INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI GORONTALO 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEBESAR 73,75

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA(IPM) TAHUN 2015

BPS KABUPATEN EMPAT LAWANG. Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DKI JAKARTA TAHUN 2016 TERUS MENINGKAT

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BENGKULU TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN PESISIR SELATAN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROPINSI NTB TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015


INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa me

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KALIMANTAN UTARA TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara Tahun 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI RIAU SEBESAR 71,20

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) D.I. Yogyakarta TAHUN 2016 TERUS MENINGKAT

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BANTEN TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEBESAR 73,99

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BANTEN TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI NTB TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

BERITA RESMI STATISTIK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

P E N U T U P P E N U T U P

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA RESMI STATISTIK


GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

Transkripsi:

BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 40/06/35/Th. XIV, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015 IPM Jawa Timur Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur. Pada tahun 2015, IPM Jawa Timur telah mencapai 68,95. Angka ini meningkat sebesar 0,81 poin dibandingkan dengan IPM Jawa Timur pada tahun 2014 yang sebesar 68,14. Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Jawa Timur berstatus sedang, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Jawa Timur pada tahun 2015 tumbuh sebesar 1,19 persen dibandingkan tahun 2014. Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,68 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,66 tahun, meningkat 0,21 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,14 tahun, meningkat 0,09 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp. 10,38 juta pada tahun 2015, meningkat Rp 371,22 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. 1. Perkembangan IPM Jawa Timur Tahun 2010-2015 Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. Badan Pusat Statistik (BPS) mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa 1

mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Jawa Timur terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Jawa Timur meningkat dari 65,36 pada tahun 2010 menjadi 68,95 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Jawa Timur rata-rata tumbuh sebesar 1,07 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Jawa Timur tumbuh 1,19 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014, hanya tumbuh sebesar 0,88 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2015 IPM Jawa Timur menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Jawa Timur masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Jawa Timur masih berstatus sedang, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, 2010-2015 69.000 68.500 68.000 67.500 67.000 66.500 66.000 65.500 65.000 68.951 68.141 67.547 66.736 66.057 65.362 2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Angka harapan hidup saat lahir (AHH) Tahun 69,89 70,02 70,14 70,34 70,45 70,68 Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 11,49 11,62 11,74 12,17 12,45 12,66 Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 6,73 6,79 6,85 6,90 7,05 7,14 Pengeluaran per kapita disesuaikan Rp 000 9.002 9.396 9.797 9.978 10.012 10.383 IPM 65,36 66,06 66,74 67,55 68,14 68,95 Pertumbuhan IPM % 1,06 1,03 1,22 0,88 1,19 2

A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,79 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,22 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Jawa Timur hanya sebesar 69,89 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 70,68 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Jawa Timur (tahun), 2010-2015 70.800 70.679 70.600 70.400 70.340 70.450 70.200 70.000 69.890 70.020 70.140 69.800 69.600 69.400 B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Jawa Timur telah meningkat sebesar 1,17 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,41 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,96 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Jawa Timur telah mencapai 12,66 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Jawa Timur tumbuh 1,20 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Jawa Timur yang lebih baik. Di tahun 2015, Rata-rata Lama Sekolah di Jawa Timur mencapai 7,14 tahun. Ini menunjukkan bahwa hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Jawa Timur usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas I). 3

Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Jawa Timur (tahun), 2010-2015 14.000 13.000 12.000 11.000 10.000 9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 12.165 12.452 12.661 11.495 11.617 11.740 6.730 6.788 6.846 6.900 7.051 7.143 Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Jawa Timur mencapai Rp 10,38 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar Rp. 276,27 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Jawa Timur (Rp 000), 2010-2015 10,500 10,000 9,797 9,978 10,012 10,383 9,500 9,396 9,000 9,002 8,500 8,000 4

3. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 58,18 (Sampang) hingga 80,05 (Kota Malang). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 65,73 tahun (Bondowoso) hingga 73,85 tahun (Surabaya). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,09 tahun (Sampang) hingga 15,23 tahun (Kota Malang), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 3,65 tahun (Sampang) hingga 11,08 tahun (Kota Madiun). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara Rp. 7,58 juta per tahun (Sumenep) hingga Rp. 15,99 juta per tahun (Surabaya). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten yang berstatus sedang berkurang dari 24 kabupaten pada tahun 2014 menjadi 23 kabupaten pada tahun 2015. Tulungagung yang berstatus sedang pada tahun 2014 berubah status menjadi tinggi pada tahun 2015. Di samping itu Kota Malang yang berstatus pembangunan manusia tinggi pada tahun 2014, pada tahun 2015 berubah level menjadi sangat tinggi. Sementara itu, sejak 2014 hingga 2015 masih terdapat satu kabupaten yang berstatus pembangunan manusia rendah, yaitu Sampang. Peningkatan IPM di Jawa Timur juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga daerah dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Sampang (2,12 persen), Kabupaten Blitar (1,87 persen) dan Pacitan (1,75 persen). IPM Sampang meningkat terutama adanya kenaikan HLS dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Sedangkan Kabupaten Blitar dan Pacitan lebih dikarenakan kenaikan RLS dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Meskipun Sampang mempunyai IPM terendah, tetapi pada tahun 2015 menjadi top movers atau yang mempunyai progres pembangunan manusia tercepat di Jawa Timur. 5

Kode Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2015 Kabupaten/Kota AHH EYS MYS Pengeluaran IPM Peringkat IPM 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 3501 Pacitan 70,75 71,05 11,61 11,94 6,43 6,88 7.656 7.686 63,81 64,92 30 29 3502 Ponorogo 71,88 72,08 13,04 13,29 6,91 6,96 8.383 8.654 67,40 68,16 21 21 3503 Trenggalek 72,51 72,91 11,64 12,08 6,87 7,18 8.417 8.445 66,16 67,25 24 24 3504 Tulungagung 72,88 73,28 12,72 12,73 7,45 7,72 9.505 9.534 69,49 70,07 15 14 3505 Blitar 72,50 72,80 11,49 11,98 6,82 7,24 9.245 9.272 66,88 68,13 23 22 3506 Kediri 72,04 72,14 12,01 12,15 7,41 7,41 9.633 9.883 68,44 68,91 19 19 3507 Malang 71,78 71,98 11,25 11,98 6,66 6,73 8.817 8.845 65,59 66,63 25 25 3508 Lumajang 69,07 69,27 11,12 11,61 6,03 6,04 7.895 7.921 62,33 63,02 35 35 3509 Jember 67,80 68,20 12,00 12,01 5,63 5,76 8.227 8.255 62,64 63,04 34 34 3510 Banyuwangi 69,93 70,03 11,81 12,20 6,87 6,88 10.379 10.692 67,31 68,08 22 23 3511 Bondowoso 65,43 65,73 12,85 12,86 5,52 5,53 9.176 9.519 63,43 63,95 31 31 3512 Situbondo 68,08 68,28 12,97 12,98 5,54 5,67 8.383 8.677 63,91 64,53 29 30 3513 Probolinggo 65,75 66,15 11,60 12,04 5,64 5,66 9.877 9.976 63,04 63,83 32 32 3514 Pasuruan 69,83 69,83 11,78 11,80 6,36 6,50 8.293 8.707 64,35 65,04 28 28 3515 Sidoarjo 73,43 73,63 13,55 13,89 10,09 10,10 12.632 12.879 76,78 77,43 4 4 3516 Mojokerto 71,76 71,96 11,97 12,18 7,74 7,75 11.208 11.559 70,22 70,85 13 13 3517 Jombang 71,37 71,67 12,65 12,68 7,52 7,59 9.709 9.963 69,07 69,59 17 17 3518 Nganjuk 70,87 70,97 12,65 12,68 7,31 7,33 10.754 10.995 69,59 69,90 14 15 3519 Madiun 69,76 70,36 12,79 13,10 6,89 6,99 10.667 10.710 68,60 69,39 18 18 3520 Magetan 71,91 72,01 12,77 13,60 7,55 7,65 10.539 10.594 70,29 71,39 12 11 3521 Ngawi 71,33 71,53 12,29 12,31 6,52 6,53 10.143 10.584 67,78 68,32 20 20 3522 Bojonegoro 70,11 70,51 12,08 12,09 6,14 6,64 8.964 8.993 65,27 66,17 26 26 3523 Tuban 70,25 70,55 11,42 12,07 6,18 6,20 8.906 8.940 64,58 65,52 27 27 3524 Lamongan 71,47 71,67 13,41 13,43 7,27 7,28 9.545 9.821 69,42 69,84 16 16 3525 Gresik 72,20 72,30 13,17 13,19 8,42 8,93 11.514 11.548 72,84 73,57 9 9 3526 Bangkalan 69,62 69,72 11,17 11,55 5,07 5,08 7.459 7.667 60,71 61,49 37 37 3527 Sampang 67,48 67,58 10,39 11,09 3,49 3,65 7.798 7.827 56,98 58,18 38 38 3528 Pamekasan 66,56 66,86 13,32 13,34 5,72 5,73 7.478 7.679 62,66 63,10 33 33 3529 Sumenep 70,02 70,42 12,39 12,41 4,77 4,89 7.143 7.577 61,43 62,38 36 36 3571 Kota Kediri 73,52 73,62 13,52 14,30 9,70 9,88 10.702 10.733 74,62 75,67 7 6 3572 Kota Blitar 72,70 73,00 13,51 13,53 9,81 9,87 11.672 12.258 75,26 76,00 5 5 3573 Kota Malang 72,30 72,60 14,47 15,23 9,97 10,13 15.399 15.420 78,96 80,05 1 1 3574 Kota Probolinggo 69,52 69,72 13,29 13,32 8,44 8,46 10.182 10.558 70,49 71,01 11 12 3575 Kota Pasuruan 70,54 70,84 13,53 13,56 9,06 9,07 11.527 11.963 73,23 73,78 8 8 3576 Kota Mojokerto 72,39 72,69 13,30 13,33 9,91 9,92 11.689 12.060 75,04 75,54 6 7 3577 Kota Madiun 72,41 72,41 13,64 14,06 10,90 11,08 14.643 14.723 78,81 79,48 3 2 3578 Kota Surabaya 73,85 73,85 13,44 13,52 10,07 10,24 15.492 15.991 78,87 79,47 2 3 3579 Kota Batu 72,06 72,16 12,90 13,16 8,41 8,44 10.853 11.274 71,89 72,62 10 10 Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah 6

CATATAN TEKNIS I. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan I Kesehatan = AHH 0 AHH 0min AHH 0maks AHH 0min Indeks Pendidikan I HLS = HLS HLS min HLS maks HLS min I RLS = RLS RLS min RLS maks RLSS min I Pendidikan = I HLS + I RLS 2 Indeks Pengeluaran I pengeluaran = ln(pengeluaran) ln(pengeluaran min ) ln(pengeluaran maks ) ln(pengeluaran min ) Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen Satuan Min Max Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH 0) Tahun 20 85 Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 18 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 15 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Rupiah 1.007.436 26.572.352 Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3 IPM = I Kesehatan I Pendidikan I Pengeluaran II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok sangat tinggi : IPM 80 2. Kelompok tinggi : 70 IPM < 80 3. Kelompok sedang : 60 IPM < 70 4. Kelompok rendah : IPM < 60 7