BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah yang baik agar masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Sebanyak 87,18 % dari

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan daging babi dan lemak babi yang dicampur dalam produk

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

BAB I PENDAHULUAN. hukum syara yang saling berseberangan. Setiap muslim diperintahkan hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%

syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang beragama muslim, ada hal yang menjadi aturan-aturan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi makanan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan media dewasa ini, arus informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitan

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. atau yang biasa disebut bodycare juga digunakan para wanita untuk merawat tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. yang halal, karena setiap makanan yang kita konsumsi akan mendarah. daging dalam tubuh dan menjadi sumber energi yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang bertujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah

BAB I LATAR BELAKANG

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

KIAT MEMILIH PRODUK HALAL

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, teknologi dan informasi, maka semakin luas alur keluar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia saja hewan serta tumbuhanpun juga memerlukan makanan, sebab makanan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan

Kuesioner Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Masyarakat. Kecamatan Perbaungan Dalam Pembelian Produk Makanan Dalam Kemasan.

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB IV PENUTUP. 1. Bahwa setiap produk makanan dalam kemasan yang beredar di Kota. Bengkulu wajib mencatumkan label Halal, karena setiap orang yang

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Perkembangan pembangunan secara tidak langsung merubah struktur

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kewenangan yang lebih luas. Masing-masing kepala daerah

Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 Nevember 2001 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN PANGAN HALAL

BAB I PENDAHULUAN. Populasi muslim di Indonesia yang terus bertambah, ditambah dengan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.

Sejauh mana penanganan label halal yang dilakukan oleh MUI (LPPOM) sekarang?

BAB I PENDAHULUAN. sentralisasi, tetapi setelah bergulirnya reformasi maka pola sentralisasi berganti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah di Indonesia memperoleh hak untuk melakukan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Merauke. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah populasi

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sekarang merupakan negara mayoritas muslim terbesar di dunia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kesultanan Surakarta dan Mangkunegaran masa lalu (Soemardjan, 1990).

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara yang mendapat perhatian yang lebih besar. Pada saat ini

BAB V PENUTUP. Implementasi kebijakan sertifikasi keamanan pangan pada Industri Rumah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup lainnya, seperti kebutuhan sandang dan papan. Secara etimologi

CITRA PUTBRI KUSWARDANI

BAB I PENDAHULUAN. alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman. emosional, karena hal itu merupakan pengalaman subyektif.

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan

BAB IV. A. Legitimasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Sebagai bagian dari perundang-undangan, Undang-Undang Nomor 18

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengeni suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

I. PENDAHULUAN. rumah tangga. Menurut (Hanafie, 2010) ketahanan pangan bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

1.1 LAMBANG KOTA BOGOR JAWA BARAT

LAPORAN AKHIR TAHUN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk halal khususnya dalam bidang olahan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen Daerah Istimewa Yogyakarta yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga perlu didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah yang baik agar masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam mengkonsumsi berbagai produk olahan pangan. Yogyakarta juga memiliki berbagai macam daerah wisata, dengan budaya Jawa nya yang sangat kental, kemudian ditunjang dengan bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai historis tinggi dan juga keindahan wisata pantai sehingga mampu menarik para wisatawan untuk datang berkunjung ke kota ini. Selain memiliki berbagai macam tempat wisata menarik, Yogyakarta juga memiliki berbagai macam aneka kuliner makanan khas kota Yogya, maka tak heran jika banyak wisatawan yang berdatangan. Yogyakarta tidak hanya mampu menarik para wisatawan untuk datang berkunjung, tetapi juga mampu menarik para akademisi untuk datang dan tinggal sementara waktu guna menuntut ilmu lebih dalam. Hal ini disebabkan karena terdapat banyaknya universitas negeri hingga swasta yang berdiri di Yogyakarta. Tren masyarakat pada saat ini yang sangat menyukai camilan cenderung lebih memilih produk pangan camilan yang bersifat siap konsumsi. Selain lebih praktis, produk pangan yang bersifat siap konsumsi juga cenderung lebih ekonomis. Salah satu produk pangan camilan siap konsumsi yang banyak beredar di pasaran adalah bakpia. Bakpia merupakan salah satu jenis produk olahan pangan camilan 1

2 yang identik dengan makanan khas asal Yogyakarta. Kebutuhan konsumen terkait bakpia terus-menerus bertambah, sehingga produsen dituntut untuk memproduksi dalam jumlah yang semakin banyak pula. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dari tahun ke tahun mengakibatkan tingginya permintaan pasar untuk produk bakpia. Label halal merupakan label yang dicantumkan pada kemasan produk pangan yang menunjukan bahwa produk tersebut merupakan produk yang halal dan telah dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang. Dalam membuat keputusan pembelian, konsumen memilih suatu produk yang mereka anggap baik dan sesuai dengan keinginan. Kehalalan menjadi salah satu parameter utama dalam proses pemilihan produk. Memastikan makanan yang di konsumsi halal menjadi tanggung jawab bagi setiap muslim. Untuk mempermudah mengetahui makanan yang dikonsumsi halal khususnya makanan dalam kemasan maka dapat dilihat dari label halal yang tercantum pada kemasan makanan tersebut. Label pada produk pangan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Maka dengan adanya label halal, akan memberikan nilai tambah yang dapat berfungsi sebagai pemikat konsumen terutama konsumen muslim sehingga memudahkan mereka untuk menemukan produk yang aman dikonsumsi khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data sensus penduduk wilayah dan agama yang dianut pada tahun 2010 menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia didapat bahwa dari 3.457.491 jiwa penduduk DIY, 3.179.129 (91.95%) penduduk memeluk Agama Islam. Hal ini, tentu akan mempengaruhi pemerintah DIY untuk terus meningkatkan perhatian terhadap produk yang beredar di masyarakat, terutama

3 makanan. Tabel 1 berikut menjelaskan secara detail komposisi persebaran agama di wilayah DIY. Tabel 1.1 Penduduk menurut wilayah dan agama yang dianut di DIY Nama Kabupaten/Kota Agama Islam Kristen Katolik Hindu Budha Khonghucu Lainnya Tdk Terjawab Tdk ditanyakan Jumlah Kulon Progo 366,747 5,107 16,224 25 599 0 8 49 110 388,869 Bantul 868,326 13,995 26,790 1,125 274 26 50 468 449 911,503 Gunung Kidul 649,209 11,938 11,954 1,171 524 3 324 50 209 675,382 Sleman 971,414 38,910 74,287 2,176 1,000 62 80 2,430 2,751 1,093,110 Kota Yogyakarta 323,433 24,318 36,494 760 1,145 68 44 1,560 805 388,627 Provinsi DIY 3,179,129 94,268 165,749 5,257 3,542 159 506 4,557 4,324 3,457,491 Sumber : Data Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Berdasarkan data pada Tabel 1, maka pemerintah melalui Kementerian Agama dan dibantu oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) berusaha untuk menyaring produk makanan, baik produk makanan jadi, setengah jadi atau bahan mentah mengikuti hukum syariah agama Islam. Hal ini diwujudkan dengan memberikan sertifikat halal kepada perusahaan atau UKM yang telah memenuhi syarat dan lolos seleksi berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak penyedia jasa layanan sertifikasi halal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh label halal pada kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen produk bakpia? 2. Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?

4 1.3 Batasan Penelitian Masalah yang diangkat dalam skripsi ini terlalu luas jika diteliti secara meyeluruh. Maka dari itu, agar masalah tidak melebar penulis hanya meniliti: 1. Objek penelitian adalah produk bakpia di Kota Yogyakarta yang telah mencantumkan dan yang belum mencantumkan label halal pada kemasan. Label halal yang dimaksud adalah label halal resmi yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI. 2. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen bakpia untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk bakpia. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh label dan atribut lain pada produk bakpia terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Mengetahui hubungan antara label halal dan volume penjualan produk bakpia. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Membantu pihak produsen mengetahui produk yang diinginkan konsumen. 2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi produsen bakpia di Kota Yogyakarta mengenai peran dan dampak label halal di tingkat penjualan produk.

5 3. Sebagai informasi serta referensi bagi berbagai pihak yang ingin melakukan penelitian di bidang industri rumah makan ataupun industri jasa lainnya yang berkaitan dengan label halal pada kemasan produk pangan.