BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA. - Utara : Rumah penduduk. - Selatan : Jalan sekunder dan pasar Slipi. - Barat : Rumah penduduk dan kios

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MAL DAN APARTEMEN DI JAKARTA BARAT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

BAB V KONSEP. sehingga faktor iklim dan penciptaan iklim mikro menjadi sangat penting.

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

PUSAT PERBELANJAAN DAN APARTEMEN DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Disusun Oleh: Nama : Selvi Febriane NIM :

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan dalam pencapaian penghuni apartemen maupun pengunjung, maka pintu masuk pejalan kaki diletakan pada kedua jalan. +) 1. Dapat diakses dari jalan utama dan sekunder 4. Mudah terlihat dari jalan utama dan sekunder. 5. Mudah diakses pejalan yang menggunakan kendaraan umum Antisipasi kemacetan dengan menjauhkan jalan masuk pejalan dari tikungan. 5.1.2 Pencapaian Kendaraan Kendaraan akan masuk/keluar hampir setiap saat. Kepadatan tinggi kendaraan masuk/keluar akan terjadi pada pagi dan sore hari, karena penghuni apartemen bekerja/pergi pada pagi hari dan pulang pada malam hari, sedangkan kepadatan pengunjung mal jika dilihat dari lingkungan sekitar yaitu terdapat 131

bangunan perkantoran maka mal akan lebih padat pengunjung pada siang hari sedangkan pagi hari, sore dan malam tidak dapat diprediksi. Gambar 5.2: Kesimpulan Analisa Pencapaian Kendaraan +) 1. Mudah diakses dari jalan utama 2. Kondisi jalan yang lebar mendukung sirkulasi kendaraan keluar/masuk. 5. Mudah terlihat dari jalan utama. Survey yang telah dilakukan menunjukan bahwa jalan di sisi selatan merupakan jalan dengan kadar kemacetan lebih tinggi dibanding jalan utama. Kemacetan tersebut diakibatkan oleh kendaraan umum yang berhenti dan jalan yang hanya dapat dilalui dua mobil, maka sebaiknya di daerah selatan tidak diletakkan pencapaian untuk mobil. Kesimpulan dari pertimbangan kepadatan lalu lintas kendaraan dan titik tangkap pengunjung yaitu pencapaian diletakkan pada sisi jalan utama. Untuk menghindari kemacetan pada jalan sekunder, maka pada jalan sekunder hanya diletakan pintu masuk motor. 5.1.3 Sirkulasi Dalam perancangan ini akan menggunakan sirkulasi komposit, pada kenyataannya, bangunan pada umumnya membuat kombinasi dari pola-pola sirkulasi di atas. Hal terpenting dalam sebuah pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan (sirkulasi horizontal), dan sirkulasi vertikal. 132

Kegiatan dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung yaitu berjalan kaki menuju gedung mal, duduk-duduk dan kegiatan lain di dalam tapak. Kendaraan tidak memiliki akses di atas tapak agar tapak dapat digunakan sebagai ruang publik yang nyaman dan bebas polusi. 5.1.4 Zoning Gambar 5.3: Zoning Berdasarkan Analisa Tapak Mal Apartemen terbuka publik Area privat yaitu mal terletak pada tengah tapak, mal tidak memerlukan bukaan untuk udara sebab mal menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga kualitas barang yang dijual. Penurunan barang dan pengambilan sampah dilakukan di basement untuk menghemat lahan pada tapak. 133

5.1.5 Orientasi Massa Bangunan Tapak yang berada di persimpangan jalan memerlukan perancangan khusus pada bagian massa bangunan agar tidak mengganggu pandangan pengguna jalan. Tapak di persimpangan memiliki kelebihan tersendiri yaitu memiliki dua bagian muka dan dapat menjadi titik tangkap pengguna jalan. Gambar 5.4: Orientasi Massa Bangunan Keterangan: A B A. Kedua sisi tersebut mengarah pada jalan utama dan jalan sekunder (orientasi ke jalan). B. Orientasi utara selatan sebagai respon terhadap iklim tropis 134

5.2 Pelaku dan Jenis Kegiatan Skema 5.1: Pelaku dan Jenis Kegiatan Apartemen 135

Skema 5.2: Pelaku dan Jenis Kegiatan Mal 136

5.3 Konsep Bangunan 5.3.1 Kebutuhan Apartemen Tabel 5.1: Kebutuhan Unit 1 Kamar No. Kebutuhan Jmlh Pengguna 1. tidur 1-2 2. duduk, ruang makan dan pantry 1-2 Elemen ruang Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Zona sirkulasi Sofa Meja Meja TV TV Tempat cuci Kompor Kulkas Dimensi Standar 2x1,5 0,4x1 0,5x1 2,17 0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1,5 0,6x3 Sumber Besaran (m 2 ) NDA 6,57 NDA 7,02 Zona sirkulasi 3,7 DM &RI Kloset 3. Kamar mandi 1 Wastafel 2,2x1,45 NDA 3,19 Shower 4. Sirkulasi 20% luas unit 3,35 Jumlah 20,13 Tabel 5.2: Kebutuhan Unit 2 Kamar No. 1. 2. Kebutuhan tidur utama tidur anak Jmlh Pengguna 1-2 1-2 Elemen ruang Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari Dimensi Standar 2x1,5 0,4x1 0,5x1 2x1,5 0,7x1,2 0,5x1 Sumber Besaran (m 2 ) NDA 4,4 NDA 4,84 137

3. duduk 2-4 4. makan 2-4 5. Pantry 1 6. Kamar mandi 1 Sofa (4) Meja Meja TV TV Meja makan Kursi Zona sirkulasi Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi Kloset Wastafel 0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1 2x1,3 0,6x6,6 0,6x3 0,762 NDA DM &RI 3 NDA 6,56 NDA DM &RI 6,372 2,2x1,45 NDA 3,19 Shower 7. Balkon 1-2 1x3 3 8. Sirkulasi 20% luas unit 6,272 Jumlah 37,63 Tabel 5.3: Kebutuhan Unit 3 Kamar No. 1. 2. 3. Kebutuhan tidur utama tidur anak 1 tidur anak 2 Jmlh Pengguna 1-2 1-2 1-2 4. duduk 4-5 Elemen ruang Tempat tidur Meja sudut Meja rias Kursi rias Lemari Meja kerja Kursi kerja Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Kursi Lemari Sofa (5) Meja Meja TV Zona sirkulasi Dimensi Standar 2x1,5 0,4x1 0,5x1 0,7x1,2 0,6x0,6 2x1,5 0,7x1,2 0,5x1 2x1,5 0,7x1,2 0,5x1 0,7x0,8 0,6x0,8 0,4x1,5 4,4x0,5 Sumber Besaran (m 2 ) NDA 5,85 NDA 4,84 NDA 4,84 NDA DM &RI 7,58 138

5. makan 4-5 6. Dapur 1 7. Kamar mandi (2) 1 Meja makan Kursi Zona sirkulasi Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi Kloset Wastafel Shower 2x2 1x8 0,6x3 0,762 NDA 12 NDA DM &RI 6,372 2,2x1,45 NDA 6,38 8. Kamar pembantu 1 Tempat tidur 0,9x2 NDA 1,8 9. Kamar mandi Kloset 1 pembantu kran 0,9x1,45 NDA 1,3 11. Balkon 1-2 1x3 3 12. Sirkulasi 20% luas unit 10,79 Jumlah 64,75 Tabel 5.4: Luas Seluruh Apartemen Berdasarkan Program No. Jenis Luas (m 2 ) 1. Luas seluruh unit apartemen 9.685,36 2. pengelola 63,99 3. Fitness center 77,6 4. Kolam renang 112,81 5. Luas servis 4% 397,59 Luas apartemen seluruhnya 10.337,35 Luas bangunan apartemen seluruhnya adalah 10.337,35m 2, pada satu tower apartemen memiliki sembilan lantai untuk memaksimalkan jumlah lantai, dan setiap lantai memiliki luas 574,29m 2. 139

5.3.2 Kebutuhan Mal Tabel 5.5: Kebutuhan Retail Ukuran Kecil No. Kebutuhan Jmlh Pengguna Elemen ruang Dimensi Standar Sumber Besaran (m 2 ) Rak display 0,7x1,25 NDA 1. display 10 (2) 1,3x1,25 8,81 Zona sirkulasi 0,762x2 DM &RI 2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84 3. Gudang 1 Rak (2) 0,7x1,25 NDA Zona sirkulasi 0,762 DM &RI 3,65 4. Sirkulasi 20% luas retail 3,26 Jumlah 19,56 Tabel 5.6: Kebutuhan Tetail Ukuran Menengah No. Kebutuhan Jmlh Pengguna Elemen ruang Dimensi Standar Sumber Besaran (m 2 ) Rak display 0,7x1,25 NDA 1. display 15 (4) 1,3x1,25 17,87 Zona sirkulasi 0,762x2 DM &RI 2. Kasir 1 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 3,84 3. Gudang 1 Rak (4) 0,7x1,25 NDA Zona sirkulasi 0,762 DM &RI 7,31 4. Sirkulasi 20% luas retail 5,8 Jumlah 34,82 Tabel 5.7: Kebutuhan Retail Ukuran Besar No. Kebutuhan Jmlh Pengguna Elemen ruang Dimensi Standar Sumber Besaran (m 2 ) Rak display 0,7x1,25 NDA 1. display 20 (8) 1,3x1,25 35,24 Zona sirkulasi 0,762x2 DM &RI 2. Kasir 2 Meja kasir 1,2x3,2 NDA 7,68 3. Gudang 1 Rak (8) 0,7x1,25 NDA Zona sirkulasi 0,762 DM &RI 13,09 4. Sirkulasi 20% luas retail 11,2 Jumlah 67,2 140

Tabel 5.8: Jumlah Retail Tipe Retail Perhitungan Jumlah Kecil 43,5% x 42 18 Menengah 35,5% x 42 15 Besar 21% x 42 9 Tabel 5.9: Luas Mal Seluruhnya Berdasarkan Program No. Jenis Luas (m 2 ) 1. Luas seluruh retail 1.479,18 2. pameran 419,68 3. Swalayan 408,976 4. Anchor tenant 500 5. Food court (18 retail): 18 x 12,984m 2 233,712 6. makan food court 436,368 7. pengelola mal 59,62 8. ATM center 6,8 9. ibu dan anak 7,56 10. penitipan anak 7,5 11. bermain 174 12. Sirkulasi 20% 746,6792 13. Luas servis 10% 373,3396 Luas seluruh mal 4.853,4148 Jadi luas bangunan seluruhnya: Apartemen : 10.337,35m 2 Mal : 4.853,4148m 2 + Jumlah : 15.190,7648m 2 141

5.3.3 Skema Hubungan Makro Skema 5.3: Hubungan Makro 142

5.3.4 Skema Hubungan Mikro Skema 5.4: Hubungan Mikro Apartemen Skema 5.5: Hubungan Mikro Mal 143

5.3.5 Organisasi Karena proyek ini adalah mal dan apartemen yang memiliki fungsi, ukuran dan jenis ruang yang berbeda-beda dan memerlukan suatu pengelompokan dan penyesuaian terhadap fungsi ruang, maka organisasi yang akan digunakan adalah organisasi cluster. Gambar 5.5 : Organisasi Terpusat pada Tapak Mal sebagai pusat kegiatan 5.3.6 Jenis Massa Bangunan Bentuk massa bangunan yang sesuai dengan pertimbangan dan pemanfaatan iklim tropis adalah massa bangunan bentuk persegi panjang untuk apartemen dan persegi untuk mal. 5.3.7 Sirkulasi dalam Bangunan Sirkulasi horizontal Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang-ruang pada di lantai yang sama, dalam bangunan apartemen, sirkulasi horizontal merupakan 144

sarana penghubung antara unit dengan core. Jenis pola sirkulasi yang dapat digunakan adalah linier dan radial. Linier merupakan sirkulasi berupa jalan lurus, dapat memotong, melengkung dan bercabang, sedangkan radial berupa jalan yang mengembang, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu radial memusat dan menyebar. Bentuk massa bangunan yang telah ditetapkan pada analisa jenis masa bangunan menjadi acuan bagi sirkulasi di dalam bangunan, dalam hal ini sirkulasi horizontal yang digunakan dalam gedung mal dan apartemen adalah sirkulasi linier. Pengunjung mal memerlukan arahan untuk menelusuri seluruh bagian mal untuk keperluan komersial. Arahan tersebut dapat diaplikasikan melalui sirkulasi berbentuk linier, dimana pengunjung akan terbawa mengelilingi keseluruhan retail. Sirkulasi vertikal Mal memerlukan 2 unit eskalator dan sebuah lift barang. Gedung apartemen memerlukan 2 buah lift ukuran menengah dan sebuah lift barang. Pintu darurat diletakkan sesuai dengan peraturan. Tabel 5.10: Jarak Tempuh ke Tangga Darurat Batas Jarak Tempuh Maksimal (m 2 ) Fungsi Lorong Tanpa Dengan Buntu (m 2 ) Springkler Springkler Apartemen 10 30 30 Komersial Pengunjung>1 15 30 45 Sumber: 00 Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy Juwana 145

5.3.8 Pemanfaatan Iklim Tropis Pencahayaan pada bangunan apartemen menggunakan pencahayaan alami dengan bukaan pada pagi hingga sore hari, pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan pada mal menggunakan pencahayaan buatan agar lebih menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan efek yang sesuai dengan kebutuhan setiap retail. Gambar 5.6: Pencahayaan Alami dalam Apartemen Cahaya masuk Cahaya masuk Koridor apartemen menggunakan pengudaraan alami, sedangkan unit apartemen menggunakan pengudaraan buatan atau dapat juga menggunakan pengudaraan alami (tergantung penghuni). Mal menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga kualitas produk. Gambar 5.7: Pengudaraan Alami dalam Apartemen Udara masuk Udara masuk 146

5.3.9 Jumlah dan Luas Area Parkir Tabel 5.11: Jumlah Mobil Penghuni Apartemen Tipe Unit Perhitungan Jumlah 1 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil 2 Kamar 1 mobil x 104 unit 104 mobil 3 Kamar 1 mobil x 68 unit 68 mobil Jumlah mobil 240 mobil Parkir pengunjung mal : 54 mobil Parkir taxi Parkir motor untuk mal Parkir motor pegawai : 2 mobil : 63 motor : 30 motor Area parkir yang diperlukan: Tabel 5.12: Luas Parkir Basement No. Kendaraan Perhitungan Luas Mobil 294 x 35m 2 8.400m 2 Motor 93 x 3m 2 279m 2 Sirkulasi 20% 1735,8m 2 Jumlah 10.414,8m 2 5.3.10 Sistem Struktur Beban dari bangunan cukup besar karena bangunan memiliki ketinggian 12 lantai dan kondisi tanah yang merupakan tanah berpori dan gembur, maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Jenis tiang pancang yang dipilih adalah tiang pancang pracetak untuk memudahkan pengerjaan dan mempersingkat waktu pengerjaan. Super struktur menggunakan struktur portal dengan material beton, sebab portal lebih kaku cocok untuk bangunan bertingkat banyak. Sistem atap mal yang akan digunakan adalah atap datar dan atap miring untuk apartemen sebagai respon terhadap iklim tropis. 147

5.3.11 Sistem Penyediaan dan Pembuangan Air Air bersih Air bersih di dapat dari PAM. Air kotor akan menuju sumur resapan, kemudian dari sumur resapan akan mengalir ke dalam tanah, sisa air yang tidak tertampung di sumur resapan akan mengalir ke roil kota. Gambar 5.8: Distribusi Air Bersih Distribusi ke bangunan Reservoir atas Dipompa ke reservoir atas Reservoir bawah Supply air Air Kotor Air kotor berasal dari air kotor manusia dan bekas pencucian. Air kotor dapat diolah agar dapat digunakan kembali dan dapat juga dibuang melalui penyaringan terlebih dahulu, dialirkan ke sumur resapan maupun langsung dialirkan ke roil kota. 148

Gambar 5.9: Distribusi Air Kotor Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE Kebutuhan air untuk mal dan apartemen adalah 1.047.465,97 L 149

5.3.12 Sistem Pembuangan Sampah Sampah di apartemen dalam buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi adalah 1kg/orang. Untuk itu perlu penanganan khusus dalam pendistribusian sampah hingga dapat terbawa oleh mobil pengangkut sampah. Gambar 5.10: Distribusi Sampah Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE 150

5.3.13 Sumber Daya Listrik Listrik yang digunakan adalah listrik yang didistribusikan oleh PLN. 5.3.14 Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pencegahan kebakaran yang akan digunakan adalah konstruksi tahan api, pintu darurat, alat peringatan dini, hidran dengan selang kebakaran dan springkler. 5.3.15 Gubahan Massa Gambar 5.12: Gubahan Massa dan Perencanaan Tapak Apartemen Jalam masuk pejalan Mal Jalan keluar mobil Jalan keluar motor Jalan masuk motor Fasilitas penunjang transportasi umum Taman terbuka dan jalan masuk pejalan Fasilitas apartemen Jalan masuk motor Jalan masuk mobil 151