BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dengan mengembangkan kemampuan intelektual, potensi, spiritual,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya, tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan dan mendesainnya sebaik mungkin. positif dalam pembangunan dan peningkatan SDM.

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah.

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

BAB I PENDAHULUAN. melakukan assessment kebutuhan siswa sebelum menyusun program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik maka diperlukan administrasi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

BAGAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIREKTORAT PEMBELAJARAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA SUBDIREKTORAT

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi pendidikan, Gava Media, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat. Pembangunan dilakukan secara menyeluruh

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah. satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Kompetensi Lulusan. Sekretaris

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

Permen PU No. 294/2005 tt BPPSPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG

bupati kepala daerah tingkat II tangerang noomor : 11 tahun 2000 tanggal 29 tergaubung dalam satu kedinasan ( Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI MANDAILING NATAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Jamal Ma mur Asmani, Tips menjadi guru inspiratif kreatif dan inovatif, Diva Press, Jogjakarta, hlm.161

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pembangunan yang semakin meningkat menuntut adanya SDM

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

Profesi Sekretaris dalam Organisasi Ratna Suminar

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1. TUGAS POKOK, FUNGSI, KEWENANGAN DAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB V PENUTUP. Menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang Kabupaten Kampar. b. Kepala tata usaha melalui stafnya menyampaikan surat sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 295/PRT/M/2005 TENTANG BADAN PENGATUR JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING PATEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIG. Arsip. Klasifikasi Keamanan. Hak Akses. Sistem.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan lembaga yang berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang tinggi. Sekolah dituntut untuk memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan dan peningkatan SDM. Sekolah merupakan lembaga yang dibuat pemerintah dan pihak swasta sebagai tempat yang terbaik untuk belajar sehingga diharapkan menciptakan manusia seutuhnya dengan mengembangkan kemampuan intelektual, potensi, spiritual, kepribadian dan sosial dalam membentuk watak manusia. Oleh karena itu sekolah harus dikelola dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas orang-orang di sekolah dalam mengelompokkan, menyusun dan mengatur berbagai kegiatan (pekerjaan) perlu diselenggarakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut adanya pelaksanaan tugas yang baik dari semua komponen yang memiliki peranan penting di sekolah. Dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar di sekolah diperlukan suatu bagian yang mendukung bagian tersebut yaitu tata usaha. Tata usaha merupakan suatu bagian dari sekolah yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan dan bisa mencapai tujuan seperti yang diinginkan. Mereka bertugas dalam berbagai bidang, meliputi: membantu 1

proses belajar mengajar, urusan kurikulum, urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan (sarana dan prasarana) sekolah, urusan surat-menyurat, keuangan dan hubungan masyarakat serta bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru. Fungsi kepala tata usaha sebagai administrator mencakup kemampuan mengelola administrasi kegiatan belajar mengajar serta bimbingan konseling, kesiswaan, ketenagaan, pendanaan, sarana dan prasarana, maupun aspek untuk mengelola administrasi persuratan. 1 Tugas tata usaha sekolah dilaksanakan dengan baik dan melalui prosedur yang ada, supaya mendapatkan hasil yang diharapkan sesuai dengan tugasnya melalui proses komunikasi yang baik di kantor. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seharihari dan termasuk dalam berorganisasi. Komunikasi ini pada umumnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui surat. Sebagaimana diketahui surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi, at au organisasi) kepada pihak lain. Informasi yang terdapat dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya. 2 Agar komunikasi surat dinilai efektif, maka isi atau maksud dari surat harus terang dan jelas, serta tidak menimbulkan salah arti pada pihak penerimanya. 1 Rohmat, Kepemimpinan Pendidikan: Konsep dan Aplikasi, (Purwokerto: STAIN Press, 2010), h. 71. 2 Soedjito dan Solchan TW, Surat-Menyurat Resmi Bahasa Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 1.

Dalam praktik komunikasi, surat merupakan salah satu pilihan yang bisa digunakan dari beberapa saluran komunikasi yang tersedia. Sebagai media komunikasi tertulis, surat memiliki keunggulan dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Surat mampu merekam informasi secara panjang lebar. 2. Surat lebih praktis (mudah). 3. Surat dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyimpan rahasia. 4. Surat lebih efektif digunakan dalam berkomunikasi (informasi dapat langsung sampai kepada tujuan). 5. Surat memiliki nilai ekonomis. 3 Penanganan surat dapat dikatakan merupakan awal dari proses penanganan informasi, yaitu kegiatan mulai dari penerimaan surat masuk, pengolahan surat keluar sampai pada penyimpanan warkat-warkat. Sepintas orang dapat menganggap bahwa surat adalah sesuatu yang sederhana dan tidak perlu perhatian khusus untuk menanganinya. Akan tetapi di dalam kantor, surat adalah suatu komponen yang keberadaannya tidak diabaikan begitu saja, dan sebuah surat, apapun jenisnya perlu dikelola dengan benar. Oleh karena itu, di dalam penanganan surat yang baik harus memperhatikan syarat-syarat pembuatan surat yang baik dan juga memperhatikan serta mengindahkan prosedur untuk menyusun surat yang baik dan benar. Apabila dikaji lebih jauh tentang fungsi dan segala aspek yang berkaitan dengan surat, dapatlah dipahami bahwa penanganan surat dalam suatu 3 Durotul Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 121.

organisasi merupakan suatu hal yang penting dilaksanakan dengan baik, tertib dan benar. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa penanganan surat mempengaruhi citra organisasi, oleh karena itu di perlukan tenaga yang terampil, metode yang sesuai dan fasilitas yang memadai agar surat-surat yang dihasilkan mempunyai citra yang baik di tangan pembacanya. Keberadaan tenaga tata usaha sekolah juga memiliki tugas yang berhubungan dengan kesekretarisan dan sekaligus membantu pimpinan supaya pimpinan dapat bekerja secara optimal, berhasil guna, berdaya guna, dan lebih profesional. Tugas tersebut dapat berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan ketatausahaan yang diharapkan mampu mengurangi dan meringankan beban pekerjaan pimpinan, memberikan pelayanan pada relasi, dan mengadakan hubungan kerja sama dengan pimpinan. Sebagai salah satu komponen pendukung dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tata usaha sekolah tidak dapat dilakukan oleh pendidik. Hal ini disebabkan, karena pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada aturan yang sifatnya khusus. Tata usaha merupakan pekerjaan pelayanan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran, memerlukan keterampilan khusus, keahlian tertentu, kompetensi yang berbeda dengan kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik. Sekolah sebagai suatu sistem yang terdiri atas berbagai subsistem atau komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Bila ada satu komponen saja terganggu maka bukan tidak mungkin sistem tersebut juga turut terganggu. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, masih banyak surat dalam penanganannya tidak cermat,

tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Dengan memperhatikan hal diatas, seorang tenaga administrasi sekolah harus memahami aturan-aturan tentang surat yang baik serta memiliki keterampilan dalam penanganan surat. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan di lapangan, penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut: 4 1. Kepala tata usaha kurang peduli dengan sistem pelayanan administrasi sekolah yang terarah dan tertib. 2. Staf tata usaha sekolah dalam proses penanganan surat-menyurat kurang maksimal. 3. Surat masuk dan keluar tidak dijadwalkan dengan baik. 4. Masih kurangnya pengawasan kepala tata usaha terhadap dokumendokumen sekolah. 5. Penanganan surat-menyurat (baik surat masuk maupun keluar) kurang terarah dan tertib. Kurang optimalnya penanganan surat-menyurat di sekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kinerja kepala tata usaha. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pelaksanaan Tugas Kepala Tata Usaha Sekolah dalam Penanganan Surat-Menyurat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bangkinang. 4 Sumber Kantor Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bangkinang, Observasi sebagai Studi Pendahuluan, tanggal 13-25 Januari 2014.

B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian dalam istilah yang akan di ajukan dalam permasalahan ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan: merupakan bagian dari fungsi administrasi itu sendiri yaitu fungsi pengarahan/pengendalian. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Jamal Ma mur Asmani memberikan definisi pengarahan (pelaksanaan) sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural dan fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. 5 2. Tugas Kepala Tata Usaha Sekolah: Merupakan seseorang yang bertanggungjawab kepada sekolah dan mempunyai tugas dalam penyelenggaraan dan penyediaan keterangan yang berwujud enam pola perbuatan, yaitu menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan. 6 3. Penanganan surat-menyurat: adalah kegiatan menata surat yang dimulai dari penerimaan surat masuk, pengolahan, atau penyelesaiannya sampai surat disimpan. Untuk surat keluar, dimulai dari perintah membuat surat sampai surat tersebut dikirim dan tindasannya disimpan. 7 5 Jamal Ma mur Asmani, Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 49-50. 6 Sedianingsih, et.al., Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 10. 7 Durotul Yatimah, Op. Cit., h. 124.

C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Merujuk pada gejala-gejala di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan tugas kepala tata usaha dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang belum optimal. b. Belum terlihat pembinaan yang maksimal terhadap pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. c. Pengelolaan administrasi surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. d. Faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup kajian di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti pada masalah pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di sekolah menengah kejuruan negeri 1 bangkinang dan faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan suratmenyurat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bangkinang. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang?

b. Apa faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan suratmenyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. b. Tujuan khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. 2) Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. 2. Kegunaan Penelitian Beberapa kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain: a. Bagi kepala tata usaha sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu acuan untuk bekerja lebih baik lagi dan menyadari akan pentingnya pelaksanaan tugas yang baik bagi sekolah.

b. Bagi lembaga atau pihak sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas kepala tata usaha di sekolah. c. Bagi pihak-pihak terkait diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan kinerja kepala tata usaha di sekolah lain. d. Untuk pengembangan dan menambah wawasan penulis dalam bidang karya ilmiah, terutama masalah pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat di SMK Negeri 1 Bangkinang. e. Adanya penelitian juga diharapkan dapat mendorong dan menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang meneliti tentang sekitar masalah pelaksanaan tugas kepala tata usaha sekolah dalam penanganan surat-menyurat sehingga masalah-masalah yang muncul dapat segera diatasi secara benar, tepat dan cepat. f. Sebagai tugas akhir untuk menetapkan gelar sarjana pada Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Fakultas tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Kependidikan Islam prodi Administrasi Pendidikan (AP).