IMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, terutama dalam hal menjaga faktor-faktor produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. BUMN yang ditujukan menjadi agent of development, serta mengambil posisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang tidak dapat dielakan

BAB I PENDAHULUAN. daya saing yang kuat agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. swasta maupun pemerintah didorong dalam peningkatan efisien dan efektifitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. BUMN sebagai badan usaha milik pemerintah banyak bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.. kegiatan ini harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengobanan tertentu dan

27/01/2015 AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK. Akuntansi Manajemen Sektor Publik PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. seimbang,dan menunjang antara bidang satu dengan bidang yang lain, sehingga tidak

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT.

2 kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivtas agar mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT PENERBIT ERLANGGA JAKARTA

Kata kunci : akuntansi pertanggungjawaban, evaluasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dalam pengelolaan aktivitas aktivitas tersebut agar berjalan lancar

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam dunia usaha, kegiatan suatu perusahaan tidak lepas dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. dicapai biasanya bersifat kualitatif, bukan laba yang diukur dalam rupiah. Baldric

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sasaran organisasi yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang ekonomi merupakan salahsatu sektor kehidupan yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM CILEGON DIKOTA CILEGON PADA TAHUN

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya. Salah satu cara untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien yaitu manajemen perusahaan melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, faktor yang dapat mempengaruhinya adalah pendapatan yang akan diterima perusahaan dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Untuk meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, usaha yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memperbesar pendapatan dan sebisa mungkin meminalisir biaya-biaya yang dikeluarkan. Biaya merupakan pengorbanan yang dapat diukur dengan satuan uang atas kepemilikan barang atau jasa untuk suatu tujuan tertentu dan jangka waktu atau masa manfaat dari pengorbanan tersebut. Pengorbanan yang menghasilkan manfaat dapat disebut sebagai biaya, sedangkan pengorbanan yang tidak menghasilkan manfaat dianggap sebagai pemborosan (kerugian) yang diderita oleh perusahan. Untuk menjaga agar biaya-biaya yang akan dikeluarkan tidak melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan suatu pengendalian. Pengendalian merupakan fungsi yang penting dalam suatu kegiatan bisnis sehingga harus dilakukan sebaik mungkin. Pada umumnya perusahaan 1

2 melakukan pengendalian biaya agar biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan bisnis dapat digunakan secara efektif dan efisien. Menurut Mulyadi (2001:501), untuk melakukan pengendalian biaya di dalam perusahaan tergantung besar kecilnya perusahaan tersebut, dan telah berkembang melalui lima tahapan, yaitu: 1. Pengendalian dengan pengawasan fisik Dalam perusahaan kecil, biasanya pimpinan sekaligus pemilik perusahaan, perencanaan dan pengendalian terhadap pelaksana rencana dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan memiliki kemampuan yang memadai untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya. 2. Pengendalian biaya dengan menggunakan akutansi historis Jika perusahaan berkembang, maka pimpinan perusahaan tidak lagi dapat mengamati secara fisik, tetapi memerlukan catatan historis untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya dari periode ke periode. Untuk tingkat perkembangan tertentu pimpinan perusahaan cukup melakukan perencanaan dan pengendalian dengan membandingkan catatan dari tahun ke tahun. 3. Pengendalian biaya dengan menggunakan anggaran statis dan biaya standar Jika perusahaan semakin berkembang, pimpinan perusahaan tidak lagi menghadapi masalah bagaimana pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan dengan apa yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, tetapi bagaimana pelaksanaan pada tahun berjalan jika dibandingkan dengan yang seharusnya dilaksanakan pada tahun tersebut. Pada tingkat perkembangan ini, pimpinan memerlukan anggaran dan standar sebagai alat untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya. Pimpinan perusahaan mulai memperbaiki sistem perencanaan dan pengendalian kegiatannya dengan membuat anggaran statis dan biaya yang sederhana. 2

3 4. Pengendalian biaya dengan menggunakan anggaran fleksibel dengan biaya standar Dalam kenyataannya, kapasitas yang direalisasikan seringkali menyimpang dari kapasitas yang direncanakan. Maka, cara perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan kemudian diperbaiki dengan mengembangkan anggaran fleksibel dengan biaya standar. Anggaran fleksibel disusun untuk berbagai tingkat kapasitas yang direncanakan, sehingga anggaran ini menyediakan tolak ukur prestasi yang mendekati kapasitas sesungguhnya yang dicapai. 5. Pengendalian biaya dengan pembuatan pusat-pusat pertanggungjawaban dan penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Dalam perusahaan besar, kegiatannya telah dibagi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban. Perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan dilaksanakan dengan mengembangkan anggaran untuk setiap pusat pertanggungjawaban. Manajer pusat pertanggungjawaban dinilai prestasinya dengan cara membandingkan anggaran yang disusun dengan realisasinya. Setiap manajer pusat pertanggungjawaban hanya dinilai berdasarkan hal-hal yang mereka kendalikan. Dalam melakukan pengendalian biaya, perusahaan akan membuat anggaran pengeluaran biaya dalam tiap periodenya agar memudahkan pihak manajemen dalam menganalisa biaya-biaya yang ada di perusahaan tersebut. Anggaran merupakan alat pengendalian yang paling sering dipakai di setiap perusahaan, baik pada perusahaan milik swasta ataupun milik negara atau yang biasa disebut BUMN. Undang-Undang dasar 1945 pasal 33 ayat 2 menyebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Sesuai dengan pengertian dari pasal tersebut maka dapat diketahui bahwa pemerintah mempunyai tugas menjaga perekonomian negara Indonesia, terutama dalam hal menjaga 3

4 faktor-faktor produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak agar dapat disalurkan kepada rakyat tanpa ada monopoli dari pihak swasta. Negara sebagai badan hukum publik dapat mendirikan badan hukum publik lain (daerah) dan badan hukum privat. Untuk melaksanakan amanat tersebut negara perlu membentuk suatu badan hukum privat. Badan hukum privat tersebut di suatu sisi diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi negara dalam rangka mensejahterakan rakyat dan sisi lain harus berorientasi kepada kepentingan publik. Badan hukum privat tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 butir (a), tujuan dari dibentuknya BUMN ini adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya. BUMN memliki banyak sektor-sektor usaha yang dijalankan, diantaranya agro industri, telekomunikasi, semen, pertambangan, energi, logistik, pariwisata, konstruksi dan konsultan engineering, kehutanan, dan jasa keuangan. BUMN merupakan badan usaha yang memiliki tujuan untuk mensejahterakaan rakyat sehingga sangat diperlukan sekali adanya pengendalian khususnya dalam pengeluaran biaya agar tidak ada biaya yang dikeluarkan dengan sia-sia ataupun biaya-biaya yang diselewengkan yang nantinya akan merugikan negara. Kegiatan pengendalian biaya pada BUMN sama seperti pada perusahaan milik swasta yaitu dengan cara membandingkan anggaran yang telah disusun dengan realisasinya, apakah realisasinya lebih tinggi atau lebih rendah dari anggaran yang ada. Dari perbandingan itu akan terlihat apakah pengendalian biaya yang dilakukan sudah efektif atau belum. Berikut ini akan disajikan tabel realisasi biaya pada BUMN yang berkantor pusat di Bandung. 4

5 Tabel 1.1 Realisasi Biaya (dalam milyaran rupiah) Nama Perusahaan BUMN REALISASI BIAYA REALISASI BIAYA 2011 2012 Kenaikan/ Penurunan 2012 2013 Kenaikan/ Penurunan PT. KAI 5.555,26 5.700,28 3% 5.700,28 6.304,11 10% PT. POS 2.882,47 3.162,08 9% 3.162,08 3.858,61 18% PT. INTI 697,43 1.165,20 40% 1.165,20 1.369,16 15% PT. Biofarma 941,97 916,54 (3%) 916,54 1.075,09 15% PTPN VIII 1.699,06 1.716,18 1% 1.716,18-0% PT. PINDAD 1.147,61 1.342,06 14% 1.342,06 1.674,33 20% PT. LEN 1.287,42 2.155,87 40% 2.155,87 1.881,72 (13%) PT. TELKOM 49.558,00 51.843,00 4% 51.843,00 56.971,00 9% Sumber : Laporan Tahunan BUMN diolah kembali Dari data tabel di atas, secara keseluruhan nilai biaya tahun 2011-2013 pada perusahaan BUMN yang berkantor pusat di Bandung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di tahun 2012 hampir seluruh perusahaan mengalami kenaikan, sedangkan dari tahun 2011 hanya ada satu perusahaan yang mengalami penurunan yaitu PT. Biofarma, kenaikkan tertinggi dicatatkan oleh PT. INTI dan PT. LEN yaitu sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2013 kenaikan kembali dialami oleh hampir semua perusahaan dan hanya PT. LEN yang mengalami penurunan biaya di tahun 2013, di tahun 2013 besaran kenaikan biaya 5

6 Nama Perusahaan BUMN pada masing-masing perusahaan berkisar di angka 9%-20% dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT. PINDAD sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian biaya di perusahaan tersebut harus lebih diperhatikan karena selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya dan kenaikkan cukup signifikan yaitu di atas angka 10%. Untuk mengefektifkan pengendalian biaya maka diperlukan penerapan akuntansi pertangunggjawaban yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyadi (2001:378) bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu bidang dari akuntansi manajemen yang dihubungkan dengan perilaku pusat pertanggungjawaban laba perusahaan yang merupakan alat pengendalian biaya dengan menghubungkan biaya atau pendapatan dengan tempat dimana biaya atau pendapatan tersebut dikeluarkan atau diperoleh. Seperti telah dijabarkan di atas bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan alat pengendalian biaya dengan menghubungkan biaya atau pendapatan dengan tempat dimana biaya atau pendapatan tersebut dikeluarkan atau diperoleh. Maka selain biaya, dapat pula dilakukan analisis pada pendapatan yang diperoleh perusahaan untuk melihat bagaimana efisiensi akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan. Di bawah ini disajikan tabel realisasi pendapatan pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung. Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan (dalam milyaran rupiah) REALISASI PENDAPATAN REALISASI PENDAPATAN Kenaikan/ 2011 2012 Penurunan 2012 2013 Kenaikan/ Penurunan PT. KAI 6.094 6.966 13% 6.966 8.601 19% PT. POS 9% 20% Indonesia 3.031 3.336 3.336 4.175 PT. INTI 723 1.228 41% 1.228 1.467 16% 6

7 PT. Biofarma 1.329 1.438 8% 1.438 1.854 22% PTPN VIII 2.082 1.793 14% 1.793-0% PT. PINDAD 1.266 1.508 16% 1.508 1.878 20% PT. LEN 1.384 2.335 41% 2.335 2.058 12% PT. TELKOM 71.253 77.143 8% 77.143 82.967 7% Sumber : Laporan Tahunan BUMN diolah kembali Dari data tabel di atas, secara keseluruhan nilai pendapatan tahun 2011-2013 pada perusahaan BUMN yang berkantor pusat di Bandung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di tahun 2012 seluruh perusahaan mengalami kenaikan pendapatan, kenaikkan tertinggi dicatatkan oleh PT. INTI dan PT. LEN yaitu sebesar 41% dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2013 kenaikan kembali dialami oleh semua perusahaan akan tetapi tidak ada kenaikan yang signifikan seperti yang dialami pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 besaran kenaikan biaya pada masing-masing perusahaan berkisar di angka 7%-22% dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT. Biofarma sebesar 22%. Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efisien. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban sebenarnya timbul sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan bagaimana mempertanggungjawabkan dalam bentuk suatu laporan tertulis. Menurut Mulyadi (2001:425) berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya dan hubungan di antara keduanya, pusat pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu pusat pendapatan 7

8 (revenue center), pusat biaya (cost center), pusat laba (profit center), dan pusat investasi (investment center). Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian dari informasi yang disediakan bagi para manajer untuk melakukan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan serta pelaporan kegiatan organisasi dan mengevaluasi kinerja manajer unit organisasi. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilai prestasi dan memotivasi manajer pusat pertanggungjawaban, sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang akan datang bermanfaat untuk menyusun anggaran. Anggaran merupakan rencana perusahaan yang meliputi jangka waktu tertentu di kemudian hari yang dinyatakan dalam satuan nilai uang. Anggaran dipakai sebagai pedoman untuk penegendalian perusahaan dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasinya dan menganalisa perbedaan-perbedaan yang tidak memuaskan, agar dapat diketahui penyebabnya. Dengan demikian, pihak manajemen bisa mengupayakan perolehan pendapatan yang optimal dengan menggunakan biaya yang efektif dan efisien agar perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal juga. Maka efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen yang diperoleh diharapkan akan meningkat dan cenderung stabil. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik dapat mengukur efisiensi biaya yang akan mempengaruhi semua pusat pertanggungjawaban. Dari dasar media pusat pendapatan maupun pusat biaya dapat dihitung rugi laba perusahaan dalalm periode tertentu yang dibandingkan dengan anggarannya. Apabila perolehan laba dapat mencapai jumlah sesuai atau bahkan berada di atas rencananya, maka perusahaan dapat memberikan suatu penghargaan yang akan memberikan motivasi 8

9 kepada manajer dan karyawan untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi. Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melihat bagaimana peranan akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya di dalam suatu manajemen/organisasi. Adapun perbedaan antara penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Made Suari Ardiani, penelitian tersebut dilakukan di pusat perbelanjaan di Bali sedangkan penelitian sekarang dilakukan pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Viyanti Se Tin membahas akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian Manajemen terhadap penilaian prestasi kerja, hasil penelititan ini menunujukkan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian manajemen sangat berperan dalam penilaian prestasi kerja. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya. Selain Ni Made Suari Ardiani dan Viyanti Se Tin, penelitian lainnya adalah milik Vita Yuwita Utamiatun dengan judul penelitian analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat investasi dalam pencapaian profitabilitas, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah penelitian terdahulu ini secara fokus membahas tentang akuntansi pertanggungjawaban yang terdapat pada pusat investasi dan hubungannya dalam pencapaian profitabilitas, sedangkan penelitian penulis mengenai pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Pengendalian Biaya (Suatu Kasus pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung. 9

10 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang dijalankan di BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung? 2. Bagaimana efisiensi pengendalian biaya yang dijalankan di BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian pada BUMN yang berpusat di Kota Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah diidentifikasikan dan keadaan yang menjadi latar belakang maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan 2. Untuk mengetahui efisiensi pengendalian biaya perusahaan 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya 1.4 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat dan relevan dengan masalah yang diteliti oleh penulis dan dapat berguna sebagai: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang akuntansi dan dapat menjadi bahan referensi serta perbandingan untuk penelitian- 10

11 penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawaban. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak perusahaan / Manajemen Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan masukkan yang akan bermanfaat bagi perusahaan sehingga dapat mengevaluasi lagi peranan akuntansi pertanggungjawaban di perusahaannya. b. Bagi Pihak Lain Dapat dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai bahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang lebih luas dan lebih mendalam mengenai permasalahan yang diteliti. 11