PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA Idris Prasojo 23411466 Teknik Mesin Dr.-Ing. Mohamad Yamin
Latar Belakang Berkembangnya teknologi pada industri kereta api. Beragam teknik yang diterapkan di industri, khususnya teknik pengecoran. Karena keterbatasan biaya, maka produksi axle lining untuk kalangan sendiri dan tidak di produksi massal.
Tujuan Penulisan Mengamati, menilai, serta membandingkan antara ilmu teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek sebenarnya di lapangan. Mengetahui alur proses pengecoran axle lining. Mengetahui dan memahami mesin-mesin manufaktur yang digunakan pada proses pembuatan axle lining.
Batasan Masalah Tahap proses pengecoran. Proses pemesinan yang digunakan. Proses pelapisan (coating).
Axle Lining
Flowchart START Pembuatan cetakkan : - Pembuatan pola - Pembuatan rangka cetakkan Penuangan logam cair (bahan baku) Pendinginan, Pembongkaran dan Pembersihan hasil coran Pemerikasaan hasil coran yang baik Bahan baku dilebur kembali A
Flowchart A Proses pemesinan : - Mesin skrap - Mesin bubut - Mesin miling Persiapan proses pelapisan menggunakan material babbit Pelapisan babbit dengan metode Metal Spray Finishing Stop
Base Metal Komposisi bahan baku yang digunakan sebagai berikut : Unsur kimia Kadar unsur, ( % - berat ) Tembaga (Cu) 85 Timah Hitam (Pb) 7 Timah Putih (Sn) 7 Seng (Zn) 1
Pembuatan Pola Cetakkan Pola cetakkan dibuat dari kayu jati yang berbentuk setengah silinder pejal tanpa inti. Untuk pola yang dibuat lebih besar 5-8 mm, karena terjadi penyusutan logam cair saat pengecoran.
Pembuatan Rangka Cetakkan Pola untuk saluran tuang dari saluran udara di buat dari kayu. Kemudian rangka cetakkan bagian diletakkan diatas papan rata dan pasir kering ditaburkan merata pada permukaan papan untuk mencegah lengketnya cetakkan dengan papan. Rangka cetakkan bagian atas diletakkan di atas rangka bagian bawah. Pola-pola untuk saluran dipasang pada masing - masing tempat kemdian pasir cetak dimasukkan lalu dipadatkan serta diratakan. Selanjutnya ditusuk tusuk dengan kawat untuk membuat lubang saluran tuang dibuat lubang selokan untuk memudahkan penuangan. Lalu permukaan diratakan dan pada permukaan cetakan dilapisi dengan grafit yang bercampur air. Tahap akhir ialah cetakkan atas dan bawah diangin-anginkan kemudian dioven sampai keris dan keras
Penuangan Logam Cair Sebelum bahan baku dimasukkan kedalam tanur. Terlebih dahulu tanur dipanaskan secara kontinue sampai menjadi untuk mengurangi proses absorpsi has H2
Penuangan Logam Cair Logam cair dituangkan ke dalam cetakkan dengan mengunakan ladel. a) Penuangan dari tanur ke tempat penampungan semetara ladel. b) Penuangan dari ladel ke cetakkan.
Pendinginan, Pembongkaran, dan Pembersihan Hasil Coran Proses pedinginan hasil pengecoran bahan dasar ( base metal ) axle lining dilakukan diudara bebas selama ± 20 menit Lalu cetakkan dibongkar setelah logam dingin, saluran tuang dan penambah dipotong. Hasil coran diambil untuk dibersihkan, cetakkan bekas dapat digunakan untuk membuat cetakkan yang baru. Pembersihan hasil coran dilakukan untuk menghilangkan pasir yang masih menempel.
Pemeriksaan Hasil Coran Pemeriksaan dilakukan dengan cara visual dan dengan dipukul, hasil coran yang memiliki retakan akan terdengar berbedaan hasil coran standard yang dianggap baik mutunya ( tidak terdapat retakkan ). Jika ditemukan adanya retakan pada hasil coran, maka hasil coran dapat dilebur kembali untuk digunakan sebagai bahan baku pengecoran berikutnya.
Proses Pemesianan Mesin sekap (shaping) Proses ini dilakukan pada permukaan akan di tangkupkan, alat yang biasanya digunakan adalah dial indicator yang berfungsi untuk mengukur diameter yang digunakan. Mesin Bubut (turning) Proses ini dikerjakan untuk meratakan axle lining sesuai dengan kebutuhan yaitu memiliki diameter luar 274 mm dan diameter dalam adalah 187,25 mm
Proses Pemesinan Mesin Frais (miling) Proses ini di terapkan untuk melubangi benda kerja (axle lining) yang berfungsi aliran pelumas, lubang tersebut memiliki ukuran 115x75 mm.
Proses Pelapisan (coating) Ada 2 cara pelapisan (coating) dengan material babbit, yaitu : Proses sand blasting adalah proses penembakan permukaaan logam yang akan dilaisi dengan partikel pasir pada bagian yang akan dilapisi dari axle lining. Proses metal spray merupakan proses pelapisan dengan penembakan partikel logam cair babbit pada permukaan dasar logam.
Finishing Setelah dilapisi material babbit, axle lining di bubut kembali sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar teknik. Proses pelapisan pada axle lining memiliki tebal ukuran ± 500 µm.
Kesimupalan Bahan Bronze adalah paduan dari beberapa logam sebagai base metal dari produksi axle lining. Pemeriksaan untuk ukuran axle lining adalah mengunakan dial indicator, dikarenakan presisi, efesien dan efektif. Ada 2 proses utama dalam pembuatan axle lining adalah proses pengecoran (casting) dan pelapisan (coating). Finishing dari semua proses utama mengunakan mesinmesin perkakas.