BAB I PENDAHULUAN. ekonomi utamanya bank yang sehat dan efisien. Perbankan yang efisien akan mendukung

dokumen-dokumen yang mirip
mandiri e-cash dan Layanan Keuangan Digital (LKD) Bank Mandiri

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) Pedoman Uji Coba Aktivitas Jasa Sistem Pembayaran dan Perbankan Terbatas Melalui Unit Perantara Layanan Keuangan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas.

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Layanan Branchless Banking

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. agama tertentu, tidak pada kelompok etnis tertentu, tidak pada kelompok kebiasaan dan. -Ir. Soekarno-

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Lembaga Perbankan dan Sistem Lembaga Keuangan Non-Bank. keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami,

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PROGRAM PERBANYAK TRANSAKSI. HADIAH MELIMPAH D-MOBILE DANAMON ONLINE BANKING ATM CDM DANAMON 1 April 30 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.03/2014 TENTANG LAYANAN KEUANGAN TANPA KANTOR DALAM RANGKA KEUANGAN INKLUSIF

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Moekti P. Soejachmoen

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA MOBILE & BELANJA DEBIT ONLINE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAYANAN KEUANGAN TANPA KANTOR DALAM RANGKA KEUANGAN INKLUSIF.

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis Uang Saku Rp ,- dengan Aplikasi Mobile Mandiri Fiestapoin

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 23 /PBI/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES)

PERATURAN BANK INDONESIA. Nomor : 3/10/PBI/2001 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

PETA PERSAINGAN JASA KEUANGAN VS FINTECH DI ERA DIGITAL. Finansial Inclusion & Financial Technology. Widya T Harjono

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diakses langsung oleh nasabah pengguna mobile banking melalui

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

DAPATKAN CASHBACK HINGGA 20% SETIAP HARI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PENYALURAN BANTUAN SOSIAL SECARA NON TUNAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Panduan KlikBCA. Halo BCA (021) l fb.com/goodlifebca

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PRINSIP MENGENAL NASABAH DI PASAR MODAL. uang dengan cara mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau

Keuangan Inklusif dan Penanggulangan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2018 PHASE 1 Periode Februari 2018 Juni 2018

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2018 PHASE 1 Periode Februari 2018 Juni 2018

e-commerce e-payment Wisnu Hera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI)

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan DanaKu Laku Pandai

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan strategi nasional untuk mencapai keuangan inklusif.

BAB I LATAR BELAKANG

Menuju Less Cash Society Finansial Inclusion & Digital Divide

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

Commerce & Payment System

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction

BAB II LANDASAN TEORI

FAQ & PRODUCT BRIEF TABUNGAN GANESHA MAP CLUB

Dwi Hartanto, S,.Kom 10/06/2012. E Commerce Pertemuan 10 1

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

A. Registrasi dan/atau Pembukaan Rekening Penerima Bantuan Sosial

FREQUENTLY ASK QUESTIONS

(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga intermediasi sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi utamanya bank yang sehat dan efisien. Perbankan yang efisien akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, masih banyak penduduk Indonesia belum berbank (unbanked) baik menabung ataupun mendapat fasilitas pembiayaan. Survei World Bank (2010) menunjukkan bahwa hanya 49% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan formal. Bank Indonesia melalui Household Balance Sheet Survey (2011) menunjukkan bahwa hanya 48% rumah tangga di Indonesia yang menyimpan tabungan mereka pada lembaga keuangan formal. Akses yang buruk terhadap jasa keuangan disebabkan oleh rendahnya pendapatan, rumitnya prosedur layanan perbankan, kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai layanan lembaga keuangan, tingginya biaya administrasi layanan jasa keuangan, dan sulitnya akses transportasi menuju lokasi bank berada. 1 Kemudian, bila dibandingkan dengan pertumbuhan pengguna jasa telekomunikasi yang baru berlangsung 20 tahun jumlahnya sangat jauh berbeda, yaitu 200 juta pelanggan bagi layanan telekomunikasi dan 70 juta rekening bank di saat yang sama 2. 1 Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2014, ASEAN Financial Inclusion (Online), http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=8186, diakses pada tanggal 04 Oktober 2015 pukul 13.35 WIB. 2 Damayanti Destry, Branchless Banking: Terobosan Finansial Inklusif, Investor Daily, 2 Juli 2012.

2 Permasalahan perbankan terkait tingginya prosentasi penduduk Indonesia yang belum berbank (unbanked), mendorong pemerintah untuk menerapkan strategi keuangan inklusif. Keuangan inklusif (financial inclusion) merupakan upaya yang bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non harga, terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan. Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif, keuangan inklusif didefinisikan sebagai: Hak setiap orang untuk memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan secara tepat waktu, nyaman, informatif, dan terjangkau biayanya, dengan penghormatan penuh kepada harkat dan martabatnya. Layanan keuangan tersedia bagi seluruh segmen masyarakat, dengan perhatian khusus kepada orang miskin, orang miskin produktif, pekerja migrant, dan penduduk di daerah terpencil. 3 Dalam rangka mewujudkan keuangan inklusif, muncul gagasan dari beberapa ekonom tentang model layanan perbankan terbaru yaitu branchless banking. Pada intinya, branchless banking ini, prinsipnya adalah melakukan aktivitas perbankan tetapi tidak menggunakan kantor cabang. Branchless banking memiliki dua model, yaitu Bank Based Model, Non Bank Based Model dan Hybrid Model. Pertama, Bank Based Model adalah model branchless banking dimana penyelenggara layanan adalah bank. Advancing Financial Access For The World s Poor menyatakan bahwa: In the bank based model, every customer has a direct contractual relationship with a prudentially licensed and supervised financial institution whether account-based or involving a one off transaction even though the customer may deal exclusively with a retail agent who is equipped to communicate directly with the Bank. Kedua, Non Bank Based Model adalah model branchless banking yang tidak melibatkan Bank secara langsung dalam proses kegiatan perbankannya. Bank hanya berperan 3 Bank Indonesia, 2014, Booklet Keuangan Inklusif, Bank Indonesia, Jakarta, hlm. 6.

3 sebagai supporting saja. Hal ini dikarenakan secara operasional yang menjalankan adalah agen atau perusahaan telekomunikasi. Mandiri E-Cash merupakan salah satu produk yang dipasarkan oleh Bank Mandiri dalam Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Branchless Banking). Produk Mandiri E-Cash adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi Unstructured Supplementary Service Data (USSD) dan aplikasi di telepon seluler yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi perbankan seperti Top up e-money, penyetoran dan penarikan tunai, pengecekan saldo, transfer antar rekening Mandiri E-Cash dan fitur transaksi lainnya yang akan dikembangkan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri. Semua orang baik yang merupakan nasabah Bank Mandiri maupun bukan dapat menjadi pemegang Mandiri E-Cash. Penerapan Prinsip Know Your Customer menarik untuk diteliti lebih jauh. Mengingat layanan Mandiri E-Cash merupakan produk branchless banking dimana calon pemegang yang ingin mendaftar sebagai pemegang Mandiri E-Cash hanya perlu mendaftar melalui aplikasi Mandiri E-Cash yang ada di smartphone miliknya, tanpa harus mendatangi kantor cabang Bank Mandiri. Selain itu, calon Pemegang Mandiri E-Cash tidak harus merupakan nasabah Bank Mandiri. Prinsip Know Your Customer (KYC) merupakan prinsip ke-18 dari 25 Core Principles for Effective Banking Supervision dan Bassel Committee. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 yang dimaksud dengan Prinsip Mengenal Nasabah adalah prinsip yang diterapkan Bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang

4 mencurigakan. Selanjutnya menurut Sertifianto Dibyo Purnomo, Prinsip Know Your Customer adalah prinsip yang diterapkan oleh lembaga jasa keuangan (termasuk bank) untuk mengetahui identitas nasabah, memantau rekening transaksi nasabah, pelaporan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi keuangan yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme. 4 Uang elektronik merupakan salah satu sarana yang dipergunakan dalam tindak pidana pencucian uang (selanjutnya disebut TPPU). Sehingga penerapan prinsip Know Your Customer juga perlu dalam produk uang elektronik. Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf b Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pihak penyelenggara e- money merupakan salah satu penyedia jasa keuangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang TPPU untuk melaporkan adanya indikasi transaksi keuangan mencurigakan dan/atau dugaan tindak pidana pencucian uang. Selanjutnya, mengingat layanan Mandiri E-Cash merupakan e-money berbasis server dan menggunakan perantara smartphone, penting untuk diketahui tentang perlindungan hukum bagi pemegang Mandiri E-Cash. Hal ini dikarenakan transaksi menggunakan produk Mandiri E-Cash tidak luput dari risiko operasional. Risiko operasional yang dapat terjadi adalah alteration of message, penyangkalan transaksi (repudiation), dan malfunction. Pertama, alteration of message yaitu risiko kejahatan melalui upaya untuk melakukan perubahan/intervensi ketika data elektronis/message dikirim pada saat seseorang melakukan 4 Serfianto Dibyo Purnomo, et. all, 2012, Untung Dengan Kartu Kredit, Kartu ATM-Debit, & Uang Elektronik, Visimedia, Jakarta hlm. 135

5 transaksi. Risiko ini akan lebih mungkin terjadi ketika produk e-money digunakan untuk pembayaran melalui jaringan internet. 5 Kedua, penyangkalan bahwa seseorang telah melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan e-money (repudiation). Melalui penyangkalan ini, merchant maupun issuer dapat dirugikan. Risiko ini juga lebih mungkin terjadi pada produk e-money yang berbasis software (software-based product) yang menggunakan jaringan internet dalam pengiriman message pada saat bertransaksi. 6 Ketiga, risiko malfunction yaitu data corrupt atau hilang, tidak berfungsinya aplikasi atau kegagalan dalam pengiriman message. Risiko malfunction ini dapat diakibatkan oleh gangguan fisikal maupun elektronis pada instrumen atau karena adanya interupsi pada saat pengiriman message antar pihak yang bertransaksi. Keadaan ini dapat menyebabkan kerugian bagi pihak yang terkait. Sebagai contoh, apabila gangguan tersebut kemudian mengakibatkan berkurang/bertambahnya outstanding dana yang terekam dalam e-money. 7 Permasalahan dalam melakukan transaksi menggunakan Mandiri E-Cash pernah dialami oleh Lukman Arifianto. Lukman Arifianto pada tanggal 03 Januari 2016 melakukan pembayaran di Tokopedia menggunakan Mandiri E-Cash. Saat melakukan pembayaran, transaksi melalui Mandiri E-Cash dinyatakan sukses dan terdapat bukti transaksinya. Saldo mandiri e-cash juga sudah terpotong sesuai dengan harga transaksi di Tokopedia. Namun, saat melakukan konfirmasi pembayaran di Tokopedia, transaksi tersebut dinyatakan gagal oleh Tokopedia dan barang tersebut kembali ke keranjang belanja. Lukman Arifianto menghubungi 5 Bank Indonesia, 2006, Kajian Operasional E-Money, Bank Indonesia, Jakarta, hlm. 13. 6 Ibid., 7 Ibid.,

6 pihak Tokopedia dan Bank Mandiri melalui twitter. Pihak Tokopedia menyatakan bahwa dana tersebut akan kembali ke saldo akun tokopedia dalam waktu 2x24 jam setelah Tokopedia menghubungi pihak Bank Mandiri. 8 Kejadian gagal transaksi dan saldo Mandiri E-Cash yang terpotong tidak hanya dialami oleh Lukman Arifianto, tapi banyak pemegang mandiri e-cash yang mengalami hal serupa saat melakukan transaksi elektronik menggunakan mandiri e-cash. Selain permasalahan transaksi yang dialami oleh Lukman Arifianto, terdapat permasalahan yang dialami oleh Frans dimana tidak bisa melakukan top-up saldo Mandiri E- Cash melalui transfer Bank BCA. Frans sudah berkali-kali mencoba, namun tetap gagal, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi kendala saat ingin melakukan top-up saldo mandiri e- cash melalui transfer bank BCA. Ketika Frans mengadukan keluhannya terhadap Bank Mandiri dan Bank BCA, baik Bank Mandiri maupun BCA sampai saat ini belum memberikan solusi. Bahkan, kedua bank tersebut terkesan saling melempar kesalahan satu sama lain. 9 Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui lebih terperinci tentang penggunaan layanan produk Mandiri E-Cash ditinjau dari perlindungan hukum bagi Pemegang Mandiri E- Cash, maka penulis berniat untuk membuat penulisan hukum dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG MANDIRI E-CASH DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. 8 Lukman Arifianto, https://twitter.com/search?q=tokopedia%20e-cash&src=typd diakses pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 14.20 WIB. 9 Berdasarkan hasil wawancara dengan Frans pada tanggal 22 Maret 2016.

7 B. Rumusan Masalah Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas muncul rumusan masalah yang menarik untuk dilakukan penelitian, yaitu: 1. Bagaimana penerapan prinsip know your customer pada produk Mandiri E-Cash? 2. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi pemegang Mandiri E-Cash dalam melakukan transaksi elektronik? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai menurut penulis adalah sebagai berikut: 1. Penerapan prinsip know your customer pada produk Mandiri E-Cash. 2. Bentuk perlindungan hukum bagi pemegang Mandiri E-Cash dalam melakukan transaksi elektronik. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian tentang Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Mandiri E-Cash dalam Melakukan Transaksi Elektronik ini diharapkan dapat memiliki manfaat bagi negara, ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat. 1. Bagi Negara Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah dalam penelitian ini dapat digunakan pula sebagai dasar riset pembentukan regulasi di masa yang akan datang.

8 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dalam perkembangan hukum dagang khususnya mengenai perbankan dan perlindungan konsumen. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk gotong royong mewujudkan keuangan inklusif di Indonesia. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran kepustakaan dan internet diketemukan beberapa penelitian dengan topik yang hampir sama dengan penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Lazuar Anshar Ramadhan Sitepu mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014 dengan judul Tinjauan Hukum Terhadap Digital Financial Service Dalam Mewujudkan Financial Inclusion di Industri Perbankan Indonesia. Penelitian tersebut mengangkat 3 (tiga) masalah terkait digital finance service. Pertama, tujuan dari diterapkannya Digital Financial Service dalam industri perbankan di Indonesia. Kedua, perlindungan hukum bagi nasabah yang menggunakan jasa bank dalam skema Digital Financial Service. Ketiga, hubungan hukum antara bank dengan pihak-pihak yang terkait dalam skema Digital Financial Service? Perbedaan dengan penelitian ini yaitu, permasalahan yang diangkat oleh penulis di atas cakupannya lebih luas yaitu mengenai digital finance service (branchless banking). Sedangkan di sisi lain, penulis mengangkat mengenai Produk Branchless Banking Bank Mandiri yang bernama Mandiri-Cash, dimana permasalahan yang

9 diangkat adalah megenai perlindungan hukum bagi pemegang Mandiri E-Cash dalam melakukan transaksi elektronik. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Achsan Rumi mahasiswa Universitas Hasanudin pada tahun 2015 dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Aplikasi Mobile Payment BBM Money. Penelitian tersebut mengangkat 2 (dua) masalah terkait perlindungan hukum dalam penggunaan aplikasi BBM Money. Pertama, bentuk perlindungan hukum pengguna aplikasi BBM Money. Kedua tanggung jawab penyelenggara sistem elektronik aplikasi mobile payment BBM Money terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu, obyek penelitian yang diangkat oleh Penulis Moch. Achsan Rumi adalah aplikasi BBM Money. Sedangkan, obyek penelitian yang diangkat oleh penulis adalah produk branchless banking milik Bank Mandiri yang bernama Mandiri E-Cash. 3. Penelitian untuk tesis yang dilakukan oleh Ni Nyoman Anita Candrawati mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Udayana pada tahun 2013 dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Uang Elektronik dalam Melakukan Transaksi E-Money. Penelitian tersebut mengangkat 2 (dua) masalah terkait perlindungan hukum bagi nasabah dalam melakukan transaksi e-money. Pertama, bentuk pengaturan bagi pemegang kartu uang elektronik dalam melakukan transaksi e-money. Kedua, perlindungan hukum bagi pemegang kartu uang elektronik dalam melakukan transaksi e-money.

10 Perbedaan dengan penelitian ini yaitu, cakupan penelitian yang dilakukan di atas lebih luas yaitu kartu uang elektronik. Sedangkan, di sini penulis mengangkat permasalahan terkait Mandiri E-Cash uang elektronik yang berbasis server bukan berupa kartu uang elektronik. Berdasarkan permasalahan dari penelitian-penelitian yang ada sebelumnya dapatlah dinyatakan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian yang pernah ada sebelumnya. Apabila tanpa sepengetahuan peneliti ternyata pernah ada penelitian yang sama dengan penelitian ini, maka diharapkan penelitian ini dapat melengkapi penelitian yang pernah ada.