PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN Hasil Kerja Ekstraksi Jahe

39 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR TOTAL FENOLIK, FLAVONOID, DAN KAROTENOID EKSTRAK METANOL KLIKA ANAK DARA. (Croton oblongus Burm.f.).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji determinasi di laboratorium Sistematika tumbuhan Fakultas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB II METODE PENELITIAN

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP KADAR FENOLIK DARI EKSTRAK TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KADAR SENYAWA FENOLAT DAN DAYA ANTIOKSIDAN PADA TEH CELUP DENGAN TEH KILOAN DARI BEBERAPA PRODUK TEH YANG BEREDAR

B.A. Martinus, Afdhil Arel, Adi Gusman Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang ABSTRACT

Kata kunci : aktifitas antioksidan, DPPH, GAE, kandungan total fenol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

PERBANDINGAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK METANOL KELOPAK MERAH DAN UNGU BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa, Linn) SECARA SPEKTROFOTOMETRI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN SAMPEL DAN EKSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG EMPRIT

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

Zet Rizal, Deswati, dan Harrizul Rivai Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang. Abstract

Gambar 6. Kerangka penelitian

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan pada Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri, Linn.

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

1. Pendahuluan AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI TAUCO DENGAN METODE DPPH

KADAR TOTAL SENYAWA FENOLAT PADA MADU RANDU DAN MADU KELENGKENG SERTA UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS DENGAN METODE DPPH (Difenilpikril Hidrazil)

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

Transkripsi:

1 PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) DAN EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga Linn.) DENGAN METODE β-carotene BLEACHING TOTAL PHENOL COMPOUND AND ANTIOXIDANT ACTIVITY ASSAY OF EXTRACT COMBINATIONS OF SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) AND KENCUR (Kaempferia galanga Linn.) BY METHOD β-carotene BLEACHING Isnaini Amanah dan Nurfina Aznam Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: nurfinaaznm@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total fenol yang terdapat pada ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) dan ekstrak kencur (Kaempferia galanga Linn.), aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan kencur, kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur yang paling potensial digunakan sebagai antioksidan, perbedaan yang signifikan pada aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 pada berbagai variasi konsentrasi, serta adanya sinergisitas dari kombinasi ekstrak. Kadar total fenol ditentukan dengan metode Foliin- Ciocalteu. Kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dibuat dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 pada berbagai variasi konsentrasi yaitu 7,2; 3,6; 1,8; 0,9; dan 0,45 mg/l. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode β- Carotene Bleaching. Parameter aktivitas antioksidan yaitu IC 50 (Inhibititon Concentration). Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar total fenol pada sarang semut dan kencur masing-masing adalah 5,675 mg GAE/g dan 5,882 mg GAE/g. Nilai IC 50 dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 masing-masing sebesar 5,7368; 7,4435; 12,2688; 12,1569; dan 14,9127 mg/l. Aktivitas antioksidan paling tinggi ditunjukkan pada kombinasi 2:1. Hasil analisis statistik ANOVA menunjukan ada perbedaan yang signifikan aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut dengan 1

2 ekstrak kencur. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak kencur tidak menunjukan aksi sinergistis. Kata Kunci: Kadar total fenol, Aktivitas antioksidan, ekstrak Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry, ekstrak Kaempferia galanga Linn. Abstract This research aimed to determine the total phenolic compound of extract sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) and extract kencur (Kaempferia galanga Linn.), antioxidant activity of extract combinations of sarang semut and kencur, a significant difference in the antioxidant activity of extract combinations of sarang semut and kencur with a ratio of 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; and 0:3 at various concentrations, extract combinations of sarang semut and kencur that most potential used as an antioxidant, and for existences of any synergistic action of extract combinations. Total phenol compound tested by Follin-Ciocalteu method. The combinations extract of sarang semut and kencur made with a ratio of 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; and 0:3 at various concentrations 7,2; 3,6; 1,8; 0,9; and 0,45 mg/l. Antioxidant assay tested by β-carotene Bleaching method. Antioxidant activity parameter is IC 50 (Concentration Inhibititon). The results of this research shows that the values of total phenol compound for extract sarang semut and kencur are 5,675mg GAE/g and 5,882 mg GAE/g. The IC 50 values for extract combinations of sarang semut and kencur with a ratio of 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; and 0:3 at various concentrations 5,7368; 7,4435; 12,2688; 12,1569; and 14,9127 mg/l, respectively. From various combinations that show the highest antioxidant activity is combination with ratio 2:1. The results of ANOVA statistical analysis shows a significant difference in the antioxidant activity of sarang semut extract combined with kencur. The combinations of sarang semut extract with kencur shows no synergistic action. Keywords: Total phenol compound, Antioxidant activity, Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry extract, Kaempferia galanga Linn. extract. 2

3 PENDAHULUAN Antioksidan merupakan atom atau molekul pemberi elektron yang dapat meredam dampak negatif radikal bebas [1]. Antioksidan yang diketahui merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas atau bahan yang dapat mencegah sistem biologi tubuh dari efek yang merugikan yang timbul dari proses ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi yang berlebihan [2]. Senyawa-senyawa kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah termasuk senyawa golongan fenol maupun polifenol. Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry) [3] dan kencur (Kaempferia galanga Linn.) [4] merupakan beberapa tanaman yang mempunyai kandungan senyawa aktif yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kadar total fenol dengan metode Follin- Ciocalteu. Pengujian aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dilakukan dengan metode β-carotene Bleaching secara spektrofotometri. BAHAN DAN METODE Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry) dan kencur (Kaempferia galanga Linn.) yang digunakan diperoleh dari Pasar Beringharjo, Yogyakarta dan dilakukan identifikasi di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Bahan sampel (sarang semut dan kencur) dilakukan proses sortasi, pencucian (kecuali sarang semut), pengeringan, penggilingan dan pengayakan sehingga didapatkan serbuk kering [5]. Bahan Kimia Etanol 96%, Etanol absolute (Merck), Reagen Follin-Ciocalteu, Na 2 CO 3 7%, asam linoleat, β- karoten. Ekstraksi Serbuk sampel diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Maserasi dilakukan pada suhu ruangan selama 24 jam dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Filtrat yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikeringkan di atas waterbath [5]. 3

4 Penentuan Kadar Total Fenol [6] Kurva standar asam galat dibuat dengan variasi konsentrasi 0,4; 0,8; 1,2; 1,6; 2,0; dan 2,4 mg/l dan diukur absorbansinya pada 765 nm. Prosedur pengukuran sampel dilakukan dengan cara memasukkan 0,4 ml sampel dan 0,4 ml reagen Folin-Ciocalteu ke dalam labu takar 10 ml. Campuran kemudian dikocok selama lima menit. Setelah itu tambahkan 4 ml Na 2 CO 3 7 %, tepatkan dengan akuades sampai volume 10 ml. Larutan diinkubasi selama 40 menit pada suhu 23 o C dan dibaca absorbansinya pada λ=765 nm menggunakan spektrofotometer Spectronic 20 Genesys. Uji Aktivitas antioksidan [6,7] Dilarutkan 1 mg β-karoten ke dalam 1 ml kloroform sehingga didapatkan konsentrasi 1mg/mL. Kloroform kemudian diuapkan selama ± 30 menit. Ditambahkan 0,01 ml asam linoleat, kemudian residu dilarutkan dalam 30 ml etanol:akuades (4:1). Larutan dibuat baru setiap kali pengukuran. Ditimbang sejumlah ekstrak sarang semut kemudian dibuat larutan stok dengan variasi konsentrasi 120, 60, 30, 15, dan 7,5 mg/l. Hal yang sama dilakukan pada ekstrak kencur dan kombinasi kedua ekstrak. Kemudian dari masing-masing dibuat dengan berbagai perbandingan yaitu sebesar 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3, digunakan sebagai larutan sampel yang akan diuji aktivitas antioksidan secara kuantitatif. Larutan β-karotenlinoleat 4,7 ml ditambahkan 0,3mL etanol, digunakan sebagai larutan kontrol dan 4,7 ml asam linoleat tanpa β-karoten ditambahkan 0,3 ml etanol sebagai larutan blangko. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara 4,7 ml larutan β-karoten-linoleat ditambahkan dengan 0,3mL larutan sampel (ekstrak etanol sarang semut, ekstrak kencur, atau kombinasi kedua ekstrak) dalam tabung reaksi dan diinkubasi selama 2 jam pada suhu 50⁰C. Pengukuran absorbansi dilakukan pada 451 nm menggunakan spektrofotometer Spectronic 20 Genesys. Analisis Data Perhitungan kadar total fenol menggunakan rumus berikut : 4

5 Keterangan : C V Fp Fk = konsentrasi ekivalen dari grafik (nilai x) = volume yang diukur pada spektronik = faktor pengenceran = faktorkonversi Data pengukuran absorbansi ujia aktivitas antioksidan diubah ke dalam persen (%) inhibisi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : As 0 = absorbansi sampel sebelum inkubasi As 120 = absorbansi sampel setelah 2 Ac 0 jam inkubasi = absorbansi control sebelum inkubasi Ac 120 = absorbansi control setelah 2 jam inkubasi Dari data hasil dihitung nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (SD). Perhitungan statistik dengan one-way analysis of variance (ANOVA), untuk membandingkan perbedaan yang signifikan pada aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 pada berbagai variasi konsentrasi. HASIL DAN DISKUSI Penentuan Kadar Total Fenol Uji kandungan total fenol bertujuan untuk mengetahui jumlah fenol yang terdapat pada sampel. Uji kandungan total fenol dilakukan dengan metode Follin-Ciocalteu. Kadar total fenol ditetapkan dengan metode spektrofotometri sinar tampak. Metode ini didasarkan pada pembentukan senyawa kompleks yang berwarna biru dari fosfomolibdat-fosfotungsat yang direduksi senyawa fenolik dalam suasana basa. Kadar total fenol pada masing-masing ekstrak dinyatakan sebagai ekuivalen asam galat atau Gallic Acid Equivalent (GAE)[8]. Kadar total fenol yang terdapat pada sarang semut adalah 5,675 mggae/g dan 5,882 mg GAE/g untuk ekstrak kencur. 5

6 Uji Aktivitas Antioksidan Pengujian aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak kencur, dilakukan menggunakan metode β-carotene Bleaching. Prinsip dari metode ini adalah adanya radikal bebas yang berasal dari proses oksidasi asam linoleat yang bertindak sebagai radikal bebas yang menyerang molekul target yaitu β-karoten sehingga mengalami proses degradasi yang ditandai dengan proses pemucatan warna dari β- karoten. Penambahan sampel yang mempunyai aktivitas antioksidan akan menetralkan radikal bebas asam linoleat sehingga mencegah degradasi β-karoten (pemucatan warna). Dengan demikian dapat diketahui nilai persen (%) inhibisi dari senyawa terhadap radikal asam linoleat, yang dinyatakan dengan nilai IC 50 (Inhibition Concentration). Nilai IC 50 merupakan nilai yang menunjukkan besarnya konsentrasi sampel yang dapat menghambat degradasi β karoten sebesar 50%Hasil yang diperoleh berdasarkan persamaan regresi linier, untuk menentukan nilai estimasi IC 50. Nilai IC 50 kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai IC 50 berbanding terbalik dengan aktivitas antioksidan dari suatu sampel. Semakin rendah nilai IC 50 suatu sampel, maka sampel tersebut menunjukan aktivitas antioksidan yang semakin tinggi. Tabel 1. Data IC 50 Kombinasi Ekstrak Sarang Semut dan Ekstrak Kencur Kombinasi (S : K)* Persamaan, y = ax + b R 2 IC 50 (mg/l) 3 : 0 y = 5,5109x + 18,389 0,8614 5,7361 2 : 1 y = 4,5974x + 15,758 0,9114 7,4481 1 : 1 y = 3,3064x + 9,3893 0,9697 12,2824 1 : 2 y = 3,4414x + 8,1764 0,8283 12,1531 0 : 3 y = 2,9758x + 5,5582 0,9213 14,9344 *S = sarang semut; K = kencur; a = slope; b = intercept; R 2 = koefisien determinasi 6

7 Berdasarkan Tabel 1, aktivitas antioksidan ekstrak sarang semut murni lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur. Efek kombinasi yang ditunjukkan yaitu, ekstrak kencur menurunkan aktivitas antioksidan dari ekstrak sarang semut, dimana nilai IC 50 dari perbandingan kombinasi lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak sarang semut murni. Berdasarkan pengujian analisis statistik (ANOVA) dengan uji Tukey sebagai uji lanjut yaitu untuk membandingkan nilai rata-rata (mean), hasil menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada sampel kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 pada berbagai variasi konsentrasi, dengan nilai p < 0,05, kecuali pada kombinasi 1:2 dengan konsentrasi 7,2 dan 3,6 mg/l tidak memiliki perbedaan yang signifikan. SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Persen (%) kadar total fenol yang terdapat pada ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur masing-masing adalah 5,675 mg GAE/g dan 5,882 mg GAE/g. 2. Aktivitas antioksidan yang ditunjukan dengan nilai IC 50 dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur dengan perbandingan 3:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:3 masing-masing sebesar 5,7361; 7,4481; 12,2824; 12,1531; dan 14,9344 mg/l. 3. Aktivitas antioksidan dari kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak kencur terdapat perbedaan yang signifikan, kecuali pada kombinasi 1:2 dengan konsentrasi 3,456 dan 1,728 mg/l. 4. Dari beberapa kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak kencur yang menunjukan aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu kombinasi 2:1. 5. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak kencur tidak menunjukan aksi sinergistis. 7

8 UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Nurfina Aznam, S.U., Apt. dan Prof. Dr. Sri Atun yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses penelitian dan penulisan skripsi. DAFTAR PUSTAKA [1] Sidik. (1997). Antioksidan Alami Asal Tumbuhan. Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XII 26 s/d 27 Juni 1997. [2] Hariyatmi. (2004). Kemampuan Vitamin E sebagai antioksidan terhadap Radikal Bebas pada Lanjut Usia. Jurnal MIPA UNS. 14(I). [3] Ermelinda Noya, Yohanes Buang, Theo Da Cunha. (2013). Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Senyawa Anti-oksidan Fraksi Kloroform Ekstrak Metanol sarang Semut. Jurnal Kimia Teraran. 1(I): 6-11. [4] Muhammad Wien Winarno, Dian Sundari, dan Yun Astuti. (2011). Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L.): Informasi tentang Fitokimia dan Efek Farmakologi. Jurnal Warta Tumbuhan Indonesia. 2011: 34-36. [5] Syahril Dimas Sabirin. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) dan Ekstrak Kencur (Kaempferia galangal Linn) dengan Metode DDPH. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. [6] Hammerschmidt P.A. and D.E. Pratt. (1978). Phenolic Antioxidant of Dried Soybean. Journal Food Science. 43: 556-559. [7] K.W. Lee, Y.J. Kim, H.J. Lee, and C.Y. Lee. (2003). Cocoa Has more Phenolik Phytochemical and A higher Antioxidant Capacity than Teas and Red Wine, Journal Agricutural Food Chemistry. 51 : 725-729. [8] Nur A.M. dan Astawan, M. (2011). Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Dalam Bentuk Segar, Simplisia dan Keripik, Pada Pelarut Nonpolar, Semipolar dan Polar. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 8

9 9