BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan dan menjelaskan karakteristik dari masing masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel independen maupun variabel dependen. Kemudian data setiap tahun dideskripsikan dan dibandingkan. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum atas semua variabel yang digunakan dalam penelitian dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dalam Tabel 4.1, akan disajikan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini yang meliputi : jumlah sampel (n), rata rata sample (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi (σ) untuk masing masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PBV 69.149 3.659 1.18165.695187 DER 69.198 1.933.86353.442783 GROWTH 69 -.912 82.211 18.55587 15.753040 SIZE 69 25.793 31.262 29.13970 1.272156 ROE 69.004.443.13140.090265 Valid N (listwise) 69 Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 42

43 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah sampel data (n) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 sample data. Data mengenai ke 69 sampel tersebut diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan sektor property & real estate yang tercatat di BEI periode 2012 hingga 2014 (3 tahun). Oleh karena itu banyaknya sampel perusahaan manufaktur sektor property & real estate yang diteliti adalah sebanyak 23 sampel perusahaan. Variabel-variabel independen yang diteliti adalah struktur modal dengan menggunakan proxy Debt Equity Ratio (DER), pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan proxy perubahan total aktiva (Growth), ukuran perusahaan (Size) dengan menggunakan proxy nilai logaritma natural dari total asset dan proitabilitas dengan menggunakan proxy Return on Equity (ROE). Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah nilai perusahaan dengan menggunakan proxy Present Book Value (PBV). Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai perusahaan Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai perusahaan rata-rata sebesar 1,181, dengan nilai minimum sebesar 0,149 yang berarti bahwa PT. Mas Murni Indonesia Tbk memiliki nilai perusahaan paling kecil hal ini menunjukan masih ada perusahaan yang belum mampu memberikan keuntungan atau kekayaan maksimal terhadap investornya. Nilai maksimum sebesar 3,659 menunjukan bahwa PT. Summarecon Agung Tbk sebagai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tertinggi telah mampu memberikan persepsi positif terhadap investor dan mampu memberikan

44 kemakmuran terhadap pemegang sahamnya. Semakin tingginya persentase nilai perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat yang juga didorong dari harga saham perusahaan dan semakin kecil persentase nilai perusahaan maka semakin murah harga saham perusahaan tersebut. Deviasi standar variabel tersebut sebesar 0,695. Dari hasil statistik deskriptif diatas terlihat bahwa nilai perusahaan yang terjadi selama tahun 2012-2014 sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Nilai standar deviasi lebih kecil dari pada nilai rata-ratanya, hasil ini mengindikasikan hasil yang baik. 2. Struktur Modal Struktur modal merupakan hasil dari rasio perbandingan antara total utang terhadap total modal. Dengan semakin membesarnya persentase struktur modal justru semakin memperburuk stabilitas perusahaan. Aset yang dimiliki dan operasional perusahaan didanai oleh utang, baik itu utang jangka panjang maupun utang dalam jangka pendek. Semakin kecil nilai persentase struktur modal maka perusahaan semakin memiliki keleluasaan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki tanpa harus terbebani bunga pinjaman. Di dalam berinvestasi, tentu investor akan memilih emiten dengan prosentase struktur modal yang kecil. Angka DER menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam berinvestasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian apabila terdapat gejala ketidakmampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran utang. Angka DER tertinggi sebesar 1,933 berasal dari PT.

45 Summarecon Agung Tbk pada tahun 2013, sedangkan angka DER terendah sebesar 0,198 berasal dari PT. Mas Murni Indonesia Tbk pada tahun 2012. 3. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan (Growth) menunjukan nilai rata-rata sebesar 18,55587. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki aset sebesar 18,55587 kali lebih besar dari aset pada tahun sebelumnya yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum dari growth adalah sebesar -0,912 yang berarti bahwa sampel terendah mengalami penurunan nilai asset sebesar 0,912 kali dibanding tahun sebelumnya. Nilai ini dimiliki oleh PT. Megapolitan Developments Tbk pada tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum growth sebesar 82,211 hal ini berarti bahwa peningkatan nilai asset dimiliki PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tahun 2012, atau meningkat sebesar 82,211 kali dibanding asset PT. Alam Sutera Realty Tbk di tahun 2011. Standar deviasi untuk variabel growth adalah 15,75304 4. Ukuran Perusahaan Size perusahaan (Log of Total Asset) biasanya mencerminkan ukuran perusahaan, dalam hal ini dapat diartikan pula besar kecilnya perusahaan. Sejalan dengan hukum kapitalis, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula probabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai logaritma total aset tertinggi sebesar 31,262 (Rp 37.761.220.693.695) berasal dari PT. Lippo Karawaci Tbk tahun 2014, dan nilai logaritma total aset terendah sebesar 25,793 (Rp 159.093.151.873) berasal dari PT. Bekasi Asri Pemula Tbk tahun 2012.

46 5. Profitabilitas Profitabilitas dengan proksi Return On Equity (ROE) perusahaan dengan minimum sebesar 0,004 dimiliki oleh PT. Mas Murni Indonesia Tbk tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa PT. Mas Murni Indonesia Tbk menghasilkan laba hanya 0,004 % dari total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan disebabkan permintaan saham yang menurun sehingga mempengaruhi laba yang didapat perusahaan. Nilai maksimum sebesar 0,443 dimiliki oleh PT. Surya Semesta Internusa Tbk pada tahun 2012. Hal ini berarti pada tahun tersebut PT. Surya Semesta Internusa Tbk membukukan laba hanya 0,443% dari total ekuitas, hal ini dapat disebabkan karena permintaan saham meningkat, sehingga nilai perusahaan pun meningkat. Nilai standar deviasi sebesar 0,090265, dari data ini terlihat tingkat profitabilitas tiap perusahaan berbeda dengan tingkat rata-rata perusahaan mampu mendapatkan laba bersih sebesar 0,13140 % dari total ekuitas yang dimiliki perusahaan dalam satu periode. B. Uji Asumsi Klasik Analisis ini dapat juga disebut sebagai uji prasyarat dari model regresi linear berganda yang akan diujikan. Model regresi yang baik harus menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator / BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

47 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dengan metode analisis statistik menggunakan uji One- Sampel Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah plotting data residual yang menyebar di sekitar garis diagonal berdistribusi normal atau tidak. Dasar untuk pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai asymptonic significance lebih besar dari 0,05 ( Asymp. Sig > 0,05), maka data terdistribusi secara normal. b. Apabila nilai asymptonic significance lebih kecil dari 0,05 ( Asymp. Sig < 0,05), maka data terdistribusi secara tidak normal. Tabel 4.2 Uji Normalitas Model Regresi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 69 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.43974158 Most Extreme Differences Absolute.123 Positive.106 Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.025 Asymp. Sig. (2-tailed).244 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 1,025 dan asymptonic significance sebesar 0,244. Maka dapat disimpulkan data terditrisbusi secara normal karena 0,244 > 0,05.

48 2. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat pada masing masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF DER.668 1.496 1 GROWTH.533 1.877 SIZE.745 1.342 ROE.553 1.809 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunya nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF dibawah 10. Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah Multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi variabel independen ZPRED. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dimana Y adalah nilai

49 residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai. 4. Uji Autokorelasi Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

50 Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.775 a.600.575.45328 1.916 a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin Watson (D-W) sebesar 1,916. Sedangkan besarnya nilai DW-tabel dengan n = 69 dan k = 4 didapat angka dl (batas luar) = 1,4899, du (batas dalam) = 1,7343. Karena pengambilan keputusan di hitung dengan rumus (du < dw < 4-du), dengan kata lain 1,7343 < 1,916 < 2,2657 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear tersebut tidak terdapat autokorelasi atau koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. C. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Hasil perhitungan koefisien determinasi penelitian ini adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini.

51 Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.775 a.600.575.45328 a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Berdasarkan hasil regresi, diproleh besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,575. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase variasi nilai perusahaan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas hanya sebesar 57,5%, sedangkan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti informasi keuangan lain, atau bisa juga karena kondisi perusahaan atau kondisi lingkungan yang terkait dengan perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan di masa mendatang. 2. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada table berikut ini.

52 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 19.714 4 4.929 23.988.000 b 1 Residual 13.149 64.205 Total 32.863 68 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, Growth Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 23,929 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan output SPSS, secara parsial pengaruh dari keempat variabel independen yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.

53 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) -3.248 1.410-2.304.025 DER.323.152.206 2.130.037 GROWTH -.004.005 -.080 -.739.463 SIZE.125.050.228 2.489.015 ROE 4.450.819.578 5.434.000 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016 Dari hasil uji tersebut dapat kita lakukan uji hipotesis sebagai berikut : a. Pengujian Hipotesis 1 H1 : Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai t sebesar 2,130 dengan signifikan 0,037 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,025 < 0,05). Hal ini berarti variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Pengujian Hipotesis 2 H2 : Persentase pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai t sebesar -0,739 dengan signifikan 0,463 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,463 > 0,05). Hal ini berarti variabel pertumbuhan perusahaan tidak memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

54 c. Pengujian Hipotesis 3 H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t sebesar 2,489 dengan signifikan 0,015 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,015 < 0,05). Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. d. Pengujian Hipotesis 4 H4 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai t sebesar 5,434 dengan signifikan 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,000 < 0,05). Hal ini berarti variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dengan melihat tabel 4.7 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebaga berikut: Nilai Perusahaan = -3,248 + 0,323 Struktur Modal 0,004 Pertumbuhan Perusahaan + 0,125 Ukuran Perusahaan + 4,450 Profitabilitas + Error Persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa : 1. Konstanta sebesar -3,248 dapat diartikan bahwa setiap 1 satuan besarnya nilai perusahaan akan menurun sebesar 3,248 dengan asumsi

55 struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak mengalami perubahan (konstan). 2. Struktur modal mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan + 0,323. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh struktur modal adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan struktur modal sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,323. 3. Pertumbuhan perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar -0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,004. 4. Ukuran perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,125. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh ukuran perusahaan adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,125. 5. Profitabilitas mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 4,450. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh profitabilitas adalah searah dengan nilai perusahaan,

56 yaitu setiap adanya peningkatan profitabilitas sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 4,450. E. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Terdapat 4 hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. 1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel struktur modal menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi struktur modal bernilai positif sebesar 0,323. Dari hasil uji t untuk variabel struktur modal diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,037. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosje dan Astuti (2003), yang dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal penting sebab hal tersebut akan

57 mempengaruhi struktur keuangan perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Sumber dana perusahaan dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri yang diukur dengan debt to equity ratio (DER). Semakin tinggi hutang untuk membiayai operasional perusahaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan tingkat hutang yang tinggi maka beban yang akan ditanggung perusahaan juga besar. 2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pertumbuhan perusahaan bernilai negatif sebesar -0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. Dari hasil uji t untuk variabel pertumbuhan perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,463 oleh karena nilai koefisien negatif dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka variabel pertumbuhan perusahan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2001) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat. Semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang

58 diperlukan untuk investasi. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham. Para Investor lebih percaya kepada perusahaan yang sudah mapan dan tidak sedang bertumbuh. Oleh karena itu walaupun tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi, tidak akan memengaruhi kepercayaan investor sehingga tidak akan pula memengaruhi tingkat PBV perusahaan. 3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0,125. Dari hasil uji t untuk variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel ukuran perusahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahatma Dewi AS dan Wirajaya A (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikasi mengukur kinerja suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar dividen (laba ditahan) dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Perusahaan lebih mempertahankan laba dibandingkan

59 membagikannya sebagai dividen, yang dapat mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. 4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel profitabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi profitabilitas bernilai positif sebesar 5,434. Dari hasil uji t untuk variabel profitabilitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Mardiyati dkk (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.