terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

A. Latar Belakang Masalah

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SIARAN PERS 1/6. Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pembangunan yang Inklusif dengan Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu mengesahkan Persetujuan tersebut dengan Peratura

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB III. PENUTUP. internasional dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi-resolusi terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

JUMPA PERS Penyerahan Bendera pada 29 Mei 2017 di 230 Pm di Sekretariat ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Dalam dua dekade terakhir, tren jumlah negara yang melakukan eksekusi hukuman mati menurun

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

RESUME. Greenpeace merupakan NGO (Non Goverment. Organization) internasional yang bergerak dalam bidang

Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis, 17 November 2011 Pidato Pembukaan KTT ke-19 ASEAN

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG HASIL REKOMENDASI SIDANG KOMISI KONGRES PPI DUNIA TAHUN 2012

Dewan Perubahan Iklim Menyongsong Kopenhagen Dewan Perubahan Iklim Menyongsong Kopenhagen

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 1988 (4/1988) TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

SAMBUTAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI CEO FORUM 2017 SHARING OF SUCCESS STORIES: EXPERIENCES & BEST PRACTISES JAKARTA, 28 SEPTEMBER 2017

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 178/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MALI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

Memasuki 50 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia-Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Senin, 14 November 2016

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup dapat mendorong negara P5. Pada jalur pemerintah ASEAN sudah berupaya keras dalam melakukana negosiasi. Beberapa kali pertemuan secara bersama dengan kelima negara pemilik nuklir sekaligus seperti KTT ASEAN ke-19, 20 dan 21, dan juga pertemuan dua pihak antara ASEAN dan salah satu negara P5. Bahkan ASEAN sudah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan Laut China Selatan dan isu Jaminan Keamanan negatif yang menjadi alasan bagi kelima negara tersebut. yaitu permasalahan cakupan wilayah yang terdapat pada Protokol tersebut. Tiga dari lima negara pemilik nuklir yaitu Amerika Serikat, Rusia dan China merupakan mitra wicara ASEAN sejak lama. Namun dalam beberapa kali pertemuan dalam membahas kemitraan, ketiga negara tersebut hanya menyatakan dukungan terhadap rencana ASEAN dalam menjadikan Asia Tenggara zona bebas senjata nuklir tanpa menjelaskan kapan ketiga negara tersebut bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Begitu juga dengan Inggris, Perdana Menteri Inggris pada tahun ini datang dan berniat untuk meningkatkan kerjasama dengan ASEAN dan mendukung negara-negara ASEAN untuk membuat kawasan bebas senjata nuklir. Pada jalur pemerintah ini, ASEAN sudah berupaya terus untuk mengingatkan kelima negara pemilik nuklir pada setiap kesempatan pertemuan. Namun dengan adanya kerjasama di bidang lain (selain keamanan), ASEAN tidak dapat menekan 75

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. Sedangkan pada jalur non-pemerintah, terdapat peran professional yang membantu memberikan saran dan opini kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan yang dibuatnya. Terdapat kelompok akademis dan beberapa ahli dibidang keamanan yang berusaha untuk memberikan hasil riset nya berupa saran dan opini kepada pemerintah. Seperti kelompok kajian Global (GFI) yang mengirim surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia agar surat yang berisikan tentang hasil dari kajian tersebut disampaikan kepada forum ASEAN dalam suatu pertemuan. Selain itu juga terdapat Eminent Persons Group (EPG) yang terdiri dari kelompok profesional dari ASEAN dan negara mitra dialognya untuk melakukan kajian, riset dan memberikan laporan pendapat terhadap kebijakan ASEAN dan ketiga negara mitra dialognya. EPG dari ASEAN-Rusia dan ASEAN-Amerika memberikan laporan pada beberapa pertemuan yang berisis tentang penguatan kerjasama keamanan kususnya tindakan Amerika dan Rusia untuk dapat segera memberikan tindak lanjut terhadap Protokol SEANWFZ. Diskusi dan pembicaraan antara kelompok profesional ini memberikan paran penting terhadap pembuatan kebijakan yang akan disepakati kedua belah pihak negara yang terkait. Pada jalur perdagangan, ASEAN sudah sejak lama menjalin hubungan baik dengan kelima negara pemilik nuklir kususnya tiga negara mitra wicaranya dalam sektor perdagangan dan investasi. China, Amerika dan Rusia banyak sekali melakukan perjanjian perdagangan dengan ASEAN seperti TAC, ACFTA, ASEAN- US Business Council (ABC) dan forum-forum kerjasama perdagangan lainnya. Sedangkan Inggris dan Perancis walaupun bukan merupakan negara mitra wicara ASEAN, kedua negara ini menjalin kerjasama perdagangan dan investasi yang cukup berpengaruh juga seperti perusahaan minyak dan sektor bahan makanan. 76

Pada beberapa tahun belakangan ini beberapa negara ASEAN menjalin kerjasama proyek pembangunan PLTN dengan Rusia dan Perancis. Proyek tersebut melibatkan pemerintah dan pelaku bisnis. Kelemahan pada jalur ini yaitu pemerintah dan para pelaku bisnis lebih fokus pada keuntungan materi dari pada kepentingan untuk menggunakan kerjasa ini untuk mengarah pada kepentingan politik ASEAN yaitu mendorong kedua negara tersebut untuk menandatangani Protokol SEANWFZ. Selanjutnya pada jalur individu, sejauh ini masyarakat ASEAN saling berinteraksi satu sama lain melalui keikutsertaan dalam kelompok atau gerakan sosial yang menentang eksistensi senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara. Satu sama lain saling bertukar informasi mengenai efek dari keberadaan nuklir dan melakukan aksi bersama dalam menentang kebijakan pemerintah untuk membangun reaktor nuklir dinegara mereka. Dalam kampanye anti senjata nuklir yang dilakukan masyarakat, mereka juga mengingatkan pemerintah akan perjanjian anti proliferasi nuklir yang mereka sepakati dan perjanjian kawasan bebas senjata nuklir yang sudah di ratifikasi oleh seluruh negara ASEAN. Namun belum semua masyarakat ASEAN memahami pentingnya kawasan bebas senjata nuklir, sehingga belum dapat mengahasilkan suara yang besar untuk menekan pihak-pihat terkait agar dapat merealisasikan SEANWFZ. Pada jalur pendidikan, pelatihan dan penelitian, terdapat banyak sekali peran para pelajar, dosen dan peneliti yang mengkaji tentang pentingnya kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara. Hasil penelitian dan kajian yang dipublikasikan oleh suatu lembaga penelitian sangat berguna untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan juga sebagai masukan kepada pemerintah. Keberadaan lembaga penelitian seperti LIPI, CSIS dan keompok-kelompok penelitian yang dibentuk oleh universitas menjadi suatu wadah bagi para peneliti yang ingin menerbitkan hasil penelitiannya. Selain itu pada tahun 2015 terdapat kerjasama pertukaran ahli untuk riset nuklir antara Perancis dan Indonesia. Dan pada September 2016 terdapat forum 77

Russian-ASEAN yang dihadiri oleh pemimpin beberapa universitas di Rusia dan ASEAN untuk membahas kerjasama pendidikan pada bidang energi dan teknologi serta penelitian nuklir. kelemahan pada jalur ini yaitu adanya obyektifitas tertentu dalam suatu penelitian. Sedangkan pada jalur aktivisme, salah satu organisasi masyarakat nonpemerintah yaitu Greenpeace melakukan banyak sekali kegiatan yang menentang keberadaan nuklir. Tidak hanya Greenpeace saja, beberapa kelompok masyarakat dan organisasi lainnya juga bersama-sama melakukan aktivisme seperti penolakan pembangunan PLTN di sejumlah negara ASEAN seperti Indonesia dan Thailand. Di Indonesia, masyarakat yang tergabung pada organisasi lingkungan menolak pembangunan PLTN di Bangka Belitung dan Jepara. Mereka membuat deklarasi penolakan pembangunan reaktor nuklir dan menulis surat terbuka kepada seluruh kepala negara di Asia Tenggara yang berisikan tentang penolakan penggunaan energi nuklir untuk apapun dan meminta kepala negara ASEAN untuk menyampaikannya pada KTT ASEAN ke-19 agar negara pemilik nuklir bersedia menghormati ASEAN sebagai kawasan bebas senjata nuklir. Kelemahan pada jalur ini yaitu tidak mudah nya menyamakan pendapat antara kelompok yang tergabung dalam aktivisme ini, sehingga dapat menimbulkan konflik diantara mereka sendiri. Pada jalur agama terdapat aksi penolakan senjata nuklir yang dilakukan oleh kelompok-kelompok agama. Misalnya seperti asosiasi agama Buddha Soka Gakkai (SGI) dan Dewan Perwakilan Gereja se-dunia, semua negara-negara di ASEAN bergabung pada dua kelompok agama tersebut. Soka Gakkai ASEAN ditambah dengan China, Jepang dan Korea Selatan membuat satu forum regional yang fokus kepada penolakan senjata nuklir di kawasan mereka dan mengajukan pernyataan bersama pada Sidang Komite PBB untuk menekan negara pemilik nuklir melakukan pelucutan senjata dan menandatangai perjanjian yang berkaitan dengan senjata nuklir salah satunya yaitu perjanjian nuklir di ASEAN (SEANWFZ). 78

Sedangkan di Indonesia terjadi penolakan pembangunan PLTN yang membuat tokoh agama setempat mengeluarkan deklarasi yang mengharampan nuklir. Tujuan dari semua kelompok agam tersebut tidak berbeda, yaitu menentang keberadaan nuklir karena dianggap dapat mengancam perdamaian dan jiwa manusia. Dan didalam semua hukum beragama membahayakan jiwa seseorang merupakan kekajaman yang tidak dapat dimaafkan. Jalur diplomasi ini bertujuan untuk menyadarkan semua masyarakat kusunya para pemegang kekuasaan untuk menciptakan perdamaian salah satunya yaitu dengan melakukan pelucutan senjata nuklir. Kelemahan pada jalur ini yaitu adanya dominasi dari salah satu agama tertentu dan dapat menimbulkan perpecahan karena masing-masing agama merasa paling benar dengan kepercayaan mereka masing-masing. Selanjutnya pada jalur pendanaan, sejauh ini semua kegiatan seperti kampanye, penelitian dan advokasi dilakukan dengan menggunakan dana dari masing-masing kelompok dan lembaga. Seperti Greenpeace yang mempunyai penggalangan dana secara independen melalui online maupun langsung. Selain itu juga mereka membuat komik tentang bahaya senjata nuklir yang bertujuan untuk menyebarkan informasi dan menghasilkan dana. Belum ada suatu lembaga kusus yang menyediakan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan penolakan senjata nuklir di ASEAN. Yang terakhir yaitu jalur Media, dimana media merupakan instrument penting dari semua jalur-jalur diplomasi sebelumnya. Peran media dalam memberikan informasi tentang semua hal yang berhubungan dengan nuklir sangat membantu masyarakat untuk memahami efek apa saja yang dapat ditimbulkan oleh nuklir. Media juga menjadi wadah bagi para individu maupun kelompok yang ingin memberikan pengetahuan dan hasil penelitiannya mengenai bahaya proliferasi nuklir. dalam permasalah SEANWFZ ini media memuat semua informasi dari awal dibentuknya SEANWFZ oleh negara-negara ASEAN dan sampai proses implementasinya. Media sangat kuat dalam memperikan pengaruh terhadap 79

pembentukan opini publik dan kebijakan pemerintah. Kelemahan pada jalur ini yaitu adanya subyektifitas tertentu dalam menuliskan atau menyampaikan sebuah berita dan informasi. Kesembilan jalur diplomasi tersebut memberikan pengaruh satu dengan lainnya. Pemerintah juga menyadari bahwa tidak dapat melakukan upaya untuk merealisasikan SEANWFZ sendiri. Maka dari itu, dengan adanya keikutsertaan dari para perwakilan akademisi, think tank, kelompok diplomatik, pelaku bisnis, oranisasi masyarakat dan awak media pada forum Pertemuan Menteri ASEAN 2012 dengan kelima negara pemilik nuklir diharapkan dapat mendorong kelima negara P5 untuk segera memberikan tindak lanjut terhadap Protokol SEANWFZ. Sampai saat ini ASEAN masih berupaya dengan cara terus membangun kerjasama dan komunikasi di berbagai jalur untuk mengetahui hambatan apa yang mebuat negara pemilik nuklir tersebut belum dapat menandatangani Protokol SEANWFZ. 80