li*prlesrarl PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
fi lpeooman Dan Tata Tertib Kerja bbprlestart I orwnnr KoMlsARts I 117-02-2016 / Page 1 of 13 Daftar lsi
BPRLESTARI Pedoman Dan Tata Tertib DEWAN KOMISARIS 17-02-2016 / Page 2 of 13 Kerja. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, PT, BPR Sri Artha Lestari berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) NOMOR 4/PO-)K.03/ 2015 tentang Tata Kelola BPR, dan berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola BPR yang berlandaskan pada lima prinsip dasar, yaitu: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fa i rness). TUJUAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris ini ditujukan untuk: a. Memberikan batasan dan komitmen mengenai tugas dan tanggung jawab dan wewenang anggota Dewan Komisaris. b. Mengakomodasi peraturan-peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan/ terkait Komisaris yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar Bank. c. Menegaskan kesepakatan diantara anggota Dewan Komisaris yang selama ini telah dijalankan, antara lain mengenai tata tertib rapat. LANDASAN HUKUM Peraturan yang menjadi dasar penyusunan Pedoman dan Tata Kerja Direksi ini ada lah: a, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. b. Undang-Undang No. 40 Tahun 2OO7 tanggal 16 Agustus 2OO7 tentang Perseroan Terbatas,
ll uoorrrroo, Pedoman Dan Tata Tertib DEWAN KOMISARIS 17-02-2016 / Page 3 of 13 Kerja c. t] Peraturan Otoritas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2O/PO-)K.03/2O14 tentang BPR. Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.O3/ 2015 tentang Tata Kelola BPR. Anggaran Dasar perubahannya, (AD) PT. BPR Sri Artha Lestari beserta perubahan- KOMPOSISI, KRITERIA DAN MASA JABATAN Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. n Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Seluruh anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di Indonesia dan paling sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris harus bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi kantor pusat BPR, Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen dengan jumlah anggota Komisaris Independen paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. c. Anggota Dewan Komisaris telah lulus uji kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang berlaku bagi BPR. f Persyaratan menjadi anggota Dewan Komisaris: 1 ) Mampu melaksanakan perbuatan hukum 2) Memiliki dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan. 3) Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai di bidang keuangan dan perbankan 4) Mampu bekerjasama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5) Tidak pernah dinyatakan pailit oleh Pengadilan l-il
h lpeooman Dan Tata Tertib Kerja bbprlestart I orwnrrr KoMtsARls I I tt -oz-zot6 / Page 4 of 13 6) Tidak pernah menjadi Direktur atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit 7) Tidak pernah dihukum karena melakukan perbuatan pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya 8) Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan atau Direktur lainnya 9) Memiliki komitmen untuk menyediakan waktu yang memadai 10) Memiliki integritas dan reputasi yang baik, yaitu tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktik-praktik menyimpang, cedera janji serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan di mana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja. 11) Memiliki kompetensi, yaitu kemampuan dan pengalaman dalam bidangbidang yang relevan dengan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris. 12) Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan suatu masalah secara memadai 13) Memiliki kemampuan untuk membahas permasalahan tanpa campur tangan manajemen 14) Memiliki akhlak dan moral yang baik 15) Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku 16) Lulus fit and proper test yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan. Paraf 1
lluoo.rrroo, lneooman - IDEWAN KOM SAR S I 17-02-2016 / Page 5 of 13 Dan Tata Tertib Kerja KOMISARIS INDEPENDEN Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Persyaratan menjadi Komisaris Independen : a. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan BPRLestari yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. b. Tidak bekerja rangkap sebagai Direktur di perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan BPRlestari, c. Tidak bekerja di BPRLestari atau afiliasinya dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun tera kh i r. d, Tidak menjadi pemasok dan pelanggan signif ikan atau menduduki Direktur, Komisaris dan jabatan eksekutif perusahaan pemasok dan pelanggan signif ikan dari BPRLestari atau perusahaan afiliasinya, e, Bukan merupakan penasehat profesional BPRlestari atau perusahaan lainnya yang satu kelompok industri dengan BPRLestari. f. Tidak mempunyai keterkaitan (ketergantungan/keterikatan) finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan BPRLestari atau perusahaan yang menyediakan jasa dan produk kepada BPRlestari dan af iliasinya. g. Tidak memiliki hubungan kontraktual dengan BPRLestari atau perusahaan lainnya yang satu kelompok selain sebagai Komisaris perusahaan tersebut. h, Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuannya untuk berpikir dan/atau bertindak secara indeoenden,
ll uoo,-rrroo, Pedoman Dan Tata Tertib DEWAN KOMISARIS 17-02-2016 / Page 6 of 13 Kerja Mantan anggota Direksi atau pejabat eksekutif BPRLestari atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan BPRLestari, yang telah melewati masa tunggu atau cooling off selama satu tahun sejak yang bersangkutan berhenti menjabat, kecuali mantan Direksi atau pejabat eksekutif yang melakukan fungsi pengawasan WAKTU KERJA Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal RANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS Anggota sebaga i Dewan Komisaris hanya dapat mempunyai 2 (dua) rangkap jabatan lain Anggota Dewan Komisaris pada BPR dan/atau Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Anggota Pejabat Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau Eksekutif pada BPR, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan/atau Bank Umum. NILAI-NILAI DAN ETIKA KERJA Melaksanakan tugas secara independen h Tunduk pada peraturan perusahaan Tidak dapat menyerahkan fungsi pengawasan kepada Direks,. - Paraf l--t--p /-i T
ll uoo,-rrroo, Pedoman Dan Tata Tertib DEWAN KOMISARIS 17-02-2016 / PageT of 13 Kerja TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG a, Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara i ndeoenden. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola yang baik pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organ isasi. a Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. rl Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional BPR, kecuali terkait dengan: 1) penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR; 2) hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. f. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan sehingga tetap menjadi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan tugas kepengurusan BPR. n :r. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
BPRLESTARI leeooman Dan ata Tertib T I DEWAN KOMTSARTS 17-02-2016 / Page 8 of 1 3 Kerja h. Dewan Komisaris wajib memberitahukan: 1) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan/atau 2) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BPR; Dewan Komisaris harus melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran, keadaan atau perkiraan keadaan dimaksud. Dewan Komisaris wajib membentuk 1) Komite Audit; 2) Komite Pemantau Risiko. Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. K. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk, menjalankan tugasnya secara efektif. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Anggota Dewan Komisaris, baik bersama - sama maupun sendiri - sendiri, setiap waktu pada jam kerja BPR, berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh BPR dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain - lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi. n Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap anggota Direksi dan atau )ajaran Manajemen untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai BPR sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka.
BPRLESTARI lneooman Dan T ata Tertib IDEWAN KOMTSARTS I tt-oz-zot6 / Page 9 of 13 Kerja o, Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan untuk memberhentikan untuk sementara waktu seseorang atau lebih anggota Direksi, jika anggota Direksi tersebut berbuat/bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasaran Perusahaan, merugikan Perusahaan, melalaikan kewajiban dan atau melanggar aturan perundangan yang berlaku. l./. Dewan Komisaris wajib mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi. v. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan perlindungan kepada konsumen atau nasabah. r Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris, yang diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Agenda rapat Dewan Komisaris adalah membahas hal-hal mengenai : 1) rencana bisnis BPR; 2) isu-isu strategis BPR; 3) evaluasi/penetapan kebijakan strategis; 4) evaluasi realisasi rencana bisnis BPR. Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan dengan kehadiran langsung atau dilakukan dengan menggunakan teknologi telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapar. u. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dengan agenda penetapan rencana bisnis BPR, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam melakukan fungsinya sebagai Pengawasan, Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk memberikan penjelasan mengenai antara lain permasalahan, kinerja, dan kebijakan operasional BPR.
lluoor.rrroo, lneooman - IDEWAN KOM SAR S I 17-02-2016 / Page 1O of 13 Dan Tata Tertib Kerja w. Permintaan penjelasan dapat dilakukan dalam rapat dengan Direksi. Keputusan rapat wajib dituangkan antara Dewan Komisaris dalam risalah rapat dan didokumentasikan denqan baik, O, ASPEK TRANSPARANSI & LARANGAN a Dewan Komisaris dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional BPR, kecuali terkait dengan: 1) penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR; dan 2) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Anggota Dewan Komisaris dilarang menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR. Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan kewajaran dan/atau kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan. Anggota Dewan Komisaris dilarang mempunyai lebih dari 2 (dua) rangkap jabatan lain sebagai Anggota Dewan Komisaris pada BPR dan/atau Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada BPR, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan/atau Bank Umum. Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris; atau anggota Di reks i. i '' --_-"_ *---":-_-"_- I :;:.ll i tl,l. ri ti r
ll uoo..rroo, Pedoman Dan Tata Tertib DEWAN KOMISARIS 17-02-2016 / Page 11 of 13 Kerja g Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan: 1) Kepemilikan sahamnya, baik pada BPR yang bersangkutan maupun perusahaan lain; 2) Hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, dan/atau pemegang saham BPR; 3) Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima. 1, PELATIHAN Program pelatihan bagi Dewan Komisaris dilakukan secara kontinyu agar Dewan Komisaris dapat selalu memperbaharui informasi dan wawasan serta pengetahuan tentang perkembangan terkini seputar perbankan, keuangan, perekonomian dan halhal lain yang dapat menunjang perkembangan perseroan khususnya dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Program pelatihan tersebut termasuk Seminar, Benchmark, Visit, Brainstorming atau Studi Banding. Anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti program pelatihan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. 2. RAPAT a. Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris, yang diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, b. Agenda rapat Dewan Komisaris adalah membahas hal-hal mengenai 1) rencana bisnis BPR; 2) isu-isu strategis BPR; 3) evaluasi/penetapan kebijakan strategis; 4) evaluasi realisasi rencana bisnis BPR. Prt?f I T
lluoo..rroo, lneooman - DEWAN KOM SAR S l rr-or-r0,6 / pase i2 of 13 Dan Tata Tertib Kerja a Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan dengan kehadiran langsung atau dilakukan dengan menggunakan teknologi telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam ra oat. /'l Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dengan agenda penetapan rencana bisnis BPR, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. E. Pengambilan keputusan dalam rapat dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan bila tidak terjadi musyawarah mufakat maka keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. f, Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, asalkan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis, memberikan persetujuan dan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan ini memiliki kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil berdasarkan Rapat Dewan Komisaris. :r. Segala keputusan yang diambil oleh Rapat Dewan Komisaris bersif at mengikat dan menjadi tanggung jawab bagi seluruh anggota dewan Komisaris 3, PENUTUP a. Bank wajib mengungkapkan dalam laporan tahunan bahwa Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja. b. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
lf leeooman Dan Tata Tertib Kerja bbprlestart I orwnru KoMrsARrs I 17-02-2016 / Page 13 of 13 4. TAN66AL EFEKTIF DAN KAJI ULANG BERIKUTNYA a. Tanggal Efektif: Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi berlaku setelah mendapatkan persetu.juan dari Dewan Komisaris. b. Tanggal Kaji Ulang Berikutnya: Pedoman dan Tata Kerja Direksi ini dapat ditinjau secara periodik selambatnya setiap 2 (dua) tahun atau dilakukan pemutakhirannya apabila dianggap perlu dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan: 1) Setiap perubahan yang bersif at material waj ib mendapatkan rekomendasi Direksi untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. 2) Perubahan yang bersifat non-material yang tidak melebihi standar manajemen risiko yang telah ditetapkan, dapat disetujui Direksi dan disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai pemberitahuan. Tata Tertib Kerja Direksi PT. BPR Sri Artha Lestari ini berlaku sejak tanggal d i tetaoka n. Ditetapkan di Denpasar Pada tanggal 14 April 2O16 Menyetujui: Dewan Kom isaris PT BPR Sri Artha Lestari -/-''" Alex P. Chandra Komisaris Utama Direktur Utama