207 BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Timbulan dan komposisi limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan adalah sebagai berikut: A. Timbulan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan adalah: RS Mata Undaan= 0,0178 Kg/pasien.hari Rumah Sakit Ibu dan Anak = 0,1022 Kg/pasien.hari Rumah Sakit Bersalin= 0,4056 Kg/pasien.hari Rumah Bersalin = 0,155 Kg/pasien.hari B. Komposisi terbesar limbah B3 medis RS Mata Undaan adalah limbah toksik farmasi botol infus. Sedangkan untuk Rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit bersalin, dan rumah bersalin adalah limbah infeksius non benda tajam. Komposisi masing-masing rumah sakit khusus adalah sebagai berikut: RS Mata Undaan Limbah infeksius benda tajam= 7,17% Limbah infeksius non benda tajam= 24,25% Limbah toksik farmasi botol infus= 65,40% Limbah toksik farmasi vial dan botol obat= 3,17% Rumah Sakit Ibu dan Anak Limbah infeksius benda tajam= 2,03% Limbah infeksius non benda tajam= 86,34%
208 Limbah toksik farmasi botol infus= 7,33% Limbah toksik farmasi vial dan botol obat= 4,29% Rumah Sakit Bersalin Limbah infeksius benda tajam= 2,10% Limbah infeksius non benda tajam= 80,51% Limbah toksik farmasi botol infus= 13,05% Limbah toksik farmasi vial dan botol obat= 3,89% Rumah Bersalin Limbah infeksius benda tajam= 6,29% Limbah infeksius non benda tajam= 80,43% Limbah toksik farmasi botol infus= 6,71% Limbah toksik farmasi vial dan botol obat= 5,93% 2. Hasil evaluasi dan rekomendasi pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan adalah sebagai berikut: A. Evaluasi pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan: Reduksi : kegiatan reduksi limbah B3 medis telah dilakukan oleh 5 rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan namun belum dilakukan upaya secara menyeluruh dalam kegiatan mereduksi limbah. Pewadahan dan pelabelan : pewadahan dan pelabelan limbah B3 medis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku. Pengumpulan dan penyimpanan : pengumpulan dan penyimpanan limbah B3 medis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku.
209 Pengolahan : pengolahan limbah B3 medis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku kecuali RS Mata Undaan dan RSB Lombok Dua Dua. Pengangkutan : pengangkutan limbah B3 medis yang telah dilakukan oleh rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan belum memenuhi syarat peraturan perundangan yang berlaku. B. Rekomendasi pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Pusat dan Selatan: Reduksi : Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah, menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia, mengutamakan metode, mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah, memonitor alur penggunaan bahan kimia, memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan, menggunakan bahan-bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa, menghabiskan bahan dari setiap kemasan, mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan. Pewadahan dan Pelabelan meliputi: a. Pemilahan limbah B3 medis berdasarkan karakteristiknya yaitu limbah infeksius benda tajam, infeksius non benda tajam, dan toksik farmasi b. Wadah bersimbol sesuai dengan karakteristiknya yaitu infeksius dan toksik serta diberi label PERINGATAN. Dengan ketentuan ukuran minimum yang dipasang adalah 10 cm x 10 cm atau lebih besar, sesuai dengan ukuran wadah yang digunakan. Label berukuran minimal 15 cm x 20 cm atau lebih
210 c. Wadah mempunyai penutup yang kuat d. Warna wadah untuk infeksius dalah kuning dan untuk toksik farmasi adalah coklat. Pengumpulan dan Penyimpanan meliputi: pengumpulan dilakukan dengan menggunakan troli tertutup, penyimpanan Limbah B3 medis maksimum 24 jam saat musim kemarau dan 48 jam saat musim hujan, TPS diletakkan minimal 50 m dari fasilitas umum terdekat. Pengangkutan meliputi : a. Kendaraan khusus untuk mengangkut limbah B3 b. Kendaraan pengangkut harus tertutup c. Kendaraan pengangkut harus memiliki sistem pencegahan dan penanggulangan serta pemulihan kualitas lingkungan d. Pada kendaraan pengangkut limbah B3 harus memenuhi ketentuan: - Termasuk limbah toksik diberi simbol limbah toksik. - Ukuran yang dipasang minimum 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sebanding dengan boks pengangkutnya. - Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air hujan atau bahan kimia dan menggunakan bahan simbol yang dapat berpendar. - Dipasang di setiap sisi boks pengangkut dan dapat terlihat dari jarak 30 m. - Simbol tidak boleh dilepas atau diganti sebelum muatan limbah B3 dikeluarkan serta dilakukan pembersihan terhadap kendaraan. - Label berukuran minimal 15 cm x 20 cm atau lebih besar, dengan warna dasar kuning dengan tulisan hitam dan tulisan
211 PERINGATAN! dengan huruf berwarna merah. e. Dilakukan pengawasan secara berkala terhadap sarana dan kegiatan pengangkutan, mencatat neraca limbah, serta memiliki dokumen manifestasi seperti tercantum pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor 02/BAPEDAL/09/1995 yang dapat dilihat pada Lampiran D. Pengolahan meliputi : Limbah diinsenerasi dengan suhu > 1000⁰C, abu insenerasi diuji TCLP, abu ditimbun di landfill 6.2 Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya adalah: 1. Penelitian pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit khusus di Surabaya Barat dan Utara sebaiknya dilakukan. 2. Penelitian pengelolaan limbah B3 medis di luar Kota Surabaya juga sebaiknya dilakukan.