BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 2 SDN Salatiga 08

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo. Penelitian Tindakan Kelas di laksanakan selama 8 minggu pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2012 Tahun pelajaran 2011/2012 pelaksanaan pembelajaran materi benda-, dan disesuaikan dengan jadwal IPA di kelas I SD Negeri Salatiga 12. Siklus I Prasiklus dimulai minggu kedua hingga minggu ketiga bulan Maret 2012. dimulai minggu keempat Maret hingga minggu pertama bulan April 2012. Siklus II dimulai minggu kedua hingga minggu ketiga bulan April 2013, dilanjutkan, analisis data dan penyusunan data hingga minggu pertama Mei 2012. Seperti tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian berikut ini : Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian No. Uraian Kegiatan Maret April Mei I II III IV I II III IV I II III IV 1 Menyusun rencana pembelajaran prasiklus 2 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran prasiklus 3 Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran siklus I 4 Melaksanakan kegiatan praktek perbaikan pembelajaran siklus I 5 Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II 6 Melaksanakan kegiatan praktek perbaikan pembelajaran siklus II 7 Analisis data 8 Penyusunan hasil penelitian 17

18 Pelaksanaan penelitian diawali dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyusunan rencana perbaikan pembelajaran siklus I, siklus II, mengumpulkan data, menganalisis data, menyimpulkan dan penyusunan data penelitian. 3.1.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) Kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerjasama antara peneliti dengan guru kelas 1 di SD Negeri 12 Salatiga. Manfaat PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan proses/ hasil belajar siswa, menjadi model pembelajaran bagi para siswa dalam bersikpa kritis terhadap hasil belajarnya, membantu guru memperbaiki pembelajaran, mengembangkan keterampilan guru, dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/ kemajuan pada diri guru dan pendidikan sekolah tersebut (Wardhani, 2007). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terfokus adalah observasi yang secara cukup spesifik diarahkan kepada sesuatu aspek tindakan guru atau siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh kemungkinan fokusa amatan adalah dimensi-dimensi dari strategi bertanya yang dalam sesuatu episode pembelajaran. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Salatiga.dengan jumlah siswa 41 orang terdiri atas 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Objek penelitian adalah hasil pembelajaran IPA, keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA dan penggunaan metode observasi. Kompetensi dasar : 5.1 Mengenal berbagai melalui pengamatan. Indikator : Menceritakan benda yang terlihat pada waktu siang dan malam hari.

19 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu : 1) Variabel bebas / Independent variable (X) Variabel bebas yaitu variabel tergantung, suatu variabel yang memiliki suatu peran mempengaruhi tentang baik-jelek, tinggi-rendah dari variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode observasi 2) Variabel terikat/ Dependent variable (Y) Variabel terikat yaitu suatu variabel yang tidak memiliki peran sebagaimana variabel bebas, karena keberadaan variabel itu sangat tergantung daripada peranan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA (Y1) dan Keaktifan siswa ( Y2). 3.3.2 Definisi Operasional Variabel Model pembelajaran observasi sebagai variabel bebas (X) merupakan suatu model yang menggunakan pengamatan langsung suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal hal tertentu yang di amati. Metode observasi adalah cara kerja untuk mengumpulkan data melalui pengamatan langsung sesuai dengan tujuan tertentu yang menggunakan segenap pancaindra. Cara penyajian melalui metode observasi dengan, menghubungkan sebanyak pengetahuan yang telah diperoleh siswa dengan pengalaman atau pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar siswa dalam hal ini benda - yang terlihat pada siang hari. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: 1) Siswa diajak keluar kelas (di halaman sekolah) mengamati benda - yang tampak pada siang hari. 2) Siswa diajak bermain di halaman sekolah bergandengan tangan membentuk benda-. 3) Siswa secara berkelompok disuruh menggambar dan menuliskan nama yang telah diamati.

20 4) Siswa mengelompokkan dan bukan. 5) Guru memantau proses peningkatan pemahaman tentang bendabenda langit pada siswa. 6) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. 7) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. 8) Guru mengadakan evaluasi secara individu. Hasil belajar IPA dan keaktifan siswa sebagai variabel terikat (Y) merupakan hasil belajar IPA yang diperoleh dari skor siswa dan skor keaktifan siswa setelah melakukan evaluasi pembelajaran baik pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode observasi. Hasil belajar IPA (Y1) pada siklus II setelah refleksi dan uji kompetensi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi benda- dan bukan yang tampak pada siang hari dan pada malam hari. Siswa mendapat nilai diatas KKM (70) sebanyak 36 siswa atau 90% dari 41 siswa. Persentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari tindakan siklus I sesuai tujuan yang akan dicapai pada siklus II. Sehingga proses perbaikan pembelajaran dikatakan telah berhasil. Keaktifan siswa (Y2) pada siklus II menunjukkan keaktifan siswa meningkat dari sebelum perbaikan skor keaktifan baik ada 25 siswa atau 61%. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada perbaikan pembelajaran siklus II meningkat skor keaktifan baik ada 35 siswa atau 86%. Dengan demikian berarti perbaikan pembelajaran pada siklus II sudah berhasil. 3.4 Rencana Tindakan (Diskripsi Persiklus) 3.4.1 Siklus I a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun rencana pembelajaran siklus 1, materi benda-benda langit. 2) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator, dan mengembangkan menjadi tujuan pembelajaran

21 3) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan metode observasi. 4) Menyusun alat observasi sebagai panduan untuk mengamati proses pembelajaran. 5) Menyiapkan media pembelajaran serta sumber belajar. 6) Membuat instrument evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) 1) Guru melaksanakan apersepsi menyanyi lagu Bintang Kecil. 2) Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang benda benda langit. 3) Guru menunjukkan gambar bulan, bintang, matahari, sebagai. 4) Guru menunjukkan gambar awan, burung, pesawat, bukan benda langit. 5) Guru membentuk kelompok diskusi untuk mengerjakan tugas membedakan dan bukan. 6) Laporan hasil diskusi kelompok guru memberikan konfirmasi. 7) Guru memberikan soal evaluasi secara individu, dan tindak lanjut. c. Pengamatan (observasing) 1) Tahap observasi ini diamati oleh Guru kelas 1 SD Negeri Salatiga 12 yang mengamati proses pembelajaran sesuai pedoman yang telah ditentukan. 2) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung. (aktivitas guru dan siswa) termasuk hasil yang dicapai oleh siswa. d. Evaluasi dan refleksi (reflecting) Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap evaluasi data berkaitan dengan indikator kinerja siklus I yang diadakan melalui test uji kompetensi pada akhir pembelajaran IPA. 1) Masih ada beberapa anak yang belum menguasai materi pembelajaran tersebut.

22 2) Penggunaan alat peraga belum mendapat perhatian seluruh siswa 3) Dalam kerja kelompok masih ada anak yang tidak ikut aktif dalam kelompoknya. Dari refleksi siklus I maka perlu dilanjutkan dengan tindakan menyusun langkah perbaikan pada pembelajaran siklus II. 3.4.2 Siklus II a. Perencanaan (planning) Perencanaan pada siklus II ini meliputi rencana perbaikan dan penyempurnaan dalam pembelajaran IPA materi benda- mengunakan metode observasi (pengamatan langsung) yang didasarkan pada refleksi siklus I. Upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan pada siklus I sebagai beikut. 1) Pada kegiatan eksplorasi peneliti akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa untuk meningkatkan kerjasama (aktivitas) dalam kelompok. 2) Guru akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati langsung benda- yang dapat dilihat pada siang hari (guru juga tetap memberi penjelasan yang benar pada tahap konfirmasi diakhir pembelajaran). 3) Guru melakukan pendekatan pada siswa agar berani mengungkapkan pendapat dan berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru. 4) Guru memberi hadiah (reward) berupa pujian kepada siswa atau kelompok yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar. Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama dengan guru guru kelas 1 juga menyusun rencana perbaikan pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, dan membuat instrument evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar hasil refleksi siklus I yaitu pembelajaran IPA dengan menerapkan metode observasi (pengamatan

23 langsung) yang sudah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: 1) Siswa diajak keluar kelas (di halaman sekolah) mengamati benda - yang tampak pada siang hari. 2) Siswa diajak bermain di halaman sekolah bergandengan tangan membentuk benda-. 3) Siswa secara berkelompok disuruh menggambar dan menuliskan nama yang telah diamati. 4) Siswa mengelompokkan dan bukan. 5) Guru memantau proses peningkatan pemahaman tentang bendabenda langit pada siswa. 6) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. 7) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. 8) Guru mengadakan evaluasi secara individu. 9) Pengamatan (observasing) 1) Pengamat guru kelas 1 SD Negeri Salatiga 12 mengamati proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada peneliti dan siswa dalam penggunaan metode observasi. 2) Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung sesuai pedoman observasi yang telah dipersiapkan. 10) Evaluasi dan refleksi (reflecting) Pada hasil pembelajaran pada siklus II setelah refleksi dan uji kompetensi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi benda- dan bukan yang tampak pada siang hari dan pada malam hari. Siswa mendapat nilai diatas KKM (70) sebanyak 36 siswa atau 90% dari 41 siswa. Prosentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dari tindakan siklus I sesuai tujuan yang akan dicapai pada siklus II. Sehingga proses perbaikan pembelajaran dikatakan telah berhasil. Kemudian dari refleksi siklus II ini peneliti membuat laporan.

24 3.4.3 Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan pada kondisi awal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan hasil belajar IPA. b. Teknik pengamatan /observasi Teknik pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode observasi/pengamatan langsung pada siklus pertama dan siklus kedua. c. Teknik tes Teknis tes dilakukan untuk data hasil belajar IPA pada siklus pertama dan siklus kedua. Teknis tes dilakukan secara tertulis, lisan, dan unjuk kerja. 2. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam penelitian secara cermat, agar data yang diperoleh tepat dan relevan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu : 2.1. Lembar Soal Tes Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar hasil belajar mata pelajaran IPA pada kondisi awal, akhir siklus pertama dan pada akhir siklus kedua. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.2 s/d tabel 3.4 di bawah ini : Standar Kompetensi 5. Mengenal berbagai dan peristiwa atau (cuaca Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Prasiklus Kompetensi Uraian Indikator Dasar Materi 5.1. Mengenal berbagai menyebutkan benda langit yang terlihat melalui pada malam pengamatan hari No.Soal Bentuk 1 Uraian

25 dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia fase-fase bulan Disajikan gambar siswa dapat gambar fase bulan 2 Uraian 3 Uraian matahari terbit dan terbenam Menyebutkan benda bukan waktu terbit dan terbenam menyebutkan benda bukan 4 Uraian 5 Uraian Standar Kompetensi 5. Mengenal berbagai dan peristiwa atau (cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Kompetensi Uraian Indikator Dasar Materi 5.1. Menyebutkan Mengenal berbagai menyebutkan benda langit yang terlihat melalui pada malam pengamatan hari Disajikan bentuk fase gambar bulan siswa dapat gambar fase bulan bentuk fase bulan awan bukan purnama Disajikan gambar siswa dapat gambar fase bulan sabit awan bukan No.Soal Bentuk 1 2 3 4

26 Menyebutkan yang tampak pada siang hari pencipta letak benda langit ciri-ciri bintang ciri-ciri bukan benda langit benda bukan menyebutkan yang tampak pada siang hari pencipta letak benda langit ciri-ciri bintang ciri-ciri pesawat terbang Disajikan gambar siswa dapat benda bukan 5 6 7 8 9 10 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Standar Kompetensi 5. Mengenal berbagai dan peristiwa atau (cuaca dan musim) serta Kompetensi Dasar 5.1. Mengenal benda langit melalui pengamatan Uraian Materi Menyebutkan pada siang hari Indikator Disajikan gambar siswa dapat menyebutkan yang tampak pada siang hari No.Soal Bentuk 1 Pilihan

27 pengaruhnya terhadap kegiatan manusia ciri-ciri fase bulan purnama Menyebutkan benda bukan waktu terbit matahari ciri-ciri bintang pencipta Membedakan dan bukan ciri- ciri matahari pada siang hari Menyebutkan fase-fase bulan gambar fase bulan purnama Disajikan gambar siswa dapat benda bukan waktu terbit matahari ciri-ciri bintang pencipta Disajikan gambar siswa dapat menyebutkan ciri- ciri matahari pada siang hari menyebutkan Disajikan gambar siswa dapat fase bulan purnama 2 Pilihan 3 Pilihan 4 Pilihan 5 Pilihan 6 Pilihan 7 Pilihan 8 Pilihan 9 Pilihan 10 Pilihan

28 2.2. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Lembar pengamatan keaktifan siswa ini untuk memperoleh data mengenai keaktifan siswa. Seperti tabel 3.5 di bawah ini : Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa No. Aspek aktivitas Skor dan indikator siswa Baik Sedang Kurang 1. Persiapan anak Siswa Siswa Tidak dalam mengikuti semangat semangat semangat pelajaran kalau ada dorongan 2. Keaktifan siswa Siswa aktif Siswa aktif dalam proses dalam tetapi tidak kegiatan belajar kegiatan mencatat mengajar 3. Keberanian siswa pasif dalam mengungkapkan pendapat baik pertanyaan 4. Kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 5. Kemauan/ kesungguhan untuk bisa mengerti dan menguasai materi yang diajarkan menghidupkan jalannya diskusi Siswa turut andil dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu Siswa memahami materi dan mendapatkan hasil baik Menjawab/ bertanya karena diminta Siswa turut andil sebagian dalam menyelesaikan tugas kelompok Siswa mampu menyelesaikan masalah jika ada dorongan Tidak memperhatikan Bersifat acuh Tidak ada kemauan menyelesaikan masalah Lembar soal tes dan lembar pengamatan keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui seberapa besar metode observasi dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA kelas 1 SD Negeri Salatiga 12.

29 3. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Data hasil tes Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes hasil belajar. a. Analisis proses belajar, yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan menghitung jumlah skor hasil observasi dan dihitung persentase, kemudian dikonversi ke dalam kategori. Untuk menghitung persentase hasil pembelajaran, menggunakan rumus: P = n/n x 100. Keterangan: P (%) : Jumlah persentase yang dihitung. N : Total Skor Jawaban dari seluruh alternatif jawaban n : Total Skor jawaban dari suatu alternatif. b. Analisis Hasil Belajar Analisis hasil belajar dihitung dengan rumus: X = xi / n Keterangan: n : Jumlah Siswa secara keseluruhan X : Nilai rerata yang diperoleh siswa xi : Jumlah nilai yang diperoleh keseluruhan siswa Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini ada dua macam, yaitu: Pertama Indikator kinerja keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yaitu minimal 70% skenario pembelajaran telah terlaksana. Kedua Indikator kinerja yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar IPA siswa yaitu minimal 70% siswa telah memperoleh nilai minimal 70. 2) Data analisis keaktifan siswa Data tentang analisis keaktifan siswa diambil melalui lembar pengamatan keaktifan siswa. Analisis penghitungan keaktifan siswa, yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dengan menggolongkan skor baik, sedang atau kurang sesuai

30 dengan bobot keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran dihitung melalui persentase keaktifan sebagai berikut : Skor 1-2 termasuk golongan skor : Kurang Skor 3 termasuk golongan skor : Sedang Skor 4-5 termasuk golongan skor : Baik Untuk menghitung skor keaktifan siswa, menggunakan penilaian : Partisipasi dalam proses pembelajaran Data tentang pelaksanaan pembelajaran diambil melalui lembar observasi sebagai berikut: 1. Persiapan anak dalam mengikuti pelajaran Skor 1= tidak ada semangat Skor 2= ada semangat tetapi bersikap acuh Skor 3= ada semangat tetapi bila ada dorongan Skor 4= ada semangat nampak normal Skor 5= ada semangat nampak senang akan mengikuti kegiatan belajar mengajar. 2. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar Skor 1= tidak memperhatikan, mencatat dan tidak mendengarkan Skor 2= tidak ada usaha mencatat tetapi memperhatikan Skor 3= mencatat tetapi tidak lengkap, memperhatikan, mendengarkan Skor 4= mencatat lengkap, memperhatikan, mendengarkan, Skor 5= mencatat lengkap, memperhatikan, mendengarkan, aktif dalam kegiatan 3. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat baik pertanyaan/ jawaban Skor 1= tidak berani atau pasif dalam mengungkapan pertanyaan/ jawaban. Skor 2= takut menyajikan walaupun sebenarnya dia juga mampu Skor 3= siap menjawab karena diminta, jawabannya biasa saja Skor 4= mampu melahirkan pertanyaan, dan siap menjawab pertanyaan dengan benar

31 Skor 5= seperti skor nomor 4 ada kemampuan menghidupkan jalannya diskusi 4. Kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok Skor 1 = tidak masuk dalam kelompok bersifat acuh. Skor 2 = masuk dalam kelompok tetapi tidak bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok. Skor 3= ikut andil dalam menyelesaikan tugas kelompok tetapi sebagian saja. Skor 4= ikut andil menyelesaikan tugas kelompok dengan tepat waktu. Skor 5=menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan nampak berhasil baik. 5. Kemauan kesungguhan untuk bisa mengerti dan menguasai materi yang diajarkan. Skor 1= tidak ada kemauan menyelesaikan masalah. Skor 2= ada kemauan tetapi cepat menyerah. Skor 3= ada kemauan menyelesaikan masalah bila di dorong-dorong. Skor 4= ada kemauan kuat untuk memahami materi. Skor 5= ada kemauan kuat untuk memahami materi dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tabel 3.6 Penilaian Keaktifan Siswa. No Aspek keaktifan siswa 1 Persiapan anak dalam mengikuti pelajaran Skor dan Indikator Baik Sedang Kurang 2 Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar 3 Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat baik pertanyaan/ jawaban

32 4 Kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 5 Kemauan kesungguhan untuk bisa mengerti dan menguasai materi yang diajarkan Pada saat berlangsung perbaikan pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua. 3) Data lembar observasi pelaksanaan pembelajaran Data Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran diambil melalui data hasil pengamatan dan rekapitulasi hasil evaluasi prasiklus,siklus I dan siklus II. 4. Validasi Data Validasi data dilakukan pada siklus pertama dan siklus kedua. Data hasil belajar IPA pada siklus pertama dan siklus kedua yang diperoleh dari pengamatan, supaya datanya valid maka perlu trianggulasi sumber dengan guru kelas 1(kolaborator). Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu.(moleong,2000:1278). Menurut St. Y Slamet & Suwarto 2007:54) Trianggulasi merupakan fakta kebenarannya bila digali dari berbagai sumber. yang sama atau sejenis akan lebih pasti Untuk data hasil belajar IPA pada silkus pertama dan siklus kedua supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum menyusun soal. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis komparatif dilanjutkan refleksi. Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara kondisi awal, siklus pertama, siklus kedua pada hasil belajar IPA. Refleksi artinya menarik simpulan berdasar deskriptif komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut. 6. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini menunjukkan apabila hasil belajar siswa pada materi benda- 70 sesuai KKM dan ketuntasan

33 belajar klasikal 80% (dihitung berdasarkan ketuntasan individual 70). Indikator keberhasilan ini ditetapkan dari hasil evaluasi pada setiap akhir siklus. 7. Prosedur Tindakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri atas dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua.menurut Zainal Aqip (2009 :12) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. PTK menggunakan strategi tindakan dari identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur penelitian adalah rangkaian tahapan penelitian awal hingga akhir. PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi atau pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Tindakan penelitian dilaksanaakan dengan mengadakan pembelajaran yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan yang masing-masing menggunakan waktu 2 x 35 menit sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Planning Planning Reflecting Acting Reflecting Acting Observing Observing Siklus I Siklus II Gambar 3.1 Pelaksanaan Tindakan dalam 2 Siklus

34