BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran pajak adalah wujud dari kewajiban kenegaraan dan peran serta dari Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Oleh karena itu Direktorat Jendral Pajak merupakan suatu lembaga dibawah Kementerian Keuangan yang berwenang dalam pengelolaan kebijakan fiskal terus berusaha meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan penerimaan Negara, salah satu upaya yang telah dilakukan pihak Direktorat Jenderal Pajak dengan menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perpajakan kepada Wajib Pajak. Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di awal tahun 2005 yaitu dilaksanakannya pelayanan kepada Wajib Pajak yang baru untuk menfasilitasi penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) menggunakan elektronik (e-filing). Electronic Filing System (e-filing) yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang dilakukan secara elektronik melalui sistem online yang real time. Fasilitas e-filing ini merupakan terobosan yang dilakukan i
DJP untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak dalam hal kemudahan melaporkan jumlah pajak yang harus dibayarkan. Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tentang Penyampaian SPT secara elektronik dilakukan melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Untuk pengaturannya lebih lanjut maka dikeluarkanlah Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik (e- Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Penyampaian SPT yang dilakukan Wajib Pajak juga tidak lepas dari berbagai masalah teknis yang dihadapi Wajib Pajak seperti dibutuhkan waktu yang lama untuk merekam data SPT di Kantor Pelayanan Pajak khususnya data lampiran SPT, input data sangat banyak sehingga proses pembuatan SPT lama, pemborosan kertas, dan bila terjadi kehilangan data misalnya kebakaran tidak ada backup data. Masalah-masalah diatas dapat memperlambat pelayanan. Maka dari itu Direktorat Jenderal Pajak memberi kemudahan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan penggunaan e-filing sebagai fasilitas pendukung. Tujuan e-filing ini bagi Aparat pajak yaitu memudahkan mereka dalam pengelolaan database karena penyimpanan dokumen-dokumen Wajib Pajak telah dilakukan dalam bentuk digital. Selain itu mengurangi beban administrasi yang besar bagi DJP dalam melakukan penerimaan, pengolahan, dan pengarsipan SPT di sepanjang tahun. ii
Kantor Pelayanan Pajak Pratama merupakan unit kerja dari Direktorat Jendral Pajak yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun belum, di dalam lingkup wilayah kerja Direktorat Jendral Pajak (Wikipedia, 2015). Dari sekian banyak Kantor Pelayanan Pajak, KPP Pratama Sukoharjo adalah salah satu KPP yang sedang menggenjot penerimaan penyampaian/pelaporan SPT secara elektronik melalui sistem online dan real time khususnya untuk Wajib Pajak yang yang terdaftar di KPP Pratama Sukoharjo apalagi sebagian besar Wajib Pajak yang terdaftar di KPP ini berkerja sebagai pegawai tetap yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak diharapkaan lebih mudah melaksanakan kewajibannya terutama dalam pelaporan SPT tanpa harus mengantri di Kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui website DJP. Namun pada kenyataannya proses untuk melakukan efisiensi kewajiban pajak melalui fasilitas e-filing ini tidak semudah yang dibayangkan, misalnya kesulitan yang dialami WP untuk entry data dokumen perpajakannya karena belum memahami sepenuhnya mengenai mekanisme penyampaian SPT pajak secara elektronik tersebut. iii
Untuk mengetahui gambaran lebih jelas mengenai permasalahan tersebut maka Penulis bermaksud untuk membuat sebuah tulisan dari hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul ANALISIS SISTEM PELAPORAN SPT TAHUNAN PPH ORANG PRIBADI FORMULIR 1770S DAN 1770SS DENGAN E-FILING DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SUKOHARJO. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini Penulis akan membahas: 1. Bagaimana mekanisme pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi untuk formulir 1770S dan 1770SS dengan menggunakan e-filing? 2. Apa saja kelebihan dan kelemahan serta kendala dalam pemanfaatan aplikasi e-filing di KPP Pratama Sukoharjo? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan memberikan gambaran serta pemahaman mengenai mekanisme melaporkan SPT PPh Orang Pribadi khususnya untuk formulir 1770S dan 1770SS dengan menggunakan e-filing. 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan serta kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan e-filing di KPP Pratama Sukoharjo. iv
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai penggunaan e-filing, mulai dari proses awal sampai dengan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Orang Pribadi untuk formulir 1770S dan 1770SS. 2. Bagi Akademis a. Dapat menambah informasi praktis bagi lembaga pendidikan terutama mengenai proses e-filing khususnya penyampaian/pelaporan SPT. b. Merupakan tambahan informasi bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir yang ada kaitanya dengan penulisan ini. 3. Bagi Instansi Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang diteliti yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo mengenai proses penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). 1.5 Kerangka Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok DJP dalam meningkatkan penerimaan negara, DJP mengembangkan suatu sistem administrasi perpajakan modern yaitu dilaksanakannya pelayanan kepada Wajib Pajak yang baru dalam rangka penyampaian (SPT) menggunakan elektronik (e-filing) yang sudah dijelaskan di dalam Peraturan DJP. Upaya ini diharapkan memberikan kemudahan WP dalam v
melaporkan pajaknya. Tetapi pada kenyataanya masih banyak WP yang belum memahami sepenuhnya mengenai mekanisme penyampaian SPT secara e-filing. Penulis mencoba menjelaskan mekanisme atau cara melaporkan SPT secara e- Filing mulai dari proses awal sampai dengan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Orang Pribadi untuk formulir 1770S dan 1770SS di KPP Pratama Sukoharjo. Refensi dan data-data yang berhubungan diambil dari Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Peraturan DJP tentang tata cara pelaporan SPT secara e-filing. Adapun kerangka penelitian dituangkan dalam gambar 1.5.1 dibawah ini: Gambar 1.5.1 Kerangka Penelitian KPP Pratama Sukoharjo SOP dan Peraturan DJP yang berlaku tentang penyampaian SPT e-filing Mekanisme Penyampaian SPT formulir 1770S dan 1770SS Secara e-filing di KPP Pratam Sukoharjo Kesimpulan 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir merupakan garis besar penyusunan yang bertujuan memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan Tugas Akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut: vi
Bagian Pengantar Tugas Akhir berisi: Judul Tugas Akhir, Pengesahan, Abstrak, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran. Bagian Utama Tugas Akhir terdiri: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menguraikan secara umum mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. BAB II KONDISI UMUM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai pengertian sistem, pengertian pajak, uraian tentang Surat Pemberitahuan (SPT), Pajak Penghasilan (PPh), dan e-filing yang merupakan landasan teoritis dari permasalahan yang akan dibahas. Bab ini juga akan menguraikan tentang hasil penelitian sebelumnya dan metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Sukoharjo terkait pemanfaatan fasilitas e-filing, dan menjelaskan tata cara penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi untuk formulir 1770S dan 1770SS secara e-filing. Bab ini juga akan menjelaskan kelebihan dan kelemahan serta kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan fasilitas e-filing di KPP Pratama Sukoharjo. vii
BAB IV PENUTUP Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan atas permasalahan yang telah diuraikan dalam bab pembahasan. Serta saran sebagai masukan agar pemanfaatan fasilitas e-filing menjadi lebih efektif dan efisien. viii