BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjenis kelamin pria. Seorang pria biasanya menikah dengan seorang wanita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

INISIASI MENYUSUI DINI UNTUK IBU DAN BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik dan termurah yang diberikan ibu kepada bayinya, dimana pemberian ASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. IBU Surakarta, yang dikumpulkan pada tanggal November 2013,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir memiliki hak untuk segera menyusu dini dengan membiarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke

melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau akan melalui lima tahapan perilaku (pre-feeding behaviour) sebelum ia

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB II TINJAUAN TEORITIS

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas agar masyarakat Indonesia dapat melanjutkan

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, tetapi sekaligus

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3.

BAB II TINJAUAN TEORI

INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan, baik

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisaiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses satu jam pertama pasca bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi dengan ibunya, setidaknya selama 1 jam segera setelah lahir (Roesli,2011).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

KEBERHASILAN BOUNDING ATTACHMENT. Triani Yuliastanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB II TINJAUAN TEORI. pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

LEMBAR KESEDIAN dalam PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Inisiasi Menyusui Dini. bayi dan kulit ibu. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu, setelah puting

MANFAAT ASI BAGI BAYI

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Cara Mencuci Tangan yang Benar

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau early initiation adalah permulaan menyusu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses alami bayi untuk menyusu,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. baru lahir untuk segera menyusu sendiri pada ibunya dengan cara meletakkan

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai

Lampiran 2

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KECEPATAN KELUARNYA ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPS FIRDA TUBAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu indikator dalam menggambarkan derajad kesehatan masyarakat

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. AKB tahun 2007 yaitu 34 per KH, dengan target tahun 2015 sebesar 23 per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Respon terpimpin ( guided respons). Hal ini berarti dapat melakukan sesuatu. indikator pada praktek tingkat kedua.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan sumber

PENDAHULUAN. Dwi Rukma Santi STIKES NU TUBAN ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengantar Kuesioner Penelitian. Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB 2. Tinjauan Pustaka. letak plasenta sebagai berikut: 1) bentuk oval atau bundar, 2) Ukuran cm,

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

PANDUAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini di namakan the best crawl atau merangkak mencari payudara (Ambarwati, Wulandari 2010). Inisiasi menyusui dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai sendiri segera setelah lahir dan di biarkan kontak kulit ke kulit ibunya, setidanya selama satu jam segera setelah lahir. (Roesli, 2012). 2. Keuntungan Inisiasi Menyusui Dini bagi Ibu dan Bayi a. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi 1. Optimalisasi fungsi hormonal ibu dan bayi a. Kontak kulit ke kulit dan IMD akan : a) Menstabilkan pernapasan b) Mengendalikan temperatur tubuh bayi c) Memperbaiki/mempunyai pola tidur yang lebih baik d) Mendorong keterampilan bayi untuk menyusui yang lebih cepat dan efektif e) Meningkatkan kenaikan berat badan (bayi kembali ke berat lahirnya dengan lebih cepat ) f) Meningkatkan hubungan psikologis antara ibu dan bayi 6

g) Bayi tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama h) Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi i) Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat, sehingga menurunkan kejadian ikterus BBL j) Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam pertama hidupnya b. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk ibu Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu 1 Oksitosin a) Stimulasi kontraksi uterus dan menurunkan risiko perdarahan pascapersalinan b) Merangsang pengeluaran kolostrum dan meningkatkan produksi ASI c) Keuntungan dan hubungan mutualistik ibu dan bayi d) Ibu menjadi lebih tenang, fasilitas kelahiran plasenta dan pengalihan rasa nyeri dan berbagai prosedur pascapersalinan lainnya. 2 Prolaktin a) Meningkatkan produksi ASI b) Membantu ibu mengatasi stres terhadap berbagai rasa kurang nyaman

c) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusui d) Menunda ovulasi a. Keuntungan Inisiasi Menyusui Dini untuk Bayi 1. Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal. Mendapat kolostrum segera, di sesuaikan dengan kebutuhan bayi 2. Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi 3. Meningkatkan kecerdasan 4. Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan napas 5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi 6. Mencegah kehilangan panas b. Memulai 22 % kematian bayi berusia 28 hari ke bawah 1. Mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari kebawah. 2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan lamanya bayi di susui 3. Merangsang produksi asi 4. Memperkuat redleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir. 3. Langkah Inisiasi Menyusui Dini dalam asuhan bayi baru lahir Langkah 1 : Lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan 1. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran 2. Kemudian letakan bayi di perut bawah ibu 3. Nilai bayi apakah di perlukan resusitasi atau tidak

4. Bila perlu resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Setelah kering, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit nsebelum tali pusat di klem 5. Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi juga membantunya mencari puting ibunya yang berbau sama 6. Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Penghisapan lendir di dalam mulut atau hidung bayi dapat merusak selaput lendir dan meningkatkan resiko infeksi pernapasan 7. Perikas kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) kemudian suntikan intramuskular 10 UI oksitosin pada ibu. Jaga bayi tetap hangat Langkah 2 : Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam 1. Setelah tali pusat di potong dan di ikat, letakan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu. Tapi lebih rendah dari puting 2. Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topidi kepala bayi 3. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Bila perlu letakan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antar ibu dan bayi. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. 4. Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi menyusu

5. Selama kontak kulit ke kulit tersebut, lanjutkan dengan langkah manajemen aktif kala 3 persalinan. Langkah 3 : Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusui 1. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusu 2. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara 3. Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai menyusu tunda memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk mencegah terjadinya hipotermia. 4. Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga bayi selesai menyusu 5. Segera setelah BBL selesai menghisap, bayi akan berhenti menelan dan melepaskan puting. Bayi dan ibu akan merasa mengantuk. Bayi kemudian di selimuti dengan kain bersih, lalu lakukan penimbangan dan pengukuran bayi. Mengoleskan salep antibiotika pada mata bayi dan memberikan suntikan vitamin K 1. a. Jika bayi belum melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya. b. Jika bayi masih belum menyusui dini dalam waktu 2 jam, pindahkan ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan BBL(pemberian antibiotika salep mata dan vitamin K 1 ) dan kemudian kembalikan bayi kepada ibu untuk menyusu

6. Kenakan pakaian pada bayi atau tetap di selimuti untuk menjaga kehangatanya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin saat di sentuh, buka pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu sampai bayi hangat kembali 7. Satu jam kemudian,berikan bayi suntikan hepatitis B pertama 8. Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakan kembali bayi dekat dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan bayi bisa menyusu sesering mungkin. B. DEFENISI SUAMI 1. Pengertian Menurut kamus besar Bahasa Indonesia tahun 2009, suami merupakan pasangan hidup resmi seorang wanita. Suami adalah salah seorang pelaku pernikahan yang berjenis kelamin pria. Respon dari ayah dan ibu kepada bayinya berbeda-beda hal ini dapat di sebabkan pengalaman mereka dalam mengasuh anak dan meliputi keseluruhan reaksi emosi, mulai dari tingkatan kebahagian tapi dapat juga berupa kesedihan yang mendalam. 2. Peran Sebagai Suami Menurut BKKBN Tahun 2009 Seorang suami memiliki peran sebagai berikut: a. Melindungi istri dan anak-anaknya. b. Menjamin hidup dengan memberi nafkah istri bila karena suatu urusan penting ia meninggalkan istrinya keluar daerah.

c. Memelihara hubungan sesuciannya dengan istri dan saling percaya mempercayai sehingga terjalin hubungan/kasih sayang dan keharmonisan rumah tangga. d. Menggauli istinya, mengusahakan agar tidak timbul perceraian, dan masing-masing melanggar kesucian. 3. Peran Suami Dalam Inisiasi Menyusui Dini Peran suami banyak memberikan kebebasan dan mendukung pilihan istri. Dukungan suami antara lain dapat terlihat dari sikapnya yang pengertian dan tidak membebani istrinya dengan pekerjaan rumah saat tiba waktu menyusui, Terkait dengan Inisiasi Menyusui Dini, peran suami cenderung lebih pasif dan menyerahkan sepenuhnya keputusan pada istrinya. Informasi tentang peran suami juga terungkap dalam penelitian yang dilakukan Februhartanty, bahwa kehadiranayah saat persalinan adalah sehubungan dengan peranannya untuk melengkapi beberapa dokumen administrasi dan memberikan pernyataan kesediaandilakukannya suatu tindakan tertentu pada sang istri bila diperlukan. Ayah tidak menyadari peran mereka yang lainnya yaitu mempengaruhi praktek menyusui segera setelah bayi dilahirkan. a. Peran suami sebagai motivator Motivator menurut KBBI adalah orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu, memberi dukungan, pendorong, penggerak untuk mempengaruhi istri dalam melaksanakan Inisiasi menyusui dini.

b. Peran suami sebagai fasilitator (Sebagai orang yang menyediakan fasiliatas) Memberi semua kebutuhan istri dalam pelaksanaan inisiasi menyusui dini. Sehingga pelaksanaan Inisiasi menyusui dini dapat berjalan dengan baik c Peran suami sebagai Edukator Selain peran penting dalam mendukung keputusan, dalam memberikan informasi jg sangat penting bagi istri, suami dapat mencari informasi tentang Inisiasi menyusui dini dan memberikan informasi itu pada istrinya sehingga istri tertarik melakukan inisiasi menyusui dini (Desi, 2011).