BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi.

BAB I PANDAHULUAN. beberapa ahli seperti Sears 1982 mendefinisikan karir sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. aspekkehidupan, hal ini yang menjadi tolak ukur bagi setiap individu dalam

PENDAHULUAN. Penentuan program atau jurusan pendidikan biasanya diarahkan untuk

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elsa Sylvia Rosa, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, tentang

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

ORIENTASI MINAT KEJURUAN PADA SISWA SMA SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. penyaluran dan penempatan siswa pada program peminatan. Program peminatan

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Apalagi dengan adanya kebijakan wajib belajar 9 tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang harus dilalui yang dimulai sejak lahir sampai meninggal.

BAB I PENDAHULUAN. saat tertentu juga seseorang bisa menyelesaikan masalahnya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.

PENELUSURAN MINAT-BAKAT UNTUK SISWA SMA DI YOGYAKARTA

INSTRUMEN PEMAHAMAN KARIER DALAM BENTUK PERMAINAN MONOPOLI UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TENTANG POLA BIMBINGAN KARIR BAGI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-FALAH DAN KETERKAITANNYA DENGAN TEORI BIMBINGAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hadi Wiguna Kurniawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian yang dimiliki oleh orang yang menjalankan pekerjaan tersebut.

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengalaman yang remaja peroleh dalam memantapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

BAB I PE DAHULUA. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri, dewasa, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga komputer yang kini sudah mencapai generasi ke-lima (Ivan, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi kepada kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR GRAFIK...

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

remaja memiliki kebutuhan-kebutuhan psikologis diantaranya adalah keinginan untuk studi serta mulai memikirkan masa depannya dengan lebih serius.

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hidup ini semakin rumit, menuntut berbagai aspek kehidupan untuk dapat mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. serta dipupuk secara efektif melalui strategi dan pengelolaan pendidikan dan

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DI SMK NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menimbulkan banyak masalah bila manusia tidak mampu mengambil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani manusia supaya tetap bisa bertahan hidup. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Langgeng Wening Puji, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013

BAB I LATAR BELAKANG. masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perekonomian, perindustrian, dan pendidikan. yang diambil seseorang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALI HUBUNGAN KESESUAIAN ANTARA MINAT DENGAN HASIL KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tingkat pekerjaan yang sesuai. Serta mengimplementasikan pilihan karir

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

2013 PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhibbu Abivian, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu. Efektif tidaknya suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pelatihan dengan tujuan untuk mendapatkan bekal dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Menurut Erickson masa remaja merupakan masa berkembangnya identity.

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menentukan pilihan karir yang sesuai dengan kepribadian yang dimiliki invididu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Ginzberg mengemukakan bahwa proses pemilihan karir membutuhkan waktu karena proses ini bukan hanya terbatas pada satu-satu jangka waktu tertentu tetapi merupakan sesuatu proses yang berkelanjutan seumur hidup seseorang dalam dunia pekerjaannya. Menurut Ginzberg pemilihan karir seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor realitas;yaitu pemilihan suatu pekerjaan adalah akibat dari tekanan lingkungan, kemudian faktor proses pendidikan;karena bidang karir ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikan yang diperoleh seseorang, faktor emosi;pemilihan karir tergantung pada aspek kepribadian seseorang, dan faktor nilai pribadi;merupakan faktor yang menentukan jenis pekerjaan yang akan dipilih oleh seseorang. Holland (Adriyanto, 2012) bahwa dalam memilih karir, seseorang lebih suka pekerjaan di mana individu dapat berada di sekitar orang lain yang memiliki kesamaan dalam minat aktivitas tertentu. Hal tersebut dikarenakan adanya interaksi baik berupa interaksi individu dengan dirinya ataupun interaksi individu dengan lingkungannya, hal tersebut akan mempengaruhi kompetensi individu dan perilaku sosialnya, yang pada akhirnya akan membentuk dan mengarahkan individu dalam menentukan pilihannya dalam berkarir, baik dalam menentukan lanjutan pendidikannya maupun pilihan pekerjaan yang akan dijalaninya. Individu akan mencari lingkungan yang dapat mengoptimalkan penggunaan keterampilan dan kemampuannya, mengekspresikan sikap dan nilai-nilai, dan pada saat bersamaan menikmati masalah dan peran secara menyenangkan. Dengan adanya kesesuaian antara tipe kepribadian dengan lingkungan akan mengoptimalkan perkembangan peserta didik dalam menempuh jenjang karirnya, selain itu peserta didik akan memperoleh kepuasan psikilogis dalam menjalani karir dalam kehidupannya. Sehingga menimbulkan tanggung jawab lebih tinggi terhadap

2 pekerjaannya yang membuat individu lebih giat dalam menjalani pekerjaannya dan berdampak pada kemajuan jenjang karirnya. Menurut Roe (Munadir, 1996, hlm 104-106) berpendapat bahwa pilihan karir merupakan bentuk pemuasan kebutuhan, yang dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya. Pandangan teori yang dikemukakan oleh Roe dipengaruhi oleh berbagai teori seperti teori pengalaman masa kecil, teori kebutuhan dan pengaruh faktor keturunan. Selain itu teori ini juga teori ini didasarkan oleh hasil penelitian yang dilakukan dengan latar belakang perkembangan dan kepribadian. Pemahaman individu mengenai kepribadian berpengaruh pada kesuksesan karirnya, karena dengan memahami keribadiannya maka akan mengarahkan pada pilihan karir yang sesuai dengan dirinya. Dalam teorinya Holland mengemukakan bahwa tingkatan orientasi individu akan menentukan lingkungan kerja yang dipilihnya, semakin jelas tingkatannya, maka semakin efektif dalam menentukan lingkungan yang sesuai (Manrihu, 1992 hlm 71). Pada peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berada pada masa remaja, adapun salah satu tugas perkembangan yang harus dicapainya adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan. Menurut Hurlock (1980, hal 10) pemilihan dan persiapan untuk menjalankan suatu pekerjaan merupakan tugas perkembangan yang penting dimasa remaja, karena karir seseorang menentukan berbagai hal dalam kehidupan. Dengan pemahaman peserta didik mengenai kepribadiannya maka akan membantu peserta didik dalam memilih dan merencanakan karirnya sesuai dengan minatnya. Barret (2004, hlm 172) mengemukakan bahwa kesesuaian kepribadian peserta didik dengan lingkungan akademis yang ditempati berpengaruh positif terhadap prestasi akademis dan kestabilan perjalanan karirnya. Suatu lingkungan pekerjaan akan didominasi oleh suatu tipe kepribadian tertentu, hal tersebut berkaitan dengan peluang yang diberikan oleh setiap lingkungan. Holland mengkategorikannya dalam enam tipe kepribadian, yaitu realistic, investigative, social, enterprising, artistic dan conventional. Setiap tipe memliki pola interaksi dan kompetensinya masing-masing, keterampilan dalam mengatasi suatu masalah dalam lingkungan pekerjaannya akan bergantung dengan

3 bagaimana individu memproses suatu informasi sehingga menghasilkan penyelesaian yang beragam. Misalnya, lingkungan konvensional tidak akan didominasi oleh tipe artistik melainkan didominasi oleh tipe konvensional pula. Hal tersebut dikarenakan setiap model lingkungan akan menciptakan suatu lingkungan yang mencerminkan identitasnya. Hasil penelitian Falentini,dkk (2013:312) di Payakumbuh menyatakan bahwa 83% peserta didik mengambil keputusan karir berdasarkan kesempatan, dan hanya 65% peserta didik yang sudah mempersiapkan diri untuk menentukan pilihan karir. Sedangkan untuk pengambilan keputusan karir yang disesuaikan dengan minat dan kepribadiannya hanya 61% peserta didik. Menurut penelitian yang dilakukan Hayadin pada tahun 2006 di SMA/MA/SMK di Jakarta, menggambarkan 35,75% peserta didik kelas XII sudah mempunyai pilihan pekerjaan dan profesi, sementara 64,25% belum memiliki pilihan pekerjaan dan profesi. Jika dilihat berdasarkan hal tersebut pemilihan karir peserta didik yang didasarkan pada karakteristik kepribadiannya masih belum optimal. Berdasarkan data tersebut masalah yang dominan terjadi dikarenakan kurang optimalnya pemberian layanan bimbingan karir pada peserta didik, sehingga sebagian besar peserta didik kurang mengeksplor pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan potensinya yang menyebabkan peserta didik kurang tepat untuk memilih kelanjutan karirnya dan pemilihan karir hanya didasari dengan kesempatan yang ada saja. Selain itu karena kurangnya informasi mengenai karir pada peserta didik yang menyebabkan masih banyak peserta didik yang belum merencanakan karirnya secara matang, sehingga hal tersebut menjadi salah satu hambatan untuk peserta didik memutuskan karirnya dimasa depan secara optimal. Dalam hal ini proses bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mampu memahami, menyadari serta menghargai potensi dalam dirinya yang dapat dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang dapat membuat dirinya lebih percaya diri dan tepat dalam menentukan karirnya dimasa mendatang. Berdasarkan fenomena dan berbagai indikator mengenai kecenderungan pemilihan karir yang kurang optimal pada peserta didik maka pelaksanaan

4 layanan bimbingan karir sangat diperlukan, karena jika permasalahan tersebut tidak didampingi dengan pemberian layanan bimbingan karir maka akan mempengaruhi pilihan karir peserta didik, yang menyebabkan kurang optimalnya eksplorasi informasi untuk melakukan pilihan karir yang pada akhirnya akan berdampak pada pengambilan keputusan karir yang kurang tepat yang dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan karir dapat memfasilitasi peserta didik dalam membuat perencanaan karirnya dan mengambil keputusan secara tepat. Sehingga peserta didik tidak lagi merasa kesulitan ataupun kebingungan untuk mengambil keptusan untuk karirnya dimasa mendatang. Oleh karena itu dalam penelitian ini, fokus permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai perencanaan dan pemilihan karir peserta didik yang disesuaikan dengan potensi yang dimilikinya, dengan cara memberikan fasilitas pada peserta didik untu mampu memahami kondisi dirinya, khususnya berkaitan dengan kepribadian dan minatnya. Dengan demikian peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik kepribadiannya dan mengidentifikasi potensi yang dimilikinya, sehingga dapat merencanakan dan melakukan pilihan karir secara tepat. 1.2. Rumusan Masalah Terdapat berbagai permasalahan karir yang berkenaan dengan kesesuaian tipe kepribadian dengan pilihan karir, karenan itu dibutukan upaya dalam menanggulanginya, salah satunya dengan melakukan analisis terlebih dahulu terhadap kesesuaian antara kepribadian dan pilihan karir peserta didik. Secara umum berdasarkan latar belakang, permasalahan penelitian mencakup bagaimana profil kecenderungan pemilihan karir peserta didik, khususnya peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sejak awal sudah diarahkan pada kemampuan masing-masing jurusan. Secara rinci indikator masalah pemilihan karir peserta didik mencakup hal-hal mengenai kurang optimalnya pemberian layanan bimbingan karir pada peserta didik yang berdampak pada kurangnya informasi mengenai karir yang didapatkan oleh peserta didik, kurang mantapnya

5 arah keputusan dalam perencanaan karir sehingga mudah dipengaruhi oleh saran dari guru dan orang tua yang menyebabkan ketakutan peserta didik jika peserta didik memilih karir diluar saran dari orang tua dan guru akan gagal, dan peserta didik masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan, hal tersebut dikarenakan peserta didik masih belum bisa sepenuhnya mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam dirinya termasuk hal seperti apa yang sesuai dengan kepribadiannya. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang terjadi, maka adapun rumusan masalah yang diuraikan dalam pertanyaan, sebagai berikut : 1. Bagaimana profil pilihan karir berdasarlan tipe kepribadian J.Holland, peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana rumusan program bimbingan karir berdasarkan profil pilihan karir berdasarkan tipe kepribadian J.Holland, peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016? 1.3. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian adalah memperoleh profil pilihan karir peserta didik, khususnya peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga dapat menjadi acuan untuk merancang program bimbingan dan konseling yang lebih optimal yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Secara rinci tujuan penelitian adalah : 1. menganalisis kesesuaian antara pilihan karir peserta didik dengan tipe kepribadian peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016; dan 2. mendeskripsikan rancangan program bimbingan karir berdasarkan profil pilihan karir berdasarkan tipe kepribadian J.Holland, peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

6 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini secara umum bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan bimbingan dan konseling, dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, khususnya bimbingan karir untuk peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Manfaat praktis penelitian ini ialah diharapkan dapat memberikan gambaran kesesuaian pilihan karir dengan minat, kompetensi dan kepribadiannya pada peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Selanjutnya manfaat praktis penelitian ini adalah dapat dijadikan acuan untuk membuat program bimbingan karir yang lebih baik lagi, dan menjadi bahan pertimbangan untuk melaksanakan bimbingan karir dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan karir peserta didik. 1.5. Sistematika Penelitian BAB I Pendahuluan, terdiri dari uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Pilihan Karir berdasarkan Tipe Kepribadian Holland. BAB II berisi uraian kajian teori mengenai pilihan karir, prinsip dasar tipologi Holland, tipe kepribadian dan model lingkungan menurut Holland dan penelitian terdahulu. BAB III Metodologi Penelitian, yang terdiri dari uraian lokasi penelitian, populasi dan sample penelitian, metode penelitian, devinisi operasional variable (DOV), pengembangan dan uji kelayakan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan implikasi berupa rancangan program bimbingan karir. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi.