BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 6. LEMBAGA KEUANGAN BANK, BUKAN BANK dan SISTEM PEMBAYARANLatihan Soal 6.2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

INKASO DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bank lainnya. Beberapa jenis jasa lain yang ditawarkan oleh bank menurut

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

Peranan Bank dan Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

Ruang Lingkup Perbankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

tutinonka.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

PENDAHULUAN. Hukum Perbankan. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam menghimpun dana masyarakat, karena

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

Ruang Lingkup Kegiatan Teller Kegiatan Teller

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I Lembaga Keuangan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

BAB II LANDASAN TEORI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI JASA-JASA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

PROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR. 13/ 8 /PBI/2011 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENGENALAN A. LATAR BELAKANG

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

KEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Syamsu Iskandar (2013 : 39), dapat diketahui usaha bank meliputi : 1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan yaitu kegiatan mengumpulkan uang dari masyarakat maupun dari badan usaha dalam bentuk rekening tabungan, rekening giro, deposito berjangka dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau pinjaman adalah penediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga; 16

17 3. Bentuk-bentuk usaha lainnya dari bank yaitu jasa bank lainnya seperti : penerbitan Bank Garansi, pengiriman uang (transfer), kliring, jual beli valuta asing, pembayaran gaji, uang kuliah dan lain-lain. 2.1.2 Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya untuk berbagai tujuan. Menurut Ikatan Bankir Indonesia ( 2013 : 11), fungsi khusus bank dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Agent of Trust Yaitu lembaga yang berlandaskan kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat percaya sepenuhnya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh pihak bank, demikian pula pihak bank percaya bahwa debitor tidak akan menyalahgunakan pinjamannya dan akan mengelola dana pinjamannya dengan baik. 2. Agent of Development Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembanguan ekonomi di suatu negara. Dengan adanya kegiatan bank, memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi. Dimana kegiatan kegiatan tersebut

18 tidak terlepas dari adanya penggunaan uang. Kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. 3. Agent of Services Yaitu lembaga yang memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat seperti transfer, penagihan surat berharga, kartu kredit, transaksi tunai, dan pelayanan lainnya. 2.1.3 Jenis Bank Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2013 : 8), jenis bank dapat diklasifikasikan berdasarkan : 1. Jenis bank berdasarkan fungsinya : a. Bank Sentral Yaitu Bank Indonesia, bertugas mengatur kebijakan dalam bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. b. Bank Umum Yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank Pengkreditan Rakyat Yaitu bank yang dapat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya.

19 d. Bank Umum Khusus Melaksanakan Kegiatan Tertentu Yaitu melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk pengembangan koperasi, pengusaha kecil, dan pembangunan perumahan. 2. Jenis bank berdasarkan kepemilikan : a. Bank Umum Miliki Negara Yaitu bank yang hanya dapat didirikan berdasarkan undang - undang. b. Bank Umum Swasta Yaitu bank yang didirikan dan menjalankan usaha golongan pengusaha tertentu setelah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan. c. Bank Campuran Yaitu bank yang didirikan bersama sama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI atau Badan Hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang berkedudukan di luar negeri. d. Bank Pembangunan Daerah Yaitu bank milik pemerintah daerah. e. Bank Syariah Yaitu bank yang menerapkan prinsip bagi hasil sesuai Syariah Islam.

20 3. Jenis bank menurut kegiatannya : a. Corporate Bank Yaitu bank pelayanan berskala besar. b. Retail Bank Yaitu bank pelayanan berskala kecil. c. Retail Corporate Bank Yaitu bank pelayanan berskala besar dan kecil. 4. Jenis bank menurut status dan kedudukannya : a. Bank Devisa Yaitu bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa jasa keuangan. b. Bank Non Devisa Yaitu bank umum yang masih berstatus non devisa yang hanya dapat melayani transaksi transaksi di dalam negeri (domestik). 2.1.4 Jenis Transaksi Bank Menurut Syamsu Iskandar (2013 : 23), jenis transaksi rekening bank dapat dibedakan : 1. Transaksi tunai atau kas yaitu transaksi yang berhubungan dengan uang kas baik penarikan maupun penyetoran dari nasabah di kantor bank tersebut atau di kantor bank lain.

21 Setoran tunai diposting pada menu setoran tunai dengan memasukkan data nomor rekening nasabah dan jumlah uang yang disetorkan serta mengisi referensi transaksinya. Setelah dienter sistem akan secara otomatis running dan meminta validasi di slip sebagai bukti transaksi. 2. Transaksi non tunai atau non kas yaitu transaksi yang tidak berhubungan dengan uang tunai, seperti kliring, pemindah bukuan, transfer dan lain-lain di kantor bank tersebut atau kantor bank lain. Pemindah bukuan diposting pada menu pemindah bukuan (over booking) dengan memasukkan data nomor rekening giro atau nomor rekening tabungan serta mengisi referensi transaksinya. Setelah dienter sistem akan secara otomatis running dan meminta validasi di slip sebagai bukti transaksi. 2.1.5 Waktu Terjadinya Transaksi Menurut Syamsu Iskandar (2013 : 23), transaksi di bank dapat terjadi pada waktu : 1. Pembukuan rekening berupa setoran tunai, pemindah bukuan dari rekening pada bank yang sama, setoran dengan cek, Bilyet Giro atau kliring, slip bank lainnya; 2. Transaksi sehari-hari berupa setoran atau penarikan dana, pembebanan : biaya bank, biaya administrasi, pajak dan pendapatan bunga;

22 3. Pada waktu penutupan rekening berupa pembayaran bunga sampai tanggal penutupan rekening. Pembebanan pajak atas bunga, pembebanan biaya administrasi penutupan rekening, penarikan saldo uang yang ada di rekening. 2.2 Kas 2.2.1 Pengertian Kas Pengertian kas menurut Taswan (2013 : 167), Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Menurut Mintardjo (2013 : 6), pengertian kas adalah : Kas atau uang tunai adalah uang kartal yang ada pada Bank, berupa uang kertas, uang logam, dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (menurut nilai nominalnya) yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah jumlah seluruh uang yang ada atau dimiliki oleh bank baik uang tunai yang terdapat di kantor pusat bank maupun di kantor cabang yang menjadi alat pertukaran atau pembayaran yang sah. Menurut Taswan (2013 : 167), perubahan posisi saldo kas di bank umumnya disebabkan oleh : a. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah. Untuk transaksi ini, nasabah bisa melakukan penyetoran, pengambilan

23 tabungan, penguangan cek, penerimaan permohonan kiriman uang, penerimaan kiriman uang, penerimaan pembukaan deposito, pembayaran deposito, dan sebagainya. b. Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia. c. Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk dana kas kecil, pembayaran biaya-biaya operasional, biaya gaji, dan sebagainya. 2.2.2 Jenis Kas Menurut Ismail (2011 : 48), jenis kas bank terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. Kas Besar Kas besar merupakan kas tersedia dalam kantor bank. Kas besar ini berada dalam ruang khazanah yang dikelola oleh pimpinan unit kerja dan kas yang berada pada cash box yang dikelola oleh masing-masing teller dan dikoordinasikan oleh head teller. Kas yang berada dalam khazanah disimpan dalam lemari tahan api dan dalam ruangan tertentu yang dibangun sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Kas ini disediakan untuk melayani permintaan teller dalam hal kas yang dikelola oleh teller di dalam cash box habis dan/atau bila terdapat penarikan sejumlah besar. Penanggung jawab atas

24 fisik uang tunai yang terdapat pada cash box menjadi tanggung jawab masing-masing teller. Sebagai kontrol atas kesesuaian jumlah fisik uang dalam kas besar, maka setiap sore hari, dilakukan perhitungan jumlah kas besar, yaitu jumlah kas yang disimpan dalam brankas dan jumlah kas yang terdapat pada cash box masing-masing teller. Saldo kas besar dalam sub akun bank harus sama dengan saldo kas dalam brankas ditambah dengan saldo uang tunai pada cash box masing-masing teller. Setiap sore hari, setelah aktivitas pelayanan kepada nasabah tutup, maka masing-masing teller menghitung penarikan dan setoran tunai kemudian membuat laporan saldo kas pada hari tersebut dn diserahkan kepada pimpinan unit kerja yang mengelola kas untuk disimpan dalam brankas kantor cabang/induk. Pimpinan unit kerja yang menangani persediaan kas menyusun laporn saldo kas. Laporan saldo kas harian merupakan penjumlahan kas yang tersedia pada brankas kantor cabang/induk, kas kecil, dank kas yang tersedia dalam cash box. 2. Kas Kecil Kas kecil merupakan dana kas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu untuk biaya-biaya yang jumlahnya relatif kecil. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penarikan dana kas yang jumlahnya kecil, maka

25 bank tidak perlu mengeluarkan dana ini berasal dari kas besar, akan tetapi perlu disediakan kas kecil. Biaya-biaya ini umumnya merupakan biaya untuk keperluan intern bank, sehingga perlu dibukukan secara terpisah dan dikelompokkan dalam dana kas kecil. Biaya-biaya yang pada umumnya diambilkan dari dana kas kecil antara lain; biaya pembelian bahan bakar, biaya pemeliharaan kendaraan, parker, biaya konsumsi, biaya perjalanan dinas, dan biaya-biaya lain yang sifatnya tidak rutin dan jumlahnya kecil. 2.2.3 Penerimaan Kas Bank Transaksi penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset perusahaan berupa kas atau setara kas bertambah. Menurut Ismail (2011 : 53), yang termasuk penerimaan kas pada bank antara lain : 1) Setoran tunai yang dilakukan oleh nasabah; 2) Pembayaran pajak (PBB, BPHTB, pajak restoran, pajak air tanah dan lain-lain); 3) RTGS; 4) Kliring; 5) Pembelian pulsa; 6) Pembayaran telepon dan Televisi berlangganan, dan lain-lain.

26 2.3 Pengertian dan Fungsi Teller 2.3.1 Pengertian Teller Menurut Mintardjo (2013 : 62), pengertian Teller adalah sebagai berikut : Teller merupakan seorang petugas dari pihak bank yang berfungsi untuk melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan perbankan kepada semua nasabahnya. Tugas seorang teller secara umum yaitu menangani, membantu, dan memberikan solusi bagi semua nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan termasuk di dalamnya nanti memberikan jasa layanan uang tunai maupun non tunai. 2.3.2 Fungsi Teller Menurut Mintardjo (2013 : 62), fungsi seorang teller adalah memberikan layanan perbankan bagi nasabah dan atau calon nasabah di sebuah Bank. Fungsi teller menjadi sangat krusial karena setiap hari merekalah yang langsung berhadapan dengan nasabah, hal ini tentunya harus ditunjang penampilan yang sempurna setiap saat bagi semua Teller Bank. 2.3.3 Ruang Lingkup Kegiatan Teller Menurut Mintardjo (2013 : 63), berikut adalah ruang lingkup kegiatan teller antara lain : 1. Menerima setoran tunai, warkat sendiri dan warkat kliring dalam mata uang rupiah untuk segala jenis transaksi;

27 2. Menerbitkan/mengesahkan tanda terima setoran tunai, warkat sendiri dan warkat kliring; 3. Menerima bank notes dalam mata uang asing untuk segala jenis transaksi; 4. Membayar tunai dalam mata uang rupiah untuk segala jenis transaksi; 5. Menyerahkan bank notes dalam mata uang asing untuk segala jenis transaksi. 2.3.4 Formulir-formulir Kerja Teller Menurut Mintardjo (2013 : 64), berikut ini adalah formulirformulir yang dibutuhkan oleh teller untuk melakukan kegiatan dalam transaksinya antara lain : 1. Buku pencatatan pengambilan cash box dari khasanah (vault utama) Untuk mencatat jam saat pembukaan/penutupan khasanah dan pukul berapa teller mengambil/ memasukkan cash box pada khasanah, penanggung jawab 2 orang yang ditunjuk secara bergilir. 2. Buku persediaan kas di dalam khasanah (cash vault register) Buku ini digunakan untuk mencatat segala mutasi keluar masuknya uang dari khasanah. 3. Teller Exchange (bon permintaan antar-teller)

28 Media yang digunakan untuk mencatat permintaan penyetoran antar-teller atau head teller. 4. Daftar mutasi kas Untuk mencatat mutasi-mutasi pada hari tersebut dan untuk membuktikan kebenaran transaksi yang dicatat tersebut. Hasil dari daftar ini adalah saldo yang sesungguhnya dan harus cocok dengan jumlah uang secara fisik di cash box. Daftar ini dituangkan berdasar pencatatan baik daftar penerimaan maupun pembayaran, termasuk teller exchange. 5. Daftar posisi kas (rekapitulasi kas bank) Media ini digunakan oleh teller kepala dan merupakan pencatatan saldo kas yang sesungguhnya dimiliki bank. 6. Daftar penerimaan/pengeluaran kas teller. Media pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran uang tunai atas transaksi yang terjadi pada hari itu dan sebagai bukti untuk mencatat pada daftar mutasi kas. Jika operasi bank telah didukung sistem komputerisasi, yang hubungkan komputer di bagian teller dan akuntansi maka daftar di atas merupakan hasil print out yang keluar jam operasi bank usai.