39,65 Limboro 3.4 32.68 32.04 34.48 37.62 36.04 28.56 40.48 34,52 Tubbi taram 56.46 55.35 55.90 44.9 42.25 43.2 37.5 34.4 35,96 Allu 56.9 58.38 57.65 53.02 53.23 53.3 43.75 46.5 44,95 Campalagian 70.52 68.75 69.65 54.45 58.38 56.38 50.36 55.77 53,07 Luyo 72.39 79.45 75.88 62.0 7.24 66.62 63.72 70.9 66,95 Wonomulyo 98.29 04.74 0.57 63.34 68.09 65.75 8.34 87.04 84,9 Mapilli 30.07 27.3 28.7 44.04 50.88 47.40 27.3 28.59 27,86 Tapango 37.08 49.77 42.85 44.64 65.90 54.3 42.52 5.58 47,05 Matakali 30.9 3.54 30.88 39.57 37.94 38.75 34.34 37.39 35,86 Bulo 73.08 70.34 7.70 70.59 8.45 75.46 78.32 89.85 84,09 Polewali 8.37 00.30 90.54 85.23 86.32 85.77 75.70 83.37 79,54 Binuang 70.74 46.7 58.3 5.80 56.5 54.09 43.39 42.94 43,7 Anreapi 36.99 34.62 35.87 39.22 37.6 38.40 3.43 30.6 2,80 Matangnga 30.85 54.6 4.03 36.7 54.7 44.66 38.73 52.56 45,65 Kab. Polman 6.70 66.49 64.05 54.09 6.34 57.63 48.98 55.35 52,7 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa APM SMP Usia 3 5 Tahun 2009 sebesar 6.34% dan 52.7% pada tahun 200. Sampai akhir ta hun 200 masih terdapat 47.38% anak usia 35 tahun yang tidak bersekolah dijenjang SMP sederajat, hal ini antara lain disebabkan adanya anak lulus SD/MI sederajat tetapi tidak melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs sederajat. Dan tahun 200 sebesar 52.7% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 20 0, APM SMP usia 35 tahun BAB II Gambaran Umum Daerah 23

tertinggi di Tinambung mencapai 90.36%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Anreapi sebesar 2.80%. Tabel 0 Angka Melek Huruf Penduduk Usia 5 24 tahun dirinci Per dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008 No KECAMATAN PENDUDUK USIA 5 24 THN PENDUDUK BUTA AKSARA USIA 5 24 THN PENDUDUK MELEK AKSARA USIA 5 24 THN % PENDUDUK MELEK AKSARA USIA 5 24 THN L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 2 3 4 5 =3 + 4 6 7 8=6 + 7 9=36 0=47 =58 2=(9/3) x00% 3=(0/4)x 00% 4=(/5) x00% Tinambung 2,06 2,4 4,57 89 82 7,927 2,059 3,986 95.59 96.7 95.89 2 Balanipa 2,358 2,360 4,78 37 04 24 2,22 2,256 4,477 94.9 95.59 94.89 3 Limboro,42,485 2,897 83 76 59,329,409 2,738 94.2 94.88 94.5 4 Tutar,309,42 2,730 75 265 440,34,56 2,290 86.63 8.35 83.88 5 Allu 92 959,880 79 69 48 842 890,732 9.42 92.8 92.3 6 Campalagian 4,555 4,86 9,37 366 38 684 4,89 4,498 8,687 9.96 93.40 92.70 7 Luyo 2,306 2,422 4,728 232 238 470 2,074 2,84 4,258 89.94 90.7 90.06 8 Wonomulyo 3,37 3,457 6,774 09 04 23 3,208 3,353 6,56 96.7 96.99 96.86 9 Mapilli 2,337 2,59 4,856 67 47 34 2,70 2,372 4,542 92.85 94.6 93.53 0 Tapango,83,886 3,699 207 64 37,606,722 3,328 88.58 9.30 89.97 Matakali,644,740 3,384 23 06 229,52,634 3,55 92.52 93.9 93.23 2 Bulo 72 88,530 36 56 292 576 662,238 80.90 80.93 80.92 3 Polewali 4,004 4,8 8,85 79 43 322 3,825 4,038 7,863 95.53 96.58 96.07 4 Binuang 2,605 2,666 5,27 96 54 350 2,409 2,52 4,92 92.48 94.22 93.36 5 Anreapi 786 772,558 79 64 43 707 708,45 89.95 9.7 90.82 6 Matangnga 484 475 959 52 40 92 432 435 867 89.26 9.58 90.4 Ratarata 2,036 2,32 4,69 5 39 290,886,993 3,879 9.4 92.24 9.83 Minimum 484 475 959 52 40 92 432 435 867 80.90 80.93 80.92 Maksimal 4,555 4,86 9,37 366 38 684 4,89 4,498 8,687 96.7 96.99 96.86 Data Primer PDKBM. Polman 2008 Tabel 0 menunjukkan angka melek huruf 5 24 tahun dirinci Per, seseuai data PDKBM Tahun 2008 angka melek huruf tertinggi terdapat di Wonomulyo yaitu sebesar 6.774 orang atau 96.86% sedangkan angka terendah terdapat di Bulo sebesar.530 orang atau 80.92%. Selanjutnya angka melek huruf penduduk usia 4 44 tahun dapat dilihat pada Tabel berikut. BAB II Gambaran Umum Daerah 24

Tabel Angka Melek Huruf Penduduk Usia 4 44 tahun dirinci Per dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 No Penduduk usia 444 tahun buta aksara Jumlah Penduduk usia 444 tahun Jumlah Pria Wanita Pria Wanita Tinambung 300 28 58 5.42 5.50 0.643 2 Balanipa 657 795.452 5.942 6.33 2.255 3 Limboro 359 445 804 3.796 4.268 8.064 4 Tubbitaramanu 573.04.64 3.369 3.59 6.960 5 Allu 320 400 720 2.633 2.98 5.55 6 Campalagian.45.675 3.26 2.3 2.989 25.20 7 Luyo 947.96 2.43 6.287 6.573 2.860 8 Wonomulyo 9.23 9.579 8.702 9 Mapilli 709 679.388 6.43 6.84 3.272 0 Tapango 703 750.453 5.32 5.66 0.298 Matakali 3.799 3.867 7.666 2 Bulo.585.492 3.077 3 Polewali 482 56 998 0.386 0.89 2.277 4 Binuang 686 767.453 6.828 6.970 3.798 5 Anreapi 345 32 657 2.20 2.078 4.98 6 Matangnga.79.5 2.294 Total 7.532 8.857 6.389 85.883 90.52 76.035 % buta aksara 8,77 9,82 9,3 Sumber : Data primer PDKBMMDGs tahun 2009 Dari data tersebut di atas, pada tahun 200 telah dilaksanak an intervensi penuntasan buta aksara tingkat kecamatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 5.000 orang, yang tersebar di 4 yaitu Wonomulyo, Matakali, Bulo dan Matangnga. Dengan intervensi tersebut maka angka buta aksara mengalami penurunan. Selanjutnya angka putus sekolah dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. BAB II Gambaran Umum Daerah 25

Tabel 2 Angka Putus Sekolah di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008200 Angka Putus Sekolah Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 200 Capaian Capaian Capaian L P Total L P Total L P Total Tinambung 0.88 0.9 0.89.04 0.74 0.89 0.93 0.28 0,60 Balanipa.69 0.6.7.57.39.49 0.44 0.35 0,39 Limboro 0.99 0.36 0.69.0.43.26 0.85 0.25 0,55 Tubbi taramanu 0.64 0.24 0.44 0.34 0.06 0.20 2.22 2.99 2,6 Allu 0.59 0.49 0.54 0.9 0.38 0.29 0.63 0.56 0,60 Campalagian.0 0.39 0.75.20.03.2.26.06,6 Luyo 0.66 0.36 0.5 0.52 0.40 0.46 0.28 0.25 0,26 Wonomulyo 0.03 0.03 0.03 0.09 0.03 0.06 0.27 0.40 0,33 Mapilli 0.37 0.28 0.32 0.5 0.28 0.2.04.34,9 Tapango 0.56 0.53 0.55 0.7 0.25 0.2 0.06 0.00 0,03 Matakali 0.2 0.2 0.7 0.6 0.28 0.46 0.3 0.4 0,22 Bulo 0.59 0.3 0.46 0.0 0.50 0.29 3.58 4.38 3,98 Polewali 0.2 0.05 0.3 0.40 0.6 0.28 0.08 0.08 0,08 Binuang 0.24 0.08 0.6 0.2 0.04 0.08 0.03 0.7 0,0 Anreapi 0.38 0.5 0.28.34 0.45 0,89 Matangnga.78 0.23.0 2.37 0.68.55 0.63 0.22 0,42 Kab. Polman 0.59 0.29 0.44 0.58 0.46 0.52 0.87 0.8 0,84 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Tabel 2 di atas menunjukkan capaian bahwa tidak sampai % dari total siswa yang putus sekolah, dilihat dari persentase sangatlah kecil, namun dari angka absolutnya ini juga memprihatinkan. Proses belajar mengajar di sekolah serta faktor lingkungan sangatlah mendukung agar siswa dapat terus bersekolah. Pada tahun 200, angka putus sekolah di Kabupaten Polewali Mandar tertinggi di Bulo mencapai 3.98%, sedangkan terendah terdapat pada Tapango sebesar 0.03%. BAB II Gambaran Umum Daerah 26

2.7.2 Kesehatan 2.7.2. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di suatu wilayah. AKI diperoleh dari Jumlah Kematian Ibu per 00.000 kelahiran hidup. Angka Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar dinyatakan dalam bentuk jumlah karena jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 00.000. Di tahun 2007 ada sekitar 6.985 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 ada 6.839 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 sebanyak 7.72 kelahiran hidup. Dan pada t ahun 200 ada 7.93 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 3 Jumlah Kematian Ibu (AKI) Dirinci Per di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 Jumlah Kematian Ibu 2007 2008 2009 200 Tinambung Balanipa Limboro Tubbi Taramanu Allu Campalagian Luyo Wonomulyo Mapilli Tapango Matakali Polewali Binuang Anreapi Matangnga Bulo Polewali Mandar 0 2 0 4 2 0 0 0 5 0 0 0 0 3 3 0 2 2 2 2 0 7 0 0 0 0 3 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2 3 2 0 0 0 3 Sumber : Hasil Pengolahan n Data Sektor Berdasarkan tabel 3 di atas, jumlah Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 sebanyak 5 kematian dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 7 kematian, tahun 2009 turun menjadi 2 kematian dan tahun 200 naik menajdi 3 kematian. Bila dibandingkan dengan standar BAB II Gambaran Umum Daerah 27

Nasional (MDGs) yaitu 250 per 00.000 kelahiran hidup dikali dengan kelahiran hidup tahun 2007 di Polewali Mandar sebesar 6.985 maka diperoleh jumlah batasan sebesar 7, Namun demikian target ini harus diturunkan sampai 3/4nya ditahun 205, jadi posisi normalnya adalah hanya sekiatr 5 kematian ibu posisi kematian di Polewali Mandar sebanyak yang hanya 5 kematian masih terlalu tinggi, demikian juga kematian ditahun 2008 dan 2009 masih terlalu tinggi, bila dibandingkan dengan batasan Target MDGs. 2.7.2.2 Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi adalah Angka Kematian bayi per.000 kelahiran hidup yang dapat memberikan gambaran salah satu indikator status kelangsungan hidup di suatu wilayah. Angka Kematian Bayi di Kab. Polewali Mandar per 6.985 kelahiran hidup ditahun 2007 dan per 6.839 kelahiran hidup di tahun 2008 serta 7.72 kelahiran hidup ditahun 2009. Dan tahun 200 ada 7.93 kelahiran hidup, berdasarkan pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4 Jumlah Kematian Bayi (AKB) Dirinci Per di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 Jumlah Kematian Bayi 2007 2008 2009 200 Tinambung 0 9 5 Balanipa 2 7 8 8 Limboro 0 0 0 Tubbi Taramanu 0 2 2 4 Allu 5 4 3 Campalagian 5 5 7 Luyo 3 6 5 8 Wonomulyo 0 3 2 9 Mapilli 4 7 Tapango 3 4 4 5 Matakali 3 5 8 0 Polewali 3 4 6 9 Binuang 3 5 3 Anreapi 2 3 2 5 Matangnga 0 0 0 Bulo 2 Polewali Mandar 46 6 98 96 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor BAB II Gambaran Umum Daerah 28

Berdasarkan batasan Capaian Indikator MDGs Angka Kematian Bayi diharapkan berada dibawah 35 per 000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian di Kab. Polewali Mandar ditahun 200 sebanyak 96 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup 7.93 di kali 000 ribu maka diperoleh 3 kematian, masih berada dibawah standar MDGs. 2.7.2.3 Angka Kematian Anak Balita (AKABA) Angka Kematian Anak Balita (AKABA) adalah Angka Kematian anak balita per.000 kelahiran hidup yang dapat memberikan gambaran salah satu indikator status kelangsungan hidup di suatu wilayah. Angka Kematian anak balita di Kab. Polewali Mandar per kelahiran hidup ditahun 2007 200 berdasarkan pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel5 Jumlah Kematian Anak Balita (AKABA) Dirinci Per di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 Jumlah Kematian Anak Balita 2007 2008 2009 200 Tinambung 0 0 0 0 Balanipa 0 0 0 Limboro 0 0 0 0 Tubbi Taramanu 0 0 Allu 0 3 0 Campalagian 0 0 0 Luyo 2 0 0 0 Wonomulyo 0 0 0 0 Mapilli 0 0 0 0 Tapango 0 0 0 Matakali 0 0 0 0 Polewali 0 0 0 Binuang 0 0 0 Anreapi 0 0 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo 0 3 Polewali Mandar 6 3 3 4 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor BAB II Gambaran Umum Daerah 29

2.7.2.4 Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) Tabel 6 Persentase Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Balita BGM 2007 2008 2009 200 Tinambung,7 3,6 2.9 2.92 Balanipa 4,2,5 5.6 5.63 Limboro 2,2, 3.0 2.84 Tubbi Taramanu 0,5 6,4 3.6 3.34 Allu 4,4 3,2 0.7 2.66 Campalagian 4,6 5,8 3.5 2.38 Luyo,2 6,2 3.2 5.36 Wonomulyo 0,7,3. 2.76 Mapilli 4,7,7 0.8 3.06 Tapango, 5,0 4. 2.84 Matakali 0,4, 2.2 5.33 Polewali 2,9 0,8 6,4.27 Binuang 3,6 3,2 4.0 4.09 Anreapi 3, 7,9 6.7 0.85 Matangnga 2,7 6,4 6.4 6.2 Bulo 3. 3.22 Polewali Mandar 3,2 3.6 3.8 3.7 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase balita dengan berat badan BGM pada KMS di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 adalah 3,2%, dan naik menjadi 3,6% ditahun 2008 dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 3.8%. Serta tahun 200 turun menjadi 3.7%. atau secara absolute terdapat 780 bali ta BGM dari 24.60 balita ditimbang. Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten untuk BGM yakni kurang dari 5%. Berkaitan dengan hal tersebut, Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007200 masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM). BAB II Gambaran Umum Daerah 30

2.7.2.5 Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia Tahun Tabel7 Proporsi Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia Tahun di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Imunisasi Campak 2007 2008 2009 200 Tinambung 73,7 74,05 99.8 80.35 Balanipa 79,6 89,3 65.0 67.04 Limboro 94,8 3,66 86.8 78.97 Tubbi Taramanu 36,6 86,0 0 00.0 Allu 00,0 99,40 92.3 00.0 Campalagian 00,0 60,62 37.8 00.0 Luyo 62,2 83,48 42.0 00.0 Wonomulyo 00,0 00,00 79. 95.50 Mapilli 43,0 00,00 8.4 83.20 Tapango 79,6 00,00 87.3 00.0 Matakali 00,0 00,00 82.6 87.27 Polewali 00,0 99,66 78. 97.67 Binuang 84,2 84,3 00 94.83 Anreapi 00,0 54,55 7.9 00.0 Matangnga 22,7 85,2 9.7 89.8 Bulo 00 00.0 Polewali Mandar 73,5 85,2 75.3 92.44 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase anak usia tahun yang diimunisasi Campak di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah 73,5 % dan pada tahun 2008 adalah 85, 2%, telah berada diatas target SPM yaitu 80 %, namun pada tahun 2009 turun dibawah standar SPM yaitu hanya tercapai 75,3%, Di tahun 200 mengalami kenaikan menjadi 92.44%, atau tercampak 7.388 bayi dari 7.992 bayi nyang ditargetkan. Pencapaian tersebut dapat juga menunjukkan pencapaian target imunisasi lengkap, karena sebelum usia 9 bulan bayi biasanya sudah mendapatkan di imunisasi lainnya yaitu BCG, Polio, DPT dan hepatitis. BAB II Gambaran Umum Daerah 3

2.7.2.6 Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Tabel8 Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 200 % BBLR 2007 2008 2009 200 Tinambung 3,48 0,99 3.5 4,6 Balanipa 0,97 2,5 2.36 2.86 Limboro 0,95 0,53.47.04 Tubbi Taramanu 3,9 4,53 2.80 0.64 Allu 0,93,87.89 3.39 Campalagian 2,42 0,26 0.74 2.24 Luyo,28 2,92 2.70.44 Wonomulyo 3,5 4,27 3.9 4.54 Mapilli,08 0,39 0.39 0.8 Tapango,48 3,44 0.74.04 Matakali,63 2,90 3.32 3.65 Polewali 2,58 2,86.95 3.28 Binuang 6,72,52 3.35 4.0 Anreapi 0,00,49.94.00 Matangnga,22,25 3.5 4.23 Bulo 0.7 9.66 Polewali Mandar 2,09 2,2 2.5 2.95 Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase Bayi menurut berat badan sewaktu lahir di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 2,09 %, tahun 2008 sebes ar 2,2 %, ditahun 2009 ditemukan sebesar 2.5%. Dan tahun 200 terdapat 2.95%, Atau kalau diasumsikan bahwa dalam setiap 00 Kelahiran terdapat 2 3 bayi yang lahir dengan BBLR. Atau juga secara absolut dari 7.93 bayi lahir hidup pada tahun 200 terdapat 22 bayi yang lahir dengan BBLR. Oleh karena itu harus ditangani seluruhnya sesuai dengan target SPM. BAB II Gambaran Umum Daerah 32

2.7.2.7 Status Gizi Balita Status gizi balita di Kabupaten Polewali Mandar terbagi atas 4 kategori, yakni; status gizi buruk, kurang, baik, dan stat us gizi lebih baik. Tabel 9 Status Gizi Balita Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 Status Gizi Jumlah No Puskesmas Balita Gizi Gizi Gizi % % Gizi Baik % % Buruk Kurang Lebih Binuang,787 7 0.39 49 2.74,725 96.53 6 0.34 2 Polewali 99 0 20 2.02 966 97.48 5 0.50 3 Massenga,284 0.08 49 3.82,230 95.79 4 0.3 4 Pekkabata 2,482 9 0.77 72 6.93 2,284 92.02 7 0.28 5 Anreapi 97 0. 0.09 900 98.5 6 0.65 6 Matakali 2,287 0.04 60 2.62 2,222 97.6 4 0.7 7 Wonomulyo 3,24 2 0.37 56.74 3,38 97.64 8 0.25 8 Kebunsari 809 0 40 4.94 765 94.56 4 0.49 9 Pelitakan,920 3 0.68 28.46,870 97.40 9 0.47 0 Mapilli 2,450 24 0.98 4.67 2,377 97.02 8 0.33 Campalagian 2,469 9 0.36 24 0.97 2,49 97.97 7 0.69 2 Batupanga 2,792 7 0.25 66 2.36 2,76 97.28 3 0. 3 Pambusuang 2,88 3 0.46 72 2.56 2,73 96.9 2 0.07 4 Tinambung 2,260 6 0.27 5 2.26 2,99 97.30 4 0.8 5 Tutallu,730 6 0.35 97 5.6,622 93.76 5 0.29 6 Limboro,203 6 0.50 20.66,68 97.09 9 0.75 7 Matangnga 236 3.27 9 3.8 203 86.02 2 8.90 8 Tutar 70 7 2.43 20 2.85 649 92.58 5 2.4 9 Bulo 94 5 0.53 32 3.40 898 95.43 6 0.64 20 Katumbangan,323 3 0.23 5.3,303 98.49 2 0.5 Jumlah 34,64 53 0.44 93 2.69 33,385 96.45 45 0.42 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Polman 200 Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa gizi buruk pada tahun 200 tertinggi di Puskesmas Mapilli (Kec. Mapilli) sebesar 24 balita atau 0.98% dan jumlah terendah terdapat pada Puskesmas Kebunsari (Kec. Wonomulyo) sebesar 0 balita. Sedangkan status gizi lebih, jumlah tertinggi terdapat di Puskesmas Matangnga (Kec. Matangnga) sebesar 2 balita atau 2.4% dan terendah di Puskesmas Katumbangan (Kec. Campalagian) sebanyak 2 balita atau 0.5% dan Puskesmas Pambusuang (Ke c. Balanipa) sebanyak 2 balita atau 0.07%. (tambah keterangan perbandingan 2009) BAB II Gambaran Umum Daerah 33

2.7.2.8 Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan Tabel20 Persentase Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 % Naik Sesuai Garis Pertumbuhan 2007 2008 2009 200 Tinambung 56,96 85,84 69.4 75.84 Balanipa 88,67 77,66 50.0 88.60 Limboro 49,53 56,4 44.8 52.79 Tubbi Taramanu 59,90 77,46 57.5 70.73 Allu 58,55 58,62 44.4 57.72 Campalagian 48,94 54,47 22.0 56.40 Luyo 86,72 87,65 50.8 74.40 Wonomulyo 67,7 66,04 54. 78.49 Mapilli 50,98 62,80 30.9 67.62 Tapango 82,95 80,0 52. 73.96 Matakali 65,9 72,08 45.0 68.25 Polewali 75,77 74,53 75.2 92.82 Binuang 66,29 65,34 45.2 68.69 Anreapi 88,63 7,7 49.0 60.26 Matangnga 59,84 73,7 3. 73.98 Bulo 2.4 6.39 Polewali Mandar 68,7 7,37 47.2 73.85 Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase balita yang naik berat badannya sesuai garis pertumbuhan dari seluruh balita yang ditim bang di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah 68,7%, pada tahun 2008 naik menjadi 70,59% dan pada tahun 2009 berat badan balita mengalami penurunan sebanyak 47,2%, tetapi di tahun 200 mengalami kenaikan menjadi 73.85%, namun demikian capaian kenaikan ini belum juga mencapai target SPM 80%. BAB II Gambaran Umum Daerah 34

2.7.2.9 Cakupan Kunjungan Bayi Tabel2 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Kunjungan Bayi 2007 2008 2009 200 Tinambung 00,0 97,02 84.2 88.55 Balanipa 00,0 93,72 79.8 72.85 Limboro 00,0 94,4 96. 87.44 Tubbi Taramanu 85,7 62,4 49.0 44.93 Allu 84,2 88,79 77. 80.26 Campalagian 00,0 98,96 68.8 83.80 Luyo 80,6 92,7 83.8 00 Wonomulyo 00,0 98,36 85.5 97.40 Mapilli 00,0 93,0 95.8 92.49 Tapango 00,0 97,94 60.5 83.84 Matakali 98,5 8,03 80.3 84.32 Polewali 95,4 93,39 85.4 83.02 Binuang 00,0 99,8 83.5 92.63 Anreapi 00,0 95,02 79.0 83.58 Matangnga 00,0 95,00 52.3 73.5 Bulo 59.0 85.6 Polewali Mandar 96,6 93,60 79.9 84.55 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase Cakupan kunjungan bayi di kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 96,6% dan pada tahun 2008 sedikit turun menjadi 94,60%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 79.9%. Dan naik ditahun 200 yaitu menjadi 84.55%. Hal ini bila diasumsikan bahwa dalam setiap 00 bayi usia dibawah tahun hanya terdapat 0 20 bayi yang belum mendapatkan kunjungan untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar. Cakupan tersebut sudah mencapai Target SPM yakni 90 %. BAB II Gambaran Umum Daerah 35

2.7.2.0 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Tabel22 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Pemberian Vitamin A 2007 2008 2009 200 Tinambung 97, 9,65 9.22 90.2 Balanipa 95,7 95,6 76.77 75.93 Limboro 00,0 97,55 96.0 69.76 Tubbi Taramanu 95,7 88,9 75.20 63.42 Allu 99,2 98,03 96.0 93.49 Campalagian 8,6 87,3 88.5 85.54 Luyo 97, 95,9 84.00 8.09 Wonomulyo 96,9 98,63 99.62 95.67 Mapilli 83,3 8,96 80.27 86.08 Tapango 99,3 97,92 98.37 84.6 Matakali 00,0 93,02 00.0 92.39 Polewali 00,0 97,23 98.2 00 Binuang 95,5 92,82 92.45 95.50 Anreapi 00,0 90,58 92.3 00 Matangnga 90,0 88,36 89.58 66.96 Bulo 83.00 00 Polewali Mandar 93,0 92,83 90.74 87.9 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Tabel 22 di atas memberikan gambaran persentase pemberian vitami n A pada tiap kecamatan, dari 6 sudah mencapai target lebih dari 80%. Dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs diatas, menunjukkan bahwa pemberian vitamin A dosis tinggi telah mencapai target dalam pelaksanaan program pemerintah yakni pemberian kapsul vitami n A secara periodik pada bulan Pebruari dan Agustus. BAB II Gambaran Umum Daerah 36

2.7.2. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Tabel 23 Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksl usif di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Pemberian ASI Ekslusif 2007 2008 2009 200 Tinambung 0,0 38,6 54.0 49.46 Balanipa 0,0 7,5 48.2 53.75 Limboro 43,2 5,98 8.5 45.38 Tubbi Taramanu 29, 3,6 29.7 39.3 Allu 39, 38,83 48.4 34.63 Campalagian 80,8 28,79 37.5 75.84 Luyo 0,0 26,44 20.2 50.50 Wonomulyo 50,3 59,68 43.3 67.99 Mapilli 42,2 0,00 26.5 20.5 Tapango 9,6 23,06 8.0 52.8 Matakali 7,8 3,43 24.9 74.09 Polewali 46,2 56,06 39.4 38.96 Binuang 57,3 44,59 46.3 65.6 Anreapi,9 23,00 40.0 87.56 Matangnga 58,9 53,27 72.9 44.44 Bulo 62.7 86.26 Polewali Mandar 4,0 32,49 39.7 55.22 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor Dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs di atas menunjukkan bahwa masih kurangnya ibu yang melakukan pemberian ASI ekslusif pada bayinya selama 6 Bulan. Persentase cakupan pemberian ASI ekslusif di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 4% dan tahun 2008 sebesar 32% serta tahun 2009 sedikit mengalami kenaikan menjadi 39.7%, Ditahun 20 0 terus naik menjadi 55,22%. Walaupun demikian presentasi pemberian ASI ekslusif masih jauh dari target SPM yakni 80 %. BAB II Gambaran Umum Daerah 37

2.7.2.2 Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tabel 24 Jumlah Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 Jumlah Desa UCI Jumlah Desa % 2007 2008 2009 200 200 Desa UCI 200 Tinambung 0 0 6 6 8 75.00 Balanipa 0 4 4 4 36.36 Limboro 0 6 8 8 72.73 Tubbi Taramanu 0 0 0 0 3 0.00 Allu 5 5 7 7 8 87.50 Campalagian 0 8 6 6 8 33.33 Luyo 0 0 3 3 27.27 Wonomulyo 4 6 2 4 4 00 Mapilli 8 4 7 7 2 58.33 Tapango 0 6 9 9 4 64.29 Matakali 4 6 6 7 85.7 Polewali 2 6 9 9 9 00 Binuang 0 5 7 7 0 70 Anreapi 0 2 3 3 5 60 Matangnga 0 0 0 7 0 Bulo 7 7 9 77.78 Polewali Mandar 20 67 94 96 67 57.83 Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor Sampai dengan tahun 200, hanya ada 4 kecamatan yang mencapai target SPM diatas 80%, yaitu Kec. Polewali, Matakali, Wonomulyo, Allu. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: Ketersediaan vaksin dan tempat penyimpanan vaksin, kondisi geografis yang sulit dijangkau serta, penyebaran tenaga yang belum merata. Disamping itu kepercayaan orang tua bayi bahwa bayi sampai usia sekitar 36 bulan tidak boleh turun dari rumah karena masyarakat menganggap bayi masih terlalu lemah dan akan cepat sakit kalau bertemu dengan orang lain dalam lingkungannya. BAB II Gambaran Umum Daerah 38

2.7.2.3 Pertolongan Persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tabel 25 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Pertolongan Persalinan oleh Nakes 2007 2008 2009 200 Tinambung 9,3 79,68 90.3 90.2 Balanipa 64,5 67,47 77.4 60.22 Limboro 87,3 86,8 00 82.40 Tubbi Taramanu 44,8 38,92 43.9 4.55 Allu 60,4 97,00 67.6 80.28 Campalagian 50,5 62,72 67.6 82.49 Luyo 54,4 57,02 68. 62.85 Wonomulyo 90,4 94,89 93.4 97.95 Mapilli 57,7 50,84 88.4 88.85 Tapango 57,8 54,84 57.2 68.9 Matakali 82,0 80,87 79.3 85.43 Polewali 74,2 85,03 97.2 9.3 Binuang 77,0 74,50 80.5 97.2 Anreapi 78,4 76,36 73.3 79.62 Matangnga 43,6 44,07 52.2 63.72 Bulo 56.8 9.8 Polewali Mandar 68,7 7,87 77.7 8.94 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 68,7%, dan pada tahun 2008 naik menjadi 72% serta naik lagi ditahun 2009 menjadi 77.7% dan naik lagi ditahun 200 menajdi 8.94% dari Target 90%. Salah satu faktor terjadinya peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah bertambah jumlah bidan yang ditempatkan di desa. BAB II Gambaran Umum Daerah 39

2.7.2.4 Kunjungan K4 Tabel 26 Cakupan Kunjungan K4 di Kababupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 % Kunjungan K4 2007 2008 2009 200 Tinambung 90,5 76,33 73.7 82.80 Balanipa 6,0 83,22 98.4 77.28 Limboro 9,2 92,04 93.7 95.58 Tubbi Taramanu 49,5 52,32 63.5 5.97 Allu 78,3 79,33 84.3 88.77 Campalagian 57,8 65,0 75.2 00.0 Luyo 67,6 63,79 72.4 7.06 Wonomulyo 83,9 84,38 86.3 79.49 Mapilli 5,6 54,45 8.5 89.49 Tapango 89,7 75,60 84.0 90.20 Matakali 69,6 70,06 84. 77.87 Polewali 77,0 78,23 75.8 73.48 Binuang 70, 77,57 76. 80.72 Anreapi 83,4 89,55 00 8.02 Matangnga 75,6 5,69 63.0 6.8 Bulo 75.0 83.33 Polewali Mandar 7,5 73,9 80.3 8.34 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan yang memenuhi K4 di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 7,5% dan tahun 2008 sedikit naik yaitu sebesar 73,9 %, serta naik lagi ditahun 2009 menjadi 80.3%, ditahun 200 hanya mencapa i 8.34% dari target 95 %. atau dengan kata lain belum semua ibu hamil memeriksakan ke hamilannya secara lengkap. BAB II Gambaran Umum Daerah 40

2.6.2.5 Pelayanan Nifas Tabel 27 Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Pelayanan Nifas 2007 2008 2009 200 Tinambung 64,6 75,2 80.6 76.3 Balanipa 32,2 64,99 80. 73.30 Limboro 92,2 84,56 95. 8.7 Tubbi Taramanu 5,8 40,97 38.3 48.79 Allu 54,0 60,98 7.4 80.62 Campalagian 49,5 63,85 63.7 76.44 Luyo 78,7 77,3 9.5 78.87 Wonomulyo 85,0 89,30 84.8 85.93 Mapilli 52,5 63,9 88.9 78.75 Tapango 6, 57,59 58.4 7.85 Matakali 78,8 69,28 78.0 79.3 Polewali 68,7 72,83 84.6 77.24 Binuang 8,9 79,26 8.9 87.38 Anreapi 86,7 8,43 70.5 70.62 Matangnga 56,4 62,83 26.5 69.03 Bulo 53.3 67.65 Polewali Mandar 65,8 70,84 73.6 77.6 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor Pasa tahun 200 Persentase pelayanan nifas kunjungan yang kedua kali pmeriksaaan untuk cakupan Kabupaten Polewali Mandar telah berada telah tercapai 77.6%, Kalau dilihat per kecamatan, hampir keseluruhan kecamatan capaiannya tekah berada diatas 70%, kecu ali kecamatan Matanganga dan Bulo berada dibawah 70% yaitu masingmasing 69.65% dan 67.65%. BAB II Gambaran Umum Daerah 4

2.7.2.6 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tabel 28 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 % Komplikasi Kebidanan yang ditangani 2007 2008 2009 200 Tinambung 74,0 8,9 62.07 00 Balanipa 43,6 82,9 62.00 00 Limboro 9, 48,24 64.37 00 Tubbi Taramanu 7,3 50,00 66.67 42.7 Allu 63,9 66,67 75.00 93.75 Campalagian 35,3 47,76 70.65 85.49 Luyo 47,2 73,73 62.64 00 Wonomulyo 32,6 8,37 68.33 00 Mapilli 2, 60,26 66.67 00 Tapango 23,3 4,4 80.9 64.86 Matakali 38,0 8,25 6. 00 Polewali 25,2 00,00 67.83 00 Binuang 67, 94,66 83.39 00 Anreapi 54,6 93,8 93.8 00 Matangnga 20,3 58,33 75.00 00 Bulo 84.62 88.24 Polewali Mandar 37,5 72,25 69.45 93.03 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase komplikasi kebidanan yang ditangani di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 37,5 % dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 72.25%, serta pada tahun 2009 hanya tercapai sekitar 69.45% ditahun 200 mengalami peningkatan menjadi 93,03% melebih targetnya adalah 80%. BAB II Gambaran Umum Daerah 42

2.7.2.7 Prevalensi Malaria Tabel 29 Prevalensi Malaria di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200. Prevalensi Malaria 2007 2008 2009 200 Tinambung 5 9 2 4.03 Balanipa 55 47 0 0.83 Limboro 0 0 0 6.48 Tubbi Taramanu 3 3 0 0 Allu 0 0 0.67 Campalagian 2 0 8 0.9 Luyo 20 22 0 0.37 Wonomulyo 3 3 25 0 Mapilli 0 0 0 0 Tapango 0 0 0 0 Matakali 42 0.4 Polewali 6 34 8 2.0 Binuang 72 0 2 0 Anreapi 0 0 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo 5 0 Polewali Mandar 2 2 5.4 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Dari tabel 29 di atas menunjukkan bahwa di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007 prevalensi malaria mencapai 2 kasus per 0.000 penduduk dan pada tahun 2008 terjadi penurunan prevalensi malaria yaitu 2 kasus per 0.000 penduduk. Dan pada tahun 2009 terjadi lagi penurunan menjadi 5 per 0.000 penduduk. Dan tur un lagi ditahun 200 yaitu menjadi.4, keberhasilan ini tidak terlepas dari program pencegahan dan penanggungalan malaria yang dicanangkan pemerintah kabupaten polewali Mandar melalu foggingisasi kasus kasus malaria yang ditemukan. BAB II Gambaran Umum Daerah 43

2.7.2.8 Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan efektif Tabel 30 Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan efektif di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 200 Penderita Malaria yang mendapat pengobatan efektif 2007 2008 2009 200 Tinambung 59,4 2,50 00 00 Balanipa 6,0 0,00 00 Limboro 0,0 0,0 00 Tubbi Taramanu 0,0 0,00 0 Allu 0,0 0,0 00 Campalagian 0,0 0,0 00 00 Luyo 20,8 0,00 00 Wonomulyo 70,5 60,7 00 0 Mapilli 0,0 0,0 0 Tapango 0,0 0,0 0 Matakali 38, 0,00 00 Polewali 5,7 8,43 00 45.45 Binuang 9,2 0,0 00 0 Anreapi 0,0 0,0 0 Matangnga 0,0 0,0 0 Bulo 00 00 Polewali Mandar 46,3,82 00 86.67 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor Jumlah penderita malaria positif yang diobati secara efektiftahun 2007 sebesar 46,3% dan pada tahun 2008 turun menjadi,82% serta pada tahun 2009 semua penderita malaria positif dapat diobati seluruhnya (00%). Sementara itu ditahun 200 hanya 86.67 %. Capaian ini menunjukkan jumlah penderita malaria yang mendapat pengobatan secara efektif telah dapat dilakukan dengan baik oleh Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya. BAB II Gambaran Umum Daerah 44

2.7.2.9 Prevalensi TB Tabel 3 Prevalensi TB di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 Prevalensi TB 2007 2008 2009 200 Tinambung 8.6 24.2 6.6 20.6 Balanipa 4.5 2.0 0.7 8.73 Limboro 2.5 4. 9.0 9.42 Tubbi Taramanu 0.0 9.9 2.5 3.83 Allu.3 2.8 4.0 7.5 Campalagian 5.5.2 9.6 2.8 Luyo 7.4 8.6 0.5 3. Wonomulyo 8. 4.4.3 2.59 Mapilli 0.3 9.0 8.4 6.25 Tapango 8.8 4.4 9.2.63 Matakali 9. 2.5 9.5 9.39 Polewali 4.6 22.6 9. 2.95 Binuang 5.2 6.3 8.4 7.2 Anreapi 2. 20.8 7.6 6.8 Matangnga 6. 20.4 0. 5.99 Bulo 3.42 Polewali Mandar 0.4 4.6 0.2.56 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor Pada tabel 3 di atas, prevalensi TBC tahun 2007 sebanyak 0,4 per 0.000 penduduk, dan naik di tahun 2008 menjadi sebesar 4,6 per 0.000 penduduk, serta pada tahun 2009 turun menjadi 0,2 per 0.000 penduduk. Dan ditahun 200 naik menjadi.56 per 0.0 00 penduduk. Angka ini masih cukup rendah bila dibandingkan dengan angka perkiraan kasus pertahunnya sebesar 20 per 0.000 penduduk BAB II Gambaran Umum Daerah 45

2.7.2.20. Angka Kematian TB Tabel 32 Angka Kematian TB di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 Angka Kematian TB 2007 2008 2009 200 Tinambung 0.96 0.00 0.0 0.90 Balanipa 0.4 0.00 0.4 0 Limboro 0.57 0.00 0.0 0 Tubbi Taramanu 0.00 0.00 0.0 0 Allu 0.00 0.00 0.0 0.83 Campalagian 0.20 0.00 0.59 0.57 Luyo 0.00 0.4 0.4 0.37 Wonomulyo 0.00 0.00 0.0 0.22 Mapilli 0.62 0.00 0.0 0.37 Tapango 0.00 0.00 0.0 0 Matakali.5 0.00 0.0 0 Polewali.25 0.00 0.0 0 Binuang 0.00 0.00 0.0 0 Anreapi.0 0.00 0.0 0 Matangnga 0.00 0.00 2.03 0 Polewali Mandar 0.46 0.03 0.6 0.23 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Pada tabel 32 di atas, menunjukkan Angka Kematian TB pada tahun 2007 sebesar 0,45 per 0.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2008 Angka Kematian TB terjadi penurunan sebesar 0,03 per 0.000 penduduk. Ditahun 2009 dan 200 angka kematian penderita TB per 0 penduduk masingmasing 0.6 dan 0.23. BAB II Gambaran Umum Daerah 46

2.7.2.2 Angka Penemuan Pasien TBBTA+ Tabel 33 Persentase Angka Penemuan Pasien TB BTA+ di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Angka Penemuan Pasien TBBTA+ 2007 2008 2009 200 Tinambung 52,3 99,58 8.84 9.82 Balanipa 2,7 84,43.45 8.92 Limboro 8,9 5,02 0.06 4.49 Tubbi Taramanu 0,0 23,60 50.00.82 Allu 46,0 53,37 8.33 3.58 Campalagian,3 40,22.9 6.0 Luyo 2,5 34,95 6.25 6.24 Wonomulyo 27,2 58,58 9.65 6.00 Mapilli 29,7 9,24 7.50 2.97 Tapango 8,6 6,8 2.03 5.54 Matakali 40,8 45,34.05 4.47 Polewali 55,6 72, 4.47 6.08 Binuang 84,9 72,3.82 3.43 Anreapi 57,7 88,68 0.29 7.70 Matangnga 29,3 87,29 9.23 2.85 Bulo.67.65 Polewali Mandar 33,9 53,85.63 5.49 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Persentase angka penemuan pasien tuberkolosis BTA positif baru di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah sebanyak 33,9 % dan pada tahun 2008 adalah 53,85% serta tahun 2009 turun menjadi,63% dan turun lagi ditahun 200 yaitu hanya 5.49% dari 8.39 jumlah kasus yang diperkirakan di tahun 200. BAB II Gambaran Umum Daerah 47

2.7.2.22 Angka Kesembuahan Pasien Baru Tuberkolosis (AKPTB) Tabel34 Angka Kesembuahan Pasien Baru Tuberkolosis (AKP TB) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 % Angka Kesembuhan Pasien TB 2007 2008 2009 200 Tinambung 87,0 86.96 93.33 97.4 Balanipa 00,0 00.0 90.48 92.3 Limboro 7,4 7.43 63.6 87.50 Tubbi Taramanu 0 0 37.50 75.00 Allu 00,0 00 7.43 00.0 Campalagian 00,0 9.67 90.70 77.55 Luyo 90,9 90.9 64.7 96.30 Wonomulyo 9,7 9.3 85.7 92.00 Mapilli 80,0 80.00 83.33 83.33 Tapango 37,5 28.57 83.33 94.74 Matakali 76,5 75.00 80.00 94.74 Polewali 80,4 87.8 77.55 86.5 Binuang 95,8 00 97.44 98.5 Anreapi 90,9 90.9 80.00 85.7 Matangnga 00,0 00 62.50 00.0 Bulo 0.00 7.43 Polewali Mandar 86,7 88.24 82.98 90.05 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Angka kesembuhan pasien baru TB pada tahun 2007 adalah sebanyak 86,7% dari target 80% sedangkan pada tahun 2008 sebesar 88,24% dan tahun 2009 sedikit turun menjadi 82,98% dan ditahun 200 angka penyembuhan dapat mencapai 90.05% dari 42 pasien yang diobati. BAB II Gambaran Umum Daerah 48

2.7.2.23 Angka Kesakitan Penyakit Kusta Tabel35 Angka Kesakitan Penyakit Kusta di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007200 % Angka Kesakitan Kusta 2007 2008 2009 200 Tinambung 7,2 6,8 9.9 5.38 Balanipa 3,3,65 5.3 4.44 Limboro 6,2 8,46 5.7 5.89 Tubbi Taramanu 0,6 0,62.2 0.55 Allu 6,4 3,20 8.8 5.0 Campalagian 2,6 2,55 7.6 2.68 Luyo 2,5 8,56 2.9 5.99 Wonomulyo,2,89 5.9 2.87 Mapilli 3,,24 8.0 2.57 Tapango 2,4 6,3 8.2 2.79 Matakali 0,5 3,0 0.5.88 Polewali,9 3,73 9.3 2.37 Binuang 2,6,85 5.5.64 Anreapi, 3,29 2.2.08 Matangnga 0,0 0,00 0.0 0.00 Bulo 2.7 2.32 Polewali Mandar 2,7 3,45 8.4 2.88 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor Dari tabel 35 di atas menunjukkan bahwa di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 angka kesakitan kusta 2,7 kasus per 0.000 penduduk dan pada tahun 2008 angka kesakitan kusta 3,45 kasus per 0.000 penduduk, serta tahun 2009 terjadi peningkatan kasus menjadi 8.4 kasus per 0.000 penduduk. Jadi pada tahun 2009 di Kab. Polewali Mandar dengan jumlah penduduk 37.420 jiwa terdapat 28 penderita kusta. Jika dibandingkan pada tahun 2007 angka kesakitan kusta 2,7 kasus per 0.000 penduduk. Dan pada Tahun 2009 meningkat menjadi 35 kasus. Ditahun 200 angka kesakitan mengalami penurunan menjadi 2.88 per 0.000 penduduk (4 kasus kusta). BAB II Gambaran Umum Daerah 49

2.7.2.24 Angka Kesakitan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Tabel36 Angka Kesakitan (PR) Penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 200 % Angka Kesakitan DBD 2007 2008 2009 200 Tinambung 0,000 4,753 0.00 4.48 Balanipa 0,000 0,000 0.00 22.22 Limboro 0,000 0,000 0.00 0 Tubbi Taramanu 0,000 0,000 0.00 0 Allu 0,000 0,000 0.00 8.35 Campalagian 0,000 0,000 0.00 5.74 Luyo 0,000 0,000 0.00 0 Wonomulyo 0,024,828 0.00 2.2 Mapilli 0,000 0,000 0.00 3.67 Tapango 0,000 0,000 0.00 0 Matakali 0,000 0,000 0.00 0 Polewali 0,04 2,075 0.00 20.06 Binuang 0,074 0,000 0.00 0 Anreapi 0,000 0,000 0.00 0 Matangnga 0,000 0,000 0.00 0 Polewali Mandar 0,022,885 0.00 5.05 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Jumlah penderita DBD pada tahun 2007 terdapat 8 kasus (PR= 0,022 kasus per 00.000 penduduk) dan pada tahun 2008 terdapat 7 kasus (PR=,88 kasus per00.000 penduduk), tahun 2009 tidak ditemukan kasus yang terlaporkan. Dan ditahun 200 ditemukan 20 kasus (PR= 5.05 per 00.000 penduduk). Angka kesak itan (PR) DBD ini sangat dipengaruhi mobilisasi masyarakat dari daerah endemic DBD dari daerah daerah kabupaten sekitar Polewali Mandar, misalnya Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. BAB II Gambaran Umum Daerah 50

2.7.2.25 Case Fatality Rate pada Saat KLB Tabel 37 Case Fatality Rate pada Saat KLB di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008 200 CFR Diare pada saat KLB 2008 2009 200 Tinambung 0,00 0.00 0 Balanipa 2.2 0.00 0 Limboro 0,00 0.00 0 Tubbi Taramanu 0,00 0.00 0 Allu 0,00 0.00 0 Campalagian 23.4,99.46 Luyo 7.4 4.00 0 Wonomulyo 0,00 0.00 0 Mapilli 22.2 2.5 0 Tapango 0,00 0.00 0 Matakali 0,00 0.00 0 Polewali 4.4 0.00 0 Binuang 0,00 0.00 0 Anreapi 2.5 0.00 0 Matangnga 0,00 0.00 0 Bulo 0.00 0 Polewali Mandar.3 0.75 0.6 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Pada tahun 2007 tidak ditemukan kasus kematian akibat diare. Namun ditemukan kasus kematian diare ditahun 2008. merupakan kasus KLB dengan jumlah kasus kematian sebanyak 23 orang dari 2.032 penderita (CFR =,3 per 00 penderita). Ditahun 2009 kembali ditemukan sebanyak 0 kematian dari 3.358 penderita (CFR = 0.75 per 000 penderita) di kecamatan campalgian, Luyo dan Mapilli. Ditahun 200 hanya ditemukan kasus kematian diare dari 6.326 penderita diare. (CFR =0.6 per 000 penderita) BAB II Gambaran Umum Daerah 5

2.7.3 Kependudukan Catatan Sipil Salah satu tugas pokok dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah pelayanan di bidang pencatatan sipil yang meliputi pelayanan akta kelahiran, akta pengakuan anak, akta pengangkatan anak, akta kematian, akta nikah dan akta perceraian bagi non muslim. Akte kelahiran merupakan hak setiap anak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti mendapatkan warisan, pengakuan sosial, dan memperoleh pendidikan. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam memenuhi kebutuhan anak untuk memiliki akte kelahiran, telah mengeluarkan suatu kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) No. 5 Tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akte Kelahiran. Kemudian pada tahun 2009 berdasarkan inisiatif Anggota DPRD menerbitkan Perda Nomor 4 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Administrasi Kependudukan. Dalam rentang tersebut Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor Tahun 2009 tentang dispensasi akta kelahiran kepada anak yang ingin mengurus a kta kelahiran sebelum UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Terbit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 37 di bawah ini: Tabel 38 Jumlah Penduduk yang Memiliki dan Tidak Memiliki Akta Kelahiran Tahun 2009 Kepemilikan Tidak % Punya % Jumlah Tinambung 3.30 59,90 8.764 40,00 2,894 Campalagian 36.949 74,63 2.558 25,37 49,507 Wonomulyo 20.76 57,66 7.5 45.24 37,92 Polewali 6.048 38,77 25.342 6,22 4,390 Tubbitaramanu 0.885 76,76 3.295 23,24 4,80 Binuang 6.723 59,88.200 40, 27,923 Tapango.872 6,36 7.476 38,64 9,348 Mapilli 6.585 64,56 9.05 35,44 25,690 Matangnga 3,628 69,6,60 30,84 5,246 Luyo 8.275 69,90 7.870 30,0 26,45 Limboro.836 67,89 5.599 32, 7,435 Balanipa 6.838 68,79 7.643 3,22 24,48 Anreapi 5,527 66,98 2,724 33,0 8,25 Matakali 9.66 57,46 79 42,54 6,735 Allu 8,77 72,83 3,252 27,7,969 Bulo 6,420 76,28,996 23,72 8,46 Jumlah 223.80 62,77 32.704 37,22 356,522 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil BAB II Gambaran Umum Daerah 52

Berdasarkan uraian pada Tabel 38 di atas menunjukkan bahwa perkembangan pembuatan akta kelahiran dalam setahun hanya dapat diselesaikan sebanyak 6% atau sekitar 9.562 lembar, data tersebut menunjukkan capaian persentase yang dapat diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masih rendah. Selanjutnya untuk melihat data persentase anak usia 08 tahun memiliki dan tidak memilki akata kelahiran dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39 Jumlah Penduduk yang Memiliki dan Tid ak Memiliki Akta Kelahiran Tahun 200 Kepemilikan Tidak % Punya % Jumlah Tinambung,634 5.75,026 0.73 2,660 Campalagian 35,26 7.40 4,29 0.8 49,507 Wonomulyo 9,38 9.46 8,774 3.37 37,92 Polewali 4,554 7.9 26,836 9. 4,390 Tubbitaramanu 9,395 4.64 4,785 3.4 4,80 Binuang 5,388 7.60 2,535 8.93 27,923 Tapango 0,804 5.34 8,544 6.08 9,348 Mapilli 5,28 7.55 0,409 7.4 25,690 Matangnga 2,3.05,499.07 3,630 Luyo 6,837 8.32 9,308 6.63 26,45 Limboro 0,397 5.4 7,038 5.0 7,435 Balanipa 5,856 7.83 8,625 6.4 24,48 Anreapi 4,29 2.08 4,032 2.87 8,25 Matakali 8,728 4.3 8,007 5.70 6,735 Allu 7,544 3.73 4,425 3.5,969 Bulo 5,286 2.6 33 0.22 5,599 Jumlah 202,408 59.04 40,447 40.96 342,855 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan uraian pada Tabel 39 di atas menunjukkan bahwa perkembangan penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak 40.96% sedangkan pada tahun sebelumnya (Tahun 2009) sebanyak 37.22%, data tersebut menunjukkanpeningkatan capaian persentase yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Selanjutnya untuk melihat data persentase anak usia 08 tahun memiliki dan tidak memilki akta kelahiran dapat dilihat pada Tabel 40. BAB II Gambaran Umum Daerah 53

Tabel 40 Persentase Anak Usia 08 Tahun Menurut dan Kepemilikan Akte Kelahiran di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 Ya, dapat ditunjukan Apakah Memiliki Akte Kelahiran Ya, tidak Tidak/ belum dapat punya ditunjukkan Tidak tahu harus punya Total % Tinambung 43,2 2,20 44, 0,57 00,00 Balanipa 2,38 6,5 7,3 0,80 00,00 Limboro 33,04 8,59 58,37 0,00 00,00 Tutallu 23,2 4,57 64,25 8,06 00,00 Allu 35,95 4,9 58,46,40 00,00 Campalagian 27,63 7,9 65,8 0,00 00,00 Luyo 2,88 3,09 74,55 0,48 00,00 Wonomulyo 64,8 3,86 2,2 0,2 00,00 Mapilli 36,75 7,06 56,9 0,00 00,00 Tapango 42,29 2,22 36,35 0,4 00,00 Matakali 27,47 26,90 45,64 0,00 00,00 Bulo 20,6 5,39 72,6,38 00,00 Polewali 46,47 9,6 33,82 0,0 00,00 Binuang 36,2 0,23 53,65 0,00 00,00 Anreapi 32,94 6,9 59,03,84 00,00 Matangnga 32,25 2,25 55,50 0,00 00,00 Polewali Mandar 34,52 0,63 53,97 0,88 00,00 Sumber: Survei MDGs 2007 Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 40 di atas dapat dilihat bahwa usia 0 8 tahun yang belum memiliki akta kelahiran masih sangat tinggi mencapai 53,97% pada tahun 2007, dan berkembang mencapai 43,97% di tahun 2009, dengan rata rata hanya bisa menerbitkan sekitar 5 6% pertahun. Ini menunjukkan masih banyak usia anak 0 8 tahun yang tidak memiliki akta kelahiran dan ini tentu masih sangat diperlukan kerja keras oleh Dinas Kependudukan & Capil khusus bidang catatan sipil untuk dapat meningkatkan persentase penerbitan akta kelahiran usia 08 tahun. Sedangkan Trend Realisasi Akta Kelahiran dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. BAB II Gambaran Umum Daerah 54

Tinambung Campalagian Wonomulyo Polewali Binuang Mapilli Tutar Luyo Limboro Balanipa Tapango Anreapi Matakali Matangnga Alu Bulo Tabel 4 Trend Realisasi Penerbitan Akta Kelahiran Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 200 Realisasi Penerbitan Akta Kelahiran Usia 0 8 Tahun (Gratis) 2006 2007 2008 2009 200 92 897 626 696 496 277 2745 2276 907 733 287 2072 966 786 623 2376 2286 2393 706 494 935 874 632 596 490 256 928 694 465 335 835 367 729 364 068 785 680 2643 5 304 535 2 096 095 497 735 30 548 055 438 92 265 002 035 439 75 67 098 453 982 643 094 04 685 308 97 526 48 246 888 98 642 682 445 73 699 555 34 Jumlah 6627 0838 0264 0255 8527 8578 5363 8527 6434 7086 6653 4325 577 3275 440 2388 Jumlah 27.388 2.54 2.543 7.206 2.402 09.05 Sumber Data: Data Olahan Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Berdasarkan uraian Tabel 4 menunjukkankan bahwa trend perkembangan realisasi akta kelahiran usia 0 8 tahun pada setiap kecamatan mengalami perkembangan yang dinamis setiap tahun dimana tahun 2009 sebanyak 7.206 dan tahun 200 mengalami peningkatan sebesar 2.402 Salah satu tugas pokok Dinas Kependudukan & Catatan Sipil adalah bidang pendaftaran penduduk yang meliputi pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Untuk lebih jela snya dapat dilihat pada Tabel 42 sebagai berikut: BAB II Gambaran Umum Daerah 55

Tabel 42 Jumlah Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Polewali Mandar Kepemilikan Tidak % Punya % Jumlah Tinambung 77 5.45 6766 48.55 3937 Campalagian 6224 5.06 5553 48.94 3777 Wonomulyo 9977 39.99 497 60.0 24948 Polewali 6083 23.68 9604 76.32 25687 Tubbitaramanu 486 53.57 3628 46.43 784 Binuang 7257 43.50 9424 56.50 668 Tapango 465 38.28 7498 6.72 249 Mapilli 7866 49.74 7948 50.26 584 Matangnga 903 30.56 2052 69.44 2955 Luyo 8436 55.83 6673 44.7 509 Limboro 5565 50.8 5526 49.82 09 Balanipa 7395 48.02 8004 5.98 5399 Anreapi 2467 49.9 2476 50.09 4943 Matakali 3980 39.73 6037 60.27 007 Allu 368 50.38 3564 49.62 782 Bulo 2692 55.24 28 44.76 4873 Jumlah 9847 44.68 2905 55.32 220376 Sumber: Hasil olah data PDKBM Kabupaten Polman 2009 Berdasarkan data tabel 42 menunjukkan bahwa kecamatan yang paling sedikit kepemilikan KTP adalah Bulo sebesar 55,24% atau 2.692 jiwa, hal ini disebabkan oleh Bulo merupakan kecamatan termuda s ehingga masih membutuhkan pembenahan identitas kendudukan, dan yang memeiliki KTP sebesar 44,76%. yang mempunyai tingkat kepemilikan KTP yang tinggi adalah Matangnga sebesar 69,44% dan yang tidak memiliki sebesar 30,56 Kabupaten Polman 2009. Sedangkan jumlah kepemilikan Kartu Keluarga (KK) dapat dilihat pada Tabel 43 berikut. BAB II Gambaran Umum Daerah 56

Tabel 43 Jumlah Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) Penduduk Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2009 Kepemilikan Tidak % Punya % Jumlah Tinambung 3,287 57.88 2,392 42.2 5,679 Campalagian 7,96 64.8 4,299 35.9 2,25 Wonomulyo 5,78 49.47 5,289 50.53 0,467 Polewali 3,03 28.37 7,608 7.63 0,62 Tubbitaramanu 3,205 67.05,575 32.95 4,780 Binuang 3,85 53.6 3,30 46.39 7,6 Tapango 2,647 50.60 2,584 49.40 5,23 Mapilli 3,546 53.78 3,048 46.22 6,594 Matangnga 895 64.30 497 35.70,392 Luyo 4,264 62.9 2,592 37.8 6,856 Limboro 3,004 62.34,85 37.66 4,89 Balanipa 3,828 63.23 2,226 36.77 6,054 Anreapi,29 58.9 876 4.8 2,095 Matakali 2,338 55.88,846 44.2 4,84 Allu 2,340 73.3 860 26.88 3,200 Bulo,388 62.64 828 37.36 2,26 Jumlah 5,883 55.48 4,636 44.52 93,59 Sumber : Hasil olah data PDKBM Kab. Polman 2009 Berdasarkan data pada Tabel 43 menggambarkan bahwa di Kabupaten Polewali Mandar, kecamatan yang persentase tingkat kepemilikan Kartu Keluarga (KK) rendah adalah Tutar sebesar 67,05% dan yang memiliki (KK) sekitar 32,95%, Sedangkan yang persentase tingkat kepemilikan Kartu Keluarga yang tinggi adalah Polewali sebesar 7,63%, dan penduduk yang belum memiliki sekitar 28,37%. BAB II Gambaran Umum Daerah 57

2.7.4 Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak 2.7.4. Pemberdayaan Perempuan Di Kabupaten Polewali Mandar persentase perempuan yang terlibat dalam pengambilan keputusan masih sangat jauh dari semangat keterwakilan yakni 30 persen perempuan dalam lembaga publik. Dalam uraian ini nampak bahwa di Kabupaten Polewali Mandar keterwakilan perempuan baik pada bidang eksekutif maupun pada bidang legislatif maupun dalam keanggotaan pen gurus pada organisasi sosial dari tahun ketahun atau dari periode ke periode belum menampakkan perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel tabel berikut ini: Tabel 44 Jumlah Anggota Dewan Kabupaten Polewali Mandar Menurut Jenis kelamin Tahun 20082009200 Anggota DPRD 2008 2009 200 Lakilaki 94.29 85 85 Perempuan 5,7 5 5 Sumber: Hasil Pengolahan data Sektoral MDGs Tabel 45 Jumlah Anggota Camat Kabupaten Polewali Mandar Menurut Jenis kelamin Tahun 2008 2009200 C a m a t 2008 2009 200 Lakilaki 00 8,25 8,25 Perempuan 0 8,75 8,75 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs Pada tabel 45 tersebut di atas terlihat bahwa pada pada tahun 2008 di Kab. Polewali Mandar keterwakilan perempuan sebagai camat mengalami penurunan, c amat perempuan menjadi 0 persen dan didominasi oleh kaum laki laki sebanyak 6 orang atau 00 persen dari 6 wilayah kecamatan hal ini terjadi karena camat yang diduduki oleh seorang perempuan termutasi ke jabatan yang lain, kemudian pada tahun 2009 dan jumlah camat yang diduduki oleh perempuan mengalami perubahan yakni BAB II Gambaran Umum Daerah 58

sebanyak 3 orang camat perempuan atau 8,75% dari total camat sebanyak 6 orang yang selebihnya diduduki oleh kaum lakilaki sebanyak 3 orang atau 8,25%. Walupun demikian belumlah terpenuhi sesuai kesepakatan bersama yakni 30% perempuan dalam pengambilan keputusan dalam se ktor publik.namun pada tahun 200 keterwakilan perempuan pada sektor pemerintahan di tingkat kecamatan tidak mengalami perubahan dari tahun 2009 yakni jumlah camat perempua n sebanyak 3 (tiga) orang atau 8,75 % dan camat lakilaki sebanyak 3 orang atau 8,25 %. Demikian pula pada tingkat Kelurahan/Desa keterwakilan perempuan sebagai kepala desa atau sebagai lurah disuatu kelurahan masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat pada tabel 46 berikut. Tabel 46 Persentase Lurah /Desa di Kabupaten Menurut Jenis Kelamin Tahun 20082009200 Ka.Desa/Lurah Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 200 Perempuan 3,59 2,5 2,99 LakiLaki 96,4 87,5 97,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs Pada tabel 46 di atas menunjukkan pada tahun 2008 di Kab. Polewali Mandar seiring dengan adanya pemekaran beberapa wilayah desa, maka jumlah pejabat kepala desa mengalami peningkatan. Jumlah wilayah desa/kelurahan seba nyak 32 buah menjadi 67 desa/kelurahan. Namun demikian yang menjadi penambahan kepala desa semuanya adalah dari kaum lakilaki sehingga persentase laki laki sebagai kepala desa/kelurahan mengalami peningkatan menjadi 96,4%, sedangkan perempuan mengalami penurunan sebesar 3,59%. Kemudian pada tahun 200 dimana jumlah kepala desa/lurah keseluruhan sebanyak 67 desa/lurah sementara perempuan yang menjadi lurah/kepala desa hanya 5 orang perempuan atau 2,99 persen, sedangkan laki laki sebanyak 62 orang atau 97,0 persen. BAB II Gambaran Umum Daerah 59

Tabel 47 Persentase Pejabat Sturuktural Dirinci menurut Eselon dan Jenis Kelamin Tahun 20082009200 Jenis Kelamin Eselon II Eselon III Eselon IV.a 2008 2009 200 2008 2009 200 2008 2009 200 Perempuan 0 3,03 3,03 6,53 4,89 8,87 20,65 33,33 25,6 Lakilaki 00 99,97 96,97 83,47 85, 8,3 79,35 66,67 74,84 Total 00 00 00 00 00 00 00 00 00 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs Pada tabel 47 di atas pada tahun 2008 jumlah jabatan eselon II sebanyaki 23 orang dan kesemuanya diduduki oleh kaum l akilaki, namun pada tahun 2009 mengalami peningkatan jumlah jabatan eselon II seiring dengan penambahan kelembagaan pemerintah menjadi 33 jabatan di eselon II dan jumlah perempuan yang menduduki jabatan strategis tersebut hanya orang saja atau 3,03%. Sedangkan Dan pada jabatan eselon III pada tahun 2008 rasio pejabat perempuan sebesar 6,53% sedangkan lakilaki sebesar 83,47%, kemudian tahun 2009 jumlah pejabat eselon III perempuan sebanyak 2 orang atau 4,89% sedangkan laki laki jauh lebih banyak sebanyak 20 orang atau 85,% dari total jumlah eselon III sebanyak 4 kursi. Kemudian pada eselon IV dari total 525 kursi, jumlah yang diduduki oleh perempuan hanya 75 atau 33,33%, laki laki sebanyak 355 atau 66,67% yang ada pada eselon IV. Pada tahun 200 jabatan eselon II hanya diduduki oleh ( satu) orang perempuan atau 3.03% dari total eselon II yakni sebanyak 33 orang. Dan untuk pejabat eselon III jumlah perempuan sebanyak 30 orang atau 8,87% sedang lakilaki sebanyak 29 orang atau 8,3%. Dari data ini menunjukkan ada peningkatan jumlah perempuan yang menduduki jabatan eselon III pada pemerintahan wilayah kabupaten Polewali Mandar pada tahun 200 yakni dari 4,89% (2 orang) menjadi 8,87% (30 orang). Selanjutnya pada eselon IV terdapat 94 orang perempuan yang duduk pada jabatan tersebut atau 25,6% sedangkan lakilaki sebanyak 577 orang atau 74,84 % dari 77 eselon IV yang terisi baik eselon IV.a maupun eselon IV.b. Berdasarkan output data tersebut diatas pada tahun 200 dapat diketahui bahwa jumlah pejabat perempuan pada pemerintah Kabupaten Polewali Mandar mulai dari BAB II Gambaran Umum Daerah 60

eselon II sampai eselon IV ada sebanyak 225 orang atau 22,57 % dari total jabatan yang terisi sebanyak 997 orang. Jabatan yang terbanyak diduduki perempuan ada pada jabatan eselon IV yakni sebanyak 94 orang. Tabel 48 Tabel Persentase Pengurus Organisasi Politik Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008200. Pengurus Partai Politik 2008 2009 200 LakiLaki 65,97 80,03 80,03 Perempuan 24,03 9,98 9,98 Total 00 00 00 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs Berdasarkan tabel 48 tersebut di atas terlihat bahwa persentase keterwakilan perempuan pada tahun 2009 mengalami penurunan yakni pada tahun 2008 keterwakilan perempuan sebagai pengurus partai p olitik sebanyak 24,03%, sedangkan pada tahun 2009 keterwakilan perempuan pada pengurus partai politik sebanyak 9,98%. Kepengurusan pada organisasi politik pada tahun 200 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya tahun 2009 yakni perempuan sebagai pengurus partai pilitik hanya 9,98 % atau 6 orang dari total pengurus partai yang ada, sedangkan lakilaki sebanyak 80,03 persen atau 649 orang. Demikian pula dengan kepengurusan pada organisasi sosial persentase perempuan jauh lebih kecil dibanding p ersentase lakilaki dapat dilihat pada tabel 49 berikut: Tabel 49 Persentase Perempuan sebagai Pengurus Organisasi Sosial di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 20082009. Pengurus Organisasi Sosial 2008 2009 200 Total LakiLaki 72,73 69,83 69,83 00 Perempuan 27,27 30,7 30,7 00 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs BAB II Gambaran Umum Daerah 6

Demikian pula dengan kepengurusan pada organisasi sosial persentase perempuan jauh lebih kecil dibanding persentase laki laki hal ini terjadi disetiap kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat pada tabel 50 berikut: Tabel 50 Persentase Perempuan sebagai Pengurus Organisasi Sosial di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 2008. No Lakilaki Perempuan Total Biuang 98,46,54 00 2 Polewali 99,33 0,67 00 3 Anreapi 92,43 7,57 00 4 Matakali 99,87 0,3 00 5 Wonomulyo 98,94,06 00 6 Tapango 98,58,42 00 7 Mapilli 97,24 2,7 00 8 B u l o 00 0 00 9 Campalagian 00 0 00 0 L u y o 0 0 0 Balanipa 98,88,2 00 2 Tinambung 95,55 4,45 00 3 Limboro 00 0 0 4 Tutar 9,83 8,7 00 5 A l l u 96,99 3,0 00 6 Matangnga 00 0 00 J u m l a h.368, 3,85.399,95 Persentase 97,72 2,27 00 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral MDGs Dari tabel 50 tersebut di atas yang dirinci menurut k ecamatan dan jenis kelamin terlihat bahwa kecamatan yang yang tertinggi persentase keterwakilan perempuan sebagai pengurus organisasi sosial adalah kecamatan Tutar yakni 8,7 persen, selanjutnya kecamatan Tinambung 4,45 persen, kecamatn Allu 3,0 persen, d an seterusnya. Bahkan ada 5 kecamatan yang 0 persen keterwakilan perempuan sebagai pengurus organisasi sosial yakni kecamatan Campalagian, Luyo, dan Bulo, dan Limboro, serta kecamatan Matangnga. BAB II Gambaran Umum Daerah 62

2.7.4.2 Perlindungan Anak Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat serta mendapat perlindungan dari segalah bentuk kekerasan dan diskriminasi Kasuskasus kekerasan di Kabupaten Polewali Mandar mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 200 baik itu Kekerasan Terhadap Perempuan (KTA) maupun Kekerasan Terhadap Anak (KTA) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Data Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (KDRT/KTP) Dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 2007 No 2 3 4 5 6 KECAMATAN Polewali Tinambung Matakali Wonomulyo Anreapi Campalagian J E N I S K E K E R A S A N KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (KTP) KEKERASAN TERHADAP ANAK Pengania Yaan Pengancaman Jumlah Pengania Yaan Pemerko Saan Pencabu lan Orang Hilang Perenc. Pembunuhan L P L P L P L P L P L P L P 3 4 2 2 2 2 Jumlah 7 4 2 2 J u m l a h 5 7 3 2 3 4 2 5 Sumber: Kepolisian Kab. Polman Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas, tahun2007 kekerasan terhadap anak (KTA)sebesar 5 kasus dari lima (5) jenis kasus ke jahatan, sedangkan kekerasa terhadap perempuan (KTP) sebanyak 7 kasus dari dua (2) jenis kasus kejahatan. BAB II Gambaran Umum Daerah 63

Tabel 52 Data Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan ( KDRT/KTP) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 2008 J E N I S K E K E R A S A N Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) Kekerasan Terhadap Anak No Penganiayaan Pemerkosaan Penganiayaan Pemerkosaan Pencabulan L P L P Jumlah L P L P L P 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 Jumlah Polewali 3 3 5 6 2 Binuang 2 3 Wonomulyo 4 Campalagian J u m l a h 3 4 6 2 0 Sumber : Kepolisian Kab. Polman Bedasarkan tabel 52 di atas, kekerasan di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2008 kasus KTA sebanyak 0 kasus dari tiga (3) jenis kasus kejahatan sedangkan KTA terdapat 4 kasus dari dua (2) jenis kasus kejahatan. Tabel 53 Data Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (KDRT/KTP) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 2009 J E N I S K E K E R A S A N Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) Kekerasan Terhadap Anak (KTA) No Penganiayaan Pemerkosaan Penganiayaan Pemerkosaan PencabuLan L P L P Jumlah L P L P L P 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 Polewali 4 4 4 3 4 Jumlah 2 2 Luyo 3 Matakali 2 2 4 Wonomulyo 2 2 5 Anreapi 2 6 Campalagian 3 4 7 Tutar 2 8 Tapango 9 Mapilli J u m l a h 6 7 23 4 6 5 38 Sumber: Kepolisian Kab. Polman 3 BAB II Gambaran Umum Daerah 64

Dari tabel 53 tersebut menunjukkan bahwa kasus kekerasan baik kekerasan terhadap perempuan maupun kekerasan terhadap anak di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dimana kasus KTP yan g terjadi sebanyak 7 (tujuh) kasus sedangkan kasus KTA sebanyak 38 kasus. Selain meningkatnya jumlah kasus kekerasan yang terjadi juga jumlah wilayah terjadinya kasus juga semakin meluas yang mana tahun 2008 jumlah kecamatan tempat terjadinya kasus sebanyak 4 (empat) kecamatan, sedangkan pada tahun 2009 bertambah menjadi 9 (sembilan) kecamatan dan kecamatan yang terbanyak kasus kekerasan yang terjadi adalah Polewali yakni kasus KTP/KDRT sebanyak 4 (empat) kasus dan kasus KTA sebanyak 2 kasus. Tabel 54 Data Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan ( KDRT/KTP) Dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 200 No Polewali J E N I S K E K E R A S A N Kekerasan Terhadap PEREMPUAN (KTP) Kekerasan Terhadap Anak Penganiayaan Pemerkosaan Kekerasan Penganiayaan Pemerkosaan Pencabulan Jumlah Seksual Pengeroyokan L P L P L P L P L P L P L P 7 8 26 7 2 2 0 Jumlah 48 2 Binuang 6 7 3 Matakali 2 4 Wonomulyo 4 4 2 5 5 Mapilli 2 3 5 6 Campalagian 7 Luyo 8 Tinambung 9 Matanga J u m l a h 4 5 47 9 2 5 7 8 Sumber: Kepolisian Kab. Polman Dari tabel 54 di atas terlihat bahwa tahun 20 0 tingkat kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap perempuan sangat meningkat dari tahun sebelumnya yang mana jumlah kekerasan terhadap anak tahun 2009 sebanyak 38 kasus sedangkan pada tahun 200 mencapai 8 kasus dan kasus kekerasan terhadap perempu an sebanyak 5 kasus. BAB II Gambaran Umum Daerah 65

Dari tabel 54 tersebut dapat pula dilihat bahwa kasus yang terbanyak baik kekerasan terhadap perempuan maupun kekerasan terhadap anak adalah kasus penganiayaan, yakni pada kasus KTP terdapat sebanyak 4 kasus penganiayaan dan pada kasus KTA terdapat sebanyak 56 kasus penyaniayaan. Selanjutnya pada Kasus kekerasan seksual yakni sebanyak 7 kasus, pencabulan 5 kasus pada KTA. Selain dari meningkatnya jumlah kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Polewali Mandar juga jenis kejahatan yang terjadi semakin bertambah yang mana jenis kasus yang terjadi pada tahuntahun sebelumnya hanya tiga (3) jenis, pada tahun 200 menjadi lima (5) jenis kasus kejahatan. 2.7.5 Keluarga Berencana (KB) 2.7.5.2 Persentase Peserta KB Perempuan dan Lakilaki Binuang Polewali Anreapi Matakali Wonomulyo Tapango Mapilli Bulo Campalagian Luyo Balanipa Tinambung Limboro Tutar Alu Matangnga Berdasarkan data dari sektoral, dalam rangka mendorong kesetaraan gender dalam hal ber KB, sangat nampak adanya kesenjangan gender antara akseptor KB perempuan dan akseptor lakilaki. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 55 berikut. Tabel 55 Persentase Peserta KB Perempuan dan Lakilaki Di Kabupaten Polewali Mandar tahun 200 9200 Perempuan Lakilaki 2009 200 2009 200 97,5 90,40 2,5 9,59 97,62 97,82 2,38 2,8 86,77 93,49 3,32 6,50 98,35 93,79,65 6,2 98,97 93,59 0,80 6,4 96,57 97,52 3,40 2,48 99,0 77,7 0,89 22,83 00 98,7 0,29 9,43 64,69 8,57 35,3 92,59 99,54 7,40 0,46 99,53 90,28 0,47 9,72 90,92 84,39 9,08 5,60 99,3 63,69 0,87 36,30 90,34 87,59 9,66 2,4 98,83 6,42,7 38,58 00 00 0 0 Total Jumlah 96,24 89,37 3,76 0,63 00 Sumber: Hasil Pengolahan Data sektor Tahun 200 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 BAB II Gambaran Umum Daerah 66

Di Kabupaten Polewali Mandar mayoritas pemakai alat kontrasepsi adalah perempuan, pada Tabel 55 tersebut di atas menunjukkan setiap kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar jumlah akseptor KB perempuan jauh lebih banyak dibandingkan akseptor KB lakilaki. Pada tahun 2009 apabila dilihat secara keseluruhan untuk Kabupaten Polewali Mandar maka terdapat 3.658 orang atau 96,24% akseptor KB perempuan sedangkan lakilakinya menjadi.236 orang atau 3,76% dari total jumlah akseptor Kabupaten Polewali Mandar sejumlah 32.894 akseptor. Sedangkan pada tahun 20 0 mengalami penurunan pada akseptor KB perempuan yaitu 3.47 orang atau 89,37% pada akseptor lakilaki mengalami peningkatan menjadi 3744 orang 0,63%, jadi peserta KB aktif pada tahun 200 secara keseluruhan sebanyak 3 5.25 orang atau %. 2.7.5.2 Angka Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) Angka Pemakaian Alat Kontrasepsi pada PUS Di Kab. Polewali Mandar dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs tahun 2009200 dapat dilihat pada Tabel 56 berikut: Tabel 56 Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Per di Kab. Polewali Mandar Tahun 200 9200 Tinambung Balanipa Limboro Tubbi Taramanu Allu Campalagian Luyo Wonomulyo Mapilli Tapango Matakali Bulo Polewali Binuang Anreapi Matangnga Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS 2009 % 200 % 0 39,9 869 929 58, 533 577 28,92 032 20 48,04 769 08 54,66 95 3969 48,83 4429 248 59,28 2747 5536 77,85 427 222 66,02 2479 998 55,52 2427 757 62,57 276 847 57,62 20 4209 69,28 468 2433 54,96 250 209 70,9 865 750 78,45 788 60,47 43,5 48,70 6,42 55,07 54,30 74,26 59,54 62,69 63,53 7,46 54,27 63,33 58,64 55,27 79,76 Kab. Polewali Mandar 32.894 59,03 35.25 59,88 Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor BAB II Gambaran Umum Daerah 67

2.7.5.3 Angka Penggunaan Kondom Angka Penggunaan Kondom di Kab. Polewali Mandar dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs tahun 2009 200 dapat dilihat pada Tabel 57 berikut: Tabel 57 Angka Penggunaan Kondom Dirinci Perkecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 9200 Tinambung Balanipa Limboro Tubbi Taramanu Allu Campalagian Luyo Wonomulyo Mapilli Tapango Matakali Bulo Polewali Binuang Anreapi Matangnga Angka Penggunaan Kondom 2009 % 200 % 98 3,55 4 6,09 9 0,27 7 0,46 5 0,25 6 5,60 6 4,64 72 9,72 3 0,64 8 2,4 340 4,8 286 6,46 57 4,33 922 33,56 57 0,80 62,45 8 0,56 3,25 68,89 554 22,83 28 0,92 53 2,44 0 0 0 0 96,58 393 9,43 6,38 6 6,4 60 9,38 34 36,30 0 0 304 38,58 Kab. Polewali Mandar 226 2,20 3652 0,37 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor Dari Tabel 57 menunjukkan angka penggunaan kondom di Kabupaten Polewali Mandar mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 yaitu.226 orang atau 2,20% akseptor sedangkan pada tahun 200 yaitu 3.652 orang atau 0,37%. BAB II Gambaran Umum Daerah 68

2.7.5.4 Keluarga Pra Sejahtera 58 berikut: No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. 6. Persentase keluarga pra sejahtera lakilaki dan perempuan dapat dilihat pada tabel Tabel 58 Persentase Keluarga Pra Sejahtera Perempuan dan Laki Laki di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 Polewali Wonomulyo Campalagian Tinambung Binuang Matakali Tapango Mapilli Luyo Balanipa Tutar Limboro Anreapi Alu Matangga Bulo Keluarga Pra Sejahtera Perempuan % LakiLaki % Jumlah 575 37,6 954 62,4.529 304 4,7.765 85,3 2.069 205 6,3 3.035 93,7 3.240 597 27,2.598 72,8 2.95 53 25,9 438 74, 59 3 4,4 673 95,6 704 20 3,2.387 86,9.597 28 3,3 82 86,7 20 56,6.84 88,4.340 543 20,5 2.05 79,5 2.648 3 2,4 802 87,7 95 533 30,5.24 69,5.747 39 5,2 73 94,8 752 266 9,3. 9,3.377 27 3, 843 86,9 970 26 2,.203 97,9.229 Jumlah 3.906 6,9 9.207 3,5 23.3 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor 2.7.5.5 Keluarga Sejahtera I Persentase keluarga sejahtera tahap I lakilaki dan perempuan dapat dilihat pada tabel 59 berikut : No.. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.. 2. 3. 4. 5. 6. Tabel 59 Persentase Keluarga Sejahtera Tahap I Perempuan dan Laki Laki di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 Polewali Wonomulyo Campalagian Tinambung Binuang Matakali Tapango Mapilli Luyo Balanipa Tutar Limboro Anreapi Alu Matangga Bulo Keluarga Sejahtera I Perempuan % LakiLaki % Jumlah 527 30 227 69,9.754 375,3 2954 88,7 3.329 392 9,7 3629 90,3 4.02 332 20,7 269 79,3.60 08, 864 88,9 972 47 4,5 990 95,5.037 356 8,9 526 8.882 5 3,8 309 96,3.360 255 5,5 394 84,5.649 254 4,3 527 85,7.78 40, 8 88,9.258 409 27.3 09 72,7.500 27 4,6 74 85,4 868 85 24,6 47 86,.332 30 2,2 26 87,8 246 3,2 079 98,8.092 Jumlah 3.60 4 2.208 0,86 25.682 Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor BAB II Gambaran Umum Daerah 69

2.7.6 Sosial 2.7.6.. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Sosial) secara madani dan wajar. Penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah seorang keluarga, atau kelompok masyarakat karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat dilaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak dapat terpenuhinya kebutuhan hidupnya (Jasmani, Rohani Ada 27 masalah PMKS yaitu Anak Balita Terlantar, Anak terlantar, anak korban tindak kekerasan, anak nakal, anak jalan an, anak cacat, wanita rawan sosial ekonomi, wanita korban tindak kekerasan/diperlakukan salah, lanjut usia terlantar, lanjut usia terlantar tindak kekerasan, penyandang cacat, penyandang cacat eks penyakit kronis, tuna susila, pengemis, gelandangan, bekas napi, korban penyalahgunaan napza, keluarga yang tinggal dirumah tidak lay ak huni, keluarga bermasalah sosial psikologis, kom unitas adat terpencil, masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana, korban bencana alam, korban bencana sosial/pengungsi, pekerja migrant terlantar, penyandang HIV/AIDS, keluarga rentan, dan keluarga fakir miskin. Adapun rekapitulasi pey andang masalah kesejahteraan sosial Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 yang termasuk dalam ASIA sebagai berikut: Tabel 60 Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Polewali Mandar Tahun 200 No. Jenis PMKS Satuan. 2. Anak Terlantar Anak Cacat Jiwa Jiwa Sumber data: Dinas Sosnakertran kab. Polewali Mandar Jenis Kelamin L P 637 402 8 3 Jumlah 039 Pada table 60 di atas, penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Mandar pada tahun 200 terdapat 039 anak terlantar dan terdapa t 23 anak cacat. 23 BAB II Gambaran Umum Daerah 70