BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

32 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penelitian ini menggunakan 107 perusahaan manufaktur sebagai sampel berdasarkan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 17.0, untuk melakukan analisis regresi perlu melakukan outlier data guna memenuhi syarat asumsi klasik, sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak 99 perusahaan manufaktur. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang digunakan sebagai sampel (Septyanto, 2012). Statistik deskriptif menggambarkan distribusi data yang terdiri atas nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel yang digunakan dalam penelitian. Hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel hasil statistik deskriptif berikut. Tabel IV. 1 Hasil Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 99 0,10784 9,53957 1,32393 1,56406 ROE 99 0,00093 7,89314 0,23937 0,80164 EPS 99 0,62500 24142,86 895,937 2961,70 PER 99 0,43353 597,178 24,0891 62,6039 TOBIN'S Q 99 0,28689 9,29562 1,44126 1,20101 Valid N (listwise) 99 32

33 Tabel di atas menunjukkan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI memiliki rata-rata nilai Tobin s Q sebesar 1,44126. Nilai minimum sebesar 0,28689 yang dimiliki oleh Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT), dan nilai maksimum sebesar 9,29562 yang dimiliki oleh HM Sampoerna Tbk (HMSP). Nilai minimum artinya total nilai pasar saham ditambah dengan hutang sebesar 0,28689 dari total aktiva Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT), dan nilai maksimum artinya total nilai pasar saham ditambah dengan hutang sebesar 9,29562 dari total aktiva HM Sampoerna Tbk (HMSP). Rata-rata nilai DER dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yaitu sebesar 1,32393. Nilai minimum sebesar 0,10784 yang dimiliki oleh Mandom Indonesia Tbk (TCID), dan nilai maksimum sebesar 9,53957 yang dimiliki oleh Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS). Nilai minimum artinya total hutang sebesar 0,10784 dari ekuitas Mandom Indonesia Tbk (TCID), dan nilai maksimum artinya total hutang sebesar 9,53957 dari ekuitas Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS). Rata-rata nilai ROE dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yaitu sebesar 0,23937. Nilai minimum sebesar 0,00093 yang dimiliki oleh Barito Pacific Tbk (BRPT), dan nilai maksimum sebesar 7,89314 yang dimiliki oleh HM Sampoerna Tbk (HMSP). Nilai minimum artinya laba bersih sebesar 0,00093 dari ekuitas Barito Pacific Tbk (BRPT), dan nilai maksimum artinya laba bersih sebesar 7,89314 dari ekuitas HM Sampoerna Tbk (HMSP).

34 Rata-rata nilai EPS dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yaitu sebesar 895,937. Nilai minimum sebesar 0,62500 yang dimiliki oleh Star Petrochem Tbk (STAR), dan nilai maksimum sebesar 24142,86 yang dimiliki oleh Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). Nilai minimum artinya laba bersih sebesar 0,62500 dari jumlah saham yang beredar Star Petrochem Tbk (STAR), dan nilai maksimum artinya total laba bersih sebesar 24142,86 dari jumlah saham yang beredar Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). Rata-rata nilai PER dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yaitu sebesar 24,0891. Nilai minimum sebesar 0,43353 yang dimiliki oleh Mulia Industrindo Tbk (MLIA), dan nilai maksimum sebesar 9,29562 yang dimiliki oleh Barito Pacific Tbk (BRPT). Nilai minimum artinya harga saham sebesar 0,43353 dari earnings per share Mulia Industrindo Tbk (MLIA), dan nilai maksimum artinya harga saham sebesar 9,29562 dari earnings per share Barito Pacific Tbk (BRPT). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang sering digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10, sehingga data tidak terkena multikolonieritas nilai

35 toleransinya harus lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10. Berikut disajikan hasil uji multikolonieritas dalam penelitian ini. Tabel IV.2 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Tolerance VIF Keterangan DER 0,687 1,456 Tidak terdapat multikolonieritas ROE 0,672 1,489 Tidak terdapat multikolonieritas EPS 0,969 1,032 Tidak terdapat multikolonieritas PER 0,993 1,007 Tidak terdapat multikolonieritas Berdasarkan tabel hasil uji multikolonieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance setiap variabel tidak ada yang kurang dari 0,10. Hasil pengujian juga menunjukkan nilai VIF setiap variabel tidak ada yang lebih dari 10, sehingga berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan tidak ada kendala multikolonieritas dalam model regresi. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006:99-100). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Run Test. Metode ini digunakan untuk menguji apakah antar residual adalah acak atau random. Apabila nilai signifikansinya di bawah 0,05 berarti terdapat gejala autokorelasi.

36 Tabel IV. 3 Hasil Uji Autokorelasi Unstandardized Residual Test Value a -.09345 Cases < Test Value 49 Cases >= Test Value 50 Total Cases 99 Number of Runs 55 Z.910 Asymp. Sig. (2-.363 tailed) a. Median Berdasarkan pengujian Run test yang dilakukan dan disajikan dalam tabel hasil uji autokorelasi di atas, dapat diketahui bahwa nilai test adalah sebesar -0,09345 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,363 (lebih dari 0,05) yang berarti nilai residual bersifat random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam model regresi yang akan

37 digunakan. Uji glejser dilakukan dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:129). Berikut disajikan hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini. Tabel IV. 4 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Sig. Kriteria Kesimpulan DER 0,401 Sig. > 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas ROE 0,529 Sig. > 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas EPS 0,156 Sig. > 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas PER 0,431 Sig. > 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber: data sekunder diolah Berdasarkan hasil uji glejser yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolute residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya lebih dari tingkat kepercayaan 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan uji analisis grafik normalitas dan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mendeteksi nilai residual apakah terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji grafik normalitas, jika penyebaran data mengikuti arah garis diagonal atau grafik

38 histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka data terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada nilai asymp. Sig, apabila nilai asymp. Sig lebih besar dari 5% maka dapat disimpulkan nilai residual terdistribusi normal. Hasil uji normalitas residual dengan menggunakan analisis grafik dapat dilihat dalam grafik normal plot dan grafik histogram berkut. Gambar IV.1 Grafik Normal P-Plot Gambar IV.2 Grafik Histogram Normalitas

39 Hasil uji normalitas residual dengan menggunakan analisis statistik, yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dalam tabel berkut. Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 99 Normal Parameters a,,b Mean.0000000 Std. Deviation.58051007 Most Extreme Differences Absolute.108 Positive.108 Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z 1.074 Asymp. Sig. (2-tailed).199 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,074 dengan probabilitas 0,199 jauh di atas 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi terdistribusi normal. 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut disajikan hasil uji regresi berganda.

40 Tabel IV. 6 Hasil Analisis Regresi Berganda dengan Tobin s Q Sebagai Variabel Dependen Koefisien t hitung Sign. Konstanta 1,179 13,807 0,000 * DER -0,144-3,110 0,002 * ROE 1,130 12,397 0,000 * EPS 0,000 9,209 0,000 * PER 0,001 0,525 0,601 R 2 0,766 Adjusted R 2 0, 756 F hitung 77,087 0,000 * * Hasil analisis regresi berganda di atas dapat digunakan untuk menyusun persamaan sebagai berikut. Tobin s Q = 1,179-0,144 DER + 1,130 ROE + 0,000 EPS + 0,001 PER + e Nilai koefisien DER adalah sebesar 0,144 dengan tanda koefisien negatif. Nilai p-value untuk variabel DER sebesar 0,002 yang dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap Tobin s Q, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini didukung oleh data penelitian. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan DER berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Nilai koefisien ROE adalah sebesar 1,130 dengan tanda koefisien positif. Nilai p-value untuk variabel ROE sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat keyakinan ( dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap Tobin s

41 Q, sehingga hipotesis kedua didukung oleh data penenlitian atau dengan kata lain hipotesis kedua yang menyatakan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini diterima. Nilai koefisien EPS adalah sebesar 0,000 dengan tanda koefisien positif. Nilai p-value untuk variabel EPS sebesar 0,000 yang dapat disimpulkan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap Tobin s Q, sehingga hipotesis ketiga didukung oleh data penelitian atau dengan kata lain hipotesis ketiga yang menyatakan EPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini diterima. Nilai koefisien PER adalah sebesar 0,001 dengan tanda koefisien positif. Nilai p-value untuk variabel PER sebesar 0,601 yang jauh lebih besar dari tingkat keyakinan ( tersebut, dapat disimpulkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap Tobin s Q, sehingga hipotesis keempat tidak didukung oleh data penenlitian atau dengan kata lain hipotesis keempat yang menyatakan PER berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini ditolak. b. Pengujian Ketepatan Perkiraan (R 2 ) Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R 2 ) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1

42 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel indpenden. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R 2 (Septyanto, 2012). Hasil pengujian persamaan mengindikasikan bahwa nilai adjusted R 2 sebesar yang menunjukkan bahwa 76,6% variasi dari nilai perusahaan (Tobin s Q) dapat dijelaskan oleh DER, ROE, EPS dan PER. Sementara itu, variasi nilai perusahaan (Tobin s Q) sebesar 23,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. B. Pembahasan Hasil pengujian dan analisis menunjukkan hasil bahwa variabel DER berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien DER sebesar 0,144 yang artinya setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,144 satuan. Hal ini dikarenakan peningkatan hutang perusahaan akan meningkatkan risiko kebangkrutan dan kesulitan keuangan yang pada akhirnya dapat menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safrida (2008) dan Susanti (2010). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2009) yang menyatakan DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur, dan Prasetyorini (2013) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, yang artinya perusahaan dalam mendanai aktivanya cenderung menggunakan pendanaan internal daripada menggunakan hutang.

43 Hasil pengujian dan analisis menunjukkan hasil bahwa variabel ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien ROE sebesar 1,130 yang artinya setiap kenaikan atau penurunan ROE sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh pada nilai perusahaan sebesar 1,130 satuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyono (2011), Afzal dan Rohman (2012) dan Prasetyorini (2013). Semakin tinggi profitabilitas perusahaan (ROE) mencerminkan tingginya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. ROE yang tinggi menjadi daya tarik investor yang akan meningkatkan harga saham yang pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2010) yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan hasil bahwa variabel EPS berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien EPS sebesar 0,000 yang artinya setiap kenaikan atau penurunan EPS sebesar 1 satuan maka akan berpengaruh pada nilai perusahaan sebesar 0,000 satuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tetelepta (2011). Semakin tinggi EPS mencerminkan tingginya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan terjadi peningkatan jumlah dividen yang diterima oleh pemegang saham. EPS yang tinggi menjadi daya tarik investor yang akan meningkatkan harga saham yang pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulistiana (2009) yang menyatakan bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

44 Hasil pengujian dan analisis menunjukkan hasil bahwa variabel PER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyono (2011). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012) dan Prasetyorini (2013) yang menyatakan bahwa PER berpengaruh terhadap nilai perusahaan.