BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Semakin berkualitas audit internal maka kualitas informasi dan kinerja

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kemunculannya pada pertengahan abad 20 sampai dengan abad 21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

INTERNAL AUDIT CHARTER

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain, serta adanya kejujuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB 1 PENDAHULUAN. objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias (Sawyer, 2005:8).

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan barang dan jasa tetapi juga instansi pemerintah /BUMN/ sangat penting dalam pendukung kegiatan operasional.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory.

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

Internal Audit Charter

BAB I PENDAHULUAN. Satuan pengawas internal menjalankan fungsinya dengan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, keberadaan dan peran profesi auditor mengalami

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri (Teguh Haryono, 2012). Bank harus memberi prioritas

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya selain itu badan usaha dituntut pula memiliki nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

Cowell. O Cowell PIAGAM AUDIT INTERNAL. PT COWELL DEVELOPMENT Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat bertahan dalam proses seleksi alam ini. non keuangan, bagi para stockholder (pemegang saham) dan stakeholder

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia membuat semakin tinggi tingkat persaingan. Persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan dalam bersaing untuk terus bisa eksis dalam dunia usaha dan terus bisa berkompetisi secara sehat. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu untuk bersaing. Sebagian besar penyebabnya adalah karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan aktivitas operasionalnya dan kurangnya tenaga yang profesional. Profesional berarti memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006). Dalam menjalankan suatu perusahaan perlu adanya auditor internal. Auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. (Mulyadi, 2002). Audit internal merupakan suatu aktivitas assurance yang objektif, dan konsultasi yang kompeten, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasi suatu perusahaan. Aktivitas ini membantu organisasi mencapai tujuan-tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan

berdisiplin untuk mengevaluasi dan memperbaiki efektivitas, kontrol dan tata kelola. (Fourie dan Erasmus, 2009). Kompetensi merupakan kualifikasi yang diperlukan oleh auditor internal dalam menjalankan aktivitas pemeriksaan. Kompetensi auditor internal akan tercapai apabila dalam melaksanakan pemeriksaan auditor internal memiliki keahlian, menerapkan kecermatan profesional, dan meningkatkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan. (Colbert, 1993). Sadar akan pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh auditor internal, banyak perusahaan yang berupaya untuk merekrut, menempatkan, dan mengembangkan staf auditor internal secara hati-hati dan terprogram. Akan tetapi, masih banyak perusahaan yang baru berhasil merekrut dan menempatkan pegawainya pada bagian auditor internal dari aspek pendidikan formal saja. Sementara aspek pengetahuan yang bersumber dari pendidikan teknis pada disiplin ilmu yang relevan masih kurang. Selain kompetensi, seorang audit internal juga dituntut untuk memiliki sikap objektivitas agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif. Objektivitas yaitu sikap mental yang tidak memihak yang memungkinkan auditor internal untuk melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka memiliki kayakinan yang jujur dalam hasil kerja mereka. Objektivitas mengharuskan auditor internal untuk melaksanakan penugasan sedemikian rupa sehingga mereka sejujurnya meyakini hasil pekerjaanya. (Standar Profesi Audit Internal, 2004). Pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. INTI yang merupakan salah satu perusahaan

BUMN pemasok utama dalam pengembangan jaringan telekomunikasi nasional Indonesia terdiri dari tiga bagian yaitu pemasaran, keuangan, dan operasi. Pemasaran menaungi enam divisi sedangkan keuangan dan operasi masingmasing menaungi lima divisi. PT. INTI mempunyai komitmen untuk mengembankan usahanya dengan maksimal dan mendorong pegawainya untuk mengembangkan potensi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan staf audit internal PT. INTI menyatakan bahwa auditor internal kurang dalam hal kompetensi dan objektivitas yang dapat berpengaruh pada proses pemeriksaan audit. Dengan banyaknya divisi yang harus diaudit dan keterbatasan jumlah auditor internal yang melakukan pemerikssaan maka divisi-divisi di PT. INTI diperiksa secara bergiliran yaitu dua tahun sekali. Pemerikasaan dilakukan setiap tahun pada divisi-divisi yang krusial diantaranya divisi pengadaan dan logistik, divisi akuntansi, divisi proyek, dan divisi PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan). Berdasarkan fenomena tersebut diindikasikan auditor di PT. INTI kurangnya kompetensi dan objektivitas yang terjadi pada auditor internal yang menyebabkan kelalaian yang bermuara pada kesalahan pemeriksaan audit yang dapat berpengaruh pada efektifitas fungsi audit internal. Keberhasilan fungsi audit internal selain ditentukan oleh status yang diberikan perusahaan atas departemen internal audit juga akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan pengetahuan itu sendiri. Karena suatu fungsi pemeriksaan tidak akan berhasil tanpa ada orang yang memiliki kemampuan tinggi, mampu berimajinasi, melakukan analisis, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan perusahaan lain. Saat ini audit

internal telah menjadi alat bagi pimpinan yang mempunyai fungsi menilai efektivitas dan efisiensi dari seluruh kegiatan perusahaan. (Colbert, 1993). Fungsi audit internal dijalankan oleh para auditor internal, untuk menjalankan fungsi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi maka auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawab perorangan. Fungsi audit internal secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawabnya. (SPAI, 2004). Sementara itu, pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian di PT. INTI. Penulis memilih melakuakn penelitian di PT. INTI terlebih dikarenakan PT. INTI sangat concern terhadap proses penerapan Good Corporate Goverance sebagaimana ditetapkan oleh kantor kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka peningkatan keefektifan organisasinya. Selain itu, hal yang menarik perhatian penulis adalah apakah keefektifan fungsi audit internal di PT. INTI juga dipengaruhi oleh kompetensi dan objektifitas. Pembedahan kasus yang terjadi di BUMN atas proses pengawasan yang efektif dan kinerja organisasi yang baik akan menjadi suatu pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu, penulius bermaksud untuk meneliti dan membahas mengenai kompetensi dan objektifitas auditor internal dalam kaitanya dengan keefektifan audit internal, dimana keberadaan auditor internal sendiri sudah diakui sebagai meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi dan Objektivitas Terhadap Keefektifan Fungsi Audit Internal (Studi Kasus Pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Sejauh mana kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keefektifan fungsi audit internal di PT INTI (Persero). 2. Sejauh mana objektivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keefektifan fungsi audit internal di PT INTI (Persero). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mencoba mempelajari dan menilai pengaruh kompetensi dan objektivitas terhadap kefektifan fungsi audit internal di PT INTI (Persero). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap keefektifan fungsi audit internal pada perusahaan PT INTI (Persero). 2. Untuk mengetahui pengaruh objektivitas terhadap keefektifan fungsi audit internal pada perusahaan PT INTI (Persero).

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan diharapkan akan mempunyai kegunaan antara lain : 1. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan masukan bagi perusahaan BUMN untuk meningkatkan keefektifan akan fungsi audit internal serta dapat mengetahui peran penting akan sikap kompeten dan objektif yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu akuntansi khususnya dalam bidang auditing yang berkaitan dengan efektifnya suatu fungsi audit internal. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di PT INTI (Persero) yang berlokasi di Jl. Moch. Toha No.77 Bandung 40253. Waktu pelaksanaan dilakukan mulai dari Maret 2013 sampai dengan selesai.