ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. ditempuh oleh perusahaan agar produknya tetap diminati konsumen, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada populasi besar atau kecil tetapi data dari sampel diambil dari populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

yaitu sejumlah faktor yang mempengamhi /menentukan munculnya faktor

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan serba tidak pasti menyediakan peluang dan juga tantangan. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

ABSTRACT. Attractiveness, Trustworthiness, and Expertise to buying interest. This data collection

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

repository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk mengiklankan produk. Perusahaan juga memilih brand

persaingan yang ada di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku bisnis di dunia, juga tidak luput dari pengaruh tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. garment, pakaian, atau fashion. Melihat besarnya kebutuhan, perhatian, minat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KREDIBILITAS CELEBRITY ENDORSER DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP BRAND ATTITUDE OPPO SMARTPHONE

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : NURUL IRNA MUCHAROMAWATI NIM : B 100 050 127 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat fenomena semakin banyaknya iklan shampoo yang menggunakan selebritas sebagai daya tarik utama dalam iklannya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh selebritas sebagai model iklan terhadap minat beli konsumen produk kecantikan. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis, kompleks, dan serba tidak pasti, bukan hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dalam industri ini berusaha untuk menarik perhatian (calon) konsumen melalui pemberian informasi tentang produk. Bintang televisi, aktor film, dan atlit terkenal banyak digunakan dalam iklan majalah, maupun TV komersial untuk mendukung suatu produk. Bintang iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk, yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukkan pada produk yang didukungnya (Shimp, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan produk meningkat akibat penggunaan selebritas sebagai model iklan (celebrity endorser), sikap dan persepsi konsumen bertambah ketika selebritas mendukung produk tersebut (Shimp, 2003). 1

2 Bintang iklan tidak hanya muncul dalam sinetron atau acara gosip artis (infotainment) yang sekarang marak di televisi, tetapi juga dalam iklan sebagai pendukung merek (endorser). Mereka tampil pula sebagai presenter, copresenter (untuk menyeimbangkan sosok serius pakar), dan bintang tamu dalam berbagai program. Tidak heran kita menjadi akrab dengan wajah mereka. Kita mengenal mereka, mulai dari sinetronnya, video klip-nya, atau tentang program teve-nya, penampilan pada website, juga tentang problem rumah tangganya, rumah barunya, sampai tingkat pengetahuan umumnya. Karakteristik selebritas sebagai model iklan tersebut mencakup, keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang sumber. Daya tarik (attractiveness) daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik, meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung, kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003). Salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli dan masyarakat yang umum adalah periklanan. Jika model iklan yang dipilih adalah dari kalangan selebritis, artis maupun tokoh terkenal harus mampu mewakili karakteristik produk. Setiap artis memiliki karakter tersendiri, mungkin karakter itu terbentuk lewat peranperan yang dimainkannya dilayar kaca, mungkin pula karakter itu terbangun lewat kehidupan pribadinya. Personifikasi merek pernah mengatakan merek

3 memang terdiri dari dua macam elemen, yaitu rasional dan emosional. Elemen rasional adalah apa yang dikerjakan, diucapkan, dan ditujukan oleh merek itu sendiri. Sedangkan elemen emosional adalah bagaimana merek tersebut dapat mengekspresikan, mengucapkan, mempertunjukkan atau menjanjikan dirinya. Elemen emosional ini ditentukan oleh apa yang disebut personalitas merek atau dikenal dengan istilah Brand Image. Penggunaan endorser dari kalangan selebritis adalah sebagian dari aspek emosi tadi. Kesamaan karakter antara image selebritis selaku endorser dengan produk yang diiklankan secara emosionlal jauh lebih menggugah konsumen untuk memilih merek atau produk yang bersangkutan. Melihat fenomena semakin banyaknya iklan shampoo yang menggunakan selebritas sebagai daya tarik utama dalam iklannya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh selebritas sebagai model iklan (celebrity endorser) terhadap minat beli konsumen. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pemilihan selebritas sebagai model iklan terhadap minat beli konsumen.

4 2. Karakteristik selebritas sebagai model iklan manakah antara attractiveness, trusthworthiness, dan expertise, yang paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen. C. Batasan Masalah 1. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universita Muhammadiyah Surakarta yang pernah melihat tayangan iklan Pantene ditelevisi yang dibintangi oleh Anggun C Sasmi dan iklan Sunsilk yang dibintangi oleh Mieke Amalia. 2. Karakteristik selebritas sebagai model iklan yang mempengaruhi konsumen terhadap minat beli produk Pantene dan Sunsilk: keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Kepercayaan (trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas, dan dapat dipercayainya seorang sumber. Daya tarik (attractiveness) bukan hanya berarti daya tarik fisik, meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003). 3. Obyek penelitian ialah iklan Pantene dan Sunsilk yang ditayangkan di televisi dengan model iklan Anggun C. Sasmi dan Mieke Amalia.

5 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara karakteristik attractiveness, trusthworthiness, dan expertise, terhadap minat beli konsumen produk Sunsilk dan konsumen produk Pantene. 2. Untuk menguji karakteristik selebritas sebagai model iklan (celebrity endorser) manakah yang paling mempengaruhi minat beli antara konsumen produk Sunsilk dan konsumen produk Pantene. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menggunakan selebritas sebagai model iklan (celebrity endorser). 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian penelitian berikutnya dengan topik penelitian sejenis. 3. Bagi Konsumen Pengaruh pemilihan selebritas sebagai model iklan dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang akan dibeli.

6 F. Metoda Penelitian Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan prinsip-prinsip umum. Bertujuan untuk menemukan ilmu pengetahuan baru, mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada, mencari tahu tentang suatu persoalan yang layak diteliti, memperoleh jawaban tentang suatu persoalan yang ingin diketahui dan kemudian mencari solusinya. Untuk memperoleh data yang tepat dan akurat guna kesempurnaan sistem yang akan dibuat, maka penulis menggunakan beberapa metoda penelitian, diantaranya : 1. Metoda Wawancara Melakukan wawancara secara langsung pada narasumber agar mendapatkan keterangan dan hal - hal penting lainnya sebagai pendukung pembuatan laporan. 2. Metoda Studi Pustaka Dilakukan dengan cara mencari sumber literatur baik buku, artikel, majalah atau kepustakaan lain yang mendukung dan mempermudah dalam perancangan yang didasari pada landasan teori yang ada. 3. Metoda Kuesioner Dilakukan dengan cara membagikan angket berupa daftar pertanyaan tentang penelitian yang terkait kepada responden. Kemudian

7 dari angket tersebut akan menghasilkan jawaban yang digunakan penulis untuk membuat laporan penelitian. G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini penulis membuat sistematika penulisan menjadi lima bab, dengan maksud untuk memberikan kemudahan kepada pembaca di dalam memahami laporan penelitian ini. Penjelasan lebih lanjut mengenai kelima bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metoda penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang perilaku konsumen (pengertian perilaku konsumen, pentingnya memahami perilaku konsumen, komponen sikap, proses keputusan membeli, minat beli), komunikasi pemasaran (proses persuasi, elaboration likelihood model), periklanan (fungsifungsi periklanan, iklan Sunsilk dan iklan Pantene), fenomena selebritas sebagai model iklan (mengapa perusahaan menggunakan selebritas dan profil endorser), karakteristik selebritas sebagai model iklan, penelitian terdahulu, sistematika penulisan.

8 BAB III METODA PENELITIAN Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang kerangka pemikiran, populasi, sampel, teknik pengambilan sampling, sumber data, metoda pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, metoda analisis data (uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji F, uji T, uji koefisiensi determinasi). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang gambaran umum subjek penelitian, hasil dari analisis data dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan, serta saran saran. LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA