PENERAPAN ALAT PERAGA PERKALIAN MONTESSORI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

PENERAPAN ALAT PERAGA MONTESSORI UNTUK MENGIDENTIFIKASI MINAT BELAJAR SISWA KELAS 3 SD PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN EMPAT DIGIT

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN MELALUI HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) DENGAN MERONCE KARET YEYE. Bernadetta Eswindha

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL DENGAN AUDIOVISUAL KELAS X SMA PGRI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2014/2015 ABSTRACT

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBONDALEM LOR

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN POKOK BAHASAN KUBUS

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL URAIAN TERSTRUKTUR POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

Diajukan Oleh : PUTRI TIKA ARIYANI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

online at Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh :

ANALISIS KESULITAN SISWA SMA KELAS XI DALAM MEMPELAJARI UKURAN TENDENSI SENTRAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PONOROGO

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI MEDIA POHON HITUNG FLANEL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Dyna Probo Mukti 19, Susanto 20, Dafik 21

MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR TUTORIAL ELEKTRONIK MENGENAI MATERI PETA KELAS XII-IS SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan

NUR AFNI SIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam. lingkungan dan kehidupan. Lingkungan kehidupan pendidikan dapat

Titin Fadila*, Rahmi**, Yulia Haryono**

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

Oleh : RISKA DWI JAYANTI Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Oleh : A A Gde Wahyu Wicaksana, Universitas Negeri Yogyakarta,

ARTIKEL JURNAL. Oleh : Gesit Ciptaningrum NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

PENINGKATAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN DI SEKOLAHDASAR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JARIMATIKA

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENERAPAN ALAT PERAGA PERKALIAN MONTESSORI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD Theodora Dian Widyaningrum Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta gishellatheodora94@gmail.com Triastuti Sanda Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ABSTRACT. The background of this study is the significant number of students having difficulties in multiplication in terms of understanding the concept of multiplication or in computing the result of multiplication. Such difficulties are caused by the low level of understanding of students in defining subject matter of the problems. On the other hand, students also have difficulties in determining the operation which will be used to solve problems. Therefore, to solve problems related to multiplication, Montessori audio visual aids may be used. The objective of this research is to determine the problems faced by the students in multiplication and to determine the improvement in the multiplication skill of the students after being taught with Montessori audio visual aids. This study is a qualitative and descriptive study. The subject of this study is 8 students of Class III of SD Kanisius Demangan Baru, Yogyakarta. The data collection techniques used in this research is interview, observation, and documentation. Based on the result of pre-test, treatment, and post-test given to students, it is revealed that the utilization of Montessori audio visual aids can overcome learning difficulties of class III students of SD Kanisius Demangan Baru, Yogyakarta in multiplication subjects. It can also be seen from the result of post-test which shows improvement compared to the result of pre-test. Keywords: multiplication, difficulty in multiplication, montessori audio visual aids. ABSTRAK. Penelitian ini dilatarbelakangi kerena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam berhitung perkalian baik dalam memahami konsep perkalian maupun menghitung hasil perkalian. Kesulitan-kesulitan tersebut dihadapi karena tingkat pemahaman siswa dalam menentukan permasalahan pada soal masih kurang. Di sisi lain siswa masih kesulitan menentukan operasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah dalam berhitung perkalian dapat menggunakan alat peraga Montessori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kesulitan siswa dalam berhitung perkalian dan mengetahui perkembangan kemampuan hitung perkalian siswa menggunakan alat peraga Montessori. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta dengan jumlah siswa 9 orang. Teknik

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 262 pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pre-test, treatment, dan post-test yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil bahwa penerapan alat peraga Montessori mampu mengatasi kesulitan belajar siswa kelas III SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta pada materi perkalian. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil post-test yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pre-test. Kata Kunci: berhitung perkalian, kesulitan berhitung perkalian, alat peraga montessori. 1. PENDAHULUAN Perkembangan kognitif pada siswa adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, memulai, dan mempertimbangkan sesuatu. Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan pembelajaran berhitung. Penelitian tentang Pengaruh Alat Permainan Montessori Terhadap Kemampuan Berhitung Anak 1-10 Kelompok A KB-TK Arisska oleh Sonia Noor Febrianty dan Sri Widayati menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak pada kelompok A Taman Kanak-Kanak Arisska masih tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan observasi ke lapangan dan menemukan adanya kesulitan berhitung perkalian. Kesulitan-kesulitan tersebut dihadapi karena tingkat pemahaman siswa dalam menentukan permasalahan pada soal masih kurang dan siswa masih kesulitan menentukan operasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut perlu dilakukan dengan cara yang tepat, salah satunya dengan menggunakan alat peraga Montessori. Penggunaan alat peraga Montessori dapat mempermudah dan membuat pembelajaran berhitung perkalian menjadi lebih menarik Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apa saja penyebab kesulitan siswa dalam berhitung perkalian? Bagaimana cara menerapkan alat peraga Montessori pada siswa? Apakah penggunaan alat peraga Montessori dapat mengatasi kesulitan siswa dalam berhitung perkalian? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab kesulitan siswa dalam berhitung perkalian, untuk mendeskripsikan cara menggunakan alat peraga

263 T. D. Widyaningrum dan T. Sanda Montessori dengan baik dan benar serta untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga Montessori dapat mengatasi kesulitan berhitung perkalian. Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan teori serta dapat dijadikan bahan kajian bagi para pembaca, khususnya mengenai kemampuan berhitung siswa dengan menggunakan alat peraga Montessori dan manfaat praktis yaitu: a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan. b. Bagi guru sekolah dasar, dapat menambah ilmu pengetahuan utnuk mengajarkan berhitung pada siswa SD khususnya kelas III dengan menggunakan alat peraga Montessori. c. Bagi pengembang, perencanaan, penyelenggara dan pelaksana lembaga pendidikan agar penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pengembangan, perencanaan dan penyelengaraan program pendidikan siswa SD khususnya kelas III. Matematika berfungsi utuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dan menjelaskan gagasan (Depdiknas, 2003). Selain itu Matematika pada bangku Sekolah Dasar (SD) keberadannya berfungsi sebagai pengembang logika berpikir dalam menyelesaikan soal-soal yang berbentuk aljabar, aritmatika, geometri, dan analitik. Matematika juga berfungsi dalam mengembangkan kemampuan menghitung, membandingkan, mengukur, dan menaksir yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa. Menurut Susanto (dalam Febrianty 2014:3) bahwa berhitung adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dan meningkat ke

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 264 tahap pengertian mengenai jumlah dan pengurangan. Dalam kegiatan berhitung bilangan, kita mengenal beberapa operasi, dsalah satunya adalah operasi perkalian. Perkalian merupakan proses aritmatika dasar di mana satu bilangan dilipatgandakan sesuai dengan bilangan pengalinya. Untuk mempermudah siswa dalam penguasaan kemampuan berhitung perkalian, dapat digunakan alat peraga atau alat peraga sebagai alat bantu hitung. Menurut Ali (dalam Sundayana 2015:7) alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. 2. METODE PENELITIAN Penelitian tentang penerapan alat peraga perkalian Montessori untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa kelas III SD menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakuakan untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya terjadi di lapangan tanpa adanya perubahan terhadap sasaran penelitian. Williams (dalam Moleong, 2009:5) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang atau peneliti secara alamiah. Melalui penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini ingin menggambarkan tentang Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas III SD. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Kanisius Demangan Baru yang berjumlah 8 orang di mana siswa yang menjadi subjek penelitian dianggap mengalami kesulitan belajar matematika. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta kelas III. Sedangkan sumber data penunjang adalah guru kelas III SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan test. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SD Kanasius Demangan

265 T. D. Widyaningrum dan T. Sanda Baru Yogyakarta. Data yang dikumpulkan melalui wawancara adalah informasi tentang kesulitan belajar matematika yang sering dialami subjek penelitian. Alat yang digunakan dalam wawancara adalah pedoman wawancara. Observasi digunakan dalam penelitian ini untuk mengamati secara langsung proses penerapan alat peraga perkalian Montessori untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa kelas III SD yang meliputi treatment dengan alat peraga dan treatment tanpa alat peraga. Teknik test yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal subjek dan post-test untuk mengetahui keefektifan alat peraga dalam mengatasi kesulitan belajar Matematika siswa kelas III SD. Dalam penelitian ini menggunakan tiga alat peraga Montessori. Alat 1 digunakan untuk mengecek pemahaman subjek terhadap konsep perkalian. Alat 2 digunakan untuk melatih subjek menyelesaikan soal-soal perkalian dengan baik dan benar dan sekaligus menambah pemahaman subjek terhadap konsep perkalian. Alat 3 digunakan untuk membantu subjek dalam proses perhitungan hasil perkalian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian tentang Penerapan Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas III SD yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi berikut ini akan dibahas hasil penelitian yang diperoleh. 3.1 Kesulitan Siswa Dalam Berhitung Perkalian Dari hasil wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta yang dilakukan pada hari Sabtu, 24 September 2016 diperoleh informasi tentang faktor penyebab kesulitan siswa dalam berhitung perkalian yaitu subjek penelitian masih belum paham konsep perkalian yang benar. Subjek sering salah menentukan operasi yang digunakan untuk menyelesaikan soal matematika. Subjek juga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika yang

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 266 menggunakan teknik menyimpan karena sering kali subjek lupa untuk menambahkan bilangan yang disimpan tersebut. Kesulitan lain yang dihadapi subjek yaitu dalam menyelesaikan soal soal matematika yang berbentuk cerita. Subjek sering salah dalam menyelesaikan soal-soal yang berbentuk cerita. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman subjek terhadap soal matematika yang berbentuk cerita. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa pihak sekolah memiliki alatalat peraga matematika namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga proses pembelajaran matematika yang berlangsung tidak melibatkan media yaitu alat peraga. 3.1 Penerapan Alat Peraga Montessori Untuk Mengatasi Kesulitan Berhitung Perkalian Sebelum menerapkan alat peraga perkalian Montessori untuk mengatasi kesulitan subjek, terlebih dahulu memberikan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal subjek. Selanjutnya pemberian treatment dengan alat peraga dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan 3 alat peraga berbeda. Setelah pemberian treatment penelitian ini diakhiri dengan memberikan post-test kepada subjek untuk mengetahui manfaat penggunaan alat peraga Montessori untuk mengatasi kesulitan berhitung perkalian dengan menggunakan instrumen yang sama yang digunakan pada saat pre-test. Hasil pre-test menunjukkan bahwa 9 subjek yang mengikuti penelitian mengalami kesulitan dalam berhitung perkalian. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh setiap subjek tidak mencapai ketuntasan yaitu 72 dan disajikan pada gambar berikut ini.

267 T. D. Widyaningrum dan T. Sanda Hasil Pre-test 60 50 40 30 Skor Pre-Test 20 10 0 A B C D E F G H I Gambar 1. Skor subjek sebelum diberikan treatment Gambar 3.1. menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian tidak mencapai ketuntasan yang ditetapkan sekolah dan subjek masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal berhitung perkalian. Skor maksimal yang diperoleh subjek adalah 55 dan rata-rata skor adalah 36,11. Skor tersebut sangat jauh dari kriteria ketuntasan minimal. Kesulitan yang dihadapi subjek perlu diatasi dengan cara yang mudah dan sesuai dengan tingkat kemampuan subjek. Untuk itulah peneliti memberikan treatment dengan menerapkan alat peraga Montessori untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi subjek. Alat peraga perkalian Montessori yang digunakan dalam penelitian ini adalah papan konsep perkalian, papan perkalian, dan large bead frame. Ketiga alat tersebut digunakan dengan memberikan 3 kali treatment. Treatment hari pertama menggunakan alat 1 yaitu alat konsep perkalian yang berguna untuk mengetahui pemahaman subjek tentang konsep perkalian. dan alat 2 yaitu papan perkalian. Alat yang peneliti gunakan yaitu seperti berikut ini:

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 268 Gambar 2. Alat 1 (Pengenalan Konsep Perkalian) Gambar 3. Alat 2 (Papan Perkalian) Sebelum subjek menggunakan alat-alat peraga tersebut terlebih dahulu peneliti memberikan contoh cara menggunakan alat peraga tersebut Setelah itu, subjek secara bergantian mencoba alat peraga tersebut dengan mengerjakan soalsoal yang telah disediakan. Dari kegiatan penggunaan alat 1 subjek masih mengalami kesalahan dalam proses penggunaan alat peraga dan kesulitan dalam menghitung jumlah manik-manik apabila dalam jumlah yang banyak, namun subjek tidak mengalami kesulitan dalam menentukan penjumlahan berulang dari soal perkalian yang dikerjakan. Pada pemberian treatment ini subjek sudah

269 T. D. Widyaningrum dan T. Sanda memahami dengan baik konsep perkalian. Pemberian treatment dengan alat 2 dilakukan dengan semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan alat 2 subjek diharapkan mampu lebih baik dalam memahami konsep perkalian dan dapat menghitung hasil perkalian dengan baik dan benar. Namun pada hari pertama pemberian treatment alat 2 subjek hanya memiliki kesempatan sekali mencoba dikarenakan adanya keterbatasan waktu. Sehingga masih ditemukan kesalahan dalam penggunaan alat peraga. Pada pertemuan selanjutnya peneliti memberikan pembenaran dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam penggunaan alat 2 dan memberikan treatment lanjutan dengan menggunakan alat 2. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian treatment alat 3 yaitu large bead frame. Alat yang peneliti gunakan seperti gambar berikut. Gambar 4. Alat 3 (Large Bead Frame) Gambar 4 merupakan alat yang digunakan peneliti untuk membantu subjek dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal-soal dengan bentuk perkalian bersusun. Dalam penggunaan alat peraga 3 ini subjek diharapkan dapat menyelesaikan soal perkalian bersusun dengan cara panjang sehingga konsep dari perkalian bersusun dapat dipahami oleh subjek. Namun ketika menggunakan alat peraga 3 ini subjek justru mengalami kesulitan karena harus menggunakan bentuk perkalian bersusun panjang sementara sebelumnya sudah memiliki pengetahuan menyelesaikan dengan cara bersusun pendek. Sehingga peneliti tidak mengharuskan subjek mampu menggunakan alat peraga 3.

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 270 Setelah treatment dilakukan, dilanjutkan dengan kegiatan post-test. Soal yang digunakan untuk post-test adalah soal yang sama ketika peneliti memberikan pre-test. Hasil yang diperoleh dari post-test yaitu 5 orang mengalami peningkatan dan 1 orang memperoleh hasil yang sama dengan pre-test namun letak kesalahannya berbeda. Sedangkan 3 orang lainnya tidak mengikuti kegiatan posttest. Berikut ini adalah perbandingan hasil pre-test dan post-test: 80 70 60 50 40 30 Skor Pre-Test Skor Post-Test 20 10 0 A B C D E F G H I Gambar 5. Skor subjek sebelum dan sesudah diberikan treatment Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan antara nilai pre-test dan post-test bagi subjek yang mengikuti kegiatan pre-test dan post-test. Subjek yang mengikuti pre-test dan post-test mengalami rata-rata peningkatan yaitu sebesar 61,84 %. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) penyebab kesulitan siswa dalam berhitung perkalian yaitu pemahaman konsep perkalian yang belum benar, salah dalam menentukan operasi yang digunakan, dan seringkali siswa lupa untuk menambahkan bilangan yang disimpan; 2) cara menerapkan alat peraga Montessori adalah:

271 T. D. Widyaningrum dan T. Sanda - Memperkenalkan cara penggunaan alat peraga dengan menggunakan contoh soal. - Secara bergantian siswa diminta untuk mencoba menggunakan alat perga tersebut. - Siswa mencoba untuk menyelesaikan beberapa soal lainnya. Cara-cara tersebut berlaku untuk ketiga alat yang digunakan; 3) dari hasil pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa penerapan alat peraga Montessori mampu mengatasi kesulitan belajar siswa kelas III SD Kanisius Demangan Baru pada soal perkalian dengan cara penyelesaian bersusun pendek. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil post-test yang mengalami peningkatan skor yang diperoleh. Untuk perbaikan dimasa yang akan datang, peneliti memberikan saran, kepada guru kelas III khususnya dalam pembelajaran matematika agar dapat menerapkan alat peraga sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persoalan matematika. Peneliti juga memberikan saran bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa untuk mengembangkan alat peraga perkalian Montessori yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dan dapat meminimalkan kelemahan pada penelitian ini. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada : 1. Ibu Haniek Sri Pratini yang telah membimbing peneliti selama perkuliahan Kapita Selekta Pendidikan Matematika dan selama penelitian berlangsung. 2. Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini 3. Siswa SD Kanisius Demangan Baru yang menjadi subjek dalam penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Amin, S. M., Matematika SD di sekitar kita : untuk kelas II semester 2 (Jilid 2B), Esis, Jakarta, 2004

Penerapan Alat Peraga Perkalian Montessori 272 Amin, S. M., Matematika SD di sekitar kita : untuk kelas III semester 1 (Jilid 3A), Esis, Jakarta, 2004 Febrianty, Noor S., dan Widayati, S., Pengaruh Alat Permainan Montessori Terhadap Kemampuan Berhitung Anak 1-10 Kelompok A KB-TK Arisska, III(3), 2014, https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &cad=rja&uact=8&ved=0ahukewjrwubsprzqahwjpo8khrqcankqfg ghmae&url=http%3a%2f%2fejournal.unesa.ac.id%2farticle%2f11167 %2F19%2Farticle.pdf&usg=AFQjCNF9Ulvs246nbYAeTxGr4qTHjA09l A&bvm=bv.139782543,d.c2I, diakses pada 30 Agustus 2016. Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009. Naga, D. S., Berhitung Sejarah dan Perkembagannya, Gramedia, Jakarta, 1980 Sundayana, Rostina H., Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Guru, Calon Guru, Orang Tua dan Para Pecinta Matematika, Alfabeta, Bandung, 2015 https://id.m.wikibooks.org/wiki/subjek:matematika/materi:perkalian_dan_pemba gian diakses pada 22 November 2016.