UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Mimi Suriatie

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

IMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XIX/November 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Sebagai Upaya Peningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Teks Cerita Rakyat

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SMP KELAS VIII

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING BERBANTUAN SMARTPHONE

HARIO WIJAYANTO A

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

MOCHAMAD HIDAYAT WIDODO

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN:

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDN 1 SELAT TENGAH. Oleh: ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau perbaikan. 1. pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU. Suparman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Penelitian

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPTIMAL SISWA KELAS B DI TK INSAN HARAPAN BAGO-BESUK PROBOLINGGO. Oleh : Siti Halimatus Sakdiyah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HANDS-ON PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX- E SMPN 1 CIREBON TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

Jurnal Thalaba Pendidikan Indonesia Vol. 1, No. 2, September 2017, 13-18

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA Oleh : Mimi Suriatie ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa pada pelajaran matematika, sehingga menyebabkan rendahnya motivasi belajar matematika di SMPN 1 Palangkaraya. Salah satu alternatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika adalah melalui strategi Self Management. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil efektifitas strategi Self Manajemen dalam meningkatkan motivasi melajar matematika siswa. Metodologi penelitian yang digunakan adalah PTK-BK. Subjek tindakan adalah 10 orang siswa kelas VIII-4 di SMPN 1 Palangkaraya Tahun Ajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu leger khususnya pada mata pelajaran matematika dan skala motivasi siswa. Teknik analisis data menggunakan sistem persentase sesuai rumus pada buku Sugiyono, 2013: 337. Hasil yang diperoleh semua siswa yang menjadi subjek tindakan mengalami peningkatan pada tiap indikator motivasi belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa mengalami peningkatan yang signifikan setelah pemberian strategi Self Management. Kesimpulan pada penelitian ini, untuk pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Motivasi belajar matematika siswa dapat ditingkatkan melalui strategi Self Management. Self Management lebih efektif meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Matematika dan Self Management PENDAHULUAN Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan intuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Seorang guru BK dalam melaksanakan tugas profesionalnya, selalu dihadapkan pada banyak masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana guru bimbingan dan konseling sebagai profesional harus menentukan keputusan atau pilihan tindakan dalam layanan, materi apa yang akan diberikan oleh guru, metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi, serta media yang bagaimana yang dapat membuat siswa berminat mengikuti layanan secara aktif dan terfokus. Untuk itu, seorang guru bimbingan dan konseling perlu menggunakan etika profesional dan pertimbangan akademik dalam mengambil keputusan yang tepat. Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 42

Guru BK adalah tenaga pengajar yang sangat diperlukan untuk membantu perkembangan siswa, baik dalam mengelola kepribadian siswa, sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya motivasi untuk mencapai hasil yang maksimal. Motivasi secara umum adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik,2008: 159). Dalam hal ini motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan individu pada pemenuhan harapan atau pencapaian sebuah tujuan. Dalam membicarakan soal macam-macam motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yan g berasal dari dalam diri pribadi yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut motivasi ekstrinsik. Namun motivasi yang yang diutamakan dalam penelitian ini adalah motivasi internal yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Rendahnya motivasi belajar yang dimiliki siswa merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah. Motivasi belajar bukan hanya berperan penting dalam mengupayakan siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, akan tetapi motivasi juga berperan penting dalam menentuikan seberapa banyak pemahaman yang diperoleh siswa dari pelajaran. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar dan dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Tanpa adanya motivasi, proses belajar tidak akan berhasil secara maksimal. Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow, terfokus pada lima tingkatan hirarki kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu: (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan rasa aman, (3) kebutuhan akan kasih sayang, (4) kebutuhan akan harga diri, (5) aktualisasi diri, dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga terwujud kemampuan nyata. Implikasi teori Maslow dalam dunia pendidikan berkaitan dengan kebutuhan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal dan mencapai sebuah prestasi. Motivasi belajar adalah sebagai dasar penggerak yang mendorong individu \untuk belajar. Bila siswa sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam waktu tertentu. Motivasi belajar dapat memunculkan perubahan mental pada diri siswa, dengan motivasi belajar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri siswa maupun orang lain. Berkaitan dengan motivasi belajar, sebagai contoh atas dasar observasi peneliti ada beberapa permasalahan yang muncul di sekolah khususnya dalam mengikuti pelajaran matematika, yaitu ketidaktertarikan siswa untuk belajar. Hal ini dibuktukan dengan ada beberapa siswa yang sangat senang ketika guru mata pelajaran matematika berhalangan hadir Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 43

untuk mengajar. Dari permasalahan yang dipaparkan dapat diartikan bahwa masih rendah. Untuk nilai matematika siswa sendiri, sangat bervariasi dimana ada beberapa siswa yang memang memiliki kemampuan dan ketertarikan yang tinggi pada pelajaran matematika sehingga mendapatkan nilai yang maksimal namun ada pula beberapa siswa mendapatkan nilai sibawah standar yang titentukan oleh kurikulum sekolah. Hal tersebut dapat terlihat dari legger siswa yang didapatka dari guru mata pelajaran matematika. Dari hasil hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK diperoleh gambaran bahwa rendahnya motivasi belajar siswa karena adanya ketidaktertarikan dan kurangnya minat siswa saat mengikuti mata pelajaran matematika, hal tersebut tampak ada tingkah laku siswa yang malas mengerjakan tugas, sering membuat keributan saat proses belajar mengajar dan sering terlambat masuk kelas saat jam pelajaran dimulai. Adapun penanganan yang dilakukan untuk menangani rendahnya dilakukan dengan cara memberikan nasehat kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian Setyowati menyebutkan teknik kelola diri dapat meningkatkan keberhasilan peserta didik dalam mengendalikan apa yang dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya, teknik ini diterapkan untuk membekali peserta didik keterampilan mengelola diri dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kebiasaan dan kemampuan untuk belajar mandiri (Ary dkk, 2014: 6). Bertolak ukur dari kenyataan-kenyataan yang telah diungkapkan, maka peneliti memfokuskan perhatian pada meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa melalui layanan BK, yaitu melalui Strategi Self Management. Cormier dan Cormier (Nursalim 2013: 150) Self Management merupakan suatu proses terapi dimana konseli mengarahkan perubahan perilaku mereka sendiri dengan suatu atau lebih strategi-strategi terapi secara kombinasi. Ada tiga macam strategi Self Management yaitu: Self- Monitoring, Stimulus-Control, dan Self Reward. Strategi Self Management dalam penelitian ini merujuk pada Strategi Self Management Schloos and Smith tampak dalam diri untuk memantau diri, a) memantau diri sendiri (Self Monitoring), Stimulus-Control dan b) memberi reword pada diri sendiri (Self -Reword). Untuk melakukan pengujian terhadap Strategi Self Management dalam meningkatkan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Strategi Self Management pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Palangkaraya. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 44

adalah untuk mengatasi permasalahan siswa yaitu tentang motivasi belajar pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu melalui pendekatan penelitian tindakan kelas ini peneliti ingin mengupayakan adanya peningkatan melalui Strategi Self Management. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas bimbingan konseling, ada beberapa yang mengembangkan metode penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang akan dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi (Arikunto, 2006:16). Dan keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam tiap siklus atau putaran. Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu 1) Strategi Self Management yang terdapat tiga strategi atau prosedur didalamnya yaitu self monitoring, stimulus-control dan self reword karena dalam tiap prosedur tersebut konseli mengarahkan diri dan menghasilkan prilaku yang diharapkan. 2) Motivasi belajar matematika, dalam penelitian ini motivasi belajar yang ingin diteliti ada enam yaitu a) adanya hasrat dan keinginan berhasil, b) adanya harapan dan cita-cita masa depan, c) adanya penghargaan dalam belajar, d) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, e) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa belajar dengan baik. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu teknik Self Management sebagai variabel bebas (X) sedangkan motivasi belajar matematika siswa sebagai variabel terikat (Y). sedangkan tempat pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan konseling yaitu di SMPN 1 Palangka Raya dan waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester kedua tahun ajaran 2014/2015. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 yang berjumlah 10 orang siswa yang bermasalah dalam motivasi belajar dan cenderung memiliki nilai matematika yang rendah. Sedangkan untuk metode dan alat pengumpul data, peneliti menggunakan metode dokumentasi, legger, observasi dan wawancara serta lembar pre tes dan post tes. Adapun untuk metode analisis data, dalam pelasaan penelitian tindakan ini, dengan mencari mean atau nilai tengah dengan cara menjumlahkan skor nilai siswa kemudian dicari rata-rata skor. Sedangkan untuk menganalis datanya peneliti menggunakan rumus persentase dimana skor yang diperoleh dibagi dengan skor total kemudian dikalikan dengan 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMPN 1 Palangkaraya yang bertujuan untuk meningkatkan melalui pemberian layanan informasi dengan menggunakan strategi Self Management, sudah berjalan dengan baik. Terdapat 12 kali pertemuan pada Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 45

penelitian. Pada pertemuan pertama, peneliti melakukan tes awal pada siswa dengan memberikan skala motivasi belajar matematika dan pre test untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa. Tes dilakukan melalui lembar skala matematika dan lembar soal matematika yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Setelah melakukan pre test, peneliti kemudian memberikan siklus I dalam 6 kali pertemuan. Pada siklus I ini, terlihat masih ada siswa yang tidak fokus pada saat peneliti menjelaskan materi, siswa juga masih kurang antusias dan ada yang tidak mencatat materi dengan alasan hanya ingin meminjam catatan teman saja. Setelah siklus I selesai, peneliti bersama guru mengevaluasi beberapa tahapan yang terjadi dan menyimpulkan perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan di siklus II. Pada siklus II, proses perbaikan dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan. Kekurangan-kekurangan yang telah dievaluasi pada siklus I menjadi bahan perbaikan pada siklus II. Proses perbaikan memperhatikan tingkat fokus siswa terhadap penjelasan guru sudah baik, sudah tidak ada siswa yang ribut, melamun, siswa juga aktif dan antusias terhadap kegiatan pembelajaran, mengerjakan tugas dengan baik, dan mencatat materi yang diberikan oleh guru dengan rapi. Peneliti sebagai guru juga memperbaiki kekurangan yang terjadi di siklus I, peneliti memberikan materi dengan ringkas, tepat sasaran dan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Saat siswa bertanya, peneliti sudah bisa menjelaskan dengan baik dan pemilihan materi-materi yang diberikan sudah baik sehingga siswa dapat mencatat serta mengingat dengan mudah. Siswa dilatih untuk fokus dan memusatkan pikirannya, mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu proses belajarnya seperti saat ada teman yang ribut, siswa tidak terganggu. Dari penelitian ini terlihat peningkatan dari awal penelitian yaitu tes awal, siklus I dan II yang secara lengkap dijabarkan sebagai berikut. Tabel 1 Data per kategori Kriteria kemandirian belajar Tes awal Siklus I Siklus II siswa Siswa % Siswa % Siswa % Tinggi 0 0 0 0 2 20 Sedang 6 60 7 70 8 80 Rendah 4 40 3 30 0 0 Jumlah 10 100 10 100 10 100 Dari tes awal diketahui bahwa ada empat orang siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, tetapi setelah diberikan tindakan pada siklus I, hanya empat orang siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah, jadi ada satu orang siswa yang meningkat motivasi belajarnya ke motivasi belajar sedang. Setelah siklus II dilakukan, tidak ada lagi siswa yang kemandirian belajar rendah. Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 46

Data tes awal skala motivasi belajar matematika siswa terdapat bahwa sebanyak 0 orang siswa (0%) masuk dalam kriteria motivasi belajar tinggi, 6 orang siswa (60%) masuk dalam kriteria motivasi belajar sedang, dan 4 orang siswa (40%) masuk dalam kriteria motivasi belajar rendah. Sedangkan dari data siklus I terdapat bahwa sebanyak 0 orang siiwa (0%) masuk dalam kriteria motivasi belajar tinggi, 7 orang siswa (70%) masuk dalam kriteria motivasi belajar sedang, dan 3 orang siswa (30%) masuk dalam motivasi belajar rendah. Sedangkan dari data pada siklus II motivasi belajar matematika siswa terdapat bahwa sebanyak 2 orang siswa (20%) masuk dalam kriteria motivasi belajar tinggi, dan 8 orang siswa (80%) masuk dalam kriteria motivasi belajar sedang, dan tidak ada siswa yang masuk dalam kriteria motivasi belajar rendah. Jadi secara keseluruhan terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam motivasi belajarnya. Terlihat keseluruhan hasil tes awal yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa pada pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. Hal tersebut disebabkan karena terjadi peningkatan pada kemampuan siswa untuk fokus, mengelola diri, dan melakukan proses pembelajaran aktif selama proses kegiatan belajar mengajar. Adapun hasil Pre Test dan Pos Test matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Hasil Pre Test Dan Pos Test Matematika Siswa No Nama Siswa Pre-Test Pos-Test Nilai Persentase Nilai Persentase 1 CAN 4 40% 7,5 75% 2 DF 5 50% 8 80% 3 DFO 6,5 65% 8 80% 4 DY 5 50% 7 70% 5 KPA 2 20% 7,5 75% 6 NA 5 50% 8 80% 7 RDL 3 30% 8 80% 8 YL 5 50% 8 80% 9 YF 3 30% 7 70% 10 ZPA 5 50% 8 80% KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diuraikan dengan singkat bahwa: 1. Penelitian ini terbagi menjadi motivasi belajar pada 3 kriteria yaitu motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah. Dari hasil tes awal, siklus I dan siklus II terdapat peningkatan dari motivasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan strategi Self Management memberikan suatu cara kepada guru dan siswa dalam Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 47

upaya peningkatkan kemampuan memotivasi diri. 3. Secara keseluruhan terdapat peningkatan motivasi siswa dalam belajar matematika. Terlihat dari hasil pelaksanaan penelitian yaitu Pada siklus I 30% siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, dan 70% siswa memiliki motivasi belajarnya termasuk kategori sedang, sementara itu pada kategori motivasi belajar tinggi 0%. Selanjutnya setelah pelaksanaan siklus II, hasil yang diperoleh adalah 0% siswa dengan motivasi belajar rendah, 80% siswa yang termasuk kategori memiliki motivasi belajar sedang, dan kenaikan yang paling signifikan yaitu terdapat siswa yang sudah mulai memiliki motivasi belajar tinggi, yaitu 20% dari jumlah siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ratna Lilis, 2013. Teknik-Teknik Konseling. Yogyakarta: Deepublish. Nursalim, Muchamad, 2013. Strategi dan Intervansi. Akademia Permata: Malang. Endyah Murniati, 2008. Mengajar Matematika dengan Fun. Jakarta: PT Mentari Pustaka. Hamalik Oemar, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. Hamzah,2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembalajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamzah, 2006. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru. Muhammad Nur, 2003. Pengembangan Kemampuan Belajar Pada Anakanak. Jakarta: Bulan Bintang. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta, CV. Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV. Sutrisno Hadi, 2002. Metodologi Research Jilid 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Madya, 2002. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: CV. Alfabeta. Makani A, dan Singgih. F, 2014. Jurnal. Penerapan Self Management Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Program Mata Kuliah Pengelolaan Program PLS di Universitas Palangkaraya: Palangkaraya. Mulyasa, 2003. Kurikulum B erbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi/RSD. Jakarta: Remaja Rosda Karya. Mimi Suriatie, Dosen BK Universitas Palangkaraya 48