BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair- Share Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN Malangga Selatan Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action risech (Kemiss;

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Kusnandar, 08:45). PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang berlangsung dan yang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kusnandar, 08:45). Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai (Kusnandar, 08:47). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian revisi model Lewin menurut Elliot (Wiriaatmaja, Rochiati, 08:64). Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba melaksanakan satu siklus terlebih dahulu. Apabila dalam siklus yang pertama, peneliti tidak menemukan suatu bentuk peningkatan dalam kegiatan penelitian, maka akan diadakan lagi siklus berikutnya, demikian seterusnya. 17

18 2. Desain Penelitian Identifikasi Masalah Model Pembelajaran TPS Peningkatan Penguasaan Konsep Rumusan Masalah S i k l u s 1 Penyusunan Rencana Tindakan 1 Menetapkan Topik Pembelajaran Menyusun RPP Tindakan 1 Menyusun lembar observasi, angket, LKS, dan Alat Evaluasi Pembagian kelompok Observasi Pelaksanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Tindakan 1 S i k l u s 2 S i k l u s 3 Analisis Dan Refleksi Tindakan 1 Observasi Pelaksanaan Tindakan 2 Revisi Perencanaan Penyusunan Tindakan 2 Pembelajaran IPA melalui TPS Analisis Dan Refleksi Tindakan 2 Diskusi Kegagalan dan Pengaruhnya Pelaksanaan Tindakan 2 Observasi Pelaksanaan Tindakan 3 Analisis Dan Refleksi Tindakan 3 Diskusi Kegagalan dan Pengaruhnya Pembelajaran IPA Melalui Model TPS Revisi Perencanaan Penyusunan Tindakan 3 MENGUNGKAPKAN PENINGKATAN Pembelajaran IPA melalui Model TPS PENGUASAAN KONSEP SISWA SETELAH PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS Pelaksanaan Tindakan 3 Pembelajaran IPA melalui Model TPS Hasil, Temuan, Kesimpulan, Dan Rekomendasi Gambar 2.5Diagram Revisi Model Lewin Menurut Elliott (Wiriaatmaja, Rochiati, 08:64)

19 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 2 Cibodas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian tindakan kelas ini juga dilakukan pada semester II bulan Mei tahun ajaran 12/13. Sekolah tersebut dijadikan tempat penelitian karena merupakan tempat dimana peneliti di tugaskan mengajar selama Praktek Pelatihan Profesi (PTK), sehingga mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dan melakukan perbaikan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 13 pada semester II tahun ajaran 12/13. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. C. Subjek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas V SDN 2 Cibodas yang terdiri dari 36 siswa dengan 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. D. InstrumenPenelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut : 1. Tes Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar mengajar. Hasil tes ini digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep sifat-sifat cahaya dan tingkat ketuntasan belajar setelah menggunakan model Think-Pair-Share diberikan soal evaluasi. Bentuk soal berupa uraian, butir soal uraian terbatas 5 soal, bila jawaban benar diberi nilai.

2. Lembar Observasi Untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yang berupa lembar observasi aktifitas guru dan observasi aktifitas siswa selama KBM berlangsung. 3. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam penelitian ini berupa soal yang harus dikerjakan secara berkelompok dalam kegiatan pembelajaran. Soal LKS ini disesuaikan dengan pokok bahasan dan sub bahasan dalam pembelajaran. LKS ini juga bertujuan untuk mengetahui proses penguasaan konsep siswa. E. Prosedur Penelitian Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah: 1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model Think-Pair- Share. 2) Menyusunan RPP dengan menerapkan model Think-Pair-Share. Dengan pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Sub pokok bahasan cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening. 3) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 4) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. 5) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai

21 6) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung 7) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan siswa. 8) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai observer 9) Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun etnis. b. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA secara cooperative learning dengan model Think-Pair-Share. Adapun langkah langkah yang dilakukan adalah pemebelajaran di awali dengan melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menjelaskan aturan-aturan dasar dan fokus materi dalam pembelajaran. Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru memberikan pertanyaan yang harus dipikirkan oleh siswa secara individu (Tahap Think). Setelah itu siswa membuat produk dan melakukan percobaan secara berkelompok dan mengisi LKS percobaan secara berpasangan (Tahap Pair). Selanjutnya setiap pasangan berbagi jawaban dengan pasangan lain dalam kelompoknya dan keseluruh siswa (Tahap Share). pada kegiatan penutup, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah di bahas. Lalu guru memberikan soal evaluasi kepada siswa yang harus di kerjakan secara individu. Guru menutup pembelajaran. c. Observasi Observasi dilakukan oleh pengamat yaitu guru dan teman sejawat, observasi tersebut berupa lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti untuk menggasilkan temuan yang di dapat selama kegiatan tindakan. Pada lembar observasi terdapat aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, respon siswa di setiap kegiatan, keaktifan siswa dalam berdiskusi.

22 d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Peneliti melakukan diskusi dengan guru dan teman sejawat unruk mengetahui hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung bertujuan mengetahui kekurangan tindakan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Penelitian tindakan kelas ini berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Penguasaan konsep siswa di lihat dari nilai tiap aspek kognitif C1, C2 dan C3 mencapai 83% berdasarkan nilai rata-rata aspek kognitif. 2) Keberhasilan penerapan model Think-Pair-Share mencapai 75% dengan kategori baik sekali. Apabila dua hal tersebut di atas belum terpenuhi, maka peneli harus melakukan program perbaikan, melalui tahapan-tahapan di tiap siklus berikutnya sampai target keberhasilan terpenuhi. 2. Siklus II Kegiatanpadasiklusduapadadasarnyasamadenganpadasiklus I hanyasajamateri pembelajaran berbeda,perencanaankegiatanberdasarkanpadahasilrefleksipadasiklus I sehinggalebihmengarahpadaperbaikanpadapelaksanaansiklus I. Siklus duapun dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah: 1) Melakukan perbaikan penyusunan RPP dengan model Think-Pair-Share berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan pokok bahasan sifat-sifat

23 cahaya. Sub pokok bahasan cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. 2) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 3) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. 4) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai 5) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung 6) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan siswa. 7) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai observer. b. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran hasil refleksi dari siklus I. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, dengan menerapkan model Think-Pair-Share. c. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model Think-Pair-Share berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan melakukan perbaikan pada siklus III. 3. Siklus III Siklus tiga merupakan putaran ke tiga dari model Think-Pair-Share dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua.

24 Siklus tigapun dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah: 1) Melakukan perbaikan penyusunan RPP dengan model Think-Pair-Share berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II. Dengan pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Sub pokok bahasan cahaya dapat diuraikan. 2) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 3) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. 4) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai 5) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung 6) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untukmelakukan percobaan untuk siswa 7) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai observer. b. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran hasil refleksi dari siklus II. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, dengan menerapkan model Think-Pair-Share. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat yaitu guru dan teman sejawat. Mengamati aktivitas pembelajaran dengan model Think-Pair-Share berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat.

25 d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan model Think-Pair-Share dalam meningkatkan penguasan konsep siswa dalam materi sifat-sifat cahaya. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Secara garis besar pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tes Dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil penguasaan konsep siswa dengan menerapkan model Think-Pair-Share yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan 2. Lembar Observasi Menggunakan lembar observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Melalui observasi peneliti memperoleh catatan tentang aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut sangat penting untuk bahan refleksi dan rencana tindakan selanjutnya. G. Teknik Pengolahan Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK pengolahan data untuk mengukur penguasaankonsep siswa diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh oleh penulis, di analisis dengan langkah-langkah berikut. 1. Analisis Data Kualitatif a. Hasil Tes Jawaban yang benar memperoleh nilai (dua puluh), siswa dianggap menguasai konsep jika jawaban salah memperoleh nilai 0 (nol), siswa dianggap tidak atau belum menguasai konsep.

26 b. Lembar Observasi Pengolahan data hasil observasi hasil terlaksananya model Think-Pair- Share menggunakan rumus: jumlah jawaban "ya" yang observer isi jumlah jawaban "ya" maksimum ideal x 100% (Persamaan 3.1) 2. Analisis Data Kuantitatif Tabel 3.1 Pedoman Penyekoran Kemampuan Penguasaan Konsep Tindakan Pembelajaran No Soal Aspek Kognitif Skor Maksimal Skor Total 1, 4 C1 Siklus I 2, 3 C2 100 5 C3 3 C1 Siklus II 1, 2 C2 100 3, 4 C3 3, 4 C1 Siklus III 1, 2 C2 100 5 C3 a. Menghitung hasil evaluasi menggunakan rumus : Nilai = Skor yang diperoleh Total skor x 100 (Persamaan 3.2) b. Menghitung presentase tiap aspek kognitif menggunakan rumus: Presentase tiap aspek kognitif = x tiap aspek kognitif skor maksimal x 100%(Persamaan 3.3) c. Menghitung presentase penguasaan konsep menggunakan rumus: Presentase penguasaan konsep = 100%(Persamaan 3.4) presentase tiap aspek kognitif aspek kogni tif x

27 Untuk mengetahui perkembangan penguasaan konsep siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Think-Pair-Share, maka data berupa hasil tes yang telah dirata-ratakan, dihitung secara tepat untuk mendapat nilai persen berdasarkan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.2 Kriteria Penguasaan Konsep Presentase Kategori 90% - 100% Sangat Tinggi 75% - 89,99% Tinggi 55% - 74,99% Sedang 30% - 54,99% Rendah 0% - 29,99% Sangat Rendah (Panggabean, 1989 : 29 dalamsusanti, Novi, 11 : 49-50) d. Menghitung presentase ketercapaian tiap aspek kognitif dan ketercapaian model Think-Pair-Share menggunkan rumus: Presentase ketercapaian = Keterangan : x 65 N x 65 = lebih besar atau sama dengan 65 N = jumlah siswa x 100% (Persamaan 3.5) e. Menghitung keberhasilan model Think-Pair-Share, menggunakan rumus: Keberhasilan = kriteria banyak siswa x 100% (Persamaan 3.6)

28 Tabel3.3 NilaidanKriteriaKeberhasilan Model Think-Pair-Share Nilai Presentase Kategori >90 >90% BaikSekali 70-80 70%-80% Baik 50-69 50%-69% Cukup 30-49 30%-49% Kurang < <% SangatKurang (DirektoratJendralPendidikanTinggiDepdikbud : 1980)