BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. internet dikawasan Asia, khususnya Indonesia. Diskominfo mencatat bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Baraya Travel

BAB I PENDAHULUAN. total dalam memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah service to service point to point, service to service point to point

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Angkutan Shuttle Kota Bandung Tayek Bandung Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dari desa ke kota,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis travel atau jasa transportasi khususnya di kota Bandung kini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini sangat menunjukan perkembangan yang sangat berarti, hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN merupakan jasa transportasi di Kota Bandung yang melayani jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. para pelanggannya. Lovelock & Wirtz (2011:27) mengatakan bahwa sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business Assignment

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

Kuesioner Pendahuluan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB II HASIL SURVEY. mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini industri jasa merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, potensi wisata, dan potensi oleh oleh khas baik bagi kota

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini jasa transportasi di Jawa Barat menjadi pusat perhatian. Jawa Barat merupakan provinsi yang cukup dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia terutama untuk kunjungan wisata, bisnis, dan pendidikan. Jawa Barat memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan provinsi lain di Indonesia, dalam segi cuaca, wisata alam, kuliner, seni, pendidikan dan hal lain. Hal ini yang membuat banyak sekali penunjung yang datang ke Jawa Barat. Tak terkecuali di Kota Bandung banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini. Kota Bandung menjadi pilihan utama bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan liburan dengan kerabat atau keluarga karena berbagai macam pilihan ada dikota ini, seperti wisata alam, kuliner, tempat bersejarah dan lain sebagainya. Kota Bandung juga terkenal dengan dunia pendidikannya maka dari itu banyak sekali masyarakat indonesia yang memutuskan untuk menempuh pendidikannya di Kota Bandung. Selain parawisata dan pendidikan, Kota Bandung terkenal dengan kota bisnis karena banyak peluang bagi para pengusaha untuk membangun bisnisnya di kota ini. Maka dari itu, transportasi sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang mempunyai kepentingan di Kota Bandung. Alat transportasi darat salah satunya adalah kereta api yang murah, hemat energi dan rendah polusi yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi

2 masyarakat. Namun saat ini kereta api kurang diminati oleh konsumen terlebih sejak dibukanya Tol Cipularang pada tahun 2006, maka akses antar Kota Bandung dan Kota Jakarta atau sebaliknya menjadi sangat terbuka. Faktor ini juga membuat jasa transportasi di Kota Bandung berkembang dengan sangat pesat. Transportasi darat khususnya di bidang jasa travel transportasi sangat banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang ini. Banyaknya pengunjung yang berpergian ke Kota Bandung menyebabkan jasa travel sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana perjalanan mereka. Bentuk dari jasa yang ditawarkan salah satunya adalah shuttle service atau biasa disebut point to point. Jumlah shuttle service yang telah mendapatkan izin trayek sesuai dengan database perizinan angkutan AJAP (Antar Jemput Antar provinsi) Direktorat LLAJ adalah sebanyak 647 kendaraan dari 18 perusahaan yang terdaftar pada dasarnya tetap dialokasikan sebagai angkutan AJAP Bandung-Jakarta dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Travel Bandung-Jakarta No Nama Perusahaan Domisili 1 PT. VERTIGA NADI Jakarta 2 PT. SARANA MARGABHAKTI UTAMA Jakarta 3 PT. BATARA TITIAN KENCANA Jawa Barat 4 PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA Jawa Barat 5 PT. 4848 IRAWAN SARPINGI Jawa Barat 6 PT. SINAR JAYA MEGAH LANGGENG Jawa Barat 7 PT. LINTAS MEDIA KARYA Jawa Barat 8 PT. TRANSPORTASI LINTAS INDONESIA Jawa Barat 9 CV. CITRA TIARA TRANSPORT Jawa Barat 10 PT. NUR RACHMADI BERSAMA Jawa Barat 11 CV. PANCA JAYA UTAMA Jawa Barat 12 PT. HERI SURYA PUTRA Jawa Barat 13 PT. PURBAYA PANCASAKTI Jawa Barat 14 PT. DISA PRATAMA Jawa Barat

3 Lanjutan Tabel 1.1 No Nama Perusahaan Domisili 15 PT. TELE TRANS Jawa Barat 16 PT. MULTIMODA TRAVELATAMA Jawa Barat 17 PT. STAR LINE Jawa Barat 18 PT. DAY TRANS Jawa Barat Sumber: Direktorat LLAJ 2016 Tabel 1.1 menunjukkan perusahaan travel dengan rute Bandung-Jakarta dan sebaliknya, jumlah perusahaan travel yang berdomisili di kota Bandung lebih banyak dibandingkan dengan travel yang berdomisili di kota Jakarta, hal ini menunjukan bahwa jumlah penumpang lebih banyak berasal dari kota Bandung yang menuju ke kota Jakarta. Setiap perusahaan travel perlu memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen agar lebih baik daripada perusahaan pesaing lainnya agar menarik minat masyarakat menggunakan jasa travel yang ditawarkan. Adapun perusahaan-perusahaan travel di Bandung yang tengah bersaing dengan data pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Perusahaan Travel di Bandung Nama Tahun Jumlah Cabang Berdiri Cipaganti Travel 2002 4 kantor cabang/outlet di wilayah Bandung priangan (Bandung, Cirebon, Tasikmalaya) dan Jabodetabek serta bandara Soekarno-Hatta. X-Trans Travel 2005 14 di Jakarta dan 7 di Bandung. City-Trans Travel 2008 6 di Jakarta dan 3 di Bandung Day Trans Travel 2006 15 di Jakarta dan 3 di Bandung Baraya Travel 2009 8 di Jakarta dan 4 di Bandung Sumber: Hasil survey penelitian, 2016 Perusahaan-perusahaan pada Tabel 1.2 diatas tentunya memiliki keunggulan dan inovasi tersendiri untuk menarik minat konsumen melakukan

4 pembelian produk mereka. Diantaranya memperhatikan dari segi harga dan pelayanan yang mampu bersaing dengan pesaingnya. Semakin baik perusahaan menerapkan faktor-faktor tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Berikut terdapat data top brand perusahaan travel pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Data Top Brand Award Jasa Travel Antar Kota MEREK TBI TOP Cipaganti 18.2% TOP Baraya 10.0% TOP Joglo Semar 3.4% Xtrans 3.1% Sumber: (www.topbrand-award.com) Berdasarkan Tabel 1.3 diatas menunjukan bahwa perusahaan Xtrans travel menduduki posisi paling rendah yakni 3.1% diantara para pesaingnya. PT. Batara Titian Kencana adalah salah satu usaha yang bergerak dibidang bisnis travel dengan nama Xtrans.Perusahaan ini memiliki slogan Pelopor Ontime shuttle yang berarti pelopor atau yang pertama kali memperkenalkan layanan point to point (shuttle)dan konsep on-timeatau tepat waktu dan memiliki 14 cabang keberangkatan di Jakarta dan 7 cabang keberangkatan di Bandung yang berada di daerah Cihampelas, Soekarno-Hatta, dan Pasteur. Selain itu menyediakan keberangkatan jurusan bandara, layanan jasa kurir atau pengiriman paket serta antar-jemput pengiriman dokumen dalam kota, layanan O-tel netatau pemesanan hotel di Bandung pada setiap pusat keberangkatan dan pembelian oleh-oleh khas bandung. Banyaknya perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen untuk menggunakan jasa yang ditawarkannya dibandingkan produk kompetitor. Memahami kebutuhan, keinginan, dan

5 permintaan pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran yang tepat. Dengan begitu akan mempengaruhi kepuasan konsumen travel, apabila tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen maka akan berpengaruh pada konsumen yang mengurungkan niatnya untuk tidak melakukan pembelian. Tabel 1.4 Jumlah Penumpang Perusahaan Travel Jenis Shuttle Service Di Bandung Periode Tahun 2012-2015 Nama Travel Jumlah Penumpang per Tahun (Orang) 2012 2013 2014 2015 Cipaganti Shuttle 877.500 869.400 867.600 874.900 Xtrans 437.298 445.203 440.541 439.998 Daytrans 363.960 368.640 371.000 376.500 Sumber: Dishub Provinsi Jawa Barat Sept, 2016 Tabel 1.4 menunjukkan jumlah penumpang mengalami penurunan jumlah penumpang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, sementara pesaing utama mengalami peningkatan jumlah penumpang. Jika membandingkan tiga perusahaan travel jenis shuttle service di Bandung, Xtrans yang paling mengalami penurunan setiap tahun dan hal ini menjadi masalah. Sehubungan dengan penurunan jumlah penumpang Xtrans Travel dipengaruhi oleh harga tiket yang ditawarkan tidak sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan, yang berarti konsumen tidak puas untuk menggunakan jasa Xtrans Travel ini. Harga menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan, dan harga yang ditetapkan untuk bisa menggunakan jasa travel. Konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan jasa travel dengan konsep yang hampir sama dan harga yang relatif sama, pada akhirnya dapat memungkinkan konsumen untuk

6 beralih dari satu jasa travel ke travel lain, terlebih lagi apabila jasa travel tersebut menawarkan karakteristik yang lebih unggul. Berikut ini terdapat perbandingan 4 daftar harga shuttle service Bandung-Jakarta (PP) yang paling diminati oleh konsumen. Tabel 1.5 Daftar Harga Shuttle Service Bandung Jakarta (PP) No Nama Perusahaan Domisili Harga 1 PT. Cipaganti Citra Graha Jawa Barat Rp 130.000,00 2 PT. Batara Titian Kencana Jawa Barat Rp 125.000,00 3 PT. Day Trans Jawa Barat Rp 110.000,00 4 CV. Citra Tiara Transport Jawa Barat Rp 135.000,00 Sumber: Hasil Survey, 2016 Pada tabel 1.5 diketahui rincian harga shuttle service Bandung-Jakarta (PP) dari masing-masing 4 besar shuttle service yang paling diminati oleh konsumen. Untuk harga tertinggi yaitu PT. Cipaganti Citra Graha dengan nama travel Cipaganti Shuttle yang menduduki harga Rp 130.000,00, PT. Batara Kencana dengan nama travel Xtrans menduduki harga Rp 125.000,00, PT. Day Trans dengan nama travel Day Trans menduduki harga Rp 110.000,00, dan CV. Citra Tiara Transport dengan nama travel Citi Trans menduduki harga Rp 135.000,00. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan jika harga tiket Xtrans menduduki harga yang cukup tinggi dibanding harga shuttle service sejenis lainnya. Pelayanan merupakan strategi atau kunci dalam berbagai usaha atau keiatan yang bersifat jasa, untuk meraih persaingan pasar, peningkatan mutu dan bentuk-bentuk pelayanan lain merupakan hal yang sangat mendesak dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, sehingga pelayanan yang berkesinambungan dan terpadu. Dengan memberikan pelayanan yang baik akan

7 menimbulkan dampak positif dalam organisasi atau perusahaan, melalui berbagai cara, teknik, dan metode yang dapat menarik lebih banyak orang menggunakan atau memakai jasa atau produk yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan atau penumpang agar selalu diingat oleh pelanggan atau masyarakat secara umum. Pelayanan yang baik akan menimbulkan citra yang baik pula. Suatu perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya secara konsisten. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada penumpang untuk menjadi ikatan yang kuat dengan perusahaan. Tabel 1.6 Perbandingan Jumlah Penumpang Xtrans di Cabang Keberangkatan Xtrans di Bandung Periode Januari-Desember 2015 Cabang Pemberangkatan Jumlah Penumpang di Cabang Keberangkatan Xtrans (Orang) Januari-Juni Juli-Desember Cabang Bumi Xtrans 39809 36408 Cab.Bale Xtrans 32710 32996 Cabang RM.Pringgodani 35321 35279 Cab.Oncom Raos 32434 32915 Cab.Metro Indah Mall 34048 34520 Cab.Last Minute Point 22452 22013 Cab.PT.Inti 26112 25324 Jumlah 222886 217455 Sumber: Kantor Xtrans Bandung, 2016 Berdasarkan tabel 1.6 di atas, cabang keberangkatan Xtrans yang paling mengalami penurunan adalah cabang keberangkatan Last Minute Point yang berada di jalan Dr. Djunjunan Pasteur. Cabang Last Minute Point dibuka pada 5 Desember 2008 sebagai upaya memperbanyak cabang keberangkayan di lokasilokasi strategis agar mudah menjangkau konsumen. Upaya memperbanyak cabang keberangkatan juga dapat memberikan masalah baru yang diperlihatkan dengan

8 penurunan jumlah penumpang. Pada awalnya cabang baru ini mendapat respon yang baik dari konsumen, tetapi di tengah persaingan yang tinggi upaya memperbanyak cabang keberangkatan ini dilakukan juga oleh perusahaan travel lain yang membangun cabang keberangkatan di dekat cabang Xtrans yang mengakibatkan penurunan jumlah penumpang di cabang Last Minute Point. Penurunan jumlah penumpang tersebut dapat menjadi indikasi adanya kekurangan dalam memenuhi harapan penumpang, akibatnya kepuasan konsumen mengalami penuruan. Diperoleh beberapa keluhan menyangkut pelayanan yang diberikan oleh Xtrans Travel, terutama dalam hal ketepatan waktu keberangkatan. Hal tersebut seperti yang terlihat pada diagram mengenai keluahan pelayanan yang dirasakan konsumen dibawah ini. Keramahan Karyawan Kondisi Mobil Tidak Setuju 30% Cukup 33% Setuju 37% Tidak Setuju 34% Cukup 29% Setuju 37% Ketepatan Keberangkatan Kecepatan Ticketing Tidak setuju 46% Setuju 36% Cukup 18% Tidak Setuju 28% Cukup 46% Setuju 26% Gambar 1.1 Keluhan Konsumen

9 Pada gambar 1.1 diketahui beberapa keluhan yang dirasakan oleh konsumen Xtrans Travel menyangkut pelayanan yang diberikan antara lain, ketepatan waktu keberangkatan, keramahan karyawan, kecepatan dalam mendapatkan tiket, dan kondisi mobil. Berdasarkan hasil pra survey menunjukan bahwa kepuasan konsumen didasari atas masalah media informasi perusahaan dalam memberikan informasi mengenai perusahaan kurang diminati oleh konsumen. Kepuasan konsumen dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran, bauran pemasaran sendiri terdiri dari 7P (product, price, place, promotion, process, people, dan physical evidence). Hasil pra survey menunjukan bauran pemasaran di perusahaan Xtrans Travel bahwa variabel harga yaitu harga yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, selain itu harga yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan kualitas produk yang diberikan. Selain harga, variabel yang menjadi masalah itu adalah people yang berhubungan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Xtrans Travel terutama pada kurang ramahnya karyawan, tidak cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan penumpang/calon penumpang, dan supir yang kurang handal dalam mengemudikan kendaraan. Tabel 1.7 Hasil Pra Survey Bauran Pemasaran NO PERNYATAAN SS S C TS STS PRODUCT 1 Kualitas produk jasa angkutan yang diberikan 0% 30% 60% 10% 0% X-Trans Travel lebih baik dibandingkan perusahaan travel lainnya 2 X-Trans Travel memiliki kualitas armada layanan yang lebih baik dibandingkan armada Travel lainnya 10% 20% 60% 10% 0%

10 NO PERNYATAAN SS S C TS STS PRICE 3 Harga tiket X-Trans sangat murah dan 10% 30% 60% 0% 0% terjangkau dibandingkan dengan yang lain 4 Harga tiket X-Trans Travel sesuai dengan 0% 20% 40% 40% 0% pelayanan dan fasilitas yang diberikan 5 Harga tiket X-Trans Travel sesuai dengan 0% 20% 40% 40% 0% kualitas produk yang diberikan PLACE 6 Lokasi X-trans Travel sangat mudah 30% 20% 10% 40% 0% dijangkau oleh calon penumpang 7 Lokasi X-Trans dapat dilihat dengan jelas dari 20% 40% 40% 0% 0% tepi jalan 8 Tempat parkir yang sangat luas dan aman 0% 50% 40% 10% 0% PROMOTION 9 X-Trans Travel melakukan promosi melalui 0% 30% 70% 0% 0% brosur dan poster 10 X-Trans Travel sering memberikan diskon 0% 40% 30% 30% 0% harga pada konsumennya. 11 Saya membicarakan hal-hal positif tentang 0% 70% 10% 20% 0% kualitas X-trans Travel kepada orang lain. 12 Saya merekomendasikan kepada orang lain 0% 50% 30% 20% 0% untuk menggunakan jasa X-Trans Travel PEOPLE 13 Semua karyawan sangat ramah dalam 0% 20% 70% 10% 0% melayani penumpang/calon penumpang 14 Karyawan cepat tanggap dalam memenuhi 0% 20% 70% 10% 0% kebutuhan penumpang/calon penumpang 15 Supir X-Trans Travel sangat handal dalam 0% 40% 40% 20% 0% mengemudikan kendaraan PROCESS 16 Penjemputan penumpang maupun pada saat 0% 40% 60% 0% 0% sampai tujuan sangat baik dilakukan oleh supir X-Trans Travel 17 Manajemen dan karyawan X-Trans Travel 0% 50% 30% 20% 0% sangat cepat dalam mengoreksi kesalahan PHYSICAL EVIDENCE 18 X-Trans Travel memiliki armada yang sangat 10% 70% 20% 0% 0% memadai dan layak dioperasikan 19 X-Trans Travel memiliki peralatan penunjang 0% 40% 50% 10% 0% perjalanan yang lengkap KEPUASAN KONSUMEN 20 Karyawan X-trans Travel menanggapi 0% 10% 80% 10% 0% kebutuhan konsumen dengan sangat memuaskan 21 Saya merasa sangat puas atas keramahan 0% 10% 40% 50% 0% karyawan X-trans Travel dalam memberikan pelayanan 22 Saya merasa sangat puas atas ketepatan karyawan X-trans Travel dalam memberikan pelayanan 0% 0% 40% 60% 0% Sumber: Hasil Pra Survey, 2016 Lanjutan Tabel 1.7

11 Tabel 1.7 memperlihatkan hasil prasurvey kepada penumpang Xtrans bahwa unsur bauran pemasaran yang diterapkan oleh manajemen baik dari aspek produk, tempat, promosi, proses, dan bukti fisik telah digarap dengan cukup baik oleh manajemen. Implementasi bauran pemasaran dari aspek harga dan orang mendapatkan skor terendah dibandingkan unsur bauran pemasaran lainnya. Kondisi ini dapat menjadi indikasi bahwa harga dan orang merupakan faktor yang masih belum efektif dalam menjaga kepuasan penumpang. Mengatasi persoalan tersebut, manajemen dituntut untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif, dimana strategi pemasaran harus disesuaikan menurut kebutuhan pelanggannya dan yang tak kalah penting untuk meningkatkan kepuasan konsumen adalah memperhatikan unsur harga dan orang yang selama ini belum digarap secara optimal oleh manajemen. Harga masih terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan, penumpang mengharapkan tarif yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas jasa layanan yang mereka terima. Berkaitan dengan harga, mendapat tantangan yang berat terutama untuk rute perjalanan Bandung-Jakarta. Dibukanya akses jalan Tol Cipularang memberikan dampak yang signifikan dengan banyaknya jumlah perusahaan travel dan model transportasi darat lainnya. Banyak perusahaan travel pesaing yang membuka jalur-jalur yang dapat ditempuh melalui tol dengan harga yang kompetitif. Berkaitan dengan orang (people) sampai saat ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, diantaranya pelayanan antara karyawan dengan calon penumpang yang kurang ramah, karyawan yang kurang cepat tanggap dalam

12 memenuhi kebutuhan calon penumpang, dan supir travel yang kurang handal dalam mengemudikan kendaraannya. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Xtrans Travel Bandung. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Pada sub bab ini akan dijelaskan pokok permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, sehingga dapat dirumuskan maslah yang akan diteliti. 1.2.1 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang penelitian, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Jumlah penumpang Xtrans Travel Cabang Pasteur Bandung mengalami penurunan. 2. Harga yang ditawarkan Xtrans Travel tidak sesuai dengan kualitas yang yang diberikan 3. Kualitas pelayanan yang diberikan Xtrans Cabang Pasteur Bandung masih rendah 4. Tingkat kesulitan konsumen dalam memilih Xtrans Travel masih tinggi 5. Xtrans menduduki posisi Top Brand paling rendah diantara pesaingnya 6. Keramahan karyawan Xtrans Travel rendah 7. Jadwal keberangkatan Xtrans Travel tidak tepat

13 8. Fasilitas armada banyak yang kurang layak beroperasi 9. Proses pelayanan membeli tiket Xtrans Travel tidak cepat 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai harga pada Xtrans Travel Bandung 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai kualitas pelayanan pada Xtrans Travel Bandung 3. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai kepuasan konsumen pada Xtrans Travel Bandung 4. Seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen secara simultan maupun parsial 1.3 Tujuan Penelitian mengetahui: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeanalisis, mengkaji, dan 1. Harga pada Xtrans Travel Bandung 2. Kualitas pelayanan pada Xtrans Travel Bandung 3. Kepuasan konsumen pada Xtrans Travel Bandung 4. Besarnya pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen secara simultan maupun parsial

14 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai kegunaan utama, yaitu kegunaan bagi peneliti. Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah: 1.4.1 Kegunaan Peneliti Hasil penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan yaitu: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan manfaat khususnya berkaitan dengan beberapa aspek, diantaranya : a) Peneliti dapat mengetahui harga yang ada di Xtrans Travel b) Peneliti dapat mengetahui fluktuasi jumlah penumpang c) Peneliti dapat mengetahui munculnya ketidakpuasan penumpang akibat harga yang belum optimal d) Peneliti dapat mengetahui tingkat kepuasan penumpang dan persaingan transportasi darat e) Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan diri guna menjadi tenaga kerja yang handal dan profesional 2. Bagi Perusahaan a) Sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai pentingnya harga agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen b) Bagi perusahaan dapat menjadi pertimbangan mengenai pentingnya kualitas pelayanan yang ideal agar dapat bersaing dengan layanan transportasi lainnya

15 c) Bahan masukan bagi perusahaan pentingnya melakukan survey kepuasan penumpang secara berkala 3. Bagi peneliti selanjutnya a) Sebagai bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen b) Sebagai bahan perbandingan dalam mengelaborasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen