PEMERINTAH KOTA TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

P E N D A H U L U A N

RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang. Dinas Perhubungan Kota Bandung. ota Bandung merupakan ibukota propinsi Jawa Barat disamping sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG ( Suatu Tinjauan Teknis )

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Kota Semarang. Tahun

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF. Sasaran Strategis 1. Tersedianya dan terpeliharanya prasarana LLAJ sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan lalu-lintas di jalan

RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) 8/28/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Profil SKPD Profil Kedudukan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

PERUBAHAN RENCANA KERJA

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN BATUCEPER KOTA TANGERANG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. (LLAJR) yang berada di bawah induk Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan

BAB IV GANBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. jalan Dr. Sutomo No. 88 Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia.Rencana

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

1/10 UBERLING Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Boyolali

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 1 -

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

RINGKASAN RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN PERIODE 2014 2018 Penyusunan RENSTRA Dinas Perhubungan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 54Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP Nomor 8 Tahun 2008. RENSTRA merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang tahun 2014-2018 sehingga RENSTRA menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Maksud dari Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan ini adalah untuk menyusun kerangka atau struktur perumusan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Dinas Perhubungan Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan kajian/analisis secara teknokratis terhadap berbagai kebijakan umum pembangunan daerah Kota Tangerang selama tahun 2009-2013 serta kebijakan terkait bidang perhubungan melalui berbagai data dan informasi serta berbagai indikator pelayanan SKPD sebagai bahan masukan untuk perumusan Renstra SKPD Dinas Perhubungan yang sesuai dengan sasaran pembangunan yang termuat dalam RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Berdasarkan Peraturan Walikota No. 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, maka Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang sebagai berikut : (1) Susunan organisasi Dinas adalah : a) Kepala Dinas; b) Sekretariat, terdiri atas : 1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan. c) Bidang Pengembangan Sistem Transportasi, terdiri atas : 1. Seksi Pengkajian Sistem Transportasi;

2. Seksi Analisis Dan Evaluasi. d) Bidang Angkutan, terdiri atas : 1. Seksi Bina Pengembangan Angkutan; 2. Seksi Prasaraa dan Sarana Angkutan. e) Bidang Lalu Lintas, terdiri atas : 1. Seksi Manajemen Lalu Lintas; 2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas; 3. Seksi Prasarana dan Sarana Lalu Lintas. f) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional, terdiri atas : 1. Seksi Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. g) UPT Terminal, terdiri atas : h) UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, terdiri atas : i) UPT Perparkiran, terdiri atas : j) UPT Angkutan Umum Massal, terdiri atas : k) Kelompok Jabatan Fungsional Susunan organisasi serta tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Tangerang mengalami revisi pada Peraturan Walikota Tangerang Nomor 66 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan. Sampai dengan tahun 2015, untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas perhubungan Kota Tangerang didukung dengan jumlah pegawai

sebanyak 412 orang yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut PNS sebanyak 262 orang, TKK 2 orang, TKS 298 orang. Permasalahan yang dihadapi dalam rangka penyelenggaraan Urusan Perhubungan di Kota Tangerang adalah sebagai berikut: 1. Makin meningkatnya kepadatan lalu lintas yang menimbulkan masih terjadinya titik rawan kemacetan di beberapa bagian wilayah kota; 2. Masih rendahnya kualitas layanan angkutan umum yang belum mampu mengakomodir kebutuhan mobilitas masyarakat menyebabkan kecenderungan kegiatan transportasi masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan sarana transportasi pribadi disbanding dengan angkutan umum; 3. Masih rendahnya tingkat kebersihan di lingkungan terminal; 4. Belum optimalnya pemanfaatan terminal penumpang umum sebagai titik transfer moda angkutan yang disebabkan oleh minimnya fasilitas penunjang terminal yang tersedia; 5. Belum memadainya kapasitas fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mendukung keselamatan, keteraturan, ketertiban lalu lintas orang dan kendaraan; 6. Masih terbatasnya kapasitas alat uji kendaraan bermotor. Isu Strategis Dinas Perhubungan di dalam Pembangunan Jangka Menengah, antara lain : 1. Kemacetan lalulintas 2. Tingkat pelayanan angkutan umum 3. Tingkat Pelayanan Sarana dan Prasarana Perhubungan Visi Dinas Perhubungan selama tahun 2014-2018 adalah Mewujudkan Transportasi Yang Handal. Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Perhubungan tersebut, beberapa misi yang dapat dijadikan acuan pencapaian adalah sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman 2. Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi. 3. Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur.

Tujuan dan sasaran merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun kedepan dimana hal tersebut bentuk penjabaran dari visi dan misi yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan. Tujuan sendiri lebih mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan dan program. Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dengan rumusan yang lebih spesifik, terukur dan dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. 1. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Mengoptimalkan pelayanan angkutan umum yang nyaman adalah Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan dalam mendukung aktivitas masyarakat. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mewujudkan sistem pelayanan angkutan penumpang umum yang memadai dan representatif. 2. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Mendorong terjaminnya keselamatan bertransportasi adalah Menjaga aspek keselamatan sarana transportasi. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mewujudkan sistem pelayanan angkutan penumpang umum yang memadai dan representatif. 3. Tujuan yang ingin dicapai melalui Misi Meningkatkan sistem sirkulasi pergerakan orang dan barang yang lancar, tertib dan teratur adalah Mengendalikan tingkat kelancaran mobilitas masyarakat dan distribusi barang yang lancar, tertib dan teratur. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang akan dicapai adalah Mendorong peningkatan kelancaran dan keteraturan sistem pergerakan lalu lintas orang dan barang. Strategi yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan sesuai dengan Visi dan Misi yang ada dirumuskan berdasarkan hasil analisis isu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan dengan menggunakan alat analisis SWOT sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun rumusan strategi tersebut meliputi : 1. Pengembangan jaringan dan aksesibilitas sistem layanan angkutan umum yang terintegrasi; 2. Peningkatan kualitas pelayanan pengujian kendaraan bermotor; 3. Peningkatan dan pengoptimalan ruang lalu lintas.

Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi yang telah dirumuskan maka kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan adalah 1) Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana pendukung operasional layanan angkutan umum massal dalam kerangka sistem transit kota 2) Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan terhadap kelaikan sarana transportasi 3)Mengembangkan pola manajemen lalu lintas 4)Meningkatkan kapasitas dan fungsi prasarana dan fasilitas LLAJ. Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 10 program yang dilaksanakan dengan 29 jenis indikator program, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 70 kegiatan dengan total pagu indikatif rata-rata pertahun 35 sampai 40 milyar. Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Dinas Perhubungan dan stakeholder