BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Sampel telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode laporan keuangan tahun 2010 sampai dengan 2013. Sampel perusahaan tidak meliputi perusahaan perbankan, kredit agensi, sekuritas, asuransi, konstruksi, real eastate dan property, investasi dan perusahaan telekomunikasi, karena penyajian laporan keuangannya berbeda dengan laporan keuangan pada umumnya. Selain itu perusahaan-perusahaan ini memiliki laporan keuangan yang sangat terpengaruh oleh faktor regulasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Berdasarkan data yang diperoleh www.idx.co.id jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sampai dengan Tahun 2013 sebanyak 137 perusahaan, meliputi sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Dari 137 perusahaan yang terdaftar di sektor manufaktur, sebanyak 61 perusahaan yang dapat digunakan menjadi sampel dalam penelitian ini. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : 45
46 Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Berdiri 1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 06 Maret 1985 2 AISA PT. Tigapilar Sejahtera Food Tbk 26 Januari 1990 3 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk 26 Juni 1978 4 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 07 Oktober 1971 5 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 05 Agustus 1992 6 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk 22 Februari 1993 7 ASII PT. Astra International Tbk 20 Februari 1957 8 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 20 September 1991 9 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 15 Oktoober 1931 10 BRNA PT. Berlina Tbk 22 Mei 1905 11 BTON PT. Beton Jaya Manunggal Tbk 27 Februari 1995 12 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 15 Januari 1979 13 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 09 Desember 1980 14 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 07 Januari 1972 15 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 15 Juni 1970 16 DVLA PT. Daria Varia Laboratoria Tbk 05 Februari 1976 17 EKAD PT. Ekadharma International Tbk 20 November 1981 18 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 26 Juni 1968 19 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 24 Agustus 1951 20 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk 19 Oktober 1963 21 IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk 30 Oktober 1975 22 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 20 Maret 1987 23 INAI PT. Indal Alumunium Industry Tbk 16 Juli 1971 24 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agustus 1990 25 INDS PT. Indospring Tbk 05 Mei 1978 26 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 16 Januari 1985 27 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk 17 April 1973 28 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 18 Januari 1971 29 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 23 Januari 1969 30 KBLM PT. Kebelindo Murni Tbk 11 Oktober 1979 31 KDSI PT. Kedawung Setia Iindustrial Tbk 09 Januari 1973 32 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 11 Januari 1974 33 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 10 September 1966 34 LION PT. Lion Metal Works Tbk 16 Agustus 1972 35 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk 30 November 1972
47 36 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 14 Desember 1982 37 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 07 Januari 1982 38 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk 10 Juni 1997 39 MERK PT. Merck Tbk 14 Oktober 1970 40 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 03 Juni 1929 41 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 17 Februari 1977 42 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 26 September 1983 43 PRAS PT. Prima Aloy Steel Tbk 20 Februari 1984 44 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk 27 November 1976 45 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 12 Desember 1987 46 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 08 Maret 1995 47 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing Tbk 09 November 1970 48 SIPD PT. Siearad Produce Tbk 06 September 1985 49 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk 15 Juni 1971 50 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk 25 Maret 1953 51 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 19 Januari 1976 52 SPMA PT. Suparma Tbk 25 Agustus 1976 53 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 07 Desember 1982 54 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 05 November 1969 55 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 11 Juli 1977 56 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 23 November 1979 57 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 20 Mei 1970 58 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Co.Tbk 02 November 1971 59 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 05 Desember 1933 60 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 19 April 1971 61 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk 14 Desember 1995 A. Definisi Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirnya menghasilkan suatu produk. Manufaktur adalah suau cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transpormasi bahan mentah menjadi barang di
48 yang dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah pabrikasi. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik. B. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industry manufaktur mempunyai kegiatan utama yaitu (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Emiten atau Perusahaan Publik, 2002) : 1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. 2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi 3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi, Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan pada perusahaan industri manufaktur. Setiap industri pasti memiliki peluang menghadapi risiko, begitu juga dengan industri manufaktur. Risiko yang melekaat pada perusahaan dalam kelompok manufaktur tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan memperoleh sumber daya, mengolah
49 sumber daya menjadi barang jadi serta menyimpan dan mendistribusikan barang jadi. Risiko-risko yang melekat pada industri manufaktur adalah sebagai berikut : 1. Risiko sulitnya memperoleh bahan baku yang dapat disebabkan oleh : a. Kelangkaan bahan baku b. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu 2. Risiko berfluktuasinya nilai tukar rupiah. Depresiasi rupiah berakibat buruk bagi perusahaan yang penjualannya mengandalkan pasar lokal tapi tergantung bahan baku impor. Meningkatnya harga jual produk jadi yang melebihi daya beli masyarakat akan berakibat menurunnya penjualan perusahaan. Pada sisi lain, depresiasi rupiah menguntungkan perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor dan tergantung pada bahan baku yang pengadaannya dalam nilai rupiah. 3. Risiko kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity). Idle capacity terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan tehnologi dan adanya restriksi pemerintah terhadap produksi barang tertentu. 4. Risiko terjadinya pemogokan atau kerusuhan, dapat terjadi antara lain karena ketidakpuasan karyawan terhadap kompensai yang diterima, kondisi perekonomian atau kondisi politik yang tidak stabil. 5. Risiko kekakuan investasi, terjadi karena adanya restriksi atau pembatasan oleh pemerintah terhadap investasi pada bidang tertentu. 6. Putusnya hak patent atas formula produksi bagi perusahaan yang produknya terkait erat pada hak paten atas formula tertentu.
50 7. Risiko leverage yaitu risiko-risiko yang terkait pada kewajiban perusahaan karena pendanaan yang berasal dari luar perusahaan. 8. Risiko pemasaran yang meliputi antara lain tak terjualnya barang jadi, kerusakan dan kehilangan pada jalur distribusi atau karena habisnya daur hidup produk. 9. Risiko penelitian dan pengembangan produk, antara lain biaya penelitian dan pengembangan yang gagal menghasilkan produk baru. 10. Risiko dampak usaha terhadap lingkungan yang tercermin dari peringkat analis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang diberikan oleh Bapedal dan unjuk rasa ketidakpuasan masyarakat di lingkungan setempat. 11. Risiko tidak tertagihnya piutang (account receivable risk) yaitu tisiko yang timbul karena rendahknya kolektibilitas piutang. Risiko ini terkait langsung pada industry manufaktur karena sistem penjualan perusahaan manufaktur pada umumnya tidak dilakukan secara kas. C. Emiten Manufaktur di BEI Emiten di Bursa efek Indonesia yang tergolong dalam industri manufaktur ada 137 emiten. Industri manufaktur dikategorikan menjadi 3 (tiga) sektor yaitu: 1. Sektor Industri Dasar dan kimia 1.1 Semen Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil semen. Terdiri dari 5 (lima) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (SMCB) Holcim
51 Indonesia Tbk, (INTP) Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, (SMBR) Semen Baturaja Tbk, (SMGR) Semen Indonesia (Persero) Tbk dan (WTON) Wijaya Karya Beton Tbk. 1.2 Keramik, Porselen dan Kaca Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil keramik, porselen dan kaca. Terdiri dari 6 (enam) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (AMFG) Asahimas Flat Glass Tbk, (ARNA) Arwana Citramulia Tbk, (IKAI) Intikeramik Alamasri Industri Tbk, (KIAS) Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, (MLIA) Mulia Industrindo Tbk dan (TOTO) Surya Toto Indonesia Tbk 1.3 Logam dan sejenisnya Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil logam dan sejenisnya. Terdiri dari 16 (enam belas) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (ALKA) Alakasa Industrindo Tbk, (ALMI) Alumindo Light Metal Industry Tbk, (BTON) Betonjaya Manunggal Tbk, (CTBN) Citra Tubindo Tbk, Indal aluminium Industry, (GDST) Gunawan Dianjaya Steel Tbk, (INAI) Indal Aluminium Industry Tbk, (ISSP) Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, (ITMA) Itamaraya Tbk, (JKSW) Jakarta Kyoei Steel Works Tbk, (JPRS) Jaya Pari Steel Tbk, (LION) Lion Metal Works Tbk, (LMSH) Lion Mesh Prima Tbk, (MYRX) Hanson International Tbk, (NIKL) Pelat Timah Nusantara Tbk, (PICO) Pelangi Indh Canindo Tbk, dan (TBMS) Tembaga Mulia Semanan.
52 1.4 Kimia Adalah industri yang bergerak di sektor kimia Terdiri dari 10 (sepuluh) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (BRPT) Barito Pacific Tbk, (BUDI) Budi Acid Jaya Tbk, (DPNS) Duta Pertiwi Nusantara Tbk, (EKAD) Ekadharma International Tbk, (ETWA) Eterindo Wahanatama Tbk, (INCI) Intanwijaya Internasional Tbk, (SOBI) Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, (SRSN) Indo Acidatama Tbk, (TPIA) Chandra Asri Petrochemical Tbk, dan (UNIC) Unggul Indah Cahaya Tbk. 1.5 Plastik dan kemasan Adalah indurti yang bergerak sebagai penghasil plastik dan kemasan. Terdiri dari 12 (dua belas) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (AKKU) Alam Karya Unggul Tbk, (AKPI) Argha Karya Prima Industri Tbk, (APLI) Asiaplast Industries Tbk, (BRNA) Berlina Tbk, (FPNI) Lotte Chemical Titan Tbk, (IGAR) Champion Pacific Indonesia Tbk, (IMPC) Impack Pratama Industri Tbk, (IPOL) Indopoly Swakarsa Industry Tbk, (SIAP) Sekawan Intipratama Tbk, (SIMA) Siwani Makmur Tbk, (TRST) Trias Sentosa Tbk dan (YPAS) Yanaprima Hastapersada Tbk. 1.6 Pakan Ternak Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil pakan ternak. Terdiri dari 4 (empat) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (CPIN)
53 Charoen Pokphand Indonesia Tbk, (JPFA) JAPFA Comfeed Indonesia Tbk, (MAIN) Malindo Feedmill Tbk dan (SIPD) Sierad Produce Tbk 1.7 Kayu dan pengolahannya Adalah industri yang bergerak di bidang kayu dan menghasilkan berbagai produk kayu. Terdiri dari 2 (dua) perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia, yaitu (SULI) Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan (TIRT) Tirta Mahakam Resources Tbk. 1.8 Pulp dan kertas Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil kertas dan produk lain yang berkaitan. Terdiri dari 8 (delapan) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (ALDO) Alkindo Naratama Tbk, (DAJK) Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk, (FASW) Fajar Surya Wisesa Tbk, (INKP) Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk, (INRU) Toba Pulp Lestari Tbk, (KBRI) Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, (SPMA) Suparma Tbk dan (TKIM) Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 2. Sektor Aneka industri 2.1 Mesin dan alat berat Adalah industri yang bergerak dibidang mesin dan alat berat. Terdiri dari hanyai 1 (satu) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (KRAH) Grand Kartech Tbk.
54 2.2 Otomotif dan komponen Adalah industri yang bergerak dibidang otomotif dan komponen. Terdiri dari 11 (sebela) perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia, yaitu (ASII) Astra International Tbk, (AUTO) Astra Otoparts Tbk, (BRAM) Indo Kordsa Tbk, (GDYR) Goodyear Indonesia Tbk, (GJTL) Gajah Tunggal Tbk, (IMAS) Indomobil Sukses Internasional Tbk, (INDS) Indospring Tbk, (LPIN) Multi Prima Sejahtera Tbk, (MASA) Multistrada Arah Sarana Tbk, (NIPS) Nipress Tbk, (PRAS) Prima Alloy Steel Universal Tbk dan (SMSM) Selamat Sempurna Tbk 2.3 Tekstil dan garment Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil produk tesktil dan garment. Terdiri dari 17 (tujuh belas) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu (ADMG) Polychem Indonesia Tbk, (ARGO) Argo Pantes Tbk, (CNTX) Centex Tbk, (ERTX) Eratex Djaja Tbk, (ESTI) Ever Shine Textile Industry Tbk, (HDTX) Pan Asia Indosyntec Tbk, (INDR) Indorama Synthetics Tbk, (KARW) Karwell Indonesia Tbk, (MYTX) APAC Citra Certertex Tbk, (PBRX) Pan Brothers Tbk, (POLY) Asia Pacific Fibers Tbk, (RICI) Ricky Putra Globalindo Tbk, (SRIL) Sri Rejeki Isman Tbk, (SSTM) Sunson Textile Manufacturer Tbk, (TRIS) Trisula International Tbk, (UNIT) Nusantara Inti Corpora Tbk dan (UNTX) Unitex Tbk.
55 2.4 Alas kaki Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil alas kaki. Terdiri dari 2 (dua) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu (BATA) Sepatu Bata Tbk dan (BIMA) Primarindo Asia Infrastructure Tbk. 2.5 Kabel Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil kabel. Terdiri dari 6 (enam) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu (IKBI) Sumi Indo Kabel Tbk, (JECC) Jembo Cable Company Tbk, (KBLI) KMI Wire and Cable Tbk, (KBLM) Kabelindo Murni Tbk, (SCCO) Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk dan (VOKS) Voksel Electric Tbk. 2.6 Elektronika Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil elektronika. Terdiri dari hanya 1 (satu) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu (PTSN) Sat Nusapersada Tbk 3. Sektor Industri barang konsumsi 3.1 Makanan dan Minuman Adalah industri yang bergerak sebagai penghasil makanan & minuman. Terdiri dari hanya 16 (enam belas) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu (ADES) Akasha Wira International Tbk, (AISA) Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, (ALTO) Tri Banyan Tirta Tbk, (CEKA) Cahaya Kalbar Tbk,
56 (DAVO) Davomas Abadi Tbk, (DLTA) Delta Djakarta Tbk, (ICBP)Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, (INDF) Indofood Sukses makmur Tbk, (MLBI) Multi Bintang Indonesia Tbk, (MYOR) Mayora Indah Tbk, (PSDN) Prasidha Aneka Niaga Tbk, (ROTI) Nippon Indosari Corpindo Tbk, (SKBM) Sekar Bumi Tbk, (SKLT) Sekar laut Tbk, (STTP) Siantar TOP Tbk dan (ULTJ) Ultra Jaya Milk Industry Tbk. 3.2 Rokok Adalah industri yang menghasilkan rokok atau hasil olahan tembakau (kretek). Terdiri dari 4 (empat) perusahaan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu (GGRM) Gudang Garam Tbk, (HMSP) Handaja Mandala Sampoerna Tbk, (RMBA) Bentoel International Investama Tbk dan (WIIM) Wismilak Inti Makmur Tbk. 3.3 Farmasi Adalah industri yang bergerak di bidang farmasi. Terdiri dari 10 (sepuluh) perusahaan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu (DVLA) Darya-Varia Laboratoria Tbk, (INAF) Indofarma Tbk, (KAEF) Kimia Farma (Persero) Tbk, (KLBF) Kalbe Farma Tbk, (MERK) Merck Indonesia Tbk, (PYFA) Pyridam Farma Tbk, (SCPI) Merck Sharp Dohme Pharma Tbk, (SIDO) Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SQBB) Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk dan (TSPC) Tempo Scan Pacific Tbk.
57 3.4 Kosmetik dan barang keperluan Rumah Tangga Adalah industri yang bergerak di bidang kosmetik dan keperluan rumah tangga. Terdiri dari 4 (empat) perusahaan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu (MBTO) Martina Berto Tbk, (MRAT) Mustika Ratu Tbk, (TCID) Mandom Indonesia Tbk dan (UNVR) Unilever Indonesia Tbk. 3.5 Peralatan rumah Tangga Adalah industri yang bergerak di bidang peralatan rumah tangga. Terdiri dari 4 (empat) perusahaan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu (CINT) Chitose International Tbk, (KDSI) Kedawung Setia Industrial Tbk, (KICI) Kedaung Indah Can Tbk dan (LMPI) Langgeng Makmur Industri Tbk.