Wahana Fisika, 2(1),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Wahana Fisika, 2(1), e-issn :

RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNETIK DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

Input ADC Output ADC IN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01

BAB II LANDASAN TEORI...

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 ALAT PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI PADA GERAK JATUH BEBAS

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

RANCANG BANGUN RANGKAIAN TIMER OTOMATIS PESAWAT ATWOOD

Kendaraan Otonom Berbasis Kendali Teaching And Playback Dengan Kemampuan Menghindari Halangan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

KARAKTERISAS I SENSOR STRAIN GAUGE Kurriawan Budi Pranata 1, Wignyo Winarko 2, Solikhan 3

ROBOT GERAK OTOMATIS DI PERMUKAAN AIR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGEMBANGAN SIMULATOR PENGUKURAN KONSENTRASI HEMOGLOBIN NON INVASIVE BERBASIS GIANT MAGNETORESISTANCE

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

PROTOTIPE PENGEREMAN OTOMATIS UNTUK MOBIL LISTRIK

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

PENGENDALI PINTU GESER BERDASARKAN KECEPATAN JALAN PENGUNJUNG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Disusun Oleh : Nama : Henry Georgy Nrp :

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

OTOMATISASI KERAN DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA DAN SENSOR ULTRASONIK PING

PERANCANGAN MESIN PENJUAL MAKANAN RINGAN OTOMATIS

EKSPERIMEN FISIKA II PENGEREMAN MAGNETIK

PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI BERDASARKAN TEORI BIDANG MIRING BERBASIS MICROCOMPUTER BASED LABORATOY (MBL)

Kata kunci:sensor rotary encoder, IC L 298, Sensor ultrasonik. i Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN PEMASANGAN SENSOR GELOMBANG ULTRASONIK UNTUK APLIKASI ROBOT ANTI-BENTUR

RANCANG BANGUN SISTEM ELEKTROMEKANIK PADA OTOMASI ALAT PENCAMPUR CAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Gambar 1 UVTRON R2868. Gambar 2 Grafik respon UVTRON

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi

Aplikasi Optocoupler dalam Sistem Pengaturan Kecepatan Sepeda Listrik

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

APLIKASI WIROBOT X80 UNTUK MENGUKUR LEBAR DAN TINGGI BENDA. Disusun Oleh: Mulyadi Menas Chiaki. Nrp :

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

PORTAL BUSWAY OTOMATIS DAN MENGHITUNG JUMLAH BUS TRANSJAKARTA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SENSOR PADA SEPEDA MOTOR UNTUK HEAD UP DISPLAY DESIGN AND IMPLEMENTATION SENSOR AT MOTORCYCLE FOR HEAD UP DISPPLAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO

RANCANG BANGUN DETEKTOR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

RANCANG BANGUN SIMULATOR KONTROL LAMPU RAMBU LALU LINTAS BERBASIS PLC OMRON CPM1A

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MENENTUKAN PERCEPATAN BENDA PADA SUDUT YANG BERBEDA

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

Deteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP

MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING. Abstrak. Abstract

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

Transkripsi:

RACAG BAGU ITEM PEGUKUR KECEPATA KEDARAA MEGGUAKA EOR MAGETIK Aris. Ramdhani ; Ahmad Aminudin * ; Agus Danawan * ) Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. etiabudhi 229, Bandung dan 404 *Penulis Penanggungjawab. Email : chikfarm@gmail.com ABTRAK Data kecepatan kendaran di jalan raya sangat berpengaruh bagi keamanan dan keselamatan pengguna jalan raya. Kemajuan tekhnologi sensor sangat membantu dalam mengukur kecepatan kendaraan dengan otomatis. Metode yang umum dipakai ialah metode dengan menggunakan dua buah rangkaian sensor yang sudah diatur pada jarak tertentu. ensor digunakan sebagai pendeteksi keberadaan kendaraan. Data kecepatan kendaraan didapatkan dengan mencari selang waktu yang dibutuhkan kendaraan melaju dari sensor pertama menuju sensor kedua. aat kendaraan melaju melewati sensor maka sinyal keluaran sensor menjadi acuan perhitungan waktu start dan stop. Berbagai jenis sensor yang sudah digunakan ialah sensor LDR, sensor ultrasonic, sensor laser, sensor loop induktif dan sensor kamera. etiap sensor yang sudah dipergunakan memiliki berbagai jenis kekurangan dalam mendeteksi kendaraan pada jalan raya. Oleh karena itu penulis memunculkan ide baru dengan menggunakan sensor magnetik yang memiliki faktor gangguan eksternal yang rendah. ensor magnetik yang digunakan ialah sensor Giant MagnetoResistance (GMR). Perancangan sistem pengukur kecepatan kendaraan yang penulis lakukan berupa sebuah prototype. Hasil pengujian sistem pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor magnetik GMR menunjukan respon yang bagus saat pengujian dilakukan pada jarak cm dan 70cm antara dua buah sensor GMR. Kata kunci: kecepatan kendaraan, sensor GMR, magnetik, tegangan Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

ABTRACT Data speed of vehicles on the highway are very influential to the security and safety of users of the highway. Advances in sensor technology is very helpful in measuring the speed of vehicles with automatic. A common method used is the method by using two sensor circuit which is set at a certain distance. The sensor is used as a detector for the exixtance of the vehicle. Vehicle speed data obtained by finding the time required vehicles drove from the first sensor to the second sensor. When the vehicle drove past the sensor, the sensor output signal to be a reference calculation start and stop time. Many types of sensors that have been used are LDR sensors, ultrasonic sensors, laser sensors, inductive loop sensors and camera sensors. Each of the sensor is already used to have various types of shortcomings in detecting vehicles on highways. Therefore, the authors bring up new ideas by using a magnetic sensor that has a low external noise factor. The type of sensor used magnetic sensor is giant magnetoresistance (GMR). Measuring system design vehicle speed that the author did such a prototype. The results of testing measuring vehicle speed using the GMR sensor showed a good response when testing is done at a distance of cm and 70cm between the two GMR sensors. Keywords: an external magnetic field, the resistivity, GMR sensor, voltage, speed. Pendahuluan ilikon uatu benda yang bergerak pasti mempunyai kecepatan, misalnya di dalam sistem lalu lintas. Kecepatan suatu kendaraan baik motor atau mobil dapat diukur kecepatannya secara otomatis ataupun manual. Data kecepatan kendaraan di jalan raya sangat berpengaruh bagi keamanan pengendara dan demi terciptanya keselamatan terhadap para pengguna jalan raya. Maka munculah ide untuk membuat sistem yang dapat mengukur dan mengetahui kecepatan kendaraan yang melintasi jalan raya secara otomatis. Kemajuan Teknologi sensor saat ini sudah dapat membantu dalam menghitung data kecepatan kendaraan pada jalan raya. Konsep metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sensor sebagai pendeteksi keberadaan kendaraan. Penelitian alat pengukur kecepatan yang sudah ada menggunakan sensor berbasis sensor Light Dependent Resistor (LDR) (Adam, ), sensor ultrasonik (lamet, 0), sensor laser (Bisman, 08), sensor loop induktif dan sensor kamera. Konsep yang digunakan adalah menggunakan dua buah rangkaian sensor yang berfungsi sebagai acuan mulai dan berhentinya penghitungan waktu, dengan jarak antara sensor yang sudah ditentukan maka setelah didapatkannya waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menempuh jarak dari kedua sensor tersebut diperolehlah kecepatan kendaraan dengan membagi jarak dan waktu tempuh. Permasalahan yang ada adalah keterbatasan sensor dalam mendeteksi kendaraan yang melintasi jalan sehingga menghasilkan pengamatan 29 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

yang kurang maksimal. ensor LDR dan sensor kamera sangat mengandalkan sumber cahaya luar sehingga saat malam hari sensor tidak dapat bekerja secara optimal. ama halnya sensor ultrasonik sangat mengandalkan bentuk geometri kendaraan yang akan diamati. edangkan sensor laser akan mengalami masalah saat terdapat benda selain kendaraan yang menghalangi laser menuju receiver. Konsep sensor yang paling minim mendapatkan gangguan permasalah adalah sensor yang berbasis magnet. ensor berbasis magnet mendeteksi kendaraan dari bahan logam yang dominan terdapat pada kendaraan sehingga baik dalam kondisi apapun siang, malam, hujan dan panas tidak akan berpengaruh banyak kepada kemampuan sensor dalam mendeteksi kendaraan. ensor induktif loop detektor salah satunya. amun sensor ini memiliki sedikit kendala dalam perihal pemasangan sensor karena memerlukan tempat yang sesuai agar tidak terkena dampak efek medan magnet bumi dan peralatan yang dibutuhkan memerlukan biaya cukup tinggi baik dari segi pemasangan sensor maupun pengadaan detektor sensor. Oleh karena itu, Berdasarkan paparan permasalahan di atas penulis mencoba mengusulkan pengembangan konsep baru dalam mengukur kecepatan kendaraan yakni menggunakan sensor magnet Giant Magneto Resistance (GMR) agar lebih efisien dalam hal performa pendeteksian kendaraan dan juga efisien dalam hal biaya yang lebih terjangkau. Proses pengembangan yang diambil yakni dengan membuat prototype dari pengembangan sensor magnet GMR yang difungsikan untuk mendeteksi keberadaan kendaraan yang ada disekitarnya. Mulai dari proses karakterisasi daerah optimum sensor magnet GMR dalam mendeteksi kendaraan yang lewat disekitarnya sehingga didapatkan referensi pemasangan sensor magnet GMR yang optimal. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor magnetik GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui metode deskriftif penulis menjelaskan permasalahan yang dibahas. edangkan melalui metode eksperimen penulis merancang, membuat dan menguji daerah optimum kerja dari sensor GMR dalam mendeteksi keberadaan kendaraan dan merancang, membuat dan menguji prototype sistem pengukur kecepatan prototype kendaraan dengan mengkombinasikan dua buah sensor GMR. Pada proses pengujian daerah optimum kerja atau karakterisasi batas ukur sensor GMR dalam mendeteksi kendaraan dilakukan beberapa pengujian dengan menempatkan posisi sensor terhadap sumber magnet dengan berbagai variasi posisi. Variasi yang dilakukan mulai dari melihat pengaruh posisi muka sensor terhadap magnet, pengaruh medan magnet bumi terhadap posisi sensor dan magnet, pengaruh jarak sensor dan magnet lalu diberikan gangguan oleh prototype kendaraan. Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

Perancangan prototype sistem pengukur kecepatan kendaraan mengikuti diagram alir pada gambar waktu yang didapat dari hasil pengujian menggunakan persamaan : V = x () t Dengan V menunjukan kecepatan m/s), x menunjukan jarak antara dua buah sensor sebesar, t menunjukan selang waktu yang dibutuhkan kendaraan melaju melalui sensor GMR menuju sensor GMR 2.. Hasil Dan Pembahasan Gambar Diagram alir perancangan prototype sistem pengukur kecepatan kendaraan Pada gambar terlihat diagram alir perancangan sistem pengukur kecepatan kendaraan menggunakan dua buah sensor GMR yang sudah diatur jarak sebesar. ensor GMR berfungsi memberikan sinyal pada rangkaian timer sehingga menjalankan perhitungan waktu. aat kendaraan melaju melalui sensor GMR maka sensor GMR memberikan sinyal start perhitungan waktu pada rangkaan timer. elanjutnya saat kendaraan melaju melalui sensor GMR 2 maka sensor GMR 2 memberikan sinyal sopt perhitungan waktu pada rangkaan timer. elang waktu yang didapatkan akan dikonfersi oleh rangkaian pengolahan data menjadi besar nilai kecepatan kendaraan. Pengolahan data kecepatan yang penuli lakukan menggunakan penglahan data manual dari selang Pengujian karkaterisasi batas ukur sensor dilakukan beberapa pengujian yakni melihat respon keluaran sensor yang diuji menurut penempatan magnet terhadap muka sensor GMR, penempatan sensor GMR terhadap medan magnet bumi, penempatan jarak antara sensor GMR dan magnet. Hasil pengambilan data respon keluaran sensor GMR pada penempatan magnet terhadap muka sensor GMR terlihat pada tabel. Tabel Pengujian posisi magnet terhadap muka sensor GMR Posisi Magnet terhadap V Muka ensor GMR (mv) Atas,2 2 Bawah, Kanan 4, 4 Kiri 4,8 Terlihat pada tabel pengujian posisi magnet terhadap muka sensor GMR menghasilkan besar keluaran pada orde milivolt. Terdapat dua buah hasil dua sisi yang memiliki nilai lebih Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

tinggi yakni,2 Volt dan, Volt dan sisi lainnya memiliki nilai yang lebih rendah yakni 4, Volt dan 4,8 Volt. Hal tersebut menunjukan bahwa saat nilai tegangan yang diperoleh GMR memiliki nilai lebih besar dapat diartikan GMR sedang mendeteksi bagian magnet dengan medan magnet yang rapat. ebaliknya saat nilai tegangan yang diperoleh GMR memiliki nilai yang lebih rendah dapat diartikan GMR sedang mendeteksi bagian magnet dengan medan magnet yang kurang rapat. Hasil pengambilan data respon keluaran sensor GMR pada penempatan sensor GMR terhadap arah medan magnet bumi terlihat pada tabel 2. Tabel 2 Pengujian sensor GMR terhadap arah medan magnet bumi Posisi ensor terhadap Medan Magnet Bumi V (mv) Utara 7,4 2 elatan 7,6 Timur,4 4 Barat,2 Data hasil pengujian menunjukan bahwa medan magnet bumi ikut berpengaruh pada medan magnet batang sehingga terdapat penguatan pada saat rangkaian menghadap arah utara dan selatan magnet bumi, sedangkan terdapat penurunan saat rangkaian menghadap arah timur dan barat magnet bumi.hal tersebut dikarenakan sifat medan magnet yang cenderung membesar saat terdapat dua buah medan magnet yang searah garis gaya medan magnet, sedangkan sifat medan magnet yang cenderung mengecil saat terdapat dua buah medan magnet yang berlawanan arah garis gaya medan magnet. Hasil pengambilan data respon keluaran sensor GMR pada penempatan jarak antara sensor GMR dan magnet terlihat pada gambar 2. Terlihat pada tabel pengujian sensor GMR terhadap arah medan magnet bumi menghasilkan besar keluaran pada orde milivolt. Terdapat dua sisi arah mata angin yang memiliki nilai lebih tinggi yakni 7,6 mv dan 7,4 mv pada arah selatan dan utara, sedangkan dua sisi arah mata angin yang memiliki nilai yang lebih rendah yakni,2 mv dan,4 mv pada arah barat dan timur.amun penulis tidak menguji besar pengaruh medan magnet bumi terhadap arah atas dan bawah berdasarkan permukaan bumi. Gambar 2 Hasil tegangan keluaran terhadap jarak antara sensor dan magnet Terlihat pada gambar 2 nilai tegangan keluaran tertinggi didapatkan pada saat jarak antara sensor dan magnet yang paling dekat yakni pada jarak cm. emakin jauh jarak antara sensor dan magnet maka semakin kecil tegangan yang dihasilkan sensor GMR. Pada pengujian dengan jarak 2 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

diatas 5cm didapatkan besar tegangan hanya memiliki perubahan sebesar mv. Hal tersebut menunjukan bahwa pada jarak diatas 5cm sensor GMR sudah tidak dapat bekerja dengan maksimal dalam mendeteksi besar medan magnet yang diberikan oleh sumber magnet. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin jauh sumber medan magnet dengan sensor GMR maka semakin sedikit rapat medan magnet yang dideteksi oleh sensor GMR. Pengujian keseluruhan sistem alat prototype pengukur kecepatan kendaraan dilakukan dengan memvariasikan jarak antara dua buah sensor GMR dengan variasi jarak 0cm, cm, cm dan 70cm. elain variasi jarak, pengujian yang dilakukan menggunakan variasi input masukan pada prototype kendaraan saat memberikan gangguan pada alat pengukur kecepatan dengan variasi input V, 4V, 5V, 6V dan 7V aru DC. Input pada prototype merepresentasikan kecepatan pada prototype kendaraan. Hasil pengujian dengan variasi input pada prototype kendaraan terlihat pada tabel, tabel 4, tabel 5, tabel 6 dan tabel 7. Tabel Pengujian dengan input V 0 7 7 2 4 2 4 2 70 5 4 8 6 6 6 56 29 54 54 55 29 56 Tabel 4 Pengujian dengan input 4V 0 70 62 75 69 7 75 Tabel 5 Pengujian dengan input 5V 0 22 2 24 25 2 2 25 55 29 7 24 4 70 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

50 5 50 50 50 50 2 4 Tabel 6 Pengujian dengan input 6V 0 70 6 2 7 8 6 2 6 7 Gambar Hasil kecepatan pada jarak 0 cm antara dua buah sensor GMR 2 4 Tabel 7 Pengujian dengan input 7V 0 70 2 29 Gambar 4 Hasil kecepatan pada jarak cm antara dua buah sensor GMR etelah dilakukan pengolahan data waktu tempuh maka didapatkan besar kecepatan sebagai berikut : Gambar 5 Hasil kecepatan pada jarak cm antara dua buah sensor GMR 4 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

Gambar 6 Hasil kecepatan pada jarak 70 cm antara dua buah sensor GMR Hasil kecepatan yang diperoleh pada pengujian memberikan hasil yang bervariasi. Pada pengujian dengan jarak 0cm dan cm antara dua buah sensor menghasilkan nilai error yang cukup besar terlihat pada kemiringan grafik yang tidak konstan. Terdapat nilai yang sama dengan input yang berbeda. Pada pengujian jarak cm dan 70cm antara dua buah sensor menghasilkan nilai error yang cukup sedikit terlihat pada kemiringan grafik yang konstan dengan persamaan grafik y = 44*x - 76,85 pada pengujian cm dan y = 46,49*x -87,76 pada pengujian 70cm. 4. impulan Karakterisasi batas ukur sensor memiliki beberapa faktor penting yakni penempatan sensor terhadap sumber magnet, penempatan sensor terhadap sumber medan magnet bumi dan jarak penempatan sensor terhadap sumber magnet. Respon sensor terdapat dua muka posisi yang mendeteksi medan magnet rapat dan dua buah muka posisi yang mendeteksi medan magnet kurang rapat. Respon posisi sensor terhadap medan magnet bumi saat sensor menghadap arah utara dan selatan magnet bumi, medan magnet bumi menambahkan besar medan sumber magnet, namun saat sensor menghadap arah timur dan barat, medan magnet bumi mengurangi besar medan sumber magnet. Respon sensor semakin jauh jarak antara sensor GMR dan sumber magnet maka tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan semakin kecil. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin jauh sumber medan magnet maka semakin sedikit rapat medan magnet yang dapat dideteksi oleh sensor. etelah dilakukan pengujian keseluruhan alat prototype pengukur kecepatan kendaraan didapatkan hasil yang cukup baik pada saat prototype kendaraan diberikan input sebesar Volt DC. amun saat input prototype kendaraan diberikan di atas Volt DC, beberapa pengujian menghasilkan data dengan error yang cukup besar. Hal tersebut terlihat jelas pada pengujian jarak 0cm. Menurut analisis penulis hal tersebut terjadi dikarenakan kemampuan pencatat waktu stopwatch yang penulis gunakan tidak dapat menghasilkan waktu yang lebih rendah dari s. ehingga pada pengujian dengan jarak 0cm saat menggunakan input yang lebih tinggi tetap menghasilkan kecepatan yang sama. Jarak antara dua sensor GMR yang menghasilkan nilai kecepatan yang baik ialah pada jarak cm dan 70cm dengan data dengan kenaikan yang linier. Pada jarak 0cm dan cm data kecepatan yang dihasilkan masih belum menunjukan linieritas yang baik. ehingga dapat disimpulkan bahwa penganjuran daerah kerja yang pada perancangan prototype pengukur kecepatan kendaraan menggunakan input rendah dan jarak antara dua 5 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989

buah sensor GMR diatas cm agar hasil kecepatan yang dihasilkan optimal. 5. Referensi. Bisman, P. (08). Rancangan Alat PengukurKecepatan Kenderaan Di Jalan Tol Berbasis Mikrokontroler AT895. Medan: Universitas umatra Utara. 2. Dickson, K. () Pengertian Optocoupler dan Prinsip Kerjanya. [Online]. http://www.creativeelectrcom/p roduct.php?category=7. April.. Mitra, D. (0). ensor Magnetik GMR, Teknologi dan Aplikasi Pengembangannya. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI jateng & DIY. I 085-082. 4. Tipler, P.A.(99). Fisikan Untuk ains dan Teknik (Edisi Ketiga) Jakarta: Erlangga. 5. lamet, H. (0). ensor Ultrasonik RF05 sebagai memantau kecepatan Kendaraan Bermotor. Jurnal Elektronik.() 6 Copyright 7, Wahana Fisika e-i:2549-989