Oleh : Takhtimatul Fitriyah Program Studi Telematika (CIO) Program Pascasarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Latar belakang Peran Teknologi Informasi (TI) saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi untuk dapat mendukung operasional layanan sistem berbasis TI secara optimal. dituntut keberadaan SDM yang berkualitas, yang dapat memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan pemanfaatan TI. Salah satu kendala dalam pengelolaan TI yaitu ketidaksesuaian kompetensi SDM dengan kebutuhan. Model kompetensi yang diteliti mengambil studi kasus Pemerintah Kab. Malang
Rumusan Masalah Bagaimana merumuskan model kompetensi SDM IT yang sesuai untuk Pemerintah Kabupaten Malang dengan menggunakan framework CoBIT. Batasan Masalah : Lokasi : Pemerintah Kabupaten Malang Responden : Sumber Daya Manusia yang bekerja di Bidang Teknologi Informasi (SDM TI) di Pemerintah Kabupaten Malang. Perancangan model kompetensi SDM TI menggunakan framework COBIT. Control Objective yang akan digunakan dalam penelitian ini dikhususkan pada PO7 (Manage IT Human Resouces).
Tujuan Penelitian merumuskan model kompetensi sumber daya manusia dalam IT Governance yang sesuai untuk Pemerintah Kabupaten Malang
Manfaat Penelitian Memperkaya pengetahuan dan disiplin ilmu manajemen SDM, khususnya manajemen SDM berbasis kompetensi dalam IT Governance. Sarana yang dapat memberikan informasi yang akurat, komprehensif dan up to date tentang jabatan yang dimiliki SDM dalam IT Governance. Memudahkan pihak manajemen SDM dalam analisis pekerjaan atau jabatan, perencanaan, rekruitmen, pengaturan staf, orientasi dan pelatihan, penilaian karya, pengembangan karier dan kompensasi.
Dasar Teori Kompetensi Definisi : karakteristik yang mendasari dari seorang individu yang mengakibatkan kinerja efektif dan / atau kinerja superior dalam suatu pekerjaan atau situasi (Spencer dan Spencer, 1993) Kompetensi TIK : kemampuan untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi, pengetahuan dan pesan dalam berbagai bentuk serta bekerja dengan komputer dan teknologi informasi untuk mencapai tujuan.
Dasar Teori Soft competency meliputi enam kelompok kompetensi, yaitu (Maarif, 2003): Kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan (motivasi untuk berprestasi, perhatian terhadap kejelasan tugas, ketelitian dan kualitas kerja, proaktif dan kemampuan mencari dan menggunakan informasi). Kemampuan melayani (empati, berorientasi pada pelanggan). Kemampuan memimpin (mempengaruhi, kesadaran berorganisasi, membangun hubungan) Kemampuan mengelola (mengembangkan orang lain, kemampuan mengarahkan, kerjasama kelompok, memimpin kelompok) Kemampuan berpikir (berpikir analisis, berpikir konseptual, keahlian teknis/profesional/manajerial). Kemampuan bersikap dewasa (kemampuan mengendalikan diri, fleksibilitas, komitmen terhadap organisasi).
Dasar Teori Hard competency terkait teknologi informasi diantaranya penguasaan komputer dan jaringan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), web, pemrograman dan database. Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus dimiliki oleh semua kategori lapangan pekerjaan bidang TI yaitu kemampuan mengoperasikan perangkat keras dan mengakses internet. Model Kompetensi mengidentifikasi kompetensi fungsional atau perilaku yang dibutuhkan untuk beroperasi di pekerjaan (Fogg, 1999).
Dasar Teori Tata Kelola Teknologi Informasi : tanggung jawab eksekutif dan dewan direksi, dan terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang menjamin untuk mendukung pengelolaan IT dan menindak lanjuti sasaran dan strategi organisasi. Kerangka kerja COBIT merupakan sebuah model pengelolaan TI, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan sasaran pengendalian (control objective) dan proses TI yang diperlukan dalam penerapan tata kelola TI pada suatu organisasi. Dalam penelitian ini COBIT difokuskan pada control objective PO7 yaitu proses Pengelolaan SDM TI. IT Maturity Model terdiri dari lima tingkat kematangan pengelolaan IT, meliputi : tingkat 0 (non existent), tingkat 1 (initial), tingkat 2 (repeateable), tingkat 3 (defined), tingkat 4 (managed) dan tingkat 5 (optimised). Semakin tinggi maturity level akan semakin baik proses pengelolaan teknologi informasi.
Metodologi
Penjelasan Metodologi 1.Pengumpulan Data Survei kuesioner, ada 2 macam kuesioner : Kuesioner kompetensi : 20 Soft competency (mengacu pada kompetensi Spencer dan Spencer 1993) 6 hard competency, yaitu penguasaan komputer dan jaringan, perangkat keras, perangkat lunak, web, pemrograman, dan database Respoden terdiri dari 42 SDM TI di Pemkab Malang terdiri dari operator pelaksana sub domain situs web di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), staf di bagian Pengelola Data Elektronik Sekretariat Daerah dan Badan Kepegawaian Daerah.
Kuesioner tingkat kematangan COBIT : Mencakup 6 atribut : a. Awareness and Communication (AC), b. Policies, Plansand Procedures (PPP), c. Tools and Automation (TA), d. Skill and Expertise (SE), e. Responsibilities and Accountabilities (RA), f. Goal Setting and Measurement (GSM). difokuskan pada proses PO7 tentang Pengelolaan SDM TI, responden mengacu pada tabel RACI
No Fungsional struktur COBIT terkait Fungsional struktur Pemkab Malang Jumlah 1 Chief Information Officer CIO Kepala Bagian Pengelola Data TI 1 Elektronik 2 Chief financial officer CFO Kepala DPPKA Non TI 1 3 Chief Architect CA Kabid Informasi Kepegawaian TI 1 Staf Bidang Informasi Kepegawaian TI 1 4 Head Operations HO Kasubag Teknologi Informasi TI 1 Staf Subag Teknologi Informasi TI 1 5 Head Development HD Kasubag Pengelolaan Data TI 1 Staf Subag Pengelolaan Data TI 1 6 Head IT Administration HITA Kasubag Pelayanan Data TI 1 7 The project management Officer 8 Compliance, Audit, Risk and Security Staf Subag Pelayanan Data TI 1 PMO Staf Subag Teknologi Informasi TI 2 CARS Staf Subag Pelayanan Data TI 1 Staf Subag Pengelolaan Data TI 1 Staf Subag Teknologi Informasi TI 1 Staf Bidang Informasi Kepagawaian TI 1 Jumlah 16
3. Pengolahan dan Analisa Data Dari data kuesioner kompetensi didapatkan nilai ratarata untuk masing masing kompetensi. Pengolahan data kuesioner tingkat kematangan menghasilkan tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan yang diharapkan. 4 Perumusan model kompetensi SDM dalam IT Governance. Setelah melakukan tahapan analisa, selanjutnya dilakukan perumusan model kompetensi SDM dengan menggunakan framework CoBIT. Perumusan model ini meliputi pendefinisian usulan tindakan perbaikan untuk masing masing atribut tingkat kematangan serta pendefinisian tujuan dan metrik PO7 yang ada di COBIT 4.1.
2.Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara total skor yang dihasilkan dari setiap responden dengan jawaban responden pada pertanyaan pertanyaan dalam kuesioner. Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan memiliki konsistensi yang tinggi. Artinya jawaban yang satu harus mendukung jawaban yang lain. Uji ini dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha yang sering digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas data. Jika nilai yang dihasilkan dari uji Cronbach s Alpha ini lebih dari 0,60 maka data yang dihasilkan dianggap reliabel.
5. Rekomendasi Model kompetensi SDM dalam IT Governance. Setelah melakukan tahap perumusan, diusulkan rekomendasi model kompetensi SDM IT yang sesuai untuk Pemerintah Kabupaten Malang. Rekomendasi ini berupa usulan kebijakan pengelolaan SDM TI terkait dengan penilaian kinerja, perencanaan kebutuhan kompetensi SDM IT yang akan datang, pengembangan kompetensi SDM TI melalui pendidikan dan pelatihan.
Pembahasan Demografi Responden SDM TI : Berdasarkan jenis kelamin, 60% laki laki dan 40% perempuan Berdasarkan usia: 60% berusia di bawah 30 th, 26% antara 30 35 th, dan sisanya diatas 36 th. Berdasarkan tingkat pendidikan : 45% lulusan SMU/sederajat, 40% lulusan S1, 7 % lulusan Diploma dan 7% lulusan S2. Berdasarkan bidang/jurusan pendidikan terakhir : 40% lulusan bidang teknik terdiri dari teknik komputer, informatika, elektronika, teknologi informasi, sistem informasi dan teknik lainnya. Sisanya (60%) lulusan bidang hukum, ekonomi, administrasi dan lainnya. Berdasarkan lamanya pengalaman kerja di bidang TI : 33% 1 3 th, 21% kurang dari 1 th, 14% 6 8 th, 14% 8 10 th, 12% 4 6 th, dan 6% lebih dari 10 th
Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel Uji Validitas untuk variabel soft competency No Item r hitung r tabel Keterangan Soft1 0,324 0,304 Valid Soft2 0,464 0,304 Valid Soft3 0,699 0,304 Valid Soft4 0,534 0,304 Valid Soft5 0,433 0,304 Valid Soft6 0,379 0,304 Valid Soft7 0,492 0,304 Valid Soft8 0,332 0,304 Valid Soft9 0,333 0,304 Valid Soft10 0,690 0,304 Valid Soft11 0,328 0,304 Valid Soft12 0,312 0,304 Valid Soft13 0,326 0,304 Valid Soft14 0,699 0,304 Valid Soft15 0,306 0,304 Valid Soft16 0,344 0,304 Valid Soft17 0,319 0,304 Valid Soft18 0,314 0,304 Valid Soft19 0,315 0,304 Valid Soft20 0,437 0,304 Valid Nilai koefisien korelasi product moment : (42 x 5831) - (113 x 2091) {(42x389) -12769}x{(42x108817) - 4372281} 8619 0,324 706779777 Dari tabel terlihat bahwa r hitung > r tabel (pada sig 0,05 n = 42, df = 40, r hitung = 0,304)
Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel Uji Validitas untuk variabel hard competency No Item r hitung r tabel Keterangan Hard1 0,843 0,304 Valid Hard 2 0,675 0,304 Valid Hard3 0,764 0,304 Valid Hard4 0,764 0,304 Valid Hard5 0,776 0,304 Valid Hard6 0,693 0,304 Valid Dari tabel terlihat bahwa r hitung > r tabel (pada sig 0,05 n = 42, df = 40, r hitung = 0,304)
Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel Uji Validitas untuk tingkat kematangan No Item r hitung r tabel Keterangan Item1 0,690 0,497 Valid Item2 0,818 0,497 Valid Item3 0,589 0,497 Valid Item4 0,818 0,497 Valid Item5 0,810 0,497 Valid Item6 0,855 0,497 Valid Item7 0,682 0,497 Valid Item8 0,792 0,497 Valid Item9 0,699 0,497 Valid Item10 0,575 0,497 Valid Item11 0,722 0,497 Valid Item12 0,855 0,497 Valid Dari tabel terlihat bahwa r hitung > r tabel (pada sig 0,05 n = 16, df = 14, r hitung = 0,497)
Uji Reliabilitas Untuk soft competency, nilai alpha cronbach adalah 0,706. Nilai ini lebih dari 0,6, sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel dan dapat dihandalkan. Untuk hard competency, nilai alpha cronbach adalah 0,789. Nilai ini lebih dari 0,6, sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel dan dapat dihandalkan. Untuk tingkat kematangan, nilai alpha cronbach adalah 0,765. Nilai ini lebih dari 0,6, sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel dan dapat dihandalkan.
Tabel Nilai Rata rata soft competency No Kompetensi Nilai rata rata 1 Membangun hubungan (Relationship building) 3,5238 2 Mempengaruhi (impact and imfluence) 3,2381 3 Kerjasama kelompok (Teamwork) 3,1905 4 Memimpin kelompok (Team leadership) 3,1190 5 Pengendalian diri (Self control) 3,0000 6 Empati (Interpersonal understanding) 2,9762 7 Percaya diri (Self Confidence) 2,8095 8 Semangat untuk Berprestasi (Achievement Orientation) 2,6905 9 Berorientasi kepada kepuasan pelanggan (Customer service 2,5476 orientation) 10 Mencari informasi (Information seeking) 2,4524 11 Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja 2,3810 (Concern for order) 12 Berpikir Konseptual (Conceptual thinking) 2,3095 13 Kemampuan mengarahkan (Directiveness) 2,2143 14 Fleksibilitas (Flexibility) 2,1429 15 Keahlian Teknikal/ Profesional/ Manajerial (Expertise) 2,0238 16 Mengembangkan orang lain (Developing others) 1,9048 17 Berpikir Analitis (Analitical Thinking) 1,8810 18 Proaktif (Initiave) 1,8810 19 Kesadaran berorganisasi (organizational awareness) 1,8810 20 Komitmen terhadap Organisasi (Organisational Commitment) 1,6190
Tabel 1.Hasil rekapitulasi berdasarkan nilai rata rata untuk soft competency Nilai ratarata Jenis kompetensi Antara 1 2 Antara 2 3 Proaktif; kesadaran berorganisasi; mengembangkan orang lain; berpikir analitis; komitmen terhadap organisasi Semangat untuk berprestasi; perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja; mencari informasi; empati; berorientasi pada kepuasan pelanggan; kemampuan mengarahkan, berpikir konseptual; keahlian teknikal/ professional/ manajerial; pengendalian diri; percaya diri; fleksibilitas Antara 3 4 Kemampuan mempengaruhi; membangun hubungan; kerjasama kelompok, memimpin kelompok Kuesioner ini menggunakan skala nilai 1 5. Semakin tinggi nilainya semakin baik pula kompetensinya
Tabel 2. Hasil rekapitulasi berdasarkan nilai rata rata untuk hard competency Nilai rata rata Bidang penguasaan kompetensi 1,292 Pemrograman 1,559 Pelayanan web 1,704 Database 1,741 Komputer dan jaringan 1,857 Perangkat lunak (software) 1,881 Perangkat keras (hardware) Penilaian yang digunakan untuk masing masing hard competency adalah : 1 : tahu 2 : mahir 3 : bisa membantu orang lain 4 : bisa memperbaiki 5 : bisa merancang Untuk nilai rata rata antara 1 2 menunjukkan bahwa tingkat kompetensi pada tahap tahu.
Tabel Nilai dan Tingkat Kematangan pada proses PO7 Tingkat No Atribut Nilai Kematangan Kematangan as is to be as is to be 1 AC 2,25 4,75 2 5 2 PSP 2 4,75 2 5 3 TA 2,44 4,81 2 5 4 SE 2,56 4,75 2 5 5 RA 1,75 4,06 2 4 6 GSM 3,38 4,75 3 5 rata rata 2,40 4,645 2 5
Penetapan skala prioritas atribut kematangan untuk perbaikan Prioritas Atribut Kematangan I RA Responsibility and Accountability II PPP Policy, Standard, and Prosedure III AC Awareness and Communication Tingkat Kematangan As is To be Gap 2 4 2 2 5 3 2 5 3 IV TA Tools and Automation 2 5 3 V SE Skill and Expertise 2 5 3 VI GSM Goal Setting and Measurement 3 5 2
Representasi Nilai Kematangan pada proses PO7 untuk saat ini (as is) dan yang diharapkan (to be)
Tabel Tindakan perbaikan dalam kelompok pencapaian tingkat kematangan 3 No Atribut Tindakan Perbaikan 1. RA Menetapkan pelaksana yang bertanggung jawab dalam menjalankan pengelolaan SDM TI 2. PPP Melakukan pendefinisian dan pendokumentasian prosedur sebagai acuan dalam melakukan aktivitas penting dalam pengelolaan SDM TI, seperti prosedur perekrutan karyawan. 3. AC Mendefinisikan dan mendokumentasikan proses pengelolaan SDM TI 4. TA Merencanakan penggunaan tools standar untuk melakukan otomasi dalam sistem manjemen SDM TI. 5. SE Merencanakan pelatihan formal yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan SDM TI
Tabel 4.25 Tindakan perbaikan dalam kelompok pencapaian tingkat kematangan 4 No Atribut Tindakan Perbaikan 1. RA Mendefinisikan, menetapkan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan kepemilikan manejemen SDM TI secara jelas dalam organisasi. Memberikan penghargaan sebagai upaya untuk memotivasi peran ini. 2. PPP Melaksanakan prosedur prosedur secara lengkap untuk pengelolaan SDM TI, yang mengacu pada standar, menerapkan praktek terbaik internal, telah diformalkan dan disosialisasikan secara luas pada semua lingkup organisasi. 3. AC Memastikan pengembangan SDM TI dengan melakukan pemantauan secara berkala seperti rapat kerja, sosialisasi, dan sebagainya. Mengadakan rutinitas untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan antar individu di organisasi seperti forum forum diskusi dalam mahamami seluruh kebutuhan terhadap pengelolaan SDM TI. 4. TA Penggunaan tools terkini telah mulai dimanfaatkan sesuai rencana standardisasi penggunaan tools. Beberapa tools telah terintegrasi dengan tools yang lainnya. Tools tersebut digunakan untuk mengotomasikan proses utama dalam manajemn SDM TI. 5. SE Kebutuhan ketrampilan secara rutin diupdate untuk mendapatkan keahlian dan sertifikasi. Pelatihan formal terhadap staf TI telah dilakukan sesuai dengan rencana. 6. GSM Membentuk kompensasi dan review kinerja dan membandingkan dengan organisasi TI lainnya dan praktik industri yang baik.
Tabel 4.26 Tindakan perbaikan dalam kelompok pencapaian tingkat kematangan 5 No Atribu t Tindakan Perbaikan 1. PPP Mensosialisasikan prosedur pengelolaan SDM TI ke seluruh pegawai seperti prosedur perekrutan pegawai 2. AC Memperbarui terus rencana manajemen SDM TI untuk memenuhi perubahan kebutuhan bisnis 3. TA Tools yang canggih dilakukan dengan otomasi manajemen SDM TI secara maksimal dan terintegrasi dengan tools lain yang terkait. 4. SE Adanya pengembangkan program pelatihan untuk semua standar teknologi dan produk baru sebelum penyebaran dalam organisasi. 5. GSM Komponen manajemen SDM TI konsisten dengan praktik industri yang baik, kompensasi, penilaian kinerja, partisipasi dalam forum industri, transfer pengetahuan, pelatihan dan saran.
Tabel Perbandingan Metrik proses PO7 dengan kondisi PDE No Metrik Kondisi PDE Target 1 Tingkat kepuasan stakeholder dengan keahlian dan keterampilan personil TI 60 % 100 % 2 Omset personil TI 70 % 100 % 3 Persen puas personil TI (metrik komposit) 40 % 100 % 4 Personil staf TI yang memenuhi profil kompetensi untuk peran yang dibutuhkan 40 % 100 % sebagaimana didefinisikan dalam strategi 5 Peran TI yang diisi 50 % 100 % 6 Waktu kerja yang hilang akibat yang tidak direncanakan 15 hari 0 7 Personil staf TI yang memiliki rencana pelatihan tahunan lengkap 20 % 100 % 8 Realisasi rasio kontraktor untuk personil vs rasio yang direncanakan 1 : 4 1 : 1 9 Pegawai TI yang telah menjalani pemeriksaan latar belakang perekrutan 50 % 100 % 10 Jabatan TI dengan personil cadangan yang berkualifikasi 30 % 100 % 11 Staf TI yang menyelesaikan rencana pengembangan profesional 20 % 100 % 12 Staf TI yang tinjauan kinerjanya didokumentasikan dan divalidasi tepat waktu 10 % 100 % 13 Posisi TI dengan deskripsi pekerjaan dan kualifikasi perekrutan 20 % 100 % 14 Rata rata jumlah hari pelatihan dan Pengembangan (termasuk pelatihan) per orang per tahun 3 hari 3 hari 15 Rasio rotasi staf TI 1 : 5 1 : 1 16 Personil TI yang bersertifikat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan 20 % 100 % 17 Rata rata jumlah hari untuk mengisi peran TI yang terbuka 10 hari
Rekomendasi kebijakan yang diusulkan : Melakukan penilaian kerja terhadap SDM TI yang terkait dengan peran untuk mengetahui tingkat kompetensi yang telah dimiliki dan yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan, Mendefinisikan secara rinci kebutuhan kompetensi SDM TI yang diperlukan untuk dapat melakukan perannya secara efektif. Melakukan perencanaan kebutuhan kompetensi SDM TI, diterapkan sistem pembinaan karir yang jelas terkait prasyarat kompetensi yang diperlukan secara konsisten mengikuti program pelatihan formal Menyelenggarakan pelatihan formal dan knowledge sharing bagi para pelaksana peran dalam pengelolaan SDM TI yang dilakukan sesuai dengan rencana pelatihan. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan, sebagai upaya perbaikan kualitas pelatihan secara berkelanjutan. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan kompetensi terutama untuk dapat menangani peran peran dalam proses pengelolaan SDM TI, dengan mempertimbangkan keterbatasan secara kuantitas staf TI dan hasil analisis biaya dan manfaat yang diperlukan, maka dapat dilakukan rekruitmen ataupun outsourching.
No 1. Operator Komputer Model kompetensi SDM TI Sebutan di Pemkab Malang Jenis Pekerjaan Ringkasan Tugas Kompetensi Mengoperasikan komputer dan memastikan perangkat lunak dan perangkat keras berjalan dengan baik 2. Programmer Membuat dan mengembangkan aplikasi perangkat lunak 3. System Engineer Melakukan survei terhadap keinginan instansi sebagai bahan untuk membuat desain sistem yang mencakup data yang dibutuhkan, mekanisme dan prosedur aliran data yang ada dan yang diinginkan, target arsitektur sistem dari segi perangkat keras dan perangkat lunak termasuk aplikasi dan komunikasi data. Desain hardware, software, jaringan dan proses untuk memecahkan masalah teknis 4. Analis Program Komputer Merancang disain rinci dari sub sistem yang berskala kecil, mengaplikasi bagian desain sistem dalam bahasa pemrograman, agar program yang dirancang efektif dan efisien Kompetensi dasar, kompetensi bidang, SKKNI sub sektor operator Kompetensi dasar, kompetensi bidang, SKKNI sub sektor programmer Kompetensi dasar, kompetensi bidang, SKKNI sub sektor jarkom Kompetensi dasar, kompetensi bidang, monitoring LAN/ WLAN, membuat desain sistem, mengaplikasikan desain ke dalam bahasa pemrograman,
Diklat Pengembangan SDM No 1. Pengenalan Teknologi Informasi Jenis Diklat 2 Perekaman Data 3. Pemrograman 4. Deteksi dan Perbaikan Sistem Komputer dan Jaringan 5. Pengenalan Aplikasi Khusus 6. Etika dan Pengembangan Profesi Komputer 7. Pembuatan Dokumentasi dan Laporan 8. Rekayasa Sistem Informasi 9. Analisis Sistem Informasi 10. Perancangan Sistem Informasi 11. Implementasi Sistem 12. Administrasi dan Pengelolaan Database 13 Administrasi dan Pengelolaan Jaringan Komputer 14. Microsoft Office Specialist Certification : Access 2007, outlook 2007, word 2007, power point 2007, excel 2007 15. Jaringan Komputer dan troubleshooting 16. Internetworking dengan TCP/IP 17. Manajemen Jaringan Komputer Intranet 18. Mikrotik Certified Networking Associate (MTCNA) : Jaringan Komputer 19. MikroTik Certificate Wireless Engineering (MTCWE): Jaringan Komputer Wireless Sertifikasi Internasional
Diklat Pengembangan SDM (lanjutan) No Jenis Diklat 20. Adobe Certified Associate (ACA) : Program Adobe Web Communication using Adobe Dreamweaver CS5 : Software untuk Membuat Website 21. Training dan Sertifikasi Internasional : Internasional Cisco Certified Network Associate (CCNA): Mendesaian Jaringan Komputer 22. Training dan Sertifikasi Internasional Adobe Certified Associate (ACA) Program Adobe Visual Communication using Adobe Photoshop CS5 : Membangun Aplikasi di Bidang Multimedia 23. Training dan Sertifikasi Internasional : Oracle Workforce Development Program (OWDP) Administration Database Workshop (DBA I) 24. Training dan Sertifikasi Internasional : Oracle Workforce Development Program (OWDP): APEX (Application Express) 25. Java Standart Edition (JSE) : Pemrograman Berorientasi Object Training dan Sertifikasi Internasional 26. Training dan Sertifikasi Internasional Certified Ethical Hacking (CEH): Sertifikasi dibidang Keamanan Sistem komputer 27. Pengembangan Sistem TI dengan Open Source 28. Pengelolaan Control Object For IT (COBIT) Version 4.1 29. Standard Operating Procedure (SOP) IT 30. Manajemen kinerja 31. Teknik membuat inovasi di tempat kerja 32. Training Need Analysis
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, SDM TI di Pemerintah Kabupaten Malang memiliki tingkat kompetensi cukup baik. Untuk itu perlu dikembangkan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sehingga dapat dicapai kompetensi SDM sesuai standar kompetensi. Tata kelola teknologi informasi saat ini secara umum telah cukup baik. Hal ini ditunjukan dengan atribut tingkat kematangan saat ini berada pada level 2 dan yang diharapkan pada level 5. Agar proses perbaikan tata kelola teknologi informasi menuju tingkat kematangan yang diharapkan dapat optimal, maka diperlukan strategi proses perbaikan tata kelola teknologi informasi yakni perbaikan tata kelola teknologi informasi dilakukan secara bertahap.