BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGESAHAN PENGUJI SIDANG...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

2.19 CSS (Cascading Style Sheets) PHP Codeigniter Studi Pustaka... 28

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB II LANDASAN TEORI

3. BAB III METODE PENELITIAN

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT ELECTRONIC PEGAWAI PADA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA OLEH : RENY RAMDIANI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-COMMERCE DI PT. INNICOM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PELAMARAN KERJA BERBASIS WEB DI PT HARIFF POWER SERVICES

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan Internet merupakan jaringan internasional (World Wide Web) yang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI DAN IMPLEMENTASI PEMBAYARAN PPOB (PAYMENT POINT ONLINE BANK) STUDI KASUS REKENING PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

WEB RECEIPT AND RELEASE DEPO CONTAINER PT. BHANDA GHARA REKSA PALEMBANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Teori-teori dasar yang digunakan dalam Perancangan sistem payment gateaway untuk mendukung kinerja website e-commerce pada PT. Pegasus Mitra Abadi. 2.1.1 Sistem Pada era modern saat ini seluruh teknologi mulai berkembang dan hamper seluruh lapisan masyrakat menggunakan teknologi. Khusus pada perusahaanperusahaan. Teknologi ada karena adanya sistem. Sistem yang baik akan membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sistem adalah sekumpulan (koleksi) komponen-komponen yang saling terintegrasi satu sama lain dengan mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai hasil yang dikeluarkan atau diinginkan sistem. Satzinger, Jackson & Burd (2010, p6) Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses yang teratur. O Brien & Marakas (2010, p26) Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen yang berhubungan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. 7

8 2.1.2 Informasi Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis memerlukan informasi. Informasi sangat diperlukan perusahaan untuk pegangan atau acuan bagi perusahaan dalam setiap proses bisnis ataupun seluruh hal yang berhubungan dengan perusahaan. Informasi yang baik dan tepat akan membuat perusahaan lebih mudah untuk menentukan arah laju perusahaan dan membantu dalam mengambil setiap keputusan. Dapat berikut beberapa pengertian informasi menurut para ahli Informasi adalah data yang telah diubah menjadi isi yang mempunyai arti dan kegunaan untuk pengguna akhir tertentu. O Brien & Marakas (2010, p34) Informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga data tersebut memiliki arti dan nilai untuk penerima. Rainer & Cegielski, (2011,p10) Dapat disimpulkan bahwa informasi berupa data yang telah diubah dan dikelola dengan baik sehingga dapat menghasilkan manfaat dan dapat dimengerti oleh penerima pesan. 2.1.3 Sistem Informasi Sistem informasi digunakan hampir digunakan pada semua perusahaan bisnis. Terutama perusahaan yang telah menggunakan berbagai macam teknologi modern. Sistem informasi itu yang membantu perusahaan dalam menigkat efesiensi dan efektifitas kerja pada perusahaa. Sistem informasi sendiri memiliki beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli. Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai kumpulan orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mendapatkan, merubah, dan menyebarkan informasi didalam perusahaan. O Brien & Marakas, (2010, p6) Sistem informasi adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan output yang dibutuhkan

9 untuk menyelesaikan masalah perusahaan atau tugas perusahaan yang biasa disebut sebagai masalah. Satzinger, Jackson, & Burd, (2005, p6) Sistem Informasi dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan antar komponenkomponen yang mendukung perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya dan sistem informasi merupakan cara dalam menyampaikan informasi agar dapat diterima digunakan perusahaan. 2.1.4 Data Data merupakan salah satu komponen yang paling penting pada perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun besar, semuanya mempunyai data-data yang wajib disimpan dan dijaga. Berikut merupakan beberapa pengertia data menurut para ahli. Data adalah fakta mentah yang diproses untuk membentuk sebuah informasi. Williams & Sawyer (2010, p41) Data adalah kumpulan dari elemen-elemen nilai baku dan atau fakta yang digunakan untuk perhitungan, pemikiran atau pengukuran. Data dapat dikumpulkan, disimpan atau diolah tetapi tidak dimasukkan kedalam konteks dimana dapat disimpulkan suatu makna. Loshin (2012, p8) Dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang masih mentah yang belum diolah untuk dijadikan informasi. Data dapat diolah dan dikelola untuk menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. 2.1.5 Database Semua perusahaan besar maupun perusahaan kecil pasti memiliki berbagai datadata yang perlu disimpan dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu sebuah perusahaan memerlukan sebuah teknologi yang disebut dengan database. Database ini adalah tempat dimana semua data-data perusahaan disimpan dan dijaga. Database mampu menampung data perusahaan dalama skala yang besar.

10 Database menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p488) adalah kumpulan data yang disimpan secara terintegrasi yang dikelola dan dikontrol secara terpusat. Database menurut Williams & Sawyer (2010, p184) adalah kumpulan data yang saling berhubungan didalam sistem komputer. Data yang ada didalam komputer ini diatur sesuai elemennya, sehingga mudah dicari atau didapatkan. Dapat disimpulkan database sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan, disimpan menjadi satu dan dikelola didalam satu lokasi. 2.1.6 Database Management System Perusahaan yang mempunyai database akan kesulitan ketika database yang perusahaan memiliki menampung terlalu banyak data. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki jumlah data yang memerlukan DBMS (Database Management System) untuk membantu perusahaan untuk mengelola semua data yang tersimpan dalam database. Database harus dikelola dengan baik agar semua data penting yang dimiliki perusahaan tidak hilang. Berikut merupakan beberapa pendapat menurut para ahli mengenai Database Mangement System. DBMS adalah sistem perangkat lunak yang mengelola dan mengontrol akses kedalam database. Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p488) Database Management System (DBMS) adalah program yang memberikan pengguna alat untuk menambah, menghapus, akses, dan analisa data yang disimpan didalam satu lokasi. Rainer & Cegielski, (2011, p132) Dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sebuah program yang membantu untuk menyimpan dan mengumpulkan data didalam satu lokasi. Dengan DBMS pengguna dapat mengatur database sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. 2.1.7 WWW (World Wide Web)

11 Website merupakan hal yang tidak asing lagi untuk di dengar. Hampir seluruh lapisan masyarakat pernah mendengar dan tahu tentang website. Melalui website aka nada banyak informasi seperti video, artikel, musik, dan lain-lain yang dapat diakses dengan cepat. Dikenal juga dengan web, merupakan sekumpulan sumber daya seperti file yang berupa gambar, video, musik dan terdapat juga program yang dapat diakses melalui internet (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010). Sebuah halaman web biasanya terdapat hyperlink yang dapat terhubung ke halaman web lainnya, dimana hal tersebut memungkinkan para pengguna untuk menelusuri secara bebas dan tidak berurut. World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai computer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet). (Ardhana, 2012) 2.1.8 HTML HTML merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk menandakan sebuah dokumen, sehingga dapat dibuat sebuah web. Dimana HTML tersebut didefinisikan oleh node dalam jaringan. HTML mempunyai tag-tag dasar seperti <html></html>, <head></head>, <title></title> dan <body></body> untuk membentuk sebuah halaman HTML (Connolly& Begg, 2010). HTML merupakan suatu Bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi seperti teks, gambar, suara, animasi bahkan video.(ardhana, 2012) 2.1.9 Javascript

12 Javascript adalah bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk memasukkan fungsi-fungsi ke dalam bahasa HTML, sehingga dapat dikenali oleh para pengguna (Connolly& Begg, 2010). Javascript adalah Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web lebih dinamis dan interaktif. Javascript terintegrasi langsung dengan html. (Prasetio, 2014). 2.1.10 CSS Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu Bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam (Ardhana, 2012) CSS adalah suatu teknologi yang digunakan untuk memperindah tampilan halaman website (situs).(prasetio, 2014) 2.1.11 MySQL SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language. SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan sebuah database. Sesuai dengan ANSI (American National Standards Institute), SQL merupakan Bahasa standar untuk sistem manajemen database relasional. (Prasetio, 2014) 2.1.12 E-Business E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik, baik kegiatan internal dan juga eksernal. Selain itu, e-business juga digunakan untuk mendukung pelayanan purna jual seperti aktivitas layanan pelanggan,

13 serta transaksi jual beli dengan memanfaatkan teknologi website sebagai medianya (Jelassi & Enders, 2008). 2.2.13 E-Commerce E-commerce merupakan proses membeli dan menjual produk, jasa ataupun informasi melalui jaringan komputer dengan menggunakan media internet (Turban, 2010). E-commerce memiliki 7 fitur unik, yaitu : - Ubiquity : Teknologi internet dapat diakses dimanapun, baik di tempat kerja, rumah, atau bahkan melalui telepon selular - Global reach : Teknologi internet dapat diakses tanpa adanya batas ruang dan waktu - Universal standards : Internet dijadikan sebagai standar teknologi yang digunakan - Richness : Konten-konten seperti video,teks, maupun audio saling terintegrasi satu sama lain - Interactivity : Teknologi berjalan dengan adanya interaksi dengan para user - Information density : Teknologi informasi yang digunakan dapat mengurangi biaya dan juga dapat meningkatkan kualitas kerja - Personalization / customization : Teknologi dapat memudahkan pengiriman pesan secara langsung kepada individu maupun kelompok. 2.2.13.1 Dimensi E-Commerce Dimensi E-commerce menurut (Turban, 2010) : Brick and Mortar (old Economy) Organization Organisasi yang menjalankan bisnisnya dan menjual produk-produknya secara offline seperti dengan membuka toko fisik Virtual (pure-play) Organization Organisasi yang menjalankan bisnisnya secara online.

14 Click and Mortar (click and brick) Organization Organisasi yang menjadikan e-commerce sebagai pendukung dalam menjalankan bisnisnya, misalnya dalam hal pemasaran 2.2.13.2 Model bisnis transaksi E-Commerce Model bisnis transaksi e-commerce meliputi (Chaffey, 2009) : Consumer to Consumer (C2C) Transaksi dan pertukaran informasi yang terjadi antar konsumen melalui media atau situs online Business to Consumer (B2C) Transaksi yang berjalan antara suatu perusahaan atau organisasi dengan konsumennya. Business to Bussiness (B2B) Transaksi antara suatu perusahaan atau organisasi dengan organisasi lainnya. 2.2.13.3 E-commerce Framework E-commerce framework terdiri dari (Turban, 2010): People Mencakup para penjual, perantara, sistem informasi, dan para karyawan yang ada di dalamnya. Public Policy Berkaitan dengan hukum serta kebijakan-kebijakan seperti mengenai perlindungan privasi dan perhitungan pajak yang ditentukan oleh pemerintah

15 Marketing and Advertisement Dalam e-commerce, pemasaran merupakan salah satu hal yang cukup penting, terutama dalam jenis e-commerce B2C, dimana penjual dan pembeli biasanya tidak saling mengetahui satu sama lain. Support Service Pelayanan pendukung yang diperlukan untuk menjalankan e-commerce Business Partnership Adanya kerjasama bisnis dalam menjalankan e-commerce, hal ini biasanya terjadi secara berkala melalui rantai persediaan 2.2 Teori-teori khusus Teori-teori khusus adalah teori-teori yang mendukung dalam pembuatan topik perancangan sistem payment gateway untuk mendukung kinerja website e-commerce pada PT. Pegasus Mitra Abadi. 2.2.1 Payment Gateway Menurut (Gulati & Srivastava, 2007) Internet E-commerce Payment gateway adalah komponen infrastruktur penting untuk memastikan transaksi berlangsung tanpa hambatan dan terlindungi total melalui jaringan internet. Payment Gateway adalah sebuah akses poin ke dalam jaringan perbankan nasional. Semua transaksi secara online harus melalui Payment Gateway untuk diproses. Secara teorinya, payment gateway bertindak sebagai jembatan antara pemilik website dan institusi keuangan yang melakukan proses transaksi. Payment gateway membuktikan dan mengarahkan detail pembayaran didalam lingkungan teraman antara berbagai pihak dan bank yang terkait. Fungsi payment gateway pada dasarnya sebagai saluran yang terenkripsi, yang secara aman mengirimkan

16 detail transaksi dari pembeli yang menggunakan personal computer ke bank untuk disetujui. Untuk mendapatkan persetujuan, payment gateway mengirimkan kembali informasi ke pemilik website untuk menyelesaikan order dan menyediakan verifikasi. Berikut beberapa keuntungan Payment gateway: Kenyamanan transaksi selama 24x7x365 Penggunaan credit/debit card secara langsung Transaksi efisien dan cepat Berbagai pilihan pembayaran Transaksi yang aman antara pembeli, penjual, dan institusi finansial Fleksibel, laporan secara langsung Pengaturan jenis mata uang yang beragam contoh USD ke Rp Fasilitas untuk customer melakukan pengembalian uang Pemilik website e-commerce dapat menyingkirkan penggunaan database dengan jumlah besar dan software yang rumit Memiliki server yang aman dan bersertifikat Lengkap dan memiliki control administrasi yang sederhana 2.2.2 Pembelian Tak hanya persediaan dan penjualan yang memegang peranan penting dalam suatu bisnis.pembelian juga memiki peranan penting yang memegang kunci kelangsungan suatu Perusahaan. Berikut ini adalah definisi pembelian menurut para ahli : Pembelian suatu proses transaksi bisnis dimana perusahaan bisnis membeli barang dari supplier atau pemasok yang dimana pembelian digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pembelian barang didasarkan untuk menambahkan stok atau persediaan barang yang ada di gudang seperti yang dikatakan oleh Reeve (2009, p281).

17 Menurut Albecht, Stice, Stice, & Swain (2008, p291), pembelian adalah sistem perpetual yang dimana semua pembelian ditambahkan secara langsung ke persediaan. 2.2.3 Penjualan Penjualan barang dan jasa dapat digolongkan menjadi dua (Mulyadi, 2008), yaitu: Penjualan Tunai Penjualan tunai mengharuskan pembeli melakukan pembayaran langsung sesuai dengan harga barang yang dibeli sebelum barang diserahkan kepada pembeli oleh penjual atau perusahaan. Setelah pembayaran dilakukan, barang akan diserahkan kepada pembeli dan transaksi tersebut akan dicatat oleh pihak penjual. Penjualan Kredit Dalam penjualan kredit, perusahaan memberi kesempatan kepada para pembeli membelanjakan penghasilan yang akan mereka terima di masa yang akan datang. Pada sistem ini, perusahaan melakukan seleksi terhadap pelanggan yang secara keuangan mampu untuk melakukan pembelian secara kredit. Pembelian yang dilakukan oleh pembeli selama jangka waktu tertentu dicatat oleh perusahaan sebagai piutang Adapun fungsi-fungsi yang terkait dengan transaksi penjualan (Mulyadi, 2008): Fungsi Kredit Bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pembelian kredit kepada pelanggan.

18 Fungsi penjualan Bertanggung jawab dalam hal penerimaan order, melakukan edit-order serta berhak untuk menentukan segala aspek yang berkaitan dengan pengiriman dan juga transaksi penjualan Fungsi gudang Bertanggung jawab mengenai penyimpanan dan persiapan barang yang dipesan dan mengirimkan ke bagian pengiriman. Fungsi pengiriman Memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan barang ke pelanggan berdasarkan surat order yang diterima dari bagian penjualan. Fungsi Akuntansi Bertanggung jawab untuk mencatat setiap history transaksi penjualan dan mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, serta membuat laporan penjualan. 2.3 Analisa dan Perancangan Sistem 2.3.1 Pengertian analisa sistem Analisa sistem sebagai proses untuk memahami dan menentukan secara detil apa yang harus dilakukan oleh sistem informasi. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010). 2.3.2 Pengertian perancangan sistem

19 Perancangan sistem sebagai proses dalam menentukan detil seberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik. (Satzinger, Jackson & Burd, 2010). 2.3.3 System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses membangun, menyebarkan, menggunakan, dan melakukan update pada sistem informasi (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010). Salah satu tipe SDLC yang paling banyak digunakan adalah metode Waterfall. Dengan metode waterfall proses pembangunan mempunyai tujuan yang berbeda pada setiap fase pengembangannya dan memiliki sifat bahwa jika suatu fase selesai maka fase akan berlanjut ke fase berikutnya dan tidak ada jalan untuk dapat kembali ke fase sebelumnya. Kelebihan yang didapat dari penggunaan waterfall adalah dalam hal manajerial waktu, dimana setiap fase pengembangan dapat diatur dan memiliki jadwal yang teratur. Sedangkan kekurangannya adalah, apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan fase, sangat sulit untuk kembali pada fase sebelumnya untuk dapat melakukan perbaikan. Project planning phase Analysis phase Design phase Implementation phase

20 Gambar 2.1 Tahapan waterfall SDLC (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010) tahapan: Tahapan waterfall digambarkan pada gambar 2.3, berikut penjelasan dari setiap - Project planning phase, dimana merupakan langkah awal untuk pengembangan sistem. Disini akan dilakukan identifikasi, seleksi dan juga perencanaan system awal. - Analysis phase, menganalisa semua kebutuhan sistem yang dibutuhkan dalam membuat suatu usulan sistem informasi. - Design phase, mendefinisikan secara suatu system lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan user. Mencakup rancangan spesifik yang telah memenuhi persyaratan dan kebutuhan yang didapat pada tahap analisa. - Implementation phase, pada tahap ini, sistem harus diuji atau melakukan testing agar dapat mengetahui bahwa sistem sudah sesuai pada saat proses penerapan dilakukan. 2.3.4 Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah sebuah pengembangan sistem yang memiliki pandangan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan objek yang saling berinteraksi dan bekerja sama-sama untuk dapat mencapai tujuan (Satzinger, Jackson, & Burd 2005, p60). 2.3.5 Unified Modelling Language (UML)

21 Unified Modelling Language merupakan standard dari model dan notasi yang dikembangkan khusus untuk pengembangan orientasi objek yang digunakan untuk membangun dan menetukan suatu system (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010). 2.3.6 Activity Diagram Activity diagram sebagai tipe dari alur diagram yang menjelaskan tentang acktivitas user dan alur kegiatan yang dilakukan. Activity Diagram menggambarkan sebuah proses yang dilakukan oleh bagian dari divisi dari tahap awal sampai akhir, yang digambarkan secara berurutan. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p141) Gambar 2.2 Activity Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, 2005, p142)

22 2.3.7 Use case and Domain classes 2.3.7.1 Event table Event Table adalah sebuah katalog dari use case yang memuat kejadian dalam satu baris dan bagian penting dari setiap kejadian yang dimuat dalam kolom event table. Didalam kolom tersebut terdiri dari Event, Trigger, Source, Use Case, Response, Destination. Berikut adalah contoh dari event table. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p168) Gambar 2.3 Event Table (Satzinger, Jackson & Burd, p169)

23 2.3.8 Use case diagram Use Case diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran user dan bagaimana cara user berinteraksi dengan sistem. Lihat gambar berikut. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p242) Gambar 2.4 Use Case Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, p244) 2.3.9 Use case description Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p171), use case Description adalah penjelasan yang memuat proses detil untuk sebuah use case. Berikut adalah jenis-jenis dari use case description Jenis-jenis use case description :

24 1. Brief Description Brief description dapat digunakan untuk use case yang sangat sederhana, terutama sistem yang akan dibangun berskala kecil, dan aplikasinya mudah dimengerti. Use case yang sederhana secara umum memiliki scenario tunggal dan jika terdapat exception akan sedikit jumlahnya. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p172) Gambar 2. 5 Brief Description (Satzinger, Jackson & Burd, p172) 2. Itermediate Description Intermediate description merupakan use case description level menengah mengembangkan brief description untuk menyertakan aliran internal dari aktivitas untuk sebuah use case. Exception dapat didokumentasi jika diperlukan. Berikut ini adalah contoh intermediate description. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p172)

25 Gambar 2.6 Intermediate Description (Satzinger, Jackson & Burd, p172) 3. Fully Developed Description Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p173), Fully developed description adalah metode paling formal untuk mendokumentasikan use case. Lihat Gambar berikut.

26 Gambar 2.7 Fully Developed Description (Satzinger, Jackson & Burd, p174) 2.3.10 Domain model class diagram Domain Model Class Diagram adalah sebuah UML class diagram yang menunjukkan sesuatu yang penting dalam pekerjaan user (problem domain classes, assosiasi classes dan atributnya). Berikut ini adalah contoh dari domain model class diagram. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p187)

27 Gambar 2.8 Domain Model Class Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, p193) 2.3.11 The Design Discipline 2.3.11.1 Developing the first cut design class diagram First-cut class diagram adalah diagram yang dikembangkan dengan mengembangkan domain model class. Ada 2 cara mengembangkannya, yaitu menguraikan atribut dengan tipe juga nilai awal dan menambahkan navigation visibility arrows. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p413)

28 2.3.12 System Sequence Diagram Gambar 2.9 First Cut Design Class Diagram Sumber (Satzinger, Jackson & Burd, p413) System sequence diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem selama berjalannya use case atau skenario. Berikut ini adalah system sequence diagram. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p242)

29 Gambar 2.10 System Sequence Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, p475) 2.3.13 Sequence Diagram Sequence diagram adalah pengembangan dari system sequence diagram. Berikut ini adalah contoh sequence diagram. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p253),

30 Gambar 2.11 Sequence Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, p253) `2.3.14 First cut system sequence diagram First-cut system sequence diagram adalah diagram yang hanya menggunakan problem domain classes dan memungkinkan juga class-class tertentu yang merupakan bagian dari logika bisnis. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p437)

31 Gambar 2.12 First Cut System Sequence Diagram (Satzinger, Jackson & Burd, p142) 2.3.15 Updated Design class diagram Updated design class diagram dapat dibuat untuk masing-masing layer. Pada view layer dan data access layer, beberapa class baru harus dibuat. Pada domain layer, ada beberapa class baru yang ditambahkan untuk use case controller. Berikut ini adalah contoh updated design class diagram. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p457)

32 Gambar 2.13Updated Design Class Diagram Sumber (Satzinger, Jackson & Burd, p458) 2.3.16 User interface User interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat input dan output. Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p531) 2.3.17 Persistent Object

33 Persistent object adalah objek yang diingat oleh sistem dan tersedia untuk digunakan dari waktu ke waktu. Berikut ini adalah contoh Persistent Object dari data karyawan pada suatu perusahaan. Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p66) Tabel 2. 1 Persistent Object table pegawai ID Employee Nama Alamat Gender P.04042701 Andi Taman Ratu Male P.05030101 Budi Green Ville Male P.08101501 Rita Kebon Jeruk Female P.08011901 Meyca Jelambar Female