Oleh Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dasar Hukum : UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan PP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan Permen 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Permen KP No. Per.02/Men/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Permen KP No. Per.03/Men/2010 tentang tata cara penetapan perlindungan jenis ikan Permen KP No. Per.04/Men/2010 tentang pemanfataan jenis dan genetika ikan
1 Mandat Internasional 2 Prioritas Nasional 3 Kebutuhan Daerah Convention of Biodiversity (CBD); Millennium Development Goals (MDGs); Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF); Coral Triangle Initiative (CTI). RPJMN; Fokus pengurangan kemiskinan dan perluasan lapangan kerja; Desentralisasi pengelolaan SDA; Pengelolaan pulau-pulau perbatasan; Kemitraan multipihak; Antisipasi bencana & perubahan iklim. RPJMD; Optimalisasi peran masyarakat lokal/adat; Resolusi konflik; Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam; Pemerataan pembangunan.
Visi Misi
1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi. 2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. 3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan. 4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.
2 MENGELOLA SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN SECARA BEKELANJUTAN SASARAN 1. SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DIMANFAATAKAN SECARA OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN 2. KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS BIOTA PERAIRAN YANG DILINGDUNGI DIKELOLA SECARA BERKELANJUTAN 3. PULAU-PULAU KECIL BERNILAI EKONOMI TINGGI INDIKATOR 1. ZONASI KAWASAN MINAPOLITAN, MITAGASI BENCANA DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM 2. TERKELOLANYA KAWASAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG, LAMUN, MANGROVE & JENIS BIOTA PERAIRAN YG TERANCAM PUNAH 3. MASUKNYA INVESTASI DI PULAU KECIL
Posisi KP3K Tata Ruang Wilayah Pesisir & Pulau Kecil: zonasi & master plan kawasan Minapolitan Pemberdayaan Masy Pesisir: PNPM Mandiri KP; akses permodalan (bank dan nonbank); CBM Coremap Optimasi Pulau Kecil: pulau kecil sentra budidaya lepas pantai PT PB P2HP Keberlanjutan: rehabilitasi ekosistem; mitigasi bencana; konservasi perairan BRKP BPSDMKP SETJEN ITJEN P2SDKP
5 Pilar KP3K Konservasi yang efektif dan mendorong pemanfaatan sumberdaya peisisr dan kelautan secara berke-lanjutan dan optimal Pulaupulau kecil yang produktif dan menjadi perisai ketahanan negara Pemberdayaan Masyarakaty ang mendorong kemandirian dan peningkatan produktifitas Penataan Ruang yang mengharmoniskan kebutuhan peman faatan wilayah secara efektif, adil dan transparan Pengelolaan pesisir yang mampu mengantisipa si tekanan alam maupun manusia secara efektif
Sosial Ekonomi Ekologis Reformasi birokrasi dan tatakelola pemerintahan
NAMA KEGIATAN 1. PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN KONSERVASI KAWASAN & JENIS 2. PENATAAN RUANG & PERENCANAAN PENGELOLAAN WLP3K 3. PENDAYAGUNAAN PULAU-PULAU KECIL SASARAN Terkelolanya 20 % kawasan ekosistem terumbu karang, lamun,mangrove & 15 jenis biota perairan yang terancam punah Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/prov/kab/kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan klaster ppk bernilai ekonomi tinggi serta 12 masterplan kawasan sentra produksi kelautan Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruktur memadai, ekosistem baik,siap terhadap bencana & 25 diantaranya terinvestasi 4. PENDAYAGUNAAN PESISIR DAN LAUTAN Terkelolaanya 50 kawasan minapolitan yang tahan terhadap ancaman kerusakan & mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan 5. PELAYANAN USAHA & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Meningkatnya keberdayaan & kemandirian 900 usaha skala mikro, beroperasinya sarana usaha mikro di 450 kab/kota pesisir
SASARAN..!! Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah
No Indikator Target 2010 2011 1 kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan 900 ribu Ha 1.640 ribu Ha 2 Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat 9 Kawasan dan 3 jenis 9 Kawasan dan 3 jenis
Memiliki sensitivitas yg tinggi thd pengaruh iklim maupun pengaruh musim serta aspek2 keterkaitan (conectivity) ekosistem antar wilayah perairan (lokal, regional, global), tidak mengenal pemisahan wewenang maupun batas-batas wilayah administrasi pemerintahan. Maka pengelolaan KSDI perlu didasarkan pada prinsip kehati-hatian serta terintegrasi dengan perencanaan wilayah
Upaya KSDI tidak dapat dipisahkan dg Pengelolaan SDI dan lingkungannya Definisi KSDI : Upaya P3 SDI, termasuk ekositem, jenis dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dg tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman SDI
1) Pemanfaatan KSDI meliputi Pemanfaatan KKP Pemanfaatan jenis dan genetik ikan 2)Pemanfaatan KKP dilakukan melalui kegiatan: Penangkapan Ikan Pembudidayaan Ikan Pariwisata Alam Perairan; atau Penelitian dan Pendidikan
Pemanfaatan KKP untuk penangkapan ikan dilakukan di zona Perikanan Berkelanjutan (Pasal 31, ayat 1) Ijin Penangkapan Ikan didalam KKP diberikan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai kewenangannya
Ijin Penangkapan Ikan diberikan dengan mempertimbangkan: a. Daya dukung dan kondisi lingkungan SDI b. Metoda Penangkapan Ikan c. Jenis Alat Penangkapan Ikan Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara memperoleh ijin penangkapan ikan di zona Perikanan Berkelanjutan KKP diatur dengan Peraturan Menteri.
Pemanfaatan KKP untuk Pembudidayaan Ikan dilakukan di zona Perikanan Berkelanjutan Ijin Pembudidayaan Ikan didalam KKP diberikan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, atau pejabat yang ditunjuk
Ijin Pembudidayaan Ikan di KKP antara lain mempertimbangkan : a.jenis Ikan yang dibudidayakan b.jenis Pakan ikan c.teknologi d.jumlah unit usaha budidaya e.daya Dukung dan kondisi Lingkungan SDI Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri.
Pemanfaatan Jenis dan Genetik Ikan dilakukan terhadap jenis yang dilindungi dan jenis ikan yang tidak dilindungi Pengambilan jenis ikan wajib mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk setelah mendapat rekomendasi dari Otoritas Keilmuan
Pemanfaatan Jenis dan Genetik Ikan melalui kegiatan : a. Penelitian dan Pengembangan b. Pengembangbiakan c. Perdagangan d. Aquaria e. Pertukaran f. Pemeliharaan untuk kesenangan
PARIWISATA& EKOWISATA BERKEMBANG LINGKUNGAN LESTARI EKONOMI BERKEMBANG PRODUKSI NAIK INPUT BUDIDAYA INDUK&ANAK TERSEDIA IKAN UNTUK PENANGKAPAN
PENGATURAN PRODUKSI SDI BERKELANJUTAN Induk Berkembang biak Input budidaya: Anak jadi besar: - induk berkualitas - calon induk Hasil tangkap Selalu tinggi
Tidak semua dilindungi Zonasi Kawasan Konservasi 1.Zona inti 2. Zona Perikanan Berkelanjutan 3. Zona pemanfaatan 4. Zona lainnya Kaidah: Pemanfaatan Perlindungan Pelestarian
Calon induk Berkualitas Tersedia (pembenihan) Budidaya Dilakukan Diluar zona inti (daya dukung&kap asimilasi) KONSERVASI DILAKUKAN BUDIDAYA MAJU Anak ikan Berkualitas Tersedia (pembesaran)
Dit KTNL Rp. 11.500.000 UPT Rp. 6.360.787 Dekon Rp. 3.185.668 BKKPNKupang 3.500.000 LKKPN Pekanbaru 1.936.187 BPSPL Padang 100.000 BPSPL Pontianak 209.510 BPSPL Denpasar 100.000 BPSPL Makasar 100.000 LPSPL Sorong 388.090 NAD 59.610 Sumatera Barat 199.150 Riau 175.928 Jambi 157.928 Lampung 213.200 DKI Jakarta 242.420 Jawa Barat 183.244 Jawa Tengah 150.900 DIY 25.440 Bali 138.850 NTB 235.341 NTT 43.150 Kalbar 291.400 Sulut 322.530 Sulteng 318.000 Sulsel 354.200 Maluku 75.000