MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi model komunikasi, modelmodel dasar komunikasi, modelmodel pengaruh komunikasi. Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan funsi model komunikasi, model-model dasar komunikasi, model-model pengaruh komunikasi.
Model-Model Komunikasi 1. Definisi dan Fungsi Model Komunikasi Untuk lebih memahami fenomena komunikasi, kita akan menggunakan model-model komunikasi. Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsure-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelas bukan fenomena itu sendiri. Akan tetapi, peminat komunikasi, termasuk mahasiswa, sering mencampuradukkan model komunikasi dengan fenomena komunikasi. Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah penjelasan tersebut. Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi; artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh modul tersebut. Kita dapat menggunakan kata-kata, angka-angka, symbol dan gambar untuk melukiskan spdel suatu proses komunikasi atau sebuah peristiwa. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan unsure, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Dengan kata lain model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan suatu teori. Model adalah teori yang lebih diserderhanakan. Apa fungsi suatu model? Model memberi teoritikus suatu struktur untuk menguji temuan mereka dalam dunia nyata. Meskipun demikian, model, seperti juga definisi atau teori, pada umumnya tidak pernah sempurna dan final. Sehubungan dengan model komunikasi, Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi: pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukkan hubungan visual; dan ketiga, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. 2
Deutsch menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati; heuristic (menunjukkan faktafakta dan metode baru yang tidak diketahui); prediktif, memungkinkan peramalan dari sekadar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak; pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi. Model Dasar Komunikasi A. Model Komunikasi Antar-Pribadi M : Message (pesan) Cbeh-v : Verbal Behavioral Cues (Isyarat tingkah laku verbal) 3
Proses komunikasi antar-pribadi seperti digambarkan dalam model diatas, pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses komunikasi intra-pribadi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Ada dua elemen tambahan yakni pesan (M) dan isyarat tingkah laku verbal (Cbeh-v). Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara dua orang dipengaruhi oleh hasil proses komunikasi intra-pribadi yang terjadi dalam dirinya masing-masing. B. Model Lasswell Harold D. Lasswell, adalah seorang ilmuwan politik yang juga tertarik mendalami komunikasi. Bidang studi yang ditekuninya terutama yang menyangkut propaganda dan komunikasi politik. Karena komunikasinya yang besar terhadap perkembangan ilmu komunikasi, dia adalah sebagai salah seorang dari empat tokoh yang mendapat sebutan The Founding Fathers. Menurut Lasswell persoalan komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut: Who? (Siapa) Says What? (Mengatakan apa) In Which Channel? (melalui saluran apa) To whom? (kepada siapa) With What Effect? (dengan akibat apa)? Model komunikasi klasik dari Lasswell menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan (komunikator) pasti mempunyai suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima (komunikan), karenanya komunikasi harus dipnadang sebagai upaya persuasi. Setaip upaya penyampaian pesan dianggap akan menghasilkan akibat baik positif ataupun negative. Dan 4
hal ini, menurut Lasswell banyak ditentukan oleh bentuk dan cara penyampainnya. Salah satu kelemahan dari model Lasswell ini adalah tidak digambarkannya unsur feedback (umpan balik). Sehingga proses komunikasi yang dijelaskan bersifat linear/ searah. C. Model Komunikasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm Model proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood dan Schramm terutama berlaku untuk bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi. Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler, dimana masing-masing pelaku secara bergantian bertindak sebagai komunikator/sumber dan komunikasi/penerima. Proses komunikasinya dapat digambarkan demikian: pertama, pelaku komunikasi yang pertama kali mengambil inisiatif sebagai sumber/komunikator membentuk pesan (encoding) dan menyampaikannya melalui suatu saluran komunikasi. Saluran komunikasi yang dipergunakan dapat bermacam-macam. Misalnya: telepon, surat atau kalau bentuk komunikasinya adalah percakapanlangsung secara tatap muka yang menjadi salurannya adalah gelombang udara. Kedua, pihak penerima/komunikan kemudian setelah meneriam pesan akan mengartikan (decoding) dn menginterpretasikan (interpreting) pesan yang diterimanya. Apabila ia (penerima/komunikan) mempunyai tanggapan atau reaksi, maka selanjutanya akan membentuk pesan (encoding) dan menyampaikannya kembali. Kali ini ia bertindak sebagai sumber, dan tanggapan atau reaksinya disebut sebagai umpan balik. Ketiga, pihak sumber/komunikator yang pertama sekarang bertindak sebagai penerima komunikan. Ia akan mengartikan dan menginterpretasikan pesan yang diterimanya, dan kalau ada tanggapan/reaksi, kembali ia akan membentuk pesan dan menyampaikannya kembali ke pasangan komunikasinya. Demikianlah proses ini berlangsung terus-menerus secara sirkuler. Dengan demikian menurut model ini masing-masing pelaku komunikasi akan terlibat dalam proses pembentukan pesan (encoding).gambar mengenai model komunikasi sirkuler dari Osgood dan Schramm ini dapat dilihat dibawah ini: 5
Encoding Decoding Interpreting Interpreting Feedback D. Model Komunikasi Riley & Riley Proses komunikasi pada model-model yang terdahulu sepertinya mengasumsikan terjadinya suatu kevakuman social di mana pengaruh lingkungan tidak perlu dipersoalkan. Hal ini dikritik oleh John W.Riley dan Mathilda W. Riley (1959) dalam tulisannya tentang Mass Communication and the Social System. Manusia, menurut mereka, sebagai Homo Comunicas sebenarnay merupakan bagian dari suatu lingkungan atau system dengan struktur yang berbeda-beda. Oleh karena itu pengamatan terhadap tingkah laku komunikasi manusia dipandang secara sosiologis. Riley dan Riley mengatakan bahwa komunikan dalam memnerima pesan yang disampaiakn oleh komunikator tidak langsung bereaksi begitu saja. Ada factor-faktor di luar dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu pesan yang diterimanya. Faktor-faktor yang dimkasud terutama bverkaitan dengan pesan dari kelompok primer (misalnya keluarga) dan kelompok lainnya yang menjadi rujukan (referensi) dari si komunikasi. Nilai-nilai yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok rujukan inilah yang lazimnya mempengrauhi komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya. Hal ini 6
terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan tindakannya tidak terlalu menyimpang dari nilai-nilai kelompok dilingkungannya. Model dari Riley dan Rilet ini dapat digambarakan sebagai berikut : Primary Massage Group C R Primary Group Large Social Structure Keterangan Gambar C : Communicator (komunikator) R : Receiver (penerima/komunikan) Message : Pesan Primary Group : Kelompok primer seperti keluarga Large social structure : struktur social yang lebih besar 7
Primary Primary Group Group Primary C R Primary Group R Group Large Social Structure Large Social Structure E. Model Newcomb Model komunikasi yang dikembangkan Newcomb merupakan model komunikasi antarpribadi. Melalui modelnya ini Newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan komunikasi antara dua individu tentang suatu objek yang dipersoalkan mereka. Menurut model Newcomb, yang kemudian dikenal dengan sebutan model keseimbangan, pola komunikasi yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk atau situasi yaitu: seimbang dan tidak seimbang. Situasi komunikasi seimbang akan terjadi apabila dua orang yang berkomunikasi tentang suatu hal/objek sama-sama mempunyai sikap menyukai atau selera yang sama terhadap hal/objek yang dibicarakan. Keadaan 8
tidak seimabng terjadi apabila terdapat perbedaan sikap diantara ke dua orang tersebut. Namun, apabila, keadaan seimbang ini terjadi, umumnya masing-masing pihak berupaya untuk mengurangi perbedaan sehingga keadaan relative seimbang bisa tercapai. Sementara kalau keadaan seimbang terjadi, masing-masing pihak berusaha untuk terus mempertahankannya. Menjaga keseimbangan inilah yang menurut Newcomb merupakan hakikat utama dari komunikasi antarpribadi. X A B Gambar 1.5 MODEL-MODEL PENGARUH KOMUNIKASI Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan beberapa model dasar yang menjelaskan tentang bagaimana jalannya proses komunikasi. Materi dalam bagian ini secara khusus akan difokuskan pada pembahasan mengenai model-model tentang pengaruh komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi massa. Terdapat banyak model yang menjelaskan tentang proses dan pengaruh komunikasi massa. Dua diantaranya yang akan dibahas dalam bagian ini adalah model stimulusresponse dari De fleur dan model komunikasi dua tahap dari Katz dan Lazarsfeld. 9
A. Model Stimulus- Response Model Stimulus-Response (Rangsangan Tanggapan), atau lebih popular dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi. Menurut model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus (rangsangan) ertentu.tertentu. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta adalah bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus. Model S- R dapat digambarkan sebagai berikut: S ------- O ------ R Sebagaimana terlihat dalam gambar di atas, model ini memberikan gambaran tentang tiga (3) elemen penting: Stimulus (S), yakni pesa; Organisme (O), dalam hal ini pihak penerima (receiver); dan Response (R), yakni akibat atau pengaruh yang terjadi. B. Model Komunikasi Dua Tahap Model dari Katz dan Lazarsfeld lazim disebut dengan two step flow model of communication (model komunikasi bertahap dua), menjelaskan tentang proses pengaruh penyebaran informasi melalui medi masaa kepada khlayak. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media masaa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap). Melainkan melalui perantara yakni sekelompok orang 10
yang termasuk pemuka pendapat (opinion leaders). Dengan demikian proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap: pertama, informasi mengalir dari media massa ke para pemuka pendapat kedua, dari pemuka pendapat ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut: Media Massa 1 4 2 3 3. Ringkasan Model komunikasi adalah representasi simbolik dari suatu peristiwa komunikasi. Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematika. Perbedaan pokok antara teori dan model adalah : teori merupkan penjelasan, sementra model hanya representasi. Fungsi model ada empat yaitu: mengorganisasikan, memnbantu menjelaskan, heuristic dan memprediksi. Model komunikasi dapat dibagi dalam lima kelompok 1) Model-model dasar 2) Pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi massa terhadap perorangan 3) Model-model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat 4) Model-model yang focus pada khalayak. 11
Daftar Pustaka Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, 2007 Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas terbuka, 2003 Denis McQuail dan Sven Windahl. Model-Model Komunkasi. New York: Longman. 1981. Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga. 1991. 12