MUHAMMAD ARIF SYUHADA Program Studi Magister

dokumen-dokumen yang mirip
ZULHEFI Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun Josiane Cotrim-Macieira

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

02ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. From Party Politics to Mass Marketing. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

Model-Model Political Marketing.

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

06ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. Product Development and Political Branding. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

Smile Indonesia LOBI LO DAN NEGO DAN SIASI NEGO

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

Bab V. Kesimpulan. 1. Product tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilih, dengan. persentase pengaruh sebesar -0,0029 atau -0.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah


Pokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2. Oleh Dadang Juliantara

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

MEMPERKUAT PENGORGANISASIAN MASYARAKAT SIPIL UNTUK MEMPERCEPAT DEMONOPOLISASI DI POLITIK DAN EKONOMI

POLITICAL MARKETING PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2009 DI SUMUT. Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang No. 32 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1998, Indonesia mengawali Era Reformasi. Sejak itu telah

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa, kekuatan sumber daya

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

PENDAMPINGAN PEMENANGAN PILKADA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kata kunci: Strategi Pemasaran Politik, Profit Kontestan, Profit pemilih

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

Memperkuat Pengorganisasian Masyarakat Sipil untuk Mempercepat Demonopolisasi di Politik dan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

Penyelenggara Pemilu Harus Independen

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum melalui penggunaan media berbayar (surat kabar, radio, TV, dll)

Transkripsi:

Modul ke: Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun 2002 Josiane Cotrim-Macieira Fakultas PASCASARJANA MUHAMMAD ARIF SYUHADA 55215120063 Program Studi Magister www.mercubuana.ac.id

Pasar dan Sistem Politik Brazil Pasar dan Sistem Politik Brazil 1. Pemilihan presiden pertama dilakukan tahun 1989. 2. Sistem politik Brazil menunjukkan pergeseran politik yang kontras, inkonsisten, maju mundur. 3. Aturan dan undang-undang Pemilu Brazil terbilang rumit dan tidak efisien dan instabilitas politik yang berakibat pada peningkatan disorientasi pemilih

Pasar dan Sistem Politik Brazil 1. Perubahan pendekatan dan pergeseran politik Brazil yang lebih berorientasi pada pasar. 2. Apakah kemenangan PT merupakan hasil dari penerapan pemasaran politik yang baik.

Pasar dan Sistem Politik Brazil PASAR DAN SISTEM POLITIK DI BRAZIL -Setelah lepas dari rezim militer selama 21 tahun, Brazil menggelar Pemilu tahun 1989. Sistem politik Brazil setelah itu mengalami pergeseran yang kontras, inkonsisten, maju, dan sekaligus mundur. Aturan dan perundangundangan di Brazil sangat rumit. -Perkenalan undang-undang dasar baru di 1988 menetapkan bahwa Brazil memiliki sistem pemerintahan presidensial dan sistem Pemilu yang membolehkan penarikan suara sebanyak dua putaran di tingkat nasional maupun daerah. -Sistem politik sejak ada UUD memiliki implikasi terhadap strategi pemasaran politik (lihat Nicolau 2001:9).

Pasar dan Sistem Politik Brazil - Partai politik di Brazil masih tergolong berusia muda dan memiliki akar keditaktoran. Sebab, pemilihan presiden baru dikenalkan kembali sekitar 15 tahun sebelum 2002. - Saat terjadi transisi politik di Brazil tahun 1980-an, dimanfaatkan oleh Fernando Collor de Mello yang maju secara independen tanpa dukungan partai, untuk meraih kemenangan. Tim kampanye Collor memanfaatkan pemasaran politik dengan intensif dengan mengakses media, jajak pendapat, pemberitaan dan kontak personal dengan pemilih. - Sistem politik demokrasi Brazil masih baru, kancah politik nasional tidak stabil dan dinamika Pemilu lebih dipengaruhi oleh kepemimpinan perseorangan dibanding kompetisi ideologi di antara partai politik. Kebanyakan partai politik masih kekurangan tradisi dan konsolidasi, serta dalam mengambil keputusan strategis lebih mengutamakan keuntungan.

Pemasaran Politik di Brazil - dalam pemilihan presiden 2002, media lebih condong pada subjek Pemilu sebagai fakta berita dibanding kampanye presiden di Pemilu 1994 dan 1998. Di Pemilu 2002, program berita dan hiburan menyajikan siaran yang cukup banyak tentang para kandidat, - tidak ada demokrasi di negara manapun yang memberi politikus otonomi partai politik sebanyak di Brazil. Undang-undang yang berkaitan dengan perilaku partai politik menstimulasi otonomi dan berjalan melawan kompromi, solidaritas, disiplin, dan kepaduan, memberikan pemimpin partai kekuasaan yang besar dan ruang untuk menerapkan desain produk baru. Tak seperti di Inggris, ada peningkatan dalam penggunaan pemasaran politik di Brazil beberapa tahun terakhir. Partai Brazil juga masih kekurangan ideologi, serta pemberian sarana terhadap pengembangan dan penerapan orientasi pasar

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 -Figueiredo (2003:39) terdapat dua jenis pemasaran dalam politik di Brazil, yakni pemasaran dan pemasaran yang dilebih-lebihkan (marquetismo ) yang merupakan hasil perkembangan pemasaran politik yang berlebihan di Brazil, di sisi lain, merupakan konsekuensi dari tidak berkembangnya partai politik. -Marquetismo tidak konstruktif untuk demokrasi dan tidak efisien bagi yang mengadopsinya. -model Lees-Marshment tentang bentuk orientasi pasar tidak sama dengan marquetismo.

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 - Buku Political Marketing and Electoral Persuasion, akademisi Brazil menulis bahwa akhir-akhir ini sangat tidak mungkin untuk menjalankan kampanye Pemilu presiden dan Pemilu daerah di Brazil tanpa mengimplementasikan teknik pemasaran politik yang moderen. - Figueiredo dan Coutinho (2003) mendaftar, ada 70 survei yang dikeluarkan antara Januari dan awal Oktober 2002: 23 dari IBOPE, 15 dari Datafolhz, 12 dari Instituto Sensus dan 20 dari Vox Populi. - Analisis Figueiredo (2003) lebih fokus pada penggunaan pemasaran politik untuk komunikasi dan kampanye, sebaliknya, Model Lees-Marshment lebih mengacu pada pertimbangan pengaruh dari pemasaran dan opini publik pada perilaku politik atau desain produk - Sebelum 2002, elemen pemasaran politik digunakan tapi belum secara komprehensif

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 - Pimpinan Partido dos Trabalhadores (PT) mengubah orientasi produk tradisional menjadi orientasi pasar sehingga menang tahun 2002. - Kampanye 2002 merefleksikan permulaan dari perilaku lama partai yang berorientasi pada produk.

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 1. Kecerdasan pemasaran - Kemenangan PT pada Pemilu 2002 karena kecerdasan pemasaran dan perubahan. Tokoh yang berperan besar adalah ahli pemasaran politik Eduardo, Duda Mendonca. Pemasaran yang dilakukan adalah dengan menawarkan apa yang diinginkan masyarakat. - Duda Mendonca mengembangkan strategi kampanye dengan memanfaatkan analisis hasil survei, penelitian kuantitatif dan kualitatif. - PT menggunakan segmentasi pasar, fokus terhadap pemegang suara yang belum pernah mendukung PT tapi berpeluang mengubah sikap. - Penerapan orientasi pasar tidak perlu perubahan drastis: semuanya bergantung pada apa yang diinginkan pemegang suara (Lees-Marshment 2001b:33). - Produk PT didesain demikian dan menjadi bukti bahwa sikap moderat menjadi gaya yang diadopsi untuk memenangkan hati pemegang suara. PT membuat beberapa perubahan aspek terhadap produknya sebagai bentuk kecerdasan pasar.

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 2. Desain produk - Pemimpin: Lula da Silva sebagai pemimpin PT mengubah pendekatannya dari sangat radikal dengan menyesuaikan dengan opini masyarakat, moderat - Strategi komunikasi diatur untuk menyampaikan pendekatan barunya yang jauh dari radikal dan konfrontasi, disertai dengan kelembutan namun pribadinya memperlihatkan perubahan signifikan. Lula dikelilingi orang cerdas - Strategi PT menetralkan argumen-argumen tersebut dengan dengan memperlihatkan kemampuan Lula dalam mengenali orang-orang yang secara sosial terpinggirkan - Kebijakan, strategi dan koalisi - Dalam hal kebijakan, PT berpindah ke ideologi Tengah dalam hal gaya komunikasi dan pendekatan untuk berkoalisi.

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 3. Penyesuaian produk -Lula mengangkat isu soal utang internasional. Utang negara asing tidak perlu dibayar dan mengharuskan bank-bank asing mengikuti aturan Brazil. -Fokus PT bergerak ke arah internal dan menjauhi hal-hal yang sifatnya ideologis. -strategi kampanye PT di 2002 juga menargetkan pemilih wanita. Karena Lula da Silva menginginkan strategi pemasaran politik yang terpadu, maka Mendonca menyarankan supaya istri Lula, Marisa da Silva, menemaninya saat melakukan kampanye terbuka. Marisa da Silva yang biasanya menjauh dari politik dan mata publik, menjadi sering tampil di pertemuan publik dan acara pencarian dukungan, sehingga penampilannya pun disiapkan sebaik mungkin

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 4. Implementasi - Setiap perubahan yang diusulkan untuk sikap politik partai cenderung menimbulkan konflik, termasuk konflik di internal PT. Salah satunya adalah berkoalisi dengan PL. Namun masalah internal dan koalisi dengan PL bisa diselesaikan. Secara keseluruhan, implementasi berjalan lancar: mayoritas partai mendukung perubahan dan tetap relatif kompak selama masa kampanye

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 5. Komunikasi dan kampanye -Strategi Mendonca yang mengusulkan pembentukan Lula baru (the new Lula) dan PT baru (the new PT) berjalan efektif. -Lula, mencoba menggunakan hal lucu untuk menghindari konfrontasi dan radikalisme. Lula menyebut dirinya sendiri sebagai peace-and-love-lula. Rubim (2003) menganggap peace-and-love-lula dan negotiator Lula berhasil memengaruhi pemilih. -Hal lain yang berubah dalam penampilan Lula yakni rambut dan jenggotnya yang ditata rapi, setelan baju yang bagus untuk mengubah citranya sebagai seorang pemarah, dan kaos pekerja metal. Dengan demikian Lula digambarkan sebagai seorang wakil rakyat yang berpenampilan elegan dan didukung oleh tim berstandar tinggi (akademisi dan ahli teknis. -Kemunculan istri Lula di publik juga turut mempromosikan kelanggengan 29 tahun pernikahannya. Hal itu mampu memperbaiki citranya sebagai pria yang bisa dipercaya dan sekaligus memanusiakan dirinya

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 - Struktur komunikasi PT dirancang kembali dan dibuat lebih profesional, dan diuntungkan oleh investasi yang lebih besar. - Hal tersebut dibuktikan dengan penggunaan radio, televisi, dan iklan kampanye yang berkualitas tinggi. Tim komunikasi partai membuat penggunaan komunikasi non-pemilu menjadi lebih efektif (ibid.): misalnya, tim komunikasi menjalankan kampanye publik langsung dengan pesan sederhana Deep, deep you are a bit PT (No fundo, no fundo, voce e um pouco PT).

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 7. Keefektifan pemasaran politik PT, kemanjuran model Lees-Marshment, dan aplikasinya di Brazil - Penerapan model pemasaran politik Lees-Marshment tidak tepat diterapkan di Brazil. - di Brazil, kurang memiliki ideologi dan terikat dengan tradisi, dan lebih fokus terhadap pemimpin partai yang memberikan ruang lebih untuk mengubah perilaku partai. - di Inggris, dinamika kehidupan politik nasional didikte oleh kegiatan partai, bukan oleh pemimpin partai

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 - Perbedaan lainnya,di Inggris dan negara Eropa lainnya, menghadapi permasalahan jumlah pemilih yang rendah selama pemilu. Sementara di Brazil, tingkat kewajiban untuk memilih dan kesadaran untuk berpartisipasi sangat tinggi. - Model Lees-Marshment bagaimanapun tetap valid bahkan ketika diterapkan di lingkungan politik yang sangat berbeda seperti Brazil. Terlebih lagi, penerapan pemasaran politik oleh politikus Brazil berjalan mulus seperti yang sudah dilakukan oleh politikus Inggris seperti Tony Blair pemasaran politik memiliki kegunaan secara praktik dan di dalam teori akademis

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 8. Implikasi demokrasi dari pemasaran politik - Gagasan bahwa partai yang berorientasi pasar memiliki tujuan untuk mengungkap keinginan pemilih supaya mengetahui cara menghadapinya ketika mereka (pengguna orientasi pasar) menyusun perilaku mereka (Lees-Marshment 2001a:698) tidak cocok untuk pandangan tradisional politik di abad pertengahan ke-20, - Abad ke-21 di Brazil, partai politik harus merancang produknya supaya lebih disukai pemilih, mungkin dilihat sebagai penentu tingkat kedewasaan partai. Signates

Strategi Partido dos Trabalhadores (PT) Menangkan Pemilu 2002 -kandidatdaripartaiburuh(partido dos Trabalhadores), Lula da Silva dapat memenangkan pemilihan presiden di Brazil tahun 2002 dengan menerapkan orientasi pasar

TERIMA KASIH