BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan arus kas dari beberapa sumber : sumber dan penggunaan kas selama suatu periode. (Kieso, Weygandt dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara. diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. perbedaan yang mendukung penelitian berikut ini:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Investasi dan Teori Pasar Modal. Investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI A. Arus kas 1. Pengertian Arus Kas Arus kas berguna untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran atau suatu satuan selama satu periodepelaporan kenaikan bersih dalam kas dipandang berguna pada investor kreditur dan pihak-pihak lain yang berkepentingan ingin mengetahui secara umum dapat mengetahui apa yang terjadi pada sumber daya perusahaan yang paling lancar yaitu kas. Pengertian Arus Kas menurut Ridwan S. Sundjaya dan Inge Barlian (2001:61) menyatakan sebagai berikut: Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode tertentu, laporan ini kadang disebut laporan sumber dan penggunaannya operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut. Aliran kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 paragraf 05 adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Menurut Kieso (2002 ; 239) nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas mengacu pada kedekatan pada kas dari aktiva dan kewajiban.solvensi mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo.dan fleksibilitas keuangan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradabtasi 6

7 terhadap memburuknya keuangan serta kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sedangkan dalam PSAK No. 2 tahun (2009 : 10) disebutkan bahwa Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan. Menurut Dewi Astuti (2004:23) laporan arus kas yaitu: suatu laporan yang mengungkapkan informasi mengenai arus kas dimasa lampau maupun arus kas yang dianggarkan. Sedangkan menurut Darsono dan Ashari (2005:90), mengemukakan bahwa: Arus Kas yaitu suatu laporan yang memuat informasi tentang sumber dan pengguanaan kas perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun Pengertian arus kas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:257), yaitu: Arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, penbiayaan dan investasi. Pengertian arus kas menurut Harry Supangkat (2003:33) yaitu: ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang berasal dari tiga macam kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu Kegiatan Operasi, Kegiatan Investasi dan Kegiatan Pendanaan.

8 2. TUJUAN LAPORAN ARUS KAS Menurut PSAK No.2 (2009 : 1)tujuan dari pelaporan arus kas adalah untuk memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,investasi maupun pendanaan selama suatu periode akuntansi. Menurut FASB No. 95, informasi yang diberikan dalam suatu laporan arus kas, jika digunakan dalam penggunaan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang lain, harus membantu investor, kreditur dan pihak lain. Tujuan informasi arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode akuntansi. (Novy Budi Adeliawwan: 2010) Kieso dan Weygandt (1995) menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu kesatuan selama suatu periode. Kegunaan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas menurut ikatan akuntan Indonesia ( IAI )adalah: 1. Membantu pengguna laporan keuangan menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. 2. Memungkinkan untuk dikembangkannya model yang dapat menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.

9 3. Dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi dari berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 4. Sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. 5. Untuk meneliti kecermatan dari estimasi arus kas masa depan yang sudah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Menurut Naimah (2000) arus kas yang berisi informasi tentang aliran kas masuk dan keluar selama periode akuntansi terdiri dari: 1. Arus kas yang berasal dari atau digunakan untuk aktivitas operasi yaitu arus kas yang muncul akibat adanya produksi atau pengiriman barang yang akan dijual dan penyediaan jasa serta pengaruh dari transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas yang mempengaruhi penentuan pendapatan. 2. Arus kas yang berasal dari atau digunakan untuk aktivitas investasi yaitu arus kas yang berasal dari adanya perolehan dan penjualan atau sebaliknya penghentian dari surat-surat berharga yang bukan merupakan ekuivalen kas dan aktiva produktif yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang dalam jangka waktu panjang serta peminjaman dan pengumpulan piutang. 3. Arus kas yang berasal dari atau digunakan untuk aktivtas pendanaan yaitu arus kas yang berasal dari adanya kegiatan peminjaman dari kreditur dan pembayaran kembali hutang tersebut serta perolehan sumber daya berasal dari pemilik dan pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik.

10 3. Klasifikasi Arus Kas (Cash Flows) Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:258) mengemukakan bahwa dalam penyajiannya Laporan Arus Kas ini memisahkan transaksi arus kas dalam tiga kategori yaitu: 1. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan operasional. 2. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan investasi. 3. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan keuangan/pembiayaan. Arus kas perusahaan selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas masing-masing menurut Prastowo (1995) dalam Setiawan (2006)adalah sebagai berikut : a. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi ini terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi atau kejadian yang mempengaruhi penentuan laba atau rugi bersih.kegiatan ini biasanya mencakup kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba dan rugi bersih dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,

11 memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan (Daniati, 2006). Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2009) aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Berikut ini disajikan beberapa transaksi yang berasal dari aktivitas operasi, baik arus kas masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar (cash outflow): Arus kas masuk dari kegiatan operasi 1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau penyerahan jasa. 2. Penerimaan kas dari pendapatan bunga dan pendapatan deviden. 3. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dimasukkan dalam kelompok investasi pembiayaan, seperti jumlah uang yang diterima dari tuntutan pengadilan dan klaim asuransi, kecuali yang berhubungan. 4. dengan investasi pembiayaan seperti kerusakan gedung dan pengembalian dana dari supplier. Arus kas keluar dari kegiatan operasi 1. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau dijual. 2. Pembayaran kas untuk gaji karyawan. 3. Pembayaran kas untuk pemerintah (pajak). 4. Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pendanaan seperti pembayaran tuntutan pengadilan dan sumbangan.

12 Menurut PSAK No. 2 ada dua bentuk penyajian laporan arus kas dalam kegiatan operasi, yaitu : 1. Direct Method (Metode Langsung) Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. 2. Indirect Method (Metode Tidak Langsung) Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. b. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang (Daniati,2006). Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI,2009) aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Berikut ini disajikan beberapa transaksi yang berasal dari kegiatan investasi, baik arus kas masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar (cash outflow):

13 Arus kas masuk dari kegiatan investasi : 1. Penerimaan kas dari penagihan piutang. 2. Penjualan saham baik saham sendiri maupun saham dalam bentuk investasi. 3. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap. Arus kas keluar dari kegiatan investasi 1. Memberikan pinjaman kepada pihak lain. 2. Pembayaran kas untuk membeli surat berharga perusahaan lain. c. Aktivitas Pembiayaan atau Pendanaan Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2009) aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan,berupa kegiatan mendapatkan sumbersumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu. Arus kas masuk dari kegiatan pendanaanyaitu : 1. Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk equity. 2. Penerimaan dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel, dan pinjaman jangka pendek lainnya. 3. Arus kas keluar dari kegiatan pendanaan yaitu : 1. Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat berharga saham (equity). 2. Pembayarn kembali utang yang dipinjam.

14 3. Pembayaran utang kepada kreditor. 4. Metode Pelaporan Arus Kas (Cash Flows) Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:264), mengemukakan bahwa untuk menyajikan laporan arus kas ini dapat digunakan dua metode yaitu: 1. Direct method Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laba/rugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. 2. Indirect method Dalam Indirect Method penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalampospos yang memengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar. Menurut Darsono dan Ashari (2005:91), terdapat perbedaan utama antara metode langsung (Direct method) dan metode tidak langsung (Indirect method) yaitu pada laporan kegiatan operasinya. Pada metode langsung, arus kas operasi disusun berdasarkan kelompokkelompok utama penerimaan kas operasi (dari pelanggan), dan pembayaran kas

15 operasi (pemasok dan karyawan).sedangkan pada kegiatan pendanaan dan investasi, antara metode langsung dan metode tidak langsung relatifsama. B. Laba Kotor Kegiatan perusahaan sudah dapat dipastikan berorientasi pada keuntungan atau laba, menurut Soemarso (2004:245) Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu. Laba (income) adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan (sofyan 2007: 299). Menurut PSAK No.1 Paragraf 62 (IAI:2007), laba kotoradalah: Laba Bruto (Gross Profit) adalah selisih antara penjualan neto dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan biayabiaya operasi. Laba kotor merupakan hasil dari penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan, hal ini sejalan dengan kutipan dari Soemarso (200.234) Laba kotor (gross profit) adalah penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan Menurut Kieso (2002) Laba kotor adalah laba yang diperoleh dari hasil penjualan bersih dikurangi dengan harga penjualan pokok (HPP). Laba kotor

16 menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menilai masa depan. C. Harga Saham 1) Pengertian saham Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti kita telah menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Definisi harga pasar saham menurut Sawidji Widoatmodjo (2005:56) adalah Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over The Counter Market). Pengertian harga saham menurut Martono (2007:13) adalah Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. Menurut Siegel Shim (1999:441) yang ditejemahkan oleh Moh.Kurdi mendefinisikan harga saham sebagai berikut : Harga saham merupakan tingkat harga saham equilibrium dimana terdapat kesepakatan antara pembeli dan penjual pada pasar modal di Bursa Efek. Saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau

17 kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5). Menurut Suad Husnan (2005 : 29) sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menurut PSAK No. 42, saham/efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, obligasi, tanda bukti utang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Untuk mendapatkan jumlah nilai pasar (market value) suatu saham yaitu dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan (Sunariyah, 2004).Biasanya pergerakan harga saham disajikan setiap hari, berdasarkan pada penutupan di bursa pada hari tersebut. \ Menurut Jogiyanto (2003 : 8) harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Pengertian harga saham menurut Sawidji (2002 : 45) adalah :

18 a. Harga nominal (par value), yaitu nilai yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. b. Harga perdana, yaitu harga sebelum saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Harga pasar, yaitu harga jual dari investor yang satu dengan yang lain. d. Harga pembukuan, yaitu harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka. e. Harga penutupan, yaitu harga yang diminta penjual dan pembeli pada saat akhir di bursa. f. Harga tertinggi, yaitu harga paling tinggi yang terjadi pada hari itu di bursa, untuk menentukan harga tertinggi yang terjadi pada waktu tertentu dalam kurun waktu sebulan atau setahun, tergantung keperluan. g. Harga terendah, yaitu harga yang paling rendah yang terjadi pada hari itu dibursa. Penggunaannya sama dengan harga tertinggi, bias untuk transaksi harian, bulanan atau tahunan. h. Harga rata-rata, yaitu harga perata-rataan dari harga tertinggi dan harga terendah. 2) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Alwi (2003, 87), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain:

19 I.Faktor Internal (Lingkungan mikro) (a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan. (b) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitasdan hutang. (c) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. (d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya. (e) Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya. (f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. (g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

20 II.Faktor eksternal (Lingkungan makro) a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading. d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. D. Peneliti Terdahulu 1. Penelitian Arie S. Rachim (2004) Judul penelitian Arie S. Rachim adalah Studi Empiris Terhadap Hubungan kandungan Informasi Laba Akuntansi, Arus Dana dan Arus kas Dengan Return Saham pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Variabel-variabel penelitian ini adalah laba akuntansi, arus dana, arus kas dan return saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komponen arus kas mempunyai pengaruh signifikan sebesar 5%(uji-t 1 arah) terhadap harga saham.

21 Variabel arus kas operasi diperoleh nilai sebesar 0,469,nilai t sebesar 2,023 Variabel arus kas investasi diperoleh nilai sebesar 0,062,nilai t 2,652. Variabel arus kas pendanaan diperoleh nilai sebesar 0,435,nilai t2,403. Dapat disimpulkan bahwa komponen arus berpengaruh terhadap return saham. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Naimah (2000) Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kaslah yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Penelitian Novy Budi Adiliawan (2010) Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor Terhadap Return Saham. Kesimpulan bahwa Perubahan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan dan berarah positif terhadap harga saham pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Perubahan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh signifikan dan berarah positif terhadap harga saham pada tingkat signifikansi diatas 0,05 atau 5%. Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh signifikan dan berarah negatif terhadap harga saham pada tingkat signifikansi diatas 0,05 atau 5%. Perubahan laba kotor tidak berpengaruh secara signifikandan berarah positif terhadap harga saham, pada tingkat signifikansi diatas 0,05 atau 5%.

22 Berdasarkan pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F senua variabel penelitian komponen arus kas dan laba kotor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada derajat kepercayaan dibawah 5%.

23 Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Judul Variabel Dependen Variabel Independen Metode Analisis Hasil penelitian Arie S. Rachim Studi Empiris Terhadap Hubungan kandungan Informasi Laba Akuntansi, Arus Dana dan Arus kas Dengan Return Saham pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta Return Saham Laba akuntansi, arus dana dan arus kas. Regresi Berganda Arus kas mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham Rahmat Febrianto 2005 Artiani Hapsari 2008 Tiga laba akuntansi :mana yang lebih bermakna bagi investor. Pengaruh informasi laba akuntansi,komponen arus kas,size perusahaan dan tingkat leverage terhadap expected return saham Return abnormal Expected return saham Sumber : Simposium Nasional Akuntansi Laba kotor Laba operasi Laba bersih Laba akuntansi,ko mponen arus kas,size peruisahaan dan tingkat leverage. Regresi Sederhana Regresi berganda Angka laba kotor lebih memberi gambaran yang baik tentang hubungan antara laba kotor dan saham Hanya variabel arus kas dari aktivitas investasi menunjukan pengaruh yang positif terhadap expected return saham.

24 Dari penelitian terdahulu yang menjadi refrensi peneletian saya memiliki perbedaan, yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian Arie S. Rachim, yang berjudul Studi Empiris Terhadap Hubungan kandungan Informasi Laba Akuntansi, Arus Dana dan Arus kas Dengan Return Saham pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Yaitu berbeda dari variabelnya, peneltian Arie S. Rachim menngunakan variabel independent Laba akuntansi,arus dana dan Arus kas,dan variabel dependen return saham. Sedangkan penelitian saya menggunakan Laba kotor dan Arus kas, dan variabel dependen harga saham. 2. Penelitian Rahmat Febrianto 2005, Tiga laba akuntansi :mana yang lebih bermakna bagi investor. Yaitu berbeda dari Variabel dependen dan variabel independen. Peneliti Rahmat Febrianto menggunakan variabel dependen Return Abnormal dan variabel independen Laba kotor, laba operasi dan laba bersih. 3. Penelitian Artiani Hapsari 2008, Pengaruh informasi laba akuntansi,komponen arus kas,size perusahaan dan tingkat leverage terhadap expected return saham. Ini berbeda dengan penelitian saya berdasarkan dari variabel dependen dan independen. Artiani Hapsari mengunakan variabel,laba akuntansi, komponen arus kas, size perusahaan, tingkat leverage dan return saham. Penelitian saya menggunakan variabel hanya laba kotor, arus kas dan harga Saham.

25 E. Kerangka Pemikiran Teoritis Komponen arus kas dan laba kotor terhadap harga saham dapat disusun menjadi sebuah kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Arus Kas kas (X 1 ) Laba Akuntansi (X 2 ) Harga Saham + (Y)