o Kesulitan pemasaran o Kesulitan Finansial o Kesulitan SDM o Masalah Bahan Baku o Keterbatasan Teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

I. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pergerakan perekonomian nasional. UMKM memiliki kontribusi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

I. PENDAHULUAN. Wilayah laut dewasa ini mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah dan

Komisi IV : Usaha Mikro Kecil Menengah

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

Salah satu komponen esensial dari pembangunan adalah pembangunan ekonomi Penentuan target pembangunan ekonomi perlu melihat kondisi atau tingkat

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

I. PENDAHULUAN. peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena

BAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

I.PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang, sebagian besar perekonomiannya ditopang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi ini. Akibat adanya rasionalisasi maupun pemutusan hubungan kerja

V. SEJARAH PENGEMBANGAN KOMUNITAS

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak dimana 99,7% atau

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun

I. PENDAHULUAN. mengarahkan pembangunan ekonominya dengan berbasiskan pada kehandalan UMKM

Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DEFINISI USAHA MIKRO UU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BENTUK-BENTUK PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN UMKM PEMBERDAYAAN, METODE PENDAMPINGAN UMKM DAN PERAN KKMB DALAM PEMBERDAYAAN UMKM 24/10/2013

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang

I. PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan. mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO STUDI TENTANG KREDIT MACET DI PD. BPR BKK PLUPUH SRAGEN

No. 3/ 9 /BKr Jakarta, 17 Mei S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Nama : Kristiani Putri NPM : Kelas : 4 EB 13

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

Rosmiati. Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi ABSTRACT

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1)

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

1.1. Latar Belakang Indikator kemajuan sebuah Negara demokrasi diantaranya adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi

PROPOSAL PENGAJUAN PINJAMAN MODAL KERJA KREDIT USAHA RAKYAT (K.U.R) UNTUK PENGEMBANGAN USAHA (U.M.K.M) 1

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, MS Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Gema Insani Press, Jakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

Transkripsi:

UMKM dan Akses Permodalan di Kota Jambi Dr. Junaidi, SE, M.Si Dr. Tona Aurora Lubis, SE, MM Seminar: UMKM dan Akses Permodalan di Kota Jambi Bappeda Kota Jambi, 11 Desember 2015

Pendahuluan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus nasional Perkembangan UMKM tidak terlepas dari berbagai masalah diantaranya: o Kesulitan pemasaran o Kesulitan Finansial o Kesulitan SDM o Masalah Bahan Baku o Keterbatasan Teknologi

Kriteria UMKM (UU No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro: a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 Usaha Kecil: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 sampai Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai Rp2.500.000.000,00 Usaha Menengah : a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 sampai Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.

Kondisi UMKM di Kota Jambi

Unit Usaha dan Tenaga Kerja Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Jambi Tahun 2014 Skala Usaha Unit Usaha Tenaga Kerja TK per unit Jumlah % Jumlah % usaha Mikro 8197 79.47 16394 53.46 2.00 Kecil 1763 17.09 8960 29.22 5.08 Menengah 354 3.43 5310 17.32 15.00 Jumlah 10314 100.00 30664 100.00

Jenis Industri yg Berkembang Khususnya industri kecil dan menengah, terdapat 10 jenis industri yang memiliki potensi besar dari sisi unit usaha (64,08 persen dari total unit usaha UMKM Kota Jambi). UMKM potensial adalah industri makanan ringan No Jenis Industri Unit Usaha % 1 Kerupuk 161 12.00 2 Roti dan kue kering 99 7.38 3 Tempe 90 6.71 4 Pembuatan Bak Mobil 85 6.33 5 Bengkel Las 75 5.59 6 Pemeliharaan dan Perbaikan Dinamo 75 5.59 7 Air Mineral 74 5.51 8 Perhiasan Logam Mulia 74 5.51 9 Industri Percetakan 71 5.29 10 Batik Tulis 56 4.17 11 Lainnya (40 jenis industri) 482 35.92 Jumlah 1.342 100.00

UMKM dan Sektor Informal Jumlah pekerja informal sebanyak 79.455 orang (33,71 persen dari total kesempatan kerja Kota Jambi).

Karakteristik Pekerja Sektor Informal Berusia muda, pendidikan relatif baik, lebih sepertiganya perempuan Gambar 3. Umur Pekerja Sektor Informal Gambar 4. Pendidikan Pekerja Sektor Informal Gambar 5. Jenis Kelamin Pekerja Sektor Informal

Akses Permodalan UMKM di Kota Jambi

Perkembangan Akses Permodalan UMKM Tahun 2014, baki debet kredit UMKM perbankan di Kota Jambi sebesar Rp 2.995.821 juta. 31,93 persen dari total Provinsi Jambi (Rp 9.382.840 juta). Tahun 2011-2014 tumbuh lebih lambat dibandingkan Provinsi. Kota 9,83 % pertahun, Prov. Jambi 13,18 pertahun

Perkembangan Akses Permodalan UMKM Posisi Kredit UMKM Bank Umum dan BPR di Kota Jambi Tahun 2011-2014 Uraian Jumlah Kredit (Rp Juta) Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014 rerata Kota Jambi Mikro 290,103 323,101 330,554 353,458 11.37 2.31 6.93 7.28 Kecil 716,934 646,873 684,043 652,032-9.77 5.75-4.68-3.02 Menengah 1,306,761 1,674,435 1,870,249 1,990,330 28.14 11.69 6.42 17.44 Total 2,313,797 2,644,409 2,884,846 2,995,821 14.29 9.09 3.85 9.83 Pangsa Kota (%) 34.41 33.87 32.89 31.93 Prov. Jambi Mikro 1,996,610 2,333,088 2,719,280 3,008,296 16.85 16.55 10.63 16.89 Kecil 2,304,778 2,510,612 2,887,777 3,136,815 8.93 15.02 8.62 12.03 Menengah 2,422,984 2,964,884 3,165,419 3,237,728 22.37 6.76 2.28 11.21 Total 6,724,372 7,808,585 8,772,476 9,382,840 16.12 12.34 6.96 13.18

Akses Permodalan UMKM Menurut Klasifikasi Usaha 66,44 % kredit disalurkan pada usaha menengah dan sisanya kredit usaha kecil 21,76 % dan mikro 11,80 persen. Selama Tahun 2011-2014, rendahnya perkembangan akses kredit usaha mikro dan kecil dibandingkan kredit menengah Pangsa Kredit UMKM Bank Umum dan BPR di Kota Jambi Tahun 2011-2014 Tahun Uraian 2011 2012 2013 2014 Pangsa terhadap total kredit UMKM Kota Jambi Mikro 12.54 12.22 11.46 11.80 Kecil 30.99 24.46 23.71 21.76 Menengah 56.48 63.32 64.83 66.44 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 Pangsa Kota Jambi terhadap kredit skala usaha sejenis di Provinsi Jambi Mikro 14.53 13.85 12.16 11.75 Kecil 31.11 25.77 23.69 20.79 Menengah 53.93 56.48 59.08 61.47 Total 34.41 33.87 32.89 31.93

Akses Permodalan UMKM Menurut Jenis Penggunaan Kredit Tahun 2014, 67,50 persen penyaluran kredit modal kerja dan 32,50 persen untuk investasi. Terdapat kecendrungan peningkatan proporsi investasi Gambar 9. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan

Akses Permodalan UMKM Menurut Sektor Tahun 2014, 58,87 persen kredit pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang juga mendapatkan penyaluran relatif besar adalah sektor konstruksi (10,78 persen). Gambar 9. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan

Potensi, Masalah dan Solusi Akses Permodalan UMKM

Potensi, Masalah dan Solusi Akses Permodalan UMKM Potensi UMKM merupakan sektor yang fleksibel dan mampu bertahan menghadapi krisis Mampu menjadi bumper dalam mengatasi masalah pengangguran sekaligus mengatasi kemiskinan Pelaku/pekerja UMKM memiliki potensi untuk dibina Masalah Permodalan Mobilisasi modal awal (start-up capital): wirausaha baru Akses ke modal kerja: UMKM omset kurang dari 50 juta umumnya butuh modal kerja (menjamin cashflow Akses ke finansial jangka panjang untuk investasi: omset UMKM di atas 50 juta butuh modal investasi untuk ekspansi Rendahnya akses karena: ketiadaan agunan, sistem administasi keuangan dan manajemen yg tradisional, kemampuan penyusunan proposal kredit, prosedur bank yang berbelit, sosialisasi alternatif kredit.

Solusi Mengoptimalkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Melakukan identifikasi pada calon nasabah UMKM Menentukan kelompok bila memperoleh calon nasabah mikro dalam rangka efisiensi; Menyusun proposal kredit (usaha mikro) atau Kelayakan usaha ( usaha kecil dan menengah) Menghubungkan nasabah UMKM dengan perbankan; Monitoring & pendampingan pasca penerimaan kredit

Solusi Sosialiasi Pola Pembiayaan Bagi Hasil atau Pembiayaan Ventura Lembaga pembiayaan yang menerapkan pola bagi hasil adalah Perusahaan Pembiayaan Modal Ventura dengan konsep bagi hasil murni ataupun bagi hasil terkelola Mengatasi kesulitan UMKM yang terbebani dengan suku bunga tinggi Pembiayaan ini dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek maupun panjang (maksimal 4 tahun).

Solusi Meningkatkan Peran Serta Lembaga Penjaminan Kredit Mengatasi kendala agunan Secara nasional sudah terdapat perusahaan penjaminan kredit seperti PT.Askrindo. Namun kemampuan perusahaan ini relatif terbatas dalam menjangkau UMKM secara keseluruhan. Pemerintah Kota Jambi perlu mempertimbangkan untuk mendirikan lembaga penjaminan kredit tambahan seperti Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD). PPKD dapat berkontribusi pada PAD (adanya fee dari UMKM)

Solusi Mengembangkan dan Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam meningkatkan permodalan UMKM adalah mempermudah akses permodalan tidak hanya dari Bank, tapi juga non bank seperti melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pemerintah Kota Jambi perlu melakukan pembinaan dan Pemerintah Kota Jambi perlu melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap lembaga keuangan mikro tersebut agar mampu berperan meningkatkan akses permodalan UMKM.

Persoalan-Persoalan Lain UMKM Data UMKM kurang tersedia secara menyeluruh, karena mobilitas UMKM (khususnya usaha mikro) yang relatif tinggi. Menyulitkan pembinaan secara menyeluruh Pemasaran produk-produk UMKM yang belum terintegrasi dengan kebijakan pemerintah daerah yang lebih luas (diantaranya kebijakan sektor pariwisata) Kualitas dan kemasan produk UMKM yang masih rendah. Manajemen usaha UMKM yang masih bersifat tradisional Penataan lokasi usaha UMKM khususnya PKL yang belum terintegrasi dengan tata ruang kota

Daftar Pustaka (References) -----------, 2003.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Depkumdang dan HAM, Jakarta. -----------, 2000. Kebijakan Pembangunan UMKM Departement Industri dan Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta. -----------, 2011. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV 2011. Bank Indonesia. Jakarta -----------, 2012. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV 2012. Bank Indonesia. Jakarta -----------, 2013. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV 2013. Bank Indonesia. Jakarta -----------, 2014. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jambi Triwulan IV 2014. Bank Indonesia. Jakarta -----------, 2011. Jambi dalam Angka 2011. BPS. Jambi -----------, 2012. Jambi dalam Angka 2012. BPS. Jambi -----------, 2013. Jambi dalam Angka 2013. BPS. Jambi -----------, 2014. Jambi dalam Angka 2014. BPS. Jambi -----------, 2015. Jambi dalam Angka 2015. BPS. Jambi -----------, 2011. Kota Jambi dalam Angka 2011. BPS. Jambi -----------, 2012. Kota Jambi dalam Angka 2012. BPS. Jambi -----------, 2013. Kota Jambi dalam Angka 2013. BPS. Jambi -----------, 2014. Kota Jambi dalam Angka 2014. BPS. Jambi -----------, 2015. Kota Jambi dalam Angka 2015. BPS. Jambi Becker, G.S. 1976. The Economic Approach to Human Behavior. The University of Chicago Press, Chicago. Evenson, R.E. 1976. On The New Household Economics. Journal of Agricultural Economics and Development, 6 (1): 87-107. Fariyanti, A. 2008. Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani Sayuran dalam Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, IPB, Bogor. Firdausy, C.M. 2003. Prospek Bisnis UMKM dalam Era Perdagangan Bebas dan Otonomi Daerah. Infokop. Majalah Perkoperasian Edisi 23 2003. http://www.smecda.com/deputi7/menu/infokop.asp?page. Henderson, J.M. and R.E. Quandt. 1980. Microeconomics Theory, A Mathematical Approach. Third Edition. McGraw-Hill International Company, Tokyo. Kusnadi, N. 2005. Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna di Beberapa Provinsi di Indonesia. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nazar, F. 1990. Eonomi Mikro Untuk Negara Sedang Berkembang: Teori, Aplikasi dan Kebijaksanaan, Suatu Pendekatan Matematika. UI Press Jakarta. Nuridin, A. 2007. Membangun Bank UMKM : Concepts and Better Practices. IRPA, Jakarta. Tambunan, T. 2004. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.