ANALISIS HARGA DAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN SEWON DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

Transkripsi

1 ANALISIS HARGA DAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN SEWON DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. ANALYSIS PRICE AND VALUE OF LAND IN SEWON DISTRICT, USING REMOTE SENSING AND GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS. Oleh: Wahyu Widi Pamungkas, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta, Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: () Menyusun informasi tentang perkembangan struktur penggunaan di Kecamatan Sewon. () Menyusun informasi tentang pola penggunaan di Kecamatan Sewon. () Menganalisis dinamika harga dan nilai Kecamatan Sewon tahun. () Menganalisis pengaruh jarak dari Kota Yogyakarta terhadap harga di Kecamatan Sewon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel yang digunakan adalah penggunaan, aksesibilitas positif, aksesibilitas negatif, kelengkapan utilitas, status kepemilikan dan harga. Data yang digunakan yaitu tahun 009 dan 0. Populasi dalam penelitian ini adalah satuan unit zona harga dan nilai. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu interpretasi citra, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SIG berupa analisis nearest-neighbour, service area, buffer, scoring dan overlay serta analisis statistik regresi. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: () Perkembangan struktur penggunaan Kecamatan Sewon dalam kurun waktu mengalami perubahan sebesar, km atau sebesar,% Kecamatan Sewon. () terdapat pola penggunaan di Kecamatan Sewon yang diketahui dengan analisis nearest-neighbour, yaitu pola spasial menyebar, mengelompok dan random/acak. () Perubahan harga di Kecamatan Sewon kurun waktu terjadi peningkatan jumlah unit harga tertinggi, yaitu pada tahun 009 harga diatas Rp berjumlah unit dan pada tahun 0 berjumlah unit. an nilai Kecamatan Sewon dalam kurun waktu mengalami perubahan, yaitu pertambahan luas kelas nilai sedang sebesar 0, km dan kelas tinggi mengalami pertambahan luas sebesar,9 km, sedangkan kelas nilai rendah mengalami penurunan luas sebesar,9 km. () Hasil analisis regresi menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,0, sehingga harga Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 masih dipengaruhi oleh jarak dari Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Perubahan penggunaan, pola spasial, harga, nilai. Absrtact This study aims to: () The information about the development of land use structure in Sewon District. () The information about spatial patterns in Sewon district. () Analyze the dynamics prices and values of land in Sewon district. () Analyze the effect of distance from Yogyakarta city on land prices in Sewon District. This research is quantitative descriptive. The variables used is the land use, land accessibility of positive, land accessibility of negative, completeness utilities, land ownership and land prices. The information data used are 009 and 0. The population in this study is the price land and values land. Data collection methods were used that interpretation, observation and documentation. Data analysis technique used is the analysis of GIS in the form of nearest-neighbor analysis, service area, buffer, scoring and overlay as well as statistical regression analysis. The results of this study show that: () The development of land use Sewon district in the period unchanged at, km or.% of the land area Sewon district. () there are three spatial patterns in Sewon district with nearest-neighbor analysis, the spatial pattern is spread, cluster and random. () Changes in the price of land Sewon District in the period there was an increase the number of units of the highest land prices, which in 009 land prices above Rp 00,000 amounted to units of land and in 0 amounted to units of land. Sewon district area of land value in the period 009 until 0 unchanged, the middle class

2 of land value is being increased class area of 0. km, the high class experience is being increased area of,9 km, and the lower class of land values decreased area of,9 km. () Results of regression analysis shows that the significance value less than 0.0. Sewon district of the land prices in 009 and 0 as a whole is still influenced by the distance from the Yogyakarta city. Keywords: land use changes, spatial patterns, land price, land value. yang sedikit maka akan menaikkan harga dari PENDAHULUAN Fenomena urbanisasi penduduk di kota- barang tersebut (Suja i dalam Ghana, 00:9). kota besar menyebabkan peningkatan kebutuhan Kecamatan Sewon merupakan salah satu ruang yang ada di kota. Salah contoh seperti kecamata yang mengalami imbas dari wilayah kebutuhan sebagai tempat bermukim yang peri urban Kota Yogyakarta. Akan banyak terjadi menjadi salah satu kebutuhan primer manusia perubahan penggunaan pada kecamatan ini. (Yunus, tingkat Perubahan penggunaan ini tidak menutup urbanisasi pada suatu kota maka semakin tinggi kemungkinan akan mengakibatkan terjadinya kebutuhan akan. Pada akhirnya yang perubahan harga dan nilai. Informasi harga ada di kota tidak mampu mencukupi kebutuhan dan nilai merupakan suatu bagian yang akan, sehingga terjadi perlebaran kota penting dalam pembangunan ekonomi. Hal (Urban Sprawl) dan mengambil area di pinggiran tersebut kota pembangunan ekonomi yang bergantung pada 00:). (Wilayah Peri Semakin Urban). besar Permasa dikarenakan atau harga kegiatan tersebut dialami diseluruh daerah perkotaan salah informasi satunya Kota Yogyakarta. (Sontosudarmo, 9 pelaksanaannya, sehingga diperlukan informasi dalam Sri Rum Giyarsih 00:). harga yang menggambarkan kondisi yang Kota Yogyakarta merupakan Kota Madya nilai banyak dalam sebenarnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi pusat perkotaan dan memiliki tingkat urbanisasi untuk mengetahui yang cukup tinggi. Semakin banyak penduduk pola penggunaan, dinamika harga dan nilai yang ada di Kota Yogyakarta semakin banyak, serta pengaruh jarak dari Kota Yogyakarta pula tuntutan kebutuhan yang harus dicukupi. terhadap harga yang tinggi di Kecamatan Tuntutan kebutuhan tempat bermukim salah Sewon. satunya, sehingga banyak terjadi transaksi jualbeli. Hal tersebut sesuai dengan teori Demand Pull Invlasion dimana permintaan akan suatu barang meningkat dengan jumlah barang perkembangan struktur dan METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dalam penelitian ini berdasarkan pada

3 pemberian pengharkatan (scoring), tumpang membandingkan hasil klasifikasi penggunaan susun (overlay), dan analisa tabulasi silang pada yang telah dibuat dengan kenampakan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kondisi di lapangan. Nilai uji akurasi indeks harga dan nilai. Variabel yang digunakan Kappa yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan adalah penggunaan, aksesibilitas dengan Confussion Matrix Calculation. Hasil positif, aksesibilitas negative, kelengkapan perhitungan yang telah dilakukan, nilai Kappa utilitas, status kepemilikan dan harga. yang diperoleh adalah 0,90 atau 90,%. Nilai Data yang digunakan yaitu tahun 009 dan 0. Kappa 0,90 berarti nilai k mendekati, yang Populasi dalam penelitian ini adalah satuan unit artinya kemungkinan akurasi tersebut terjadi zona harga dan nilai. Metode pengumpulan secara kebetulan sebesar nol, atau tidak terjadi data yang digunakan yaitu interpretasi citra, secara kebetulan. Apabila nilai uji akurasi ini observasi dan dokumentasi. dapat diterima, maka hasil interpretasi visual citra Teknik analisis data yang digunakan dapat digunakan. Gambar berikut ini adalah adalah analisis SIG berupa analisis nearest- peta penggunaan Kecamatan Sewon tahun neighbour, 009 dan 0. service area, buffer, scoring dan overlay serta analisis statistik regresi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0. Proses interpretasi visual citra dilakukan pada citra Quickbird daerah Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0. Terdapat penggunaan hasil dari interpretasi citra Kecamatan Sewon. Untuk mengukur keakuratan data dari interpretasi perlu dilakukan uji akurasi. Metode yang digunakan untuk uji akurasi yaitu dengan Confusion Matrix Calculation yang kemudian juga diuji keakuratan datanya dengan indeks Kappa (ǩ). Hasil dari survei didapat akurasi keseluruhan adalah 9,%. Akurasi yang didapat ini diatas akurasi yang diharapkan yaitu %. Perhitungan koefisien Kappa dilakukan untuk Gambar. Peta penggunaan Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0

4 Hasil pertanian interpretasi dan menunjukan permukiman,9% dari luas Kecamatan Sewon. luas dan mendominasi presentase untuk penggunaan kecamatan penggunaan. Perubahan penggunaan yang paling banyak terjadi pada tahun adalah perubahan penggunaan permukiman. Untuk lebih jelas berikut adalah tabel luas dan presentase penggunaan Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0. Tabel. dan kelas penggunaan kecamatan sewon tahun 009 sewon disajikan dalam tabel berikut. Tabel. dan kelas penggunaan kecamatan sewon tahun 0 Penggunaan Lahan (km ) dalam Persen (%) Perdagangan,09, 0,, Jasa Permukiman,9, Industri 0,9 0, Tempat Ibadah 0,0 0, Rekreasi 0,0 0, Lain-lain 0,0, Pertanian,,9, 00 Penggunaan Lahan (km) dalam Persen(%) Perdagangan,, Jasa Permukiman 0,0, 0,0, Industri 0, 0, Tempat Ibadah 0,0 0, Rekreasi 0,0 0, Kecamatan Sewon dalam Lain-lain 0,9,0 Pertanian,,0 sampai 0 mengalami banyak perubahan., 00 Sumber : Hasil pengo dan analisis data 0 Perkembangan Sumber : Hasil pengo dan analisis data 0 penggunaan kurun waktu 009 Sebesar, km atau sebesar,% Kecamatan Sewon mengalami luas perkembangan. Perkembangan ini mengakibatkan penggunaan dari objek terbangun terjadinya lain fungsi. Perubahan alih Kecamatan Sewon tahun 009 lebih sedikit fungsi banyak terjadi pada pertanian. Hasil tabel menunjukan dibandingkan objek nonterbangun. Terjadi penurunan luas pertanian objek terbangun adalah,9 km atau Kecamatan Sewon selama kurun waktu 009,0% dari luas Kecamatan Sewon. objek sampai 0. Penurunan tersebut sebesar,00 terbangun adalah,0 km atau,90% km. Lahan pertanian pada tahun 009 ini pada dari luas Kecamatan Sewon. tahun 0 berubah menjadi permukiman, Tahun 0 luas penggunaan dari lain-lain, industri, perdagangan, dan jasa. Adapun objek terbangun Kecamatan Sewon lebih perubahan penggunaan Kecamatan Sewon banyak dibandingkan objek nonterbangun. yang terjadi kurun waktu 009 sampai dengan objek terbangun adalah,0 km 0 disajikan pada tabel berikut ini. atau,% dari luas Kecamatan Sewon. objek terbangun adalah,0 km atau

5 Tabel. Jenis perubahan penggunaan di menyebar. Kecamatan Sewon menyebar adalah permukiman dan jasa. Pola 9 Perubahan (Km) 0,09, 0,009 0,9 0,0 0,0 0,0 0,,, Jenis Perubahan Penggunaan Lahan Tahun Pertanian Lain-lain Pertanian permukiman Pertanian industri Pertanian Perdagangan Pertanian Rekreasi Lain-lain Jasa Lain-lain Perdagangan Jasa Lain-lain Tidak Berubah (%) 0,, 0,0 0,9 0,9 0, 0,9 0,0 9, 00 Pola penggunaan yang penggunaan yang mengelompok adalah pertanian, tempat ibadah dan rekreasi, Sedangkan pola penggunaan acak adalah perdagangan, industri dan penggunaan lain-lain. Tabel. Hasil analisis pola penggunaan Kecamatan Sewon Sumber: Hasil olah data dan analisis (0) Grafik perubahan luas penggunaan di Kecamatan Sewon tahun 009 sampai 0 (km) Gambar. Grafik perubahan luas penggunaan di Kecamatan Sewon tahun 009 sampai 0 B. Pola distribusi penggunaan Kecamatan Sewon. Pola spasial penggunaan Kecamatan Sewon dibuat untuk mengetahui distribusi dan perbandingan masing-masing penggunaan. Pola spasial penggunaan diketahui dari analisis tetangga terdekat. Metode analisis tetangga terdekat yang digunakan adalah nearest neighbor. Hasil analisis pola penggunaan Kecamatan Sewon didapat pola penggunaan, yaitu pola mengelompok, pola acak dan pola

6 Sumber: Hasil olah data dan analisis (0) C. Harga dan nilai kahan Kecamatan Sewon Gambar. Peta harga Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 tahun 009 dan 0. Peta harga Kecamatan Sewon merupakan informasi harga berupa zonazona harga. Peta harga yang Tabel. luasan harga di Kecamatan sewon tahun 009 Kelas Zona Harga Lahan Zona Persentase Zona (%) (km) 9,,, 0,0 digunakan mengacu pada peta zona nilai tanah yang dimiliki oleh Kementrian Agraria dan Tata Tidak Dinilai Rp RP Ruang. Zona-zona dibuat dengan menggunakan Rp RP ,0, data Rp RP ,, Rp RP ,, Rp RP ,9,9 Rp RP ,9,0 Rp RP ,90, 9 >Rp ,0, pemanfaatan yaitu pemanfaatan pertanian dan nonpertanian. Harga dibuat dengan mengacu pada nilai pasar. Nilai pasar ini didapatkan dari transaksi penjualan dan harga penawaran yang ada di lapangan. Zona-zona Sumber : Hasil olah data dan analisis 0 harga ini dibuat secara manual dengan Hasil dari analisis pembuatan harga memberikan batas pada area yang memiliki harga Kecamatan Sewon tahun 009 terdapat 0 zona yang hampir sama. harga. Zona harga terendah Rp.000, berlokasi di Desa Timbulharjo bagian

7 selatan yang berbatasan langsung dengan adalah peta harga dan luasan area. Kecamatan Jetis. Lokasi zona pun jauh dari jalan Perbandingan harga Kecamatan Sewon utama. Zona dengan harga tertinggi adalah disajikan dalam grafik berikut. Rp.000. Lokasi zona harga ini berada Grafik perbandingan luasan zona harga di Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 di Desa Panggungharjo dan Desa Bangunharjo. Tabel. an zona harga di Kecamatan sewon tahun 0 Kelas Zona Harga Lahan Zona Tidak Dinilai Zona (km), Rp RP Rp RP , Rp RP ,00, Rp RP Rp RP ,, 9,0, Rp RP ,,09 Rp RP ,0, 9 Persentase (%) 9, 0,00, >Rp , 9,. 00 Sumber : Hasil olah data dan analisis 0 (km) Gambar. Grafik perbandingan luasan zona harga di Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 Perkembangan sebaran zona harga di atas Rp di Kecamatan Sewon tahun 009 Tahun 0 harga di Kecamatan lebih mengarah ke arah utara. Namun, pada tahun perkembangan 0 perkembanganya mulai mengarah ke selatan dibandingkan dengan tahun 009. zona melalui ruas jalan utama yang ada di harga menjadi zona. Zona harga Kecamatan Sewon, yaitu Jalan Imogiri Barat, terendah pada tahun 0 ini adalah Rp Jalan Parangtritis dan Jalan Bantul. Hal tersebut Lokasi zona ini sama semerti zona harga adalah sebagai dampak perkembangan harga terendah Sewon mengalami pada tahun banyak 009. Namun, ada yang ada di Kota Yogyakarta. peningkatan harga yaitu dari Rp.000 Perkembangan unit zona harga diatas menjadi Rp Zona harga dengan Rp dapat dilihat pada gambar berikut. harga tertinggi juga mengalami perubahan sebesar Rp Lokasinya bukan berada di sepanjang jalan utama melainkan berada di daerah perumahan. Peningkatan zona harga tertinggi ini antara tahun 009 sampai 0 hampir kali lipat. Dimana zona harga tertinggi pada tahun 009 sebesar Rp.000 dan pada tahun 0 menjadi Rp berikut Gambar. Perkembangan harga di Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0

8 Nilai merupakan informasi tentang kemampuan secara fisik dalam hubungannya dengan produktifitas dan strategis ekonomis. Nilai dibuat dengan menggabungan (overlay) informasi penggunaan, aksesibilitas positif, negatif dan kelengkapan utilitas. Gambar berikut adalah hasil peta nilai Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0. tinggi adalah 9,9 km dan kelas nilai rendah,00 km. Berikut tabel adalah luasan nilai Kecamatan Sewon tahun 009. Tabel. nilai Kecamatan Sewon tahun 009 Nilai Lahan (km) Rendah Sedang Tinggi Tidak Dinilai,00,99 9,9, Persentase (%), 0,9, 9,, 00,00% Sumber : Hasil olah data dan analisis 0 Hasil pengo data nilai yang ada di Kecamatan Sewon pada tahun 0 mengalami perubahan luasan pada masingmasing kelasnya. Pada tahun 0 luasan kelas nilai sedang dan tinggi hampir sama yaitu,0 km dan,9 km, sedangkan luasan kelas nilai rendah semakin menurun yaitu menjadi, km. Adanya penurunan luasan kelas nilai rendah maka nilai Kecamatan Sewon semakin meningkat. Tabel. nilai Kecamatan Sewon tahun 0 Gambar. Peta nilai Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 Hasil pengo data nilai di Kecamatan Sewon pada tahun 009 menunjukan bahwa kelas nilai sedang mendominasi. Nilai Lahan (km) Rendah Sedang Tinggi Tidak Dinilai,,0,9, Persentase (%),9, 0, 9,, 00,00% Sumber : Hasil olah data dan analisis 0 nilai dengan kelas sedang yaitu Perkembangan nilai kecamatan,99 km atau sekitar 0,9% dari wilayah sewon dalam kurun waktu tahun 009 sampai Kecamatan Sewon, sedangkan untuk kelas nilai 0 juga mengalami banyak perkembangan.

9 Perkembangan yang terjadi tidak menambah D. Pengaruh Jarak Kota Yogyakarta seluruh luasan dalam kelas nilai, karena terhadap Harga Lahan Di Kecamatan luasan area penelitian tetap. Sewon. Grafik perubahan luasan nilai Kecamatan Sewon tahun 009-0,99 km,0 km,9 km 9,9 km (km) Pengaruh Jarak Kota Yogyakarta terhadap Harga Lahan Di Kecamatan Sewon dapat diketahui dari Analisis regresi linear sederhana. Dalam analisis regresi linear sederhana jarak menjadi variabel independen (X) dan harga,00 km, km menjadi variabel dependen (Y). Hasil analisis regresi linier sederhana dapat di lihat pada tabel : Nilai Tinggi : Nilai Sedang : Nilai Rendah Gambar. Grafik perbandingan luasan nilai Kecamatan Sewon tahun Grafik perbandingan luasan nilai di berikut. Tabel 9. Koefisien hasil regresi harga Kecamatan Sewon Tahun 009. Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 juga menunjukan peningkatan nilai pada kelas nilai tinggi dan sedang. Peningkatan nilai tinggi sangat menonjol grafik kenaikan, Sumber : Hasil olah data dan analisis 0 yaitu terjadi peningkatan luasan sebesar,9 Hasil regresi linier yang telah dilakukan Km pada kelas nilai tinggi. Perkembangan pada unit harga tahun 009 menunjukan nilai dengan kelas tinggi ini disajikan dalam nilai gambar berikut konstanta (a) yaitu pada sebesar 0, dan signifikansi sebesar 0,000. Nilai Nilai koefisien regresi (b) harga Kecamatan Sewon bernilai negatif (-), yaitu -9,. Apabila dibuat persamaan Y = a ± bx, maka harga adalah Kecamatan Sewon tahun 009 Y=0, - 9,X yang artinya apabila Jarak terhadap Kota Yogyakarta (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan), maka maka harga Kecamatan Sewon (Y) Gambar. Perkembangan harga di Kecamatan Sewon tahun 009 dan 0 sebesar 0, serta Jika Jarak terhadap Kota Yogyakarta (X) meningkat sebesar 9

10 satuan, maka maka maka harga Kecamatan SIMPULAN DAN SARAN Sewon (Y) akan menurun sebesar 9,. A. Simpulan Tabel 0. Koefisien hasil regresi harga Kecamatan Sewon Tahun 0.. Perkembangan penggunaan Kecamatan Sewon dalam kurun waktu 009 sampai 0 mengalami perubahan luas penggunaan sebesar, km atau sebesar,% Kecamatan Sewon. Sumber : Hasil olah data dan analisis 0. Terdapat pola penggunaan di Hasil regresi linier yang telah dilakukan pada unit harga tahun 0 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai Kecamatan Sewon yaitu pola menyebar, pola mengelompok, pola acak / random.. Perkembangan harga paling konstanta (a) yaitu pada sebesar,9 dan menonjol, yaitu tahun 009 unit harga Nilai koefisien regresi (b) harga Kecamatan dengan harga diatas Rp Sewon bernilai negatif (-), yaitu -,. hanya unit harga pada tahun 0 Persamaan harga Kecamatan Sewon tahun menjadi unit harga. Perubahan 0 adalah Y=,9 -,X yang nilai pada Kecamatan Sewon pada artinya apabila Jarak terhadap Kota Yogyakarta kurun waktu tahun 009 sampai 0 (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan), karena adanya perkembangan maka maka harga Kecamatan Sewon (Y) permukiman dan penambahan utilitas sebesar,9 serta Jika Jarak terhadap jaringan pipa air minum. Kota Yogyakarta (X) meningkat sebesar. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa satuan, maka maka maka harga Kecamatan jarak Kota Yogyakarta mempengaruhi Sewon (Y) akan menurun sebesar -9,. harga Kecamatan Sewon pada Pembacaan hasil regresi dapat dilihat dari nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi dibawah 0,0 maka variabel X mempengaruhi variabel Y, sebaliknya jika nilai signifikansi diatas 0,0 maka variabel X tidak mempengaruhi variabel Y. Kedua data tersebut memiliki nilai signifikasi dibawah 0,0, sehingga jarak Kota Yogyakarta masih mempengaruhi harga di Kecamatan Sewon. tahun 009 dan 0. B. Saran. Untuk penelitian dengan tema yang sejenis, sebaiknya menggunakan data multitemporal yang lebih beragam dengan rentanwaktu tertentu, sehingga perubahan harga dan nilai dapat terpantau dengan baik. Selain itu dengan 0

11