BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan Quality of Work Life, Karena Quality of Work Life terikat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja pegawai, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa:

BAB I. lingkungan kerja non fisik dan meningkatkan kinerja karyawannya.

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kesuksesan suatu organisasi (Teck-Hong dan Waheed, 2011). Veithzal Rivai &

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia. merupakan bagian dari fungsi manajemen itu sendiri.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

Rizal, et al., Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1. Tabel penelitian terdahulu

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Safitri Hamzah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berharga yang dapat menentukan maju mundurnya sebuah organisasi/perusahaan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk

Robbins (2001) mendefinisikan quality of work life sebagai suatu proses dimana organisasi memberikan respon kepada

BAB I PEDAHULUAN. Seperti diketahui, setiap perusahaan atau intansi-intansi ingin

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Quality Of Work Life

1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

pekerja yang puas akan membuat kontribusi yang positif terhadap organisasi. Para pimpinan merasakan usaha dan kinerja mereka berhasil apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting bagi perekonomian masyarakat. Dalam pasal 1

MEMBANGUN KINERJA PEGAWAI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh rangkaian system yang berlaku dalam organisasi, hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Seperti artikel yang dikutip dalam Kembar.pro, yang. karyawan tidak hanya dengan cara menambah kompetensi para

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana bila sumber daya manusianya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di Puskesmas Paya Bakong Aceh Utara

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini perusahaan dituntut untuk mengelola sumber-sumber daya

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, pengendalian,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi tantangan perusahaan yang semakin berat dan kompleks pada saat ini dan masa yang akan datang tak bisa lain kecuali harus memelihara dan meningkatkan Quality of Work Life, Karena Quality of Work Life terikat dalam ikatan perusahaan atau organisasi yang kokoh maka dalam suatu organisasi atau perusahaan harus memenuhi semua kebutuhan para karyawannya agar karyawan di dalam suatu perusahaan atau organisasi bisa sejahtera dalam aspek Quality of Work Life sehingga tidak merasa bosan dalam suatu perusahaan atau organisasi dan karyawan dapat mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaikbaiknya agar mencapai tujuan bersama. Pengertian Quality of Work Life menurut Nawawi (2001:53) adalah program yang mencakup cara untuk meningkatkan Quality of Work Life dengan menciptakan karyawan yang lebih baik. Faktor yang perlu dipenuhi dalam menciptakan program Quality of Work Life, antara lain lingkungan kerja, sistem imbalan, partisipasi kerja, dan lain sebagainya. Quality of Work Life terikat dalam organisasi yang kokoh dalam suatu organisasi atau perusahaan harus memenuhi semua kebutuhan para karyawannya agar karyawan di dalam suatu perusahaan atau organisasi bisa sejahtera dalam aspek Quality of Work Life sehingga karyawan dapat mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai tujuan bersama. 19

Quality of Work Life adalah persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, secara relatif merasa puas dan mendapat kesempatan mampu tumbuh dan berkembang selayaknya manusia (Wayne, 1992 dalam Noor Arifin 2012). Quality of Work Life merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian perusahaan atau organisasi hal ini merujuk pada pemikiran bahwa Quality of Work Life dipandang mampu untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau karyawan terhadap perusahaan atau organisasi. Dengan adanya konsep Quality of Work Life dimana kebijakan pihak manajemen memperdayakan perusahaan atau organisasi melalui lingkungan kerja yang manusia melalui empat dimensi Quality of Work Life tersebut maka karyawan akan lebih merasa dihargai sehingga kinerja karyawan untuk bekerja juga lebih tinggi. Adanya Quality of Work Life pada karyawan juga menumbuhkan kinerja karyawan untuk tetap tinggal dalam perusahaan atau organisasi. Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan hasil proses yang komplek, baik berasal dari diri pribadi karyawan maupun upaya strategis dari perusahaan. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kinerja misalnya motivasi, tujuan, harapan dan lain-lain, sementara contoh faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja adalah lingkungan fisik dan non fisik perusahaan. Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan, sebab kinerja karyawan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian yang dilakukan oleh Musharfan Suneth (2012) terhadap karyawan PT.Bank Sulselbar menyebutkan bahwa karyawan ingin diperlakukan 20

sebagai individu yang dihargai di tempat kerja. Kinerja yang bagus akan dihasilkan pekerja jika mereka dihargai dan diperlakukan seperti layaknya manusia dewasa. Ada beberapa dimensi Quality of Work Life di Bank Sulselbar, diantaranya adalah system imbalan yang kompetitif, lingkungan kerja yang memadai, dan partisipasi kerja. Penelitian ini mengambil starting point penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Musharfan Suneth (2012) yang meneliti tentang pengaruh Quality of work life terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan variabel-variabel Quality of work life yaitu partisipasi kerja, renstrukturisasi kerja, sistem imbalan dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini akan menguji kembali pengaruh Quality of work life terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan instrument yang sama dengan peneliti sebelumnya yang telah dikembangkan dan diuji. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: a) Sampel dari penelitian ini adalah karyawan dari Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan sedangkan sampel penelitian yang digunakan Musharfan Suneth (2012) adalah karyawan dari bidang jasa perbankan dalam hal ini adalah PT. Bank Sulselbar Kantor Wilayah Makassar, b) Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil tiga variabel saja untuk di teliti. Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, salah satu tugasnya adalah melayani masyarakat umum yang ingin melakukan transaksi menabung serta 21

pinjaman kredit. Setiap karyawan dituntut untuk selalu ramah kepada setiap pengunjung yang datang ke Bank tersebut. Hal ini dapat terlaksana apabila terdapat suatu kondisi Quality of Work Life yang baik. Di dapatkan informasi dari hasil wawancara kepada bagian SDM di PT. Bank Panin, Tbk Banjarmasin mengenai Quality of Work Life, bagian SDM mengungkapkan Quality of Work Life dinilai baik tetapi masih ada yang kurang memenuhi harapan. Hal tersebut dapat terlihat pada masalah lingkungan kerja non fisik hubungan sesama rekan kerja yaitu soliditas teamwork yang dinilai masih kurang optimal sehingga menyebabkan hasil yang maksimal akan sulit di capai dan pekerjaan akan terhambat tidak akan berhasil tepat waktu. Selain masalah lingkungan kerja non fisik adapula masalah partisipasi kerja yang di hadapi yaitu kreativitas kerja, realisasi ide-ide, dan tingkat inisiatif. Selain soliditas teamwork, kreativitas kerja, realisasi ide-ide, dan tingkat inisiatif tinggi rendahnya kinerja juga dapat kita lihat dari seringnya karyawan menggampangkan atau melalaikan pekerjaan yang sepele atau kecil yang terkadang membuat penumpukan pekerjaan. Hal ini yang akhirnya membuat terkendala oleh waktu, karena yang seharusnya karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Masalahnya lainnya adalah tidak telitinya dalam menyelesaikan pekerjaan. Berkaitan dengan adanya permasalahan diatas mengenai Quality of Work Life yang berpengaruh pada kinerja karyawan, maka dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Quality of Work Life Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Panin, Tbk. Banjarmasin. 22

1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat variabel bebas dari Quality of Work Life yang berupa lingkungan kerja, partisipasi, sistem imbalan dan variabel terikat berupa kinerja karyawan, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Quality of Work Life dilihat dari aspek Lingkungan Kerja? 2. Bagaimana Quality of Work Life dilihat dari aspek Partisipasi Kerja? 3. Bagaimana Quality of Work Life dilihat dari aspek Sistem Imbalan? 4. Bagaimana Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan? 5. Bagaimana pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan? 6. Bagaimana pengaruh Partisipasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan? 7. Bagaimana pengaruh Sistem Imbalan terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan? 8. Adakah pengaruh Quality of Work Life yang terdiri dari Lingkungan Kerja, Partisipasi Kerja, dan Sistem Imbalan terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis dan membuktikan Quality of Work Life yang dilihat dari aspek Lingkungan Kerja. 23

2. Menganalisis dan membuktikan Quality of Work Life yang dilihat dari aspek Partisipasi Kerja. 3. Menganalisis dan membuktikan Quality of Work Life yang dilihat dari aspek Sistem Imbalan. 4. Menganalisis dan membuktikan Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 6. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 7. Untuk mengetahui pengaruh sistem imbalan terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 8. Menganalisis dan membuktikan Pengaruh Quality of Work Life terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia kerja, sehingga dapat dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf Quality of Work Life. 2. Hasil penelitian ini mampu menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya serta dapat dimanfaatkan oleh kalangan akademis sebagai referensi dalam 24

bidang manajemen sumber daya manusia, serta pemahaman organisasi khususnya tentang Quality of Work Life. 1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) Quality of Work Life merupakan salah satu pendekatan sistem manajemen untuk mengkoordinasikan dan menghubungkan potensi sumber daya manusia, dimana Quality of Work Life dalam organisasi sebagai upaya pimpinan untuk memenuhi kebutuhan anggota maupun organisasi. Menurut Bernardin dan Russel (1993:520) mengatakan bahwa Quality of Work Life berkenaan dengan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan, dan komitmen pribadi yang dialami berkenaan dengan hidup mereka ditempat kerja. Quality of Work Life adalah tingkat individu (pegawai) dalam mencukupi kebutuhan mereka secara pribadi (suatu kebutuhan untuk kebebasan) selama mereka masih dipekerjakan. Perusahaan tertarik untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja secara umum mencoba untuk menanamkan kepada pegawai akan nyaman, keadilan, kebanggaan keluarga, demokrasi, kepemilikan, otonom, tanggung jawab dan fleksibilitas. Menurut pendapat lain Keith dan John (1985:53) Quality of Work Life mengacu pada keadaan menyenangkan tidaknya lingkungan pekerjaan bagi orang-orang. Tujuan pokoknya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang sangat baik bagi orang-orang dan juga bagi produksi. Cascio (2006:24) menyatakan bahwa quality of work life in terms of employees perceptions of their physical and mentalnwel-being of work diartikan 25

bahwa kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan akan kesejahteraan mental dan fisik mereka di tempat kerja. Penelitian ini menganalisis hubungan 3 faktor Quality of Work Life sebagai variabel bebas yakni lingkungan kerja, partisipasi kerja dan sistem imbalan terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat dan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lingkungan Kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Menurut Sedarmayanti (2001:1) mendefinisikan Lingkungan Kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok. Sedarmayanti (2001:21) mengatakan bahwa jenis lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitn dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. 26

Partisipasi Kerja merupakan pandangan dari pemecahan masalah secara partisipatif melibatkan anggota-anggota organisasi pada berbagai tingkatan. Manajemen partisipatif adalah suatu sistem dimana anggota-anggotanya dilibatkan dalam pelaksanaan operasional atau kegiatan bisnis di bawah arahan dari penyelia. Dalam hal ini pekerja memiliki kesempatan untuk berpartisipasi atau telibat di dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pekerja mereka. Sistem Imbalan atau disebut dengan Kompensasi, menurut Nawawi (2001:60) Kompensasi bagi organisasi merupakan penghargaan atau ganjaran pendapatan pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya melalui kegiatan disebut bekerja. Quality of Work Life tidak dapat didelegasikan secara sepihak oleh manajemen, namun melaui kesepakatan antara atasan dan bawahan yang kemudian oleh Arifin (1999:3) istilah tersebut dikenal dengan konsep emplee involment (keterlibatan pekerja). Apabila Quality of Work Life ini telah terbina dengan baik dalam diri masing-masing karyawan maka setiap tugas yang akan diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan hasil dapat memuaskan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Quality of Work Life dipandang sebagai sekumpulan persepsi karyawan mengenai rasa aman dalam bekerja, kepuasan kerja, serta kondisi untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang bertujuan untuk meningkatkan martabat karyawan. 27

Oleh sebab itu, Quality of Work Life bagi karyawan merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kepuasan kerja, memenuhi harapan dan kebutuhan keluarga, serta memenuhi harapan karyawan seperti kehidupan yang lebih baik, kehidupan kerja yang lebih berarti dan bermanfaat bagi dirinya. 1.5.2 Kinerja Karyawan Menurut Anwar Prabu (2006:67) Kinerja adalah secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengertian lain mengenai kinerja diungkapkan oleh Veitzhal Rivai (2008:14) adalah tingkat hasil keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja seorang tenaga kerja atau karyawan dalam suatu organisasi atau institusi kerja, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam karyawan itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu sendiri (Moeheriono, 2009:63). Mangkunegara (2009) mengatakan bahwa kinerja karyawan dapat dinilai dari : 1. Kualitas kerja, Menunjukan kerapihan, ketelitian, keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Adanya kualitas kerja yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan, dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan 28

2. Kuantitas kerja, Menunjukan banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan dalam suatu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Tanggung jawab, Menunjukan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya, mempertanggung jawabkan hasil kerja serta sarana dan prasarana yang digunkan dan perilaku kerjanya setiap hari. 4. Kerjasama, Kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dengan karyawan yang lain secara vertikal dan horizontal baik di dalam maupun diluar pekerjaan sehingga pekerjaan akan semakin baik 5. Inisiatif, Adanya inisiatif dari dalam diri anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan serta mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah. Tujuan penilaian Kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM organisas. Tujuan penilaian kinerja menurut Agus Sunyoto dalam Mangkunegara (2005:10) adalah: 1. Meningkatkan saling pengertian antar karyawan tenyang persyaratan kerja. 2. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan kainginan dan aspirasinya serta meningkatkan kepedulian terhadap karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang. 3. Mencatat dan mengukur hasil kerja seseorang, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. 29

Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, baik berasal dari diri pribadi karyawan (faktor internal) maupun upaya strategis dari perusahaan (faktor eksternal). Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan dan institusi yang memperkerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kualitas kehidupan kerja merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian dari organisasi, karena merujuk pada pemikiran bahwa kualitas kehidupan kerja dipandang mampu untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau karyawan terhadap organisasi. Dalam program Quality of Work Life penilaian cenderung bersifat terbuka dan apa adanya untuk menggugah karyawan menggali lebih dalam potensi yang apa pada dirinya untuk berkembang dan berprestasi lebih baik secara fair. Dengan penilaian yang sesuai dengan kinerja diharapkan akan mendorong keryawan untuk lebih bersemangat dan bersedia mengeluarkan segala kreativitas dan inovasi yang dimiliki. Dalam penelitian ini penulis perlu menggambarkan kerangka pemikiran agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasannya. Quality of Work Life kaitannya dengan kinerja karyawan dapat digambarkan sebagai berikut: 30

QWL Lingkungan Kerja (X1) Partisipasi (X2) Sistem Imbalan (X3) Kinerja Karyawan (Y) Gambar 1.1 Kerangka pemikiran 1.6 Hipotesis Berdasarkan diskripsi yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 2. Terdapat pengaruh Partisipasi Kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 3. Terdapat pengaruh Sistem Imbalan terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 4. Terdapat pengaruh Quality of Work Life yang terdiri dari Lingkungan Kerja, Partisipasi Keja, dan Sistem Imbalan terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pusat Panin Bank Banjarmasin Kalimantan Selatan. 31