III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Setiap perusahaan memiliki tujuan akhir untuk mencapai keuntungan maksimum. Beberapa faktor yang mempengaruhi perolehan keuntungan diantaranya penjualan tinggi, efektifitas dan efisiensi penggunaan input produksi dan minimasi loss berupa produk sisa dan atau kehilangan penjualan. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila pihak manajemen mampu mengendalikan rangkaian produksi, mulai dari perencanaan, aktifitas produksi dan pemasaran. Proses produksi yang memiliki berbagai variable input memerlukan suatu penjadwalan yang fleksibel terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Selain itu, pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk mampu bersaing tidak hanya dengan perusahaan lokal tetapi juga perusahaan asing atau mancanegara agar tetap bertahan dan berkembang. Tiga hal yang menjadi ajang persaingan yaitu harga, mutu dan pelayanan. Perusahaan harus mampu meningkatkan pelayanan agar dapat memenuhi keinginan konsumen. Penjadwalan produksi merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan perusahaan karena aspek ini memiliki peranan dalam mengatur jadwal produksi yang optimal. Oleh karena itu diperlukan penjadwalan produksi karena penjadwalan yang baik akan memberikan dampak yang positif yaitu waktu pengiriman yang tepat waktu yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada penelitian ini akan dilakukan perencanaan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas mesin, jumlah tenaga kerja, jumlah permintaan dan jumlah hari kerja sehingga penggunaan tenaga kerja lebih efektif dan waktu menganggur juga dapat diminimalkan. B. PENDEKATAN BERENCANA Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan berencana. Pendekatan berencana merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan model-model kuantitatif dalam pemecahan masalah-masalah spesifik. Menurut Thierauf dan Klekamp (1975), pendekatan
berencana dimulai dari pengamatan gejala-gejala permasalahan, sedangkan metode penyelesaian disesuaikan dengan tujuan, peubah, batasan dan asumsiasumsi dari alternatif solusi permasalahan yang ada. Pada Gambar 1 dapat dilihat secara garis besar langkah-langkah dalam pendekatan berencana. Gambar 1. Tahapan-tahapan dalam Pendekatan Berencana 1. Observasi lapang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi secara nyata, serta observasi terhadap fakta dan opini yang mengarah terhadap permasalahan. 2. Definisi permasalahan yang sebenarnya adalah banyaknya idle time pada lantai produksi perusahaan yang berimbas pada pemborosan aktivitas. 3. Pengembangan alternatif melalui analisis data serta kendala yang ada di perusahaan. 10
4. Pemilihan penyelesaian optimal melalui tahap alternatif-alternatif dengan bantuan komputer. 5. Verikifikasi solusi optimal melalui tahap implementasi. C. TATA LAKSANA 1. Observasi Lapang dan Studi Pustaka Observasi lapang dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan proses produksi di PT.Gassandry. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan terhitung bulan Maret sampai dengan bulan April 2010. Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari sistem penjadwalan yang diterapakan di perusahaan. 2. Identifikasi Masalah Pada tahapan ini identifikasi dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan jadwal produksi serta kebijakan-kebijakan yang berlaku di perusahaan. 3. Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan pada bagian produksi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi di lapangan secara langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam proses produksi. Data diperoleh dari baguan produksi. Data yang dikumpulkan berupa data permintaan (sales order) bulan Januari-Maret 2010, data waktu tiap tahapan produksi, data jumlah mesin dan tenaga kerja bagian produksi, dan data jenis produk. 4. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik heuristik. Data yang dijadikan masukkan dalam model penjadwalan adalah data permintaan/ pesanan, data kapasitas produksi, data jenis produk dan data kebutuhan material. 5. Perancangan Model Pada perancangan model, input model berupa data permintaan/ pesanan meliputi peridode pemesanan, jumlah pemesanan, data jenis produk, dan kapasitas produksi. Output dari model berupa penjadwalan produksi dengan 11
menggunakan teknik heuristik yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik perusahaan. 6. Implementasi dan Verifikasi Pada tahapan implementasi hasil perancangan sistem diimplementasikan dalam bentuk program komputer menggunakan Borland Delphi 7.0 sebagai perangkat lunak untuk user interface dan Ms. Acces 2007 digunakan sebagai perangkat lunak basis data. Diagram alir kerangka pemikiran dan tahapan penelitian disajikan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 2. Diagram Alir Kerangka Pemikiran 12
Gambar 3. Diagram Alir Tahapan Penelitian D. METODE PEMECAHAN MASALAH Metode heuristik yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini didasarkan pada Machfud (1999) bahwa penjadwalan produksi dapat ditentukan oleh faktor kritis dari proses yang ada pada perusahaan. Pada penelitian di PT.Gasandry ini faktor kritis produksi yang dimaksud yaitu kapasitas mesin pengemasan. Hal ini dapat dilihat pada perhitungan tahap ke-3 di bawah ini, di mana kapasitas mesin pengemasan akan mempengaruhi jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pada bulan tertentu. Metode ini secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah permintaan yang akan diproses. 2. Mengkonversi nilai kebutuhan produksi. 13
Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui jumlah permintaan dalam satuan kilogram sehingga dapat diperkirakan mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Untuk mengetahui jumlah permintaan da lam satuan kilogram digunakan rumus : Permintaan kg permintaan dus bobot produk 120 sct/dus /1000 gr/kg Bobot produk untuk setiap produk berbeda yaitu kopi jahe susu dan kopi gula 23 gram/sachet, kopi susu dan kopi moka 25 gram/sachet, kopi instan dan gula jahe 20 gram/sachet. Setelah diketahui jumlah permintaan dalam kilogram maka akan dilakukan perhitungan kebutuhan produksi/bulan dengan mempertimbangkan efisiensi proses produksi. Rumus yang digunakan yaitu : 3. Menentukan jumlah hari kerja untuk setiap produk. Perhitungan hari kerja ini untuk mengetahui kebutuhan waktu pengerjaan pesanan. Rumus yang digunakan yaitu : : 4. Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan. Kebutuhan tenaga kerja akan tergantung dengan pemakaian mesin, dimana 1 operator/tenaga kerja untuk 1 mesin. Rumus yang digunakan yaitu : 5. Menentukan kebutuhan lini produksi dan penyusunan penjadwalan produksi berdasarkan toleransi masa simpan produk. Pengambilan keputusan untuk menentukan kebutuhan lini produksi dan penyusunan penjadwalan produksi menggunakan aturan situasi aksi, dimana jika (a1 an), maka (y1 yn), (a1 an) merupakan situasi yang dinyatakan dengan operasi dan, atau; (y1 yn) adalah aksi atau keputusan yang diambil. 14
Gambar 4. Diagram alir metode pemecahan masalah secara heuristik terdapat pada Gambar 4. Diagram Alir Metode Pemecahan Masalah Secara Heurisik 15