BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Susanti Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di: a. Laboratorium Logam Politeknik Manufaktur Ceper yang beralamat di Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten untuk pembuatan spesimen dan uji komposisi. b. Laboratorium Bahan Teknik, Program Diploma Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beralamatkan di Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta untuk pengujian kekerasan dan pengujian struktur mikro. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dalam waktu 11 bulan mulai dari pengajuan judul sampai penulisan laporan. Penelitian ini dimulai dari bulan September 2014 sampai bulan 10 Desember Adapun jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut: a. Pengajuan judul = 14 September 2014 b. Pembuatan proposal = 17 September 2014 s/d 13 Oktober 2014 c. Seminar proposal = 15 Oktober 2014 d. Revisi proposal = 27 Oktober 2014 s/d 16 Nopember 2014 e. Perijinan = 17 Nopember 2014 s/d 16 Desember 2014 f. Penelitian = 1 Juni 2015 s/d 15 Juni 2015 g. Analisis data = 15 Juli 2015 s/d 17 September 2015 h. Penulisan laporan = 10 Oktober 2015 s/d 10 Desember 2015 B. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan merupakan penelitian deskriptif. Dimana metode eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol (Soejanto, 2009). Suatu penelitian eksperimen 32
2 33 didesain dimana variabel bebas diperlakukan secara terkontrol dan pengaruhnya terhadap variabel terikat dipantau dengan teliti. Penelitian dengan pendekatan eksperimen merupakan suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat, dan penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium (Sugiyono, 2008:72). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh panambahan unsur magnesium (Mg) pada pengecoran Aluminium terhadap Ketangguhan Impak, tingkat kekerasan dan struktur mikro dengan menggunakan pengujian impak, kekerasan brinell dan struktur mikro, dengan asumsi kekerasan awal dari Aluminium yang digunakan sebelum mengalami perlakuan adalah sama. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi penelitian ini adalah Aluminium cor. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono, 2011). Sampel pada penelitian ini sejumlah 3 buah spesimen hasil pengecoran Aluminium dengan penambahan magnesium (Mg) masing-masing
3 34 sebesar 2% dan 5% dengan ukuran 25 mm x 25 mm x 25 mm sehingga didapat variasi komposisi yang berbeda-beda pada setiap sampel. D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini didapat dengan cara purposive sample atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto 2010: 183). Sementara menurut Sugiyono (2009: 85) purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. E. Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian (Suharsimi Arikunto, 1993:91). Selain itu Sugiyono juga mendefinisikan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:38). Di dalam variabel terdapat gejala yang mungkin terdiri dari berbagai aspek atau unsur sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Dari pengertian di atas secara garis besar variabel dalam penelitian ini ada tiga variabel, yang secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variable Bebas (Variabel Independen) Variabel bebas atau disebut juga variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2008: 39), sehingga dapat terjadi bahwa jika variabel bebas berubah, maka akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penambahan unsur magnesium (Mg). b. Variabel Terikat (Variabel Dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008: 39). Dalam
4 35 penelitian ini variabel terikatnya adalah Ketangguhan Impak, tingkat kekerasan dan struktur mikro pada pengecoran Aluminium. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat yang muncul bukan karena variabel lain, tetapi benar-benar karena variabel bebas yang tertentu. Pengendalian variabel ini dimaksudkan agar tidak merubah atau menghilangkan variabel bebas yang akan diungkap pengaruhnya. Adapun variabel kontrol pada penelitian ini adalah. 1) Aluminium 2) Suhu peleburan 720 C ± 10 C 3) Suhu tuang 720 C ± 10 C 4) Pasir cetak 5) Ukuran spesimen 25 mm x 25 mm x 25 mm 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdiri dari bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Bahan Penelitian 1) Aluminium Aluminium yang digunakan merupakan Aluminium murni dengan komposisi kimia yang telah diketahui sebelumnya. Gambar 3.1 berikut merupakan gambar dari Aluminium yang dijadikan sebagai bahan baku penelitian dan Tabel 3.2 merupakan tabel komposisi kimia dari Aluminium yang digunakan.
5 36 Gambar 3.1. Velg Aluminium Tabel 3.1. Komposisi Kimia Aluminium yang Digunakan Unsur Persentase kandungan (%) Al Si 5,68 Fe Cu < Mn < Mg Cr Ni < Zn Sn < Ti Pb < Be < Ca Sr V Zr < ) Magnesium (Mg) Magnesium (Mg) merupakan unsur yang sengaja ditambahkan pada leburan Aluminium. Penambahan magnesium (Mg) akan meningkatkan nilai kekuatan, kekerasan dan menghaluskan butiran kristal secara efektif pada Aluminium, supaya paduan cepat tercampur magnesium (Mg) yang
6 digunakan berupa serbuk. Gambar serbuk magnesium (Mg) dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut. 37 Gambar 3.2. Serbuk Magnesium (Mg) 3) Pasir Cetak Pasir cetak merupakan bahan baku dalam membuat cetakan pasir, sebelum pasir cetak siap digunakan pasir terlebih dalulu dicampur dengan bentonit dan air supaya pasir cetak mudah di bentuk. Gambar 3.3 berikut menunjukkan gambar dari pasir cetak. Gambar 3.3. Pasir Cetak b. Peralatan Penelitian 1) Pola Pola merupakan tiruan dari benda asli yang akan dibuat coran. Pola biasanya dibuat sedikit lebih besar dari benda aslinya untuk mengantisipasi penyusutan dan pengerjaan pemesinan. Untuk Aluminium
7 penyusutan sebesar 6%. Gambar 3.4 berikut menunjukkan gambar dari pola yang digunakan. 38 Gambar 3.4. Pola 2) Penumbuk Penumbuk merupakan alat bantu untuk memadatkan pasir cetak dengan tujuan memudahkan pasir dibuat pola. Penumbuk dapat terbuat dari kayu maupun besi dengan bentuk yang sesuai. Gambar penumbuk dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut. Gambar 3.5. Penumbuk 3) Thermocouple Thermocouple merupakan alat pengukur suhu yang digunakan pada saat peleburan Aluminium dalam tungku peleburan. Gambar 3.6 merupakan gambar thermocouple.
8 39 Gambar 3.6. Thermocouple. 4) Dapur Peleburan Dapur peleburan digunakan untuk melebur Velg Sprint 17 adalah dapur Krus. Bagian dalam dapur terbuat dari batu tahan panas dan bagian luar terbuat dari baja. Dapur peleburan ditunjukkan oleh Gambar 3.7 sebagai berikut. Gambar 3.7. Dapur Peleburan 5) Panci Tuang / Ladle Panci tuangan (ladle) digunakan untuk memindahkan logam cair dari dapur peleburan dan menuangkannya kedalam cetakan, panci ini dibuat dari baja dengan lapisan tahan panas pada bagian dalamnya. Panci tuangan (ladle) ditunjukkan oleh Gambar 3.8 berikut.
9 40 Gambar 3.8. Panci Tuangan (Ladle) 6) Kompresor Kompresor merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan benda kerja waktu pembongkaran dengan tekanan yang disesuaikan. Gambar 3.9 menunjukkan gambar kompresor. Gambar 3.9. Kompresor 7) Timbangan Timbangan merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui berat Aluminium dan magnesium sebelum dimasukkan ke dalam tungku peleburan. Gambar 3.10 berikut merupakan gambar timbangan yang digunakan.
10 41 Gambar Timbangan 8) Cangkul Cangkul digunakan untuk memindahkan pasir cetak kedalam rangka cetak dan dapat digunakan untuk membongkar cetakan. Gambar cangkul ditunjukkan oleh Gambar 3.11 berikut. Gambar Cangkul 9) Rangka Cetak Rangka cetak digunakan sebagai tempat untuk memadatkan pasir cetak yang kemudian akan dibuat pola. Rangka cetak yang digunakan terbuat dari kayu. Gambar rangka cetak ditunjukkan oleh Gambar 3.12 sebagai berikut.
11 42 Gambar Rangka Cetak 10) Ampelas Ampelas digunakan untuk menghaluskan permukaan spesimen. Proses ini menggunakan kertas ampelas yang berjenjang dimulai dari ampelas yang kasar sampai dengan yang halus. Tingkat kehalusan kertas ampelas ini ditentukan oleh ukuran serbuk silikon karbida yang menempel pada kertas tersebut. Gambar ampelas ditunjukkan oleh Gambar 3.13 berikut. Gambar Ampelas 11) Autosol Autosol digunakan untuk menghilangkan bekas-bekas pengampelasan serta memberikat efek mengkilap pada permukaan spesimen. Gambar 3.14 berikut merupakan gambar dari autosol.
12 43 Gambar Autosol 12) Jangka Sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi spesimen dengan tujuan memperoleh ukuran spesimen yang sesuai. Gambar 3.15 berikut merupakan gambar dari jangka sorong. Gambar Jangka Sorong 13) Larutan Etsa Spesimen yang sudah selesai diautosol kemudian dicelupkan dalam larutan etsa yaitu NaOH 50% dengan tujuan memperjelas susunan struktur mikro pada saat pengujian struktur mikro. Gambar 3.16 berikut merupakan gambar dari larutan etsa yang digunakan untuk Aluminium.
13 44 Gambar Larutan Etsa 14) Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja digunakan untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja atau kejadian yang tidak diinginkan. Peralatan keselamatan yang digunakan ditunjukkan oleh gambar 3.17 berikut. Gambar Peralatan Keselamatan Kerja 15) Alat Uji Komposisi Alat uji komposisi digunakan untuk mengetahui komposisi kimia dari bahan baku yang akan digunakan. Alat uji komposisi yang digunakan adalah Spectrometer Metal Scan Merk Arun Technologi Type 2500 Series tahun Gambar 3.18 menunjukkan gambar Spectrometer Metal Scan Merk Arun Technologi Type 2500 Series tahun 2005.
14 45 Gambar Spectrometer Metal Scan Merk Arun Technologi Type 2500 Series Tahun ) Alat Uji Kekerasan Alat uji kekerasan digunakan untuk mengetahui tingkat kekerasan dari spesimen yang dihasilkan. Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengujian kekerasan Brinell dengan menggunakan alat Universal Hardness Tester. Universal Hardness Tester ditunjukkan oleh Gambar 3.19 berikut. Gambar Universal Hardness Tester 17) Alat Uji Struktur Mikro Alat uji struktur mikro digunakan untuk mengetahui struktur mikro dari spesimen yang dihasilkan. Alat uji struktur mikro yang digunakan adalah
15 46 Metallurgical Microscop With Inverted (Olympus PME). Metallurgical Microscop With Inverted (Olympus PME) ditunjukkan oleh Gambar 3.20 berikut. Gambar Metallurgical Microscop With Inverted (Olympus PME) F. Desain Eksperimen Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara faktual. Dengan kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langkalangkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen faktorial, pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas yang kemudian pada desain eksperimen ini disebut faktor. Faktor tersebut adalah variasi penambahan unsur magnesium (Mg) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu penambahan unsur komposisi unsur magnesium (Mg) sebesar 2%, dan 5% dengan bentuk spesimen berukuran 25 mm x 25 mm x 25 mm seperti pada Gambar Dengan demikian terdapat empat kombinasi
16 perlakuan yang berbeda. Desain eksperimen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.2. Desain Eksperimen Penelitian No Aluminium Aluminium Aluminium Bahan Faktor (Penambahan Unsur Magnesium) Velg Aluminium (Al- 5,68 Si) (Raw material) 2% 5% 47 Pengujian yang Dilakukan Ketangguhan Impak, Kekerasan brinell dan Struktur Mikro Ketangguhan Impak, Kekerasan brinell dan Struktur Mikro Ketangguhan Impak, Kekerasan brinell dan Struktur Mikro Gambar Bentuk dan Ukuran Spesimen Uji Brinell dan Struktur Mikro Gambar Bentuk dan Ukuran Spesimen Uji Impact
17 48 G. Pelaksanaan Penelitian 1. Diagram Alir Penelitian Tahap eksperimen pada penelitian ini dapat digambarkan oleh diagram alir eksperimen sebagai berikut: Mulai Studi Literatur Menyiapkan Alat dan Bahan Membuat Cetakan (Mold) Peleburan Aluminium Velg Aluminium (Al- 5,68 Si) Peleburan Aluminium dengan Penambahan Unsur Magnesium (Mg) Sebesar 2% Peleburan Aluminium dengan Penambahan Unsur Magnesium (Mg) Sebesar 5% Proses Pengecoran Aluminium Persiapan Spesimen Untuk Diuji Pengamatan Struktur Mikro Uji Ketangguhan Impak Uji Kekerasan Hasil Pengujian Analisis Data dan Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar Diagram Alir Penelitian
18 49 2. Urutan Langkah Penelitian Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu dilakukan pengujian komposisi kimia terhadap Aluminium yang akan digunakan. Setelah uji komposisi kimia dilakukan barulah proses pengecoran logam dapat dimulai untuk menghasilkan spesimen yang diinginkan, kemudian dapat dilakukan pengujian terhadap spesimen yang dihasilkan. Urutan penelitian yang akan dilakukan adalah: a. Mempersiapkan pekerjaan pengecoran. b. Membuat cetakan dengan ukuran 25 mm x 25 mm x 25 mm. c. Melebur material pada tungku peleburan berkapasitas 10 kg pada suhu 720 C ± 10 C kemudian melakukan variasi penambahan komposisi unsur magnesium (Mg) sebesar 2% dan 5%. d. Melakukan penuangan logam cair pada cetakan yang sudah dibuat. e. Melakukan pembongkaran cetakan. f. Mengulangi langkah b sampai langkah e sebanyak dua kali dengan penambahan komposisi unsur magnesium sebesar (Mg) 2% dan 5% pada tiap-tiap leburan. g. Membersihkan material coran dari pasir cetak. h. Memisahkan material coran dengan sisa coran yang tidak diinginkan. i. Melakukan persiapan pengujian Ketangguhan Impak,tingkat kekerasan dan struktur mikro. j. Melakukan pengamatan dibawah mikroskop optic, pengujian impact dan melakukan pengujian kekerasan Brinell dengan alat uji kekerasan. k. Menyajikan data dan melakukan analisa data. l. Kesimpulan.
19 50 H. Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian Salah satu bagian terpenting dalam suatu penelitian adalah melakukan kegiatan analisis terhadap data-data yang sudah terkumpul. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan data diskriptif yang dilakukan dengan cara melukiskan dan merangkum hasil pengamatan dari hasil penelitian yang dilakukan. Data yang dihasilkan digambarkan dengan histogram dan grafik sehingga lebih mudah untuk dibaca. Analisis data hasil pengujian variasi penambahan unsur magnesium (Mg) yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Analisis Pengujian Impact Beberapa bahan dapat tiba-tiba menjadi getas dan patah karena perubahan temperatur dan laju regangan, walaupun pada dasarnya logam tersebut liat. Gejala ini biasa disebut transisi liat getas, yang merupakan hal penting ditinjau dari penggunaan praktis bahan (Surdia dan Saito, 1995). Pengujian impact charpy banyak dipergunakan untuk menentukan kualitas bahan. Batang uji dengan takikan 2 mm V notch, paling banyak dipakai. Di samping itu lebih dari 30 jenis batang uji diusulkan termasuk jenis yang memancing retak lelah. Pada pengujian kali ini akan dipergunakan batang uji berbentuk bulat berdiameter 8 mm dengan takikan bentuk V (V notch). Pengujian impact charpy dilakukan untuk mengetahui sifat liat dari bahan yang ditentukan dari banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mematahkan batang uji dengan sekali pukul. Ketangguhan Impak (KI) =
20 51 2. Analisis Pengujian Kekerasan Brinell Uji kekerasan logam bertujuan untuk mengetahui angka kekerasan logam tersebut. Nilai kekerasan Aluminium diukur dengan metode kekerasan Brinnell, terdapat 3 buah spesimen hasil pengecoran Aluminium dengan penambahan unsur magnesium (Mg) masing-masing sebesar 2%, dan 5% dengan berukuran 25 mm x 25 mm x 25 mm. Masing-masing spesimen akan mengalami uji kekerasan sebanyak 3 kali pada bagian yang berbeda yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah dilakukan pengujian kekerasan pada semua spesimen hasilnya akan dirata-rata untuk menghindari kesalahan dalam pengujian.sebagai acuan tingkat kekerasan dari masing-masing spesimen maka digunakanlah Velg Aluminium (Al-5,68 Si) (Raw material) sebagai pembandingnya. Uji kekerasan Brinell digunakan untuk menentukan nilai kekerasan dengan melihat seberapa jauh bahan tersebut dapat menahan beban yang diberikan pada setiap satuan luas penampang (mm 2 ) bidang benda uji (test piece) yang kita lakukan. Dengan indentor yang berbentuk bola maka indentasi yang terbentuk pada permukaan benda uji (test piece) akan berbentuk tembereng, jadi bidang yang menahan beban tersebut ialah sebuah tembereng lingkaran dengan ukuran diameter bola baja (D), ukuran bekas penekanan relative kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada benda uji tersebut. Pemilihan indentor disesuaikan dengan spesifikasi alat yang digunakan, pada pengujian ini menggunakan indentor berdiameter (D) 2.5 mm dengan perbandingan konstanta 5D 2, dengan demikian beban yang diberikan oleh indentor terhadap masing-masing spesimen sebesar 31.5 kgf dengan lama penekanan selama 5 detik dengan alat Universal Hardness Tester. 3. Analisis Struktur Mikro Pada analisis struktur mikro Aluminium cor menggunakan alat pengamat struktur mikro yaitu Metallurgical Microscop With Inverted (Olympus PME). Manfaat dari analisi ini adalah untuk mempelajari hubungan antara sifat-sifat bahan dengan struktur dan cacat pada bahan, memperkirakan sifat bahan jika hubungan tersebut sudah diketahui. Pemeriksaan struktur mikro
21 52 memberikan informasi tentang, ukuran butir dan banyaknya bagian struktur yang berbeda. Hasil pengujian struktur mikro akan menunjukkan struktur mikro dari masing-masing spesimen, dengan membandingkan struktur mikro dari masing-masing spesimen dapat kita lihat perbandingkan ukuran butir masing-masing spesimen tersebut. Sebagai acuan besaran butir dari masingmasing spesimen maka digunakanlah Velg Aluminium (Al-5,68 Si) (Raw material) sebagai pembandingnya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Persiapan Bahan Pengecoran Dengan Penambahan Ti-B Coran dg suhu cetakan 200 o C Coran dg suhu cetakan 300 o C Coran dg suhu cetakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan bahan dasar velg racing sepeda motor bekas kemudian velg tersebut diremelting dan diberikan penambahan Si sebesar 2%,4%,6%, dan 8%. Pengujian yang
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR
ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR Masyrukan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta JL. A.Yani Tromol Pos I Pabelan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP TINGKAT KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN IMPACT PADA VELG ALUMINIUM (Al - 0,5% Si)
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP TINGKAT KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN IMPACT PADA VELG ALUMINIUM (Al - 0,5% Si) Kurnia Syahri El-Karomi., Budi Harjanto, Subagsono Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah memiliki berat jenis yang ringan, ketahanan terhadap korosi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mencakup peralatan pembuatan paduan Al-Si dengan penambahan
Lebih terperinciANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun : SUDARMAN NIM : D.200.02.0196 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
35 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Pengecoran logam dilakukan dipabrik pengecoran logam, Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang
Lebih terperinciANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA
ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA Ahmad Haryono 1*, Kurniawan Joko Nugroho 2* 1 dan 2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Pratama Mulia Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN ALUMINIUM SKRIPSI. Oleh: SETIAWAN NOOR CHOLIS K
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN ALUMINIUM SKRIPSI Oleh: SETIAWAN NOOR CHOLIS K 2508077 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak
ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS Boedijanto, Eko Sulaksono Abstrak Bahan baku handle rem sepeda motor dari limbah piston dengan komposisi Al: 87.260, Cr: 0.017, Cu: 1.460,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu tempering terhadap sifat mekanik baja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05% Pengecoran suhu cetakan 250 C Pengecoran
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR
TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR Disusun : Arief Wahyu Budiono D 200 030 163 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciPENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 2, OKTOBER 2015 1 PENGARUH MODEL SISTEM SALURAN PADA PROSES PENGECORAN LOGAM Al-Si DENGAN PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Spesimen Dalam melakukan penelitian uji dilaboratorium bahan teknik Universitas Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
37 III. METODE PENELITIAN III.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan abu sekam di Politeknik Negeri Lampung pada tanggal 11 Desember hingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan. Proses Pengecoran. Hasil Coran. Analisis. Pembahasan Hasil Pengujian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Proses Pengecoran Hasil Coran Tidak Ya Pengujian Komposisi kimia Pengujian Strukturmikro Pengujian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai Studi Pustaka Identifikasi masalah Rencana Kerja dan Desain
Lebih terperinciAnalisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint
NASKAH PUBLIKASI Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si
Pengaruh Temperatur Tuang dan Kandungan Silicon Terhadap Nilai Kekerasan Paduan Al-Si (Bahtiar & Leo Soemardji) PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si Bahtiar
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS
Pengaruh Penambahan Mg Terhadap Sifat Kekerasan dan... ( Mugiono) PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Pengecoran logam dilakukan dipabrik pengecoran logam,desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang
Lebih terperinciKeywords: Addition of Magnesium 2 % and 5 %, impact resistance, hardness Brinnel, micro structure, Aluminium Wheels (Al-5,68 Si).
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) 2% DAN 5% TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK, TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA VELG ALUMINIUM (Al-5,68 Si) Irawan Setia, Budi Harjanto, Subagsono Prodi
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADUAN AL-SI (SERI 4032) TERHADAP HASIL PENGECORAN Ir. Drs Budiyanto Dosen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Proses produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta 3.1.2. Alat dan bahan 3.2.1 Alat Alat yang dipergunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Produksi Teknik Mesin Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu pada bulan September
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA HEAT TREATMENT PADA ALUMINIUM MAGNESIUM SILIKON (Al Mg ) DENGAN SILIKON () (1%, 3%, 5%) TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna
Lebih terperinciPENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST
PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST Ikwansyah Isranuri (1),Jamil (2),Suprianto (3) (1),(2),(3) Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU Jl. Almamater,
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA
STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA Agus Yulianto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMS Jl. A. Yani Pabelan Kartosuro, Tromol Pos 1 Telp. (0271) 715448 Surakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengecoran Hasil penelitian tentang pembuatan poros berulir (Screw) berbahan dasar 30% Aluminium bekas dan 70% piston bekas dengan penambahan unsur 2,5% TiB. Pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi parameter penelitian, alat dan bahan yang digunakan selama penelitian, serta tahapan-tahapan proses penelitian
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak
ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu Ricky Eko Prasetiyo 1, Mustaqim 2, Drajat Samyono 3 1. Mahasiswa, Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM
ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM Indreswari Suroso 1) 1) Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1. Mulai Mempersiapkan Alat dan Bahan Proses Peleburan Proses
Lebih terperinciRedesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting
TUGAS AKHIR Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting Disusun : EKO WAHYONO NIM : D 200 030 124 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING
TUGAS AKHIR PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING, MEDIUM TEMPERING DAN HIGH TEMPERING PADA MEDIUM CARBON STEEL PRODUKSI PENGECORAN BATUR-KLATEN TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN
Lebih terperinciSTUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING
STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING Sumpena Program Studi Teknik Mesin Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Email: sumpenast@yahoo.co.id Abstrak Proses akhir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Logam Logam cor diklasifikasikan menurut kandungan karbon yang terkandung di dalamnya yaitu kelompok baja dan besi cor. Logam cor yang memiliki persentase karbon
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Komposisi Bahan Hasil uji komposisi menunjukan bahwa material piston bekas mempunyai unsur paduan utama 81,60% Al dan 13,0910% Si. Adapun hasil lengkap pengujian
Lebih terperinciPENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH
C.6 PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH Agus Dwi Iskandar *1, Suyitno 1, Muhamad 2 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro
PENGARUH TEMPERATUR BAHAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PROSES SEMI SOLID CASTING PADUAN ALUMINIUM DAUR ULANG M. Chambali, H. Purwanto, S. M. B. Respati Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL
TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL Disusun untuk memenuhi dan syarat guna memperoleh gelar
Lebih terperinciEFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK
EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA 514.0 Sigit Gunawan 1 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidikiefek perlakuan panas aging terhadap kekerasan
Lebih terperinciTUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN
TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN Disusun Oleh Nama Anggota : Rahmad Trio Rifaldo (061530202139) Tris Pankini (061530200826) M Fikri Pangidoan Harahap (061530200820) Kelas : 3ME Dosen
Lebih terperinciISSN hal
Vokasi Volume IX, Nomor 2, Juli 2013 ISSN 193 9085 hal 134-140 PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN PENAMBAHAN INOKULAN AL-TiB PADA CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADUAN ALUMINIUM COR A35
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi produk kian transparan serta inovasi-inovasi bermunculan demi mendapatkan hasil yang
Lebih terperinciREDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING
REDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING Eko Wahyono 1, Agus Yulianto 2, Agung Setyo Darmawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pengecoran casting adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM
ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM SUHADA AMIR MUKMININ 123030037 Pembimbing : IR. BUKTI TARIGAN.MT IR. ENDANG ACHDI.MT Latar Belakang CACAT CACAT PENGECORAN Mempelajari
Lebih terperinciEFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK
EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA 514.0 Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Hartono 2 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki efek perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau mata bajak dengan menempa tembaga. Kemudian secara kebetulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Penelitian Awal penggunaan logam oleh orang, ialah ketika orang membuat perhiasan dari emas atau perak tempaan, dan kemudian membuat senjata atau mata bajak dengan
Lebih terperinciAnalisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint
TUGAS AKHIR Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Lebih terperinciSTUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg
STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg Rusnoto Program Studi Teknik Mesin Unversitas Pancasakti Tegal E-mail: rusnoto74@gmail.com Abstrak Piston merupakan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian ditunjukkan pada Gambar 3.1: Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12
D.20. Analisa Pengaruh Pengecoran Ulang terhadap Sifat Mekanik... (Samsudi Raharjo) ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12 Samsudi Raharjo, Fuad Abdillah dan Yugohindra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang perkembangan industri sudah semakin maju dan. kompetisi produk semakin transparan serta inovasi bermunculan demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang perkembangan industri sudah semakin maju dan kompetisi produk semakin transparan serta inovasi bermunculan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Pembangunan
Lebih terperinciPENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352
PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM Hera Setiawan 1* 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352 * Email: herasetiawan6969@yahoo.com
Lebih terperinciVARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK
VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK Bambang Suharnadi Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM suharnadi@ugm.ac.id Nugroho Santoso Program
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN
ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra Yogyakarta INTISARI Setiap logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran,
Lebih terperinciBAB 3. PENGECORAN LOGAM
BAB 3. PENGECORAN LOGAM Kompetensi Sub Kompetensi : Menguasai ketrampilan pembentukan material melalui proses pengecoran : Menguasai pembentukan komponen dari aluminiun melalui pengecoran langsung DASAR
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu dan teknologi bahan merupakan penerapan teknologi mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan sifat-sifat dan pemakaian yang sesuai dengan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 Oleh: NURHADI GINANJAR KUSUMA NRP. 2111106036 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciMomentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN
Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal. 12-19 ISSN 0216-7395 ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN TITANIUM (Ti) TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM DAUR ULANG BERBAHAN ALUMINIUM
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan eksperimen untuk mengetahui pengaruh temperatur media pendingin pasca pengelasan terhadap laju korosi dan struktur mikro.
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi
STUDI PEMBUATAN BALL MILL DARI SCRAP BAJA KARBON RENDAH METODE GRAVITY CASTING CETAKAN PASIR DAN PENGARUH TEMPERATUR QUENCHING TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN STRUKTUR MIKRO Sumpena (1), Wartono (2) (1)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN Studi Literatur Pembuatan Master Alloy Peleburan ingot AlSi 12% + Mn Pemotongan Sampel H13 Pengampelasan sampel Grit 100 s/d 1500 Sampel H13 siap
Lebih terperinciKarakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016
BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Alir Penelitian Perancangan Tugas Akhir ini direncanakan di bagi dalam beberapa tahapan proses, dituliskan seperti diagram alir berikut ini : Mulai Studi literatur
Lebih terperinciBESI COR. 4.1 Struktur besi cor
BESI COR Pendahuluan Besi cor adalah bahan yang sangat penting dan dipergunakan sebagai bahan coran lebih dari 80%. Besi cor merupakan paduan besi dan karbon dengan kadar 2 %s/d 4,1% dan sejumlah kecil
Lebih terperinciBAB 1. PERLAKUAN PANAS
BAB PERLAKUAN PANAS Kompetensi Sub Kompetensi : Menguasai prosedur dan trampil dalam proses perlakuan panas pada material logam. : Menguasai cara proses pengerasan, dan pelunakan material baja karbon.
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM)
D.16 Kajian Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro Tromol Rem Untuk Bus/Truk Produk UKM (Sulardjaka) KAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM) D.92
Lebih terperinciVARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.
VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi ukuran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN
TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN Al-Si-Cu YANG TELAH MENGALAMI SOLUTION TREATMENT 450 0 C, QUENCHING DENGAN AIR 27 0 C DAN AGING 150 0 C Disusun : LILIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat membuat serta menciptakan alat-alat yang dapat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING
PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING Pramuko Ilmu Purboputro Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Surakarta Pramuko_ip@ums.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA
PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan yang dicapai adalah (1) mendiskripsikan metoda pengecoran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 38 3.2. ALAT DAN BAHAN 3.2.1 Alat Gambar 3.2 Skema Peralatan Penelitian Die Soldering 3.2.2 Bahan Bahan utama
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP SIFAT KETANGGUHAN IMPAK (IMPACT TOUGHNESS) DAN KEKERASAN (HARDNESS) ALUMINIUM SEKRAP YANG DITAMBAH SILIKON 5%
PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP SIFAT KETANGGUHAN IMPAK (IMPACT TOUGHNESS) DAN KEKERASAN (HARDNESS) ALUMINIUM SEKRAP YANG DITAMBAH SILIKON 5% SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciKarakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Analisa Metalografi Pengambilan gambar atau foto baik makro dan mikro pada Bucket Teeth Excavator dilakukan pada tiga dua titik pengujian, yaitu bagian depan spesimen
Lebih terperinciKarakterisasi Material Sprocket
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Pengamatan Metalografi 4.1.1 Pengamatan Struktur Makro Pengujian ini untuk melihat secara keseluruhan objek yang akan dimetalografi, agar diketahui kondisi benda uji sebelum
Lebih terperinciPEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER
PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER Lutiyatmi Jurusan Teknik Pengecoran Logam Politeknik Manufaktur Ceper Klaten E-mail : yatmiluti@yahoo.co.id
Lebih terperinciSimposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :
PENGARUH VARIASI WAKTU SOLUTION HEAT TREATMENT DAN SUHU AGING PERLAKUAN PANAS T6 PADA CENTRIFUGAL CASTING 400 rpm DENGAN GRAIN REFINER Al-TiB 7,5% TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADUAN ALUMINIUM COR
Lebih terperinciProses Manufaktur (TIN 105) M. Derajat A
Proses Manufaktur (TIN 105) 1 Suatu proses penuangan logam cair ke dlm cetakan kemudian membiarkannya menjadi beku. Tahapan proses pengecoran logam (dengan cetakan pasir) : Bahan baku pola Pasir Persiapan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140 FAISAL MANTA 2108100525 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Brata, DEA Tugas Akhir
Lebih terperinciPENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API
TUGAS AKHIR PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API Disusun : Adi Pria Yuana NIM : D 200.04.0003 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciPENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI
PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI Masyrukan Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR BAB III METODOLOGI PENELITIAN STUDI LITERATUR ALUMINIUM AC8H PROSES PELEBURAN PROSES GBF PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA PENAMBAHAN Sr (LADLE TREATMENT) PENAMBAHAN PHOSPOR (LADLE TREATMENT)
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis
TUGAS AKHIR Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Disusun : MARWANTO NIM : D.200.02.0041 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin tinggi kebutuhan dan tuntutan hidup manusia, membuat manusia berpikir dengan akal dan budinya seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Lebih terperinciAlasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012
08/01/2012 MATERI KE II Pengujian merusak (DT) pada las Pengujian g j merusak (Destructive Test) dibagi dalam 2 bagian: Pengujian di bengkel las. Pengujian skala laboratorium. penyusun: Heri Wibowo, MT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah logam. Seiring dengan jaman yang semakin maju, kebutuhan akan logam menjadi semakin tinggi.
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
36 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian dan pengujian ini antara lain: 1. Tabung Nitridasi Tabung nitridasi merupakan
Lebih terperinciSTUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
NASKAH PUBLIKASI STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE STANDARD ASTM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.0 Hari Subiyanto 1), Subowo 2), Gathot D.W 3), Syamsul Hadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi pengecoran khususnya mengenai produk-produk
Lebih terperinciANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )
Nama : Gilang Adythia NPM : 23409095 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing: Ir. Tri Mulyanto, MT ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS
Lebih terperinciGambar 3.1 Blok Diagram Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan dalam beberapa tahapan penting, meliputi: menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan landasan teori
Lebih terperinciPerbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 11 No. 2 (November 2008): 191-198 191 Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting (The Comparison of Hardness
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN
PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN Mukhtar Ali 1*, Nurdin 2, Mohd. Arskadius Abdullah 3, dan Indra Mawardi 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe
Lebih terperinci