PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Model Bangkitan Perjalanan Kerja dan Faktor Aksesibilitas pada Zona Perumahan di Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bangkitan Perjalanan Pada Perumahan Baturaja Permai Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH)

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

OUTLINES PERKULIAHAN

1 Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. 2 Staff Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

STUDI PERMODELAN BANGKITAN PERJALANAN DI PERKOTAAN

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA

Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan

BAB II STUDI PUSTAKA. masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model. Bangkitan dan tarikan pergerakan

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

PEMODELAN BANGKITAN TRANSPORTASI BERBASIS RUMAH TANGGA

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

BANGKITAN PERGERAKAN DI KECAMATAN LUBUK PAKAM DENGAN METODE KLASIFIKASI SILANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

TINGKAT AKSESIBILITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERKAIT PENERAPAN RAYONISASI SEKOLAH DI KOTA BANDUNG

BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN BOUGENVLLE DI PALEMBANG

PENENTUAN RUTE ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI SURABAYA BARAT

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

PENGARUH UKURAN SAMPEL TERHADAP MODEL BANGKITAN PERJALANAN KOTA PALANGKA RAYA. Nirwana Puspasari Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya

ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK PERUMAHAN DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi.

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: ANALISA KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN DI PERUMAHAN SUKATANI - PALEMBANG

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK PERUMAHAN DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

MODEL STOKASTIK UNTUK PEMBEBANAN LALULINTAS BANYAK-RUTE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERBEDAAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN

MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS : DI KOTA BANDA ACEH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA. Abstrak

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN BERDASARKAN LUAS LANTAI DI GEDUNG PUSAT PERDAGANGAN GROSIR DI KOTA SURABAYA

ANALISA MODEL SEBARAN PERJALANAN INTERNAL MASYARAKAT KOTA BATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI

ANALISIS HARGA DAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN SEWON DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS

TINJAUAN BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN KELURAHAN KECAMATAN RAMBAH, PASIR PENGARAIAN

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG BERDASARKAN MODEL LOGIT-BINOMIAL-SELISIH DAN LOGIT-BINOMIAL-NISBAH

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

INFRASTRUKTUR PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA PERUMAHAN CITRA PESONA INDAH DAN PERUMAHAN METRO PALU REGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA)

Soft Infrastruktur Model Untuk Mobilitas Masyarakat di Kawasan Universitas Diponegoro (Studi Kasus: Aplikasi YOKA)

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SD NEGERI KOTA MAKASSAR

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE

ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JALAN CIHAMPELAS BANDUNG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN (TRIP GENERATION) PADA KAWASAN PUSAT KOTA JEMBER ABSTRACT

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) TESIS

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG

KARATERISTIK PERGERAKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN DENGAN METODE TRIP-RATE ANALYSIS (Studi Kasus: Pengembangan Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta)

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN MENTENG INDAH DI KECAMATAN MEDAN DENAI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah

BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)

MODEL TARIKAN PERGERAKAN TRANSPORTASI PADA KOMPLEKS LIPPO PLAZA, FLOBAMORA MALL DAN HYPERMART BUNDARAN PU KOTA KUPANG

Penentuan Rute Angkutan Umum Optimal Dengan Transport Network Simulator (TRANETSIM) di Kota Tuban

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

Penentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

Transkripsi:

FSTPT Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Proceedings of the 19 th International Symposium of FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 Ch.4 pp. 312-320, ISBN: 979-95721-2-19 Topic 02 Land use and transportation sustainability PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA Noor Mahmudah Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul 55183 Tel. (+62-274) 387656 ext 255 e-mail: noor.mahmudah@umy.ac.id Grisela Nurinda Abdi Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul 55183 Tel. (+62-274) 387656 ext 255 e-mail: grisela.nurinda.2012@ft.umy.ac.id Abstract Yogyakarta is well known as student city in Indonesia. The growth of population due to the increasing of student will need a large housing area and tends to spread out in Yogyakarta City. The transport problems will be appeared when the housing and education services (schools) are not planned well. This study aims to identify the origin and destination of student s trip in Yogyakarta by employing home interview survey. In addition, trip generation models either for trip production and trip attraction have also been constructed. The models obtained are numerical model in form of simple linear regression and spatial map. Based on the analysis result, it is known that trip production is influenced by the number of population (within age range 5-24 years old). While trip attraction is determined by the number of school available in each zone (sub-district). Keywords: home interview survey, student, trip generation, Yogyakarta Abstrak Yogyakarta sangat terkenal sebagai kota pelajar di Indonesia. Pertumbuhan penduduk akibat meningkatnya pelajar setiap tahun akan memerlukan area pemukiman yang semakin luas dan cenderung menyebar di kota Yogyakarta. Apabila penyebaran area pemukiman dan sekolah ini tidak direncanakan dengan baik maka akan menimbulkan masalah pada transportasi sebagai akibat jarak yang relatif jauh antara pemukiman dan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfifikasi daerah/zona asal dan tujuan, serta membangun model untuk memprediksi jumlah bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar di Kota Yogyakarta, baik untuk bangkitan perjalanan (trip production) maupun tarikan perjalanan (trip attraction). Pengumpulan data dilakukan melalui survei wawancara rumah tangga (home interview) dan dokumen yang memuat data sekunder lainnya, yang kemudian dianalisis secara statistik untuk mendapatkan model numeris dan model spasial. Model untuk bangkitan perjalanan yang didapat berupa persamaan regresi linear (linear regression) dan peta sebaran spasial perjalanan anak sekolah. Variabel yang mempengaruhi bangkitan perjalanan (trip production) pelajar adalah jumlah penduduk usia sekolah (5-24 tahun). Sedangkan variabel yang menentukan jumlah tarikan perjalanan (trip attraction) adalah jumlah sekolah pada setiap zona (kecamatan). Kata-kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Pelajar, Wawancara Rumah Tangga, Yogyakarta PENDAHULUAN Menurut Badan Pusat Statistik (2012) jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 3.514.762 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 0,75% setiap tahun. Jumlah penduduk Kota Yogyakarta adalah 394.012 orang atau 11,21% dari jumlah total penduduk DIY. Adapun jumlah sekolah yang terdapat di Kota Yogyakarta adalah 222 Taman Kanak-kanak (TK), 169 SD, 66 SMP 83 SMA dan SMK, dan 37 Perguruan Tinggi dengan jumlah pelajar 118.596 orang (BPS, 2015). 312

Tingginya jumlah pelajar di Kota Yogyakarta akibat banyaknya sekolah dan perguruan tinggi ini akan berpotensi terhadap kemacetan lalu lintas mengingat perkembangan struktur Kota Yogyakarta yang semakin menyebar. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin parah pada masa mendatang maka perlu dilakukan identifikasi daerah (zona) yang berpotensi menjadi asal dan tujuan pergerakan untuk mempredikti bangkitan perjalanan pelajar di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi zona asal dan zona tujuan perjalanan pelajar di Kota Yogyakarta, dan memodelkan bangkitan perjalanan yang terdiri dari pergerakan yang dibangkitkan oleh daerah atau zona asal (trip production) dan pergerakan yang tertarik ke suatu daerah (zona) tujuan (trip attraction) pelajar di Kota Yogyakarta. TINJAUAN PUSTAKA Pada umumnya perencanaan transportasi perkotaan menggunakan model perencanaan transportasi empat tahap (four-stage-model) yang terdiri dari beberapa submodel yang dilakukan secara terpisah. Sub-model tersebut adalah model bangkitan perjalanan (trip generation), model distribusi pergerakan (trip distribution), model pemilihan moda (mode choice), dan model pemilihan rute (route assignment). Bangkitan perjalanan (trip generation) dapat didefinisikan sebagai suatu pergerakan orang dan atau barang dari suatu daerah (zona) asal atau pergerakan yang menuju (tertarik) ke suatu daerah (zona) tujuan tertentu. Oleh karena itu, pemodelan bangkitan perjalanan (trip generation) akan memodelkan jumlah pergerakan yang dibangkitkan atau berasal dari suatu daerah/zona (trip production) dan tarikan pergerakan (trip attraction) yang menuju daerah/zona tertentu (Tamin, 2000). Selanjutnya, Ortuzar dan Willumsen (1994) menyatakan bahwa berdasarkan pergerakannya, model bangkitan perjalanan dibedakan menjadi bangkitan pergerakan yang berbasis rumah (home-based trip) dan berbasis bukan rumah (non-home-based trip). Menurut Khisty dan Lall (2005) dan Tamin (2000) tata guna lahan merupakan faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan transportasi. Guna lahan yang terdiri dari permukiman, perkantoran, pertokoan, sekolah, hiburan, dan lainnya harus dijadikan dasar analisis kajian keruangan pada perencanaan transportasi karena akan berdampak pada lalu lintas di daerah (zona) tersebut. Tata guna lahan dan transportasi mempunyai suatu hubungan yang interaktif yaitu tata guna lahan merupakan salah satu penentu pergerakan dan aktivitas yang menentukan jenis fasilitas transportasi yang akan digunakan untuk melakukan pergerakan dan ketika fasilitas tambahan telah tersedia, maka tingkat aksesibilitas akan semakin meningkat. Perubahan aksesibilitas akan mempengaruhi penggunaan lahan sehingga jika terjadi perubahan penggunaan lahan maka tingkat bangkitan perjalanan akan berubah (Khisty dan Lall, 2005). Penelitian tentang bangkitan perjalanan telah dilakukan oleh Bau, D.G. (2013) di kota Makasar yang menghasilkan model regresi linear sederhana dengan luas bangunan sebagai variabel bebas yang mempengaruhi bangkitan perjalanan. Ersandi, dkk (2009) meneliti bangkitan perjalanan kerja di Kota Yogyakarta dan menyimpulkan bahwa kepemilikan kendaraan roda empat dan jumlah anggota keluarga sebagai variabel penentu. 313

METODOLOGI Tahapan penelitian adalah sebagaimana yang diilustrasikan pada Gambar 1. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi studi literatur, pemilihan lokasi penelitian, pengumpulan data primer dengan survei wawancara rumah tangga (home interview survey) dan pengumpulan data sekunder dari kantor BPS dan instansi terkait, input data dengan komputer, analisis dan pengolahan data dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS), pemodelan bangkitan perjalanan (trip generation) berupa model numeris dan peta spasial. Mulai Studi Literatur Pemilihan lokasi penelitian (Kec. Danurejan, Wirobrajan, dan Tegalrejo) Pengumpulan data Data primer (survei wawancara) 1. Jenis kelamin 2. Asal perjalanan 3. Tujuan perjalanan 4. Jenis kendaraan yang digunakan 5. Biaya yang dibutuhkan Data sekunder: 1. Peta wilayah Kota Yogyakarta 2. Data monografi Kelurahan 3. Data jumlah pelajar Kec. Danurejan, Wirobrajan dan Tegalrejo Input data Analisis data (program SPSS) Pemodelan bangkitan perjalanan Numeris dan Spasial Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian 314

Penelitian ini menggunakan survei wawancara rumah tangga (home interview survey) yang dilaksanakan oleh surveyor berdasarkan data yang ada. Data calon responden didapat dari Badan Pusat Statistik secara acak sehingga diharapkan daftar responden yang mewakili seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Survei dilaksanakan pada tiga Kecamatan yang terdapat di Kota Yogyakarta, yaitu Kecamatan Tegalrejo, Wirobrajan dan Danurejan dengan mengambil beberapa desa yang berada pada wilayah Kecamatan tersebut. Kecamatan Tegalrejo diwakili oleh Desa Tegalrejo dan Kricak, Kecamatan Wirobrajan diwakili oleh Desa Wirobrajan dan Pakuncen, Kecamatan Danurejan diwakili oleh Desa Tegalpanggung, Suryatmajan dan Bausasan. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari Survei Asal-Tujuan Perjalanan Orang di DIY yang merupakan kerja sama antara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM). Jumlah responden yang ditargetkan untuk wilayah Kota Yogyakarta adalah 3.645 sampel namun tidak semua responden bersedia diwawancara pada waktu survei dilaksanakan. Jumlah responden yang disurvei ditentukan berdasarkan sampel minimum yang ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan persamaan berikut ini: dengan, n = jumlah sampel, N= jumlah populasi, d = level signifikansi (0,05 untuk bidang non-eksak, 0,01 untuk bidang eksak) Pemodelan bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar ini menggunakan metode analisis regresi linier sederhana (simple linier regression) dengan program SPSS. Adapun formula untuk analisis regresi linier sederhana adalah seperti pada persamaan 2. dengan, Y = variabel terikat (jumlah trip production atau trip attraction), X = variabel bebas (faktor yang berpengaruh). a = konstanta (angka yang akan dicari), b = koefisien regresi (angka yang akan dicari), Hasil analisis dengan program SPSS yang berupa persamaan regresi linear yang dibentuk dari variabel bebas selanjutnya juga diuji nilai R 2, tanda positif (+) atau negative (-) bagi setiap variabel, hubungan yang kuat untuk bagi setiap variabel (nilai korelasi), dan uji-f (signifikansi) HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menurut data BPS (2015) jumlah total pelajar di Kota Yogyakarta adalah 118.596 orang. Adapun pelajar yang studi di Kecamatan Danurejan, Wirobrajan dan Tegalrejo sejumlah 21.052 orang. Jumlah sampel pelajar yang ditentukan dengan rumus Slovin sekurang-kurangnya adalah 393 orang sehingga diambil 447 orang pelajar agar (1) (2) 315

memenuhi kecukupan sampel. Berdasarkan Survei Asal-Tujuan yang telah dilakukan di DIY, diperoleh data jenis kelamin, kegiatan utama, asal dan tujuan pelajar, moda yang digunakan setiap pelajar di Desa Tegalrejo dan Kricak (Kecamatan Tegalrejo), Desa Wirobrajan dan Pakuncen (Kecamatan Wirobrajan), Desa Tegalpanggung, Suryatmajan dan Bausasan (Kecamatan Danurejan). Perbandingan jumlah pelajar laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu 49 dan 51 persen dengan rincian sebagaimana yang diilustrasikan pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan jumlah pelajar menurut jenis kelamin Desa Laki laki Jenis Kelamin Perempuan Tegalrejo 34 18 Wirobrajan 43 48 Tegal Panggung 24 35 Kricak 43 46 Pakuncen 46 40 Bausasran 23 20 Suryatmajan 10 17 Jumlah 223 224 Menurut tingkat pendidikan yang ditempuh maka pelajar di Kota Yogyakarta dapat diklasifikasikan menjadi Pendidikan Usia Dini (PAUD), TK, SD, AMP, SMA/SMK, dan PT dengan distribusi sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 2 dan Gambar 2. Desa Tabel 2 Perbandingan Jumlah Anak Sekolah di Kota Yogyakarta Status Sosial/ Tingkat Pendidikan PAUD TK SD SMP SMA/SMK Perguruan Tinggi Tegalrejo 0 8 19 8 12 5 Wirobrajan 3 8 33 13 11 23 Tegal Panggung 1 8 22 9 10 8 Kricak 3 6 27 18 19 16 Pakuncen 0 13 31 17 11 13 Bausasran 0 0 14 7 12 10 Suryatmajan 0 0 10 8 7 2 Jumlah 7 43 156 80 82 77 316

Gambar 2 Perbandingan jumlah pelajar menurut tingkat pendidikan Berdasarkan penggunaan moda oleh pelajar di Kota Yogayakarta maka dapat diketahui bahwa sebagian besar (67%) pelajar menggunakan kendaraan pribadi untuk sekolah seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3. Gambar 3 Perbandingan jumlah penggunaan moda oleh pelajar di Kota Yogyakarta 317

Model bangkitan perjalanan pelajar pada awalnya dibangun dengan mempertimbangkan beberapa variabel yaitu populasi, luas wilayah, jumlah pelajar, dan jumlah sekolah untuk memprediksi jumlah trip production maupun trip attraction. Namun hasil pemodelan yang didapat tidak/kurang logis terutama terkait nilai konstanta yang dihasilkan. Adapun hasil akhir yang didapat dan dinilai cukup baik untuk variabel bebas yang diperhitungkan adalah jumlah penduduk usia sekolah (5-24 tahun) untuk menentukan trip production dan jumlah sekolah sebagai variabel bebas untuk memprediksi trip attraction (lihat Tabel 3) dengan hasil uji statistik yang cukup memuaskan seperti pada Tabel 4 di bawah ini. Model bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar di Kota Yogyakarta dalam bentuk sebaran spasial dapat dilihat pada gambar Lampiran 1. Tabel 3. Hasil pemodelan numerik untuk trip production dan trip attraction No Persamaan Varibel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) 1 Trip Production Jumlah penduduk usia sekolah (5-24 tahun) (X1) Bangkitan perjalanan (Y1) 2 Trip Attraction Jumlah sekolah pada setiap kecamatan (X2) Tarikan perjalanan ((Y2) (3) (4) No Koefisien Tabel 4 Hasil uji statistik pemodelan Trip Production Trip Attraction 1 R 0.957 0.883 2 R square 0.916 0.780 3 Std. Error 10.26140 12.95652 4 F 10.852 17.737 Sig 0.188 0.008 KESIMPULAN Penelitian dimaksudkan untuk menganalisis bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar di Kota Yogyakarta menggunakan survei wawancara rumah tangga (home interview survey) pada tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Danurejan, Wirobrajan dan Tegalrejo. Sampel diambil dari tujuh desa yang berada pada Kecamatan tersebut yaitu Desa Tegalpanggung, Bausasran, Suryatmajan, Wirobrajan, Pakuncen, Tegalrejo dan Kricak. Zona asal dan tujuan pelajar di Kota Yogyakarta dapat diketahui dengan melihat pola perjalanan pelajar. Variabel bebas yang mempengaruhi trip production adalah jumlah penduduk usia sekolah (5-24 tahun). Sedangkan variabel yang mempengaruhi trip attraction adalah jumlah sekolah dengan hasil pemodelan numeris yang didapat sebagai berikut: Bangkitan perjalanan (trip production) 318

, R 2 = 0,916 Tarikan perjalanan (trip attraction), R 2 = 0,780 Ucapan Terima Kasih Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) yang memberikan kesempatan kepada Kami dalam Survei Asal-Tujuan Perjalanan Orang di DIY dan mengakses data hasil survei untuk penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2015. Kota Yogyakarta dalam Angka 2015. Yogyakarta Badan Pusat Statistik. 2012. DIY dalam Angka 2012. Yogyakarta Bau, D. Q. 2013, Pengembangan Metode Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Berdasarkan Citra Quickbird. Jurnal Transportasi Vol. 13 No.2: 105-114. De La Barra. 1989. Integrated Land Use and Transport Modelling, Cambridge University Press. Ersandi. Y, Munawar. A, Rosyidi. S.A.P. 2009. Model Bangkitan Perjalanan Kerja dan Faktor Aksesibilitas pada Zona Perumahan di Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol. 12 No.1: 44-54 Ortuzar, J.D. dan Willumsen, L.G. 1994. Modeling Transport. New York: John Wiley and Sons. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Edisi ke-2. Bandung: Penerbit ITB. Wahana Komputer. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Yogyakarta: Andi Offset 319

LAMPIRAN 1 Lampiran 1 Peta sebaran spasial pelajar di Kota Yogyakarta 320