V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Subtitusi pati aren dalam pembuatan crackers daun pepaya memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

I. PENDAHULUAN. Sejak dulu, tanaman aren atau enau merupakan tanaman penghasil bahanbahan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian crackers kombinasi mocaf dan tepung waluh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Kombinasi tepung terigu dan tepung ikan sidat dalam pembuatan biscuit

SKRIPSI. KUALITAS CRACKERS DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN SUBTITUSI PATI BATANG AREN (Arenga pinnata Merr.)

V. SIMPULAN DAN SARAN. kuning dan tepung tapioka, maka dapat disimpulkan : 1. Kerupuk lele yang disubstitusi dengan tepung labu kuning pada tepung

V. SIMPULAN DAN SARAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. memberikan pengaruh terhadap sifat kimia, fisik, mikrobiologis dan

V. SIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. PENINGKATAN KUALITAS CRACKERS DENGAN KOMBINASI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG WALUH (Cucurbita moschata Durch)

DAFTAR PUSTAKA. Astawan, M Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

JURNAL. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG TERIGU, PATI BATANG AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca)

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SAGU (Metroxylon sagus Rottb.) DAN PENAMBAHAN EKSTRAK LABU KUNING TERHADAP KUALITAS MIE KERING

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

V. SIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan parameter kadar protein, β-karoten, kadar serat,

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

V. SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan tepung biji nangka, maka dapat disimpulkan : kadar abu, kadar air dan uji mikrobiologi nugget ikan lele

V. KESIMPULAN. nangka dan ekstrak wortel, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Substitusi tepung biji nangka dengan penambahan ekstrak wortel dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Keistimewaan tepung terigu. hancur pada proses pencetakan dan pemasakan.

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

V. SIMPULAN DAN SARAN. serta pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

SKRIPSI. PENGARUH KOMBINASI TEPUNG IKAN SIDAT (Anguilla marmorata(q.) Gaimard.) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KUALITAS BISCUIT CRACKERS

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. yang ditinjau dari parameter viskositas, kadar β-karoten, vitamin C, ph

SKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG TERIGU, PATI BATANG AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca)

SKRIPSI. KUALITAS NON FLAKY CRACKERS COKLAT DENGAN VARIASI SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca forma typica) Disusun oleh:

PEMBUATAN ROTI TAWAR DARI TEPUNG SINGKONG DAN TEPUNG KEDELAI

DAFTAR PUSTAKA. Badan Standarisasi Nasional Roti (SNI ). Jakarta: Daftar Standarisasi Nasional Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING PADA TEPUNG TERIGU DAN KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN DONAT

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

SKRIPSI. KUALITAS KERUPUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burch) DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) PADA TEPUNG TAPIOKA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tortilla chips kombinasi jagung dan tepung kepala

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Subtitusi tepung sukun dalam pembuatan non flaky crackers bayam hijau

V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembuatan permen jelly dengan variasi kadar

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi yang

KAJIAN PEMBUATAN FLAKES PORANG (Amorphophallus. Oncophyllus) YANG DIPERKAYA TEPUNG DARI KACANG. HIJAU (Phaseolus Radiatus)

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Suhu ekstraksi berpengaruh nyata dan waktu tidak berpengaruh terhadap. yang optimum dalam pembuatan jelly adalah 21,54%.

Pembuatan Cake Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Dengan Pencampuran Tepung Gandum

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

SKRIPSI. KUALITAS MI BASAH DENGAN KOMBINASI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) DAN BEKATUL BERAS MERAH. Disusun oleh: Cellica Riyanto NPM:

SKRIPSI. KUALITAS KERUPUK KOMBINASI IKAN GABUS (Channa striata Bloch), TEPUNG UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) PUTIH, DAN TEPUNG TAPIOKA.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bahan-bahan Pembuatan Sosis

SKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP KUALITAS PERMEN JELLY DAUN PEPAYA (Carica papaya L.,) SKRIPSI ANN SARA PURBA NPM :

I. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013).

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BABVIII KESIMPULAN. seefisien mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

PEMANFAATAN TEPUNG LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA) SEBAGAI SUMBER KAROTEN DALAM PEMBUATAN MIE BASAH

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

YUWIDA KUSUMAWATI A

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

KUALITAS MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota L.) DAN SUBSITUSI TEPUNG BEKATUL

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat (Chasanah dkk., 2013).

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

KUALITAS SOSIS JAMUR TIRAM PUTIH

Kata Kunci: Bubur Pisang, Bubuk Coklat, Pembuatan Es Krim

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

Pengembangan Formulasi Mi Jagung Berbahan Baku Tepung Jagung Modifikasi. Development of Formulation Noodles Made from Raw Corn Starch Modified Corn

I. PENDAHULUAN. kenyataan menunjukkan bahwa terigu lebih bersifat adaptif dibandingkan pangan

PENGARUH PEMAKAIAN BEBERAPA JENIS TEPUNG PADA LEVEL BERBEDA TERHADAP NILAI GIZI DAN ORGANOLEPTIK BAKSO ITIK AFKIR SKRIPSI DETIK RENA KNS

PENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA TERIMA CHICKEN NUGGET SKRIPSI. Oleh MARGI KUSUMANINGRUM

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I. PENDAHULUAN. masyarakat, arakat, mulai dari buah, daun, batang, pelepah, sampai jantungnya.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Persiapan Bahan Baku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

Formulasi Roti Tawar dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar dan Tepung Tempe Kedele (Kajian terhadap Kualitas Kimiawi Roti Tawar)

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C

SKRIPSI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum Bicolor (L.) Moench) DAN TEPUNG TEMPE

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung

SKRIPSI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG METE (Annacardium occidentale L.) DAN TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot esculenta)

Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Pangan Alternatif dalam Pembuatan Cookies. Edi Djunaedi

Penggunaan Tepung Tempe, Tepung Kedelai dan Campurannya. sebagai Media Usar Tempe

Transkripsi:

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Subtitusi pati aren dalam pembuatan crackers daun pepaya memberikan pengaruh terhadap sifat kimia, fisik, dan organoleptik crackers yang dihasilkan. 2. Subtitusi pati aren berpengaruh terhadap peningkatan kadar serat dan karbohidrat, namun disisi lain menurunkan kandungan air, abu, protein dan lemak. 3. Subtitusi pati aren yang optimal untuk menghasilkan crackers daun pepaya berkualitas baik adalah 50% dilihat dari parameter warna, aroma, dan rasa pada uji organoleptik. B. Saran Saran yang perlu diberikan setelah melihat dan membaca hasil penelitian ini adalah : 1. Perlu peningkatan jumlah daun pepaya lebih dari 20 % untuk meningkatkan kadar serat dan β-karoten pada crackers. 2. Perlu penambahan bahan lain untuk meningkatkan kadar protein sehingga kadar protein crackers dapat sesuai dengan SNI. 63

DAFTAR PUSTAKA Aliem, M. I. 1995. Teori Pastry. Penerbit Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita. Yogyakarta. Almatsier, S. 1997. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Anonim a. 2012. Gluten. http://www.landfood.ubc.ca/courses/fnh/301/protein/ protq4.htm 17 Desember 2012. Anonim b. 2012. Arenga pinnata (Wurmb) Merr. http://id.wikipedia.org/wiki/ 12 Mei 2012. AOAC. 1995. Association of Official Analytical Chemist. Washington DC. Armiyanti, S. S. 2004. Evaluasi Sifat-sifat Sensoris, Fisik dan Kimia Beberapa Klon Ubi Kayu Koleksi Plasma Nutfah. Laporan Penelitian. Balitkabi. Malang. Astawan, M.. 1999. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta. Astawan M. 2008. Khasiat Warna-warni Makanan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 1992. Syarat Mutu Biscuit Crackers. Departemen Perindustrian Indonesia. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. Departemen Perindustrian Indonesia. Jakarta. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet,G.H., dan Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Cahyadi, W. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara. Jakarta. Chisnaulin, L. A. A. 2008. Studi Pembuatan Biskuit Kaya Antioksidan dan Serat Pangan : Suplementasi Tepung Umbi Daun Dewa dan Tepung Labu Siam. http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/277/jiptummpp-gdl-s1-2008-linaandity- 13846-A.+PENDA-N.pdf. 19 Maret 2012. De Man. 1997. Kimia Makanan. ITB. Bandung. Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 64

65 Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI Press. Jakarta. Doescher, L. C. 1987. Effect of Sugar Type and Flour Moisture on Surface Cracking of Sugar Snap Cookies. Journal Cereal Chemistry. 3 (2) : 15-18. Driyani, Y. 2007. Biscuit Crackers Substansi Tepung Tempe Kedelai Sebagai Alternatif Makanan Kecil Bergizi Tinggi. Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan. Fardiaz, S. dan Margino. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Fenema, O. R. 1976. Food Chemistry. Marcel Dekker. Inc. Madison avenve. New York. Gardjito, M. 1988. Potensi Vitamin A Tepung Buah Waluh. Laporan Penelitian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Graham, H. D. 1977. Metode Perancangan Percobaan. Armico Bandung. Harsanto, P.B.1986. Budidaya dan Pengolahan Sagu. Kanisius. Yogyakarta. Hidayat, N. dan Ikariztiana, K. 2004. Membuat Permen Jelly. Penerbit : Trubus Agrisana. Surabaya. Igoe, R.S., 1982. Hydrocolloids interaction usefull in food system. Food Technology Journal. 36:72. Kemal, T. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri. Swadaya. Jakarta. Krochta, J. M., Baldwin, E.A., dan Nisperos-Carriedo, M.O. 1994. Edible Coating and Film to Improve Food Quality. Technomic Publ. Co. Inc. Lacaster. Basel. Kusumaningrum, A. dan Rahayu, W. 2007. Penambahan Kacang-Kacangan Dalam Formulasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Berbahan Dasar Pati Aren (Arenga pinnata (Wurnb) Merr). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 18(2):73-80. Labuza, T.P. 1980. The Effect of Water Aktivity On Reaction Kinetis Of Foof Deteritation. Food Technology. New York.

66 Larmond, E. 1997. Laboratory Methods for Sensory Evaluation of Food. Food Research Institute.Ottawa. Lutony, T. L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Penebar Swadaya. Jakarta. Mardiyah. 2010. Pemanfaatan Tepung Buah Lindur (Bruguiera gymnorrizha) dalam Pembuatan Crackers Dengan Penambahan Gluten. http://eprints.upnjatim.ac.id/922/1/file1.pdf. 19 Maret 2012. Matz, S. A. 1972. Cereal Technology. The AVI Publishing Co. Inc. Westport. Connecticut. Maulida, N. 2005. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Madidihang (Thunnus albacares) Sebagai Suplemen Dalam Pembuatan Biskuit (Crackers). Skripsi S1. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Murdiati, A. 1990. Pangan dan Gizi Untuk Kehidupan. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta. Noviati, A. D. 2002. Pemanfaatan Daun Katuk (Sauropus androgynus) Dalam Meningkatkan Kalsium Crackers. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institus Pertanian Bogor. Bogor. Nurhayani. 2000. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi. Vol 6. JMS. Pitt, J. L. dan Hocking, A. D. 1985. Fungi and Food Spoiled. Academic Press. Sydney. Pomeranz, Y., and Meloan, C. E. 1971. Food Analysis: Theory and Practice. The AVI Publishing Co. Inc. Westport. Connecticut. Purba, A.S. 2011. Pengaruh Variasi Konsentrasi Sukrosa Terhadap Kualitas Permen Jelly Daun Pepaya (Carica papaya L.,). Skripsi S-1. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. Putri, S.H., Sayuti, K., dan Nurdin, H. 2011. Pengaruh Penambahan Daun Surian dan Waktu Didih dari Daun Pepaya Terhadap Kualitas Mie Basah. Universitas Andalas. Padang Ratnawati, I. 2003. Pengakayaan Kandungan β-karoten Mi Ubi Kayu dengan tepung Labu Kuning (Cucurbita maxima Dutchenes). Skripsi S-1. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Rukmana, R. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta. Sanusi, A. 2006. Formulasi Sagu Instan Sebagai Makanan Tinggi Kalori. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

67 Smith, H. W. 1972. Biscuit, Crackers, and Cookies. Applied Science Publisher Itd. London. Sondakh, Marsye, dan Manaffe. 1999. Pengolahan Kue dan Roti. Penerbit Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 1997. Prosedur Analisis Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. Sudjatinah, C. H dan Widyaningrum, P. 2005. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Terhadap Tampilan Produksi Ayam Broiler. Journal Indonesian Tropical Animal Agriculture. 30(4). Sulistyo, I. 1999. Pengolahan Roti. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta. Sunanto, H. 1993. Aren Budidaya dan Multigunanya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sultan, W. J. 1981. Principal Baking, 3th edition. The AVI Publishing. Company. Inc. Westport. CT. Suprapti, L. 2002. Pembuatan Tepung Kasava dan Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta. Suprapti. L. 2005. Aneka Olahan Pepaya Mengkal dan Mentah Teknologi Pengolahan Pangan. Kanisius. Yogyakarta. Suyitno. 1997. Serat Makanan. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta Tala, Z. Z. 2009. Manfaat Serat Bagi Kesehatan. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran. Sumatera. Tensiska. 2008. Serat Makanan. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran. www.pustaka.unpad.ac.id/14006/ Tanggal akses 23 November 2012. Tranggono. 1988. Bahan Tambahan Pangan (Food Additives). PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta. Usmiati, S. dan Priyanti, A. Tth. Sifat Fisikokimia dan Palatabilitas Bakso Daging Kerbau. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor Verawati, N. 2011. Pengaruh Rasio Tepung Aren:Tepung Terigu dan Penambahan Baking Powder terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Cookies. Universitas Brawijaya. Malang. Whistler, R. L., BeMiller, J.N., dan Paschall, E. F. 1984. Starch, Chemistry and Technology. Academic Press. Inc. Toronto.

68 Widaningrum, Sri, W. Dan Soewarno, T. S. 2005. Pengayaan Tepung Kedelai Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Bahan Baku Tepung Terigu yang Disubtitusi Tepung Garut. Journal Pascapanen 2(1):41-48. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Winarti, S. 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana. Surabaya. Yahya, M. 2012. Khasiat Daun Pepaya Untuk Penderita Kanker. Dunia Sehat. Jakarta. Yunianti, E. 1997. Pengaruh Pemberian Diet Yang Mengandung Crackers Dengan Subtitusi Tepung Asia Sebagai Sumber Serat Makanan Terhadap Kadar Kolesterol. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Zeb, A. dan Mehmood, S. 2004. Carotenoids Contents from Various Sources and Their Potential Health Applications Pakistan. Journal of Nutrition 3 (3):199-204.

LAMPIRAN

69 LAMPIRAN Lampiran 1. Metode Penghilangan Rasa Pahit Daun Pepaya Daun pepaya dipisahkan dari ibu tulang daun Daun pepaya direbus dengan tanah lempung ± 20 menit Daun pepaya dicuci dan dipotong hingga agak halus Daun pepaya disimpan dalam kulkas Gambar 16. Skema Proses Penghilangan Rasa Pahit Daun Pepaya

70 Lampiran 2. Metode Pembuatan Crackers Daun Pepaya Campuran 1 (Margarin 19,2 g; butter 12,8 g; garam 1 g; susu skim 4 g; gula 1 g) dicampur dengan Campuran 2 (tepung terigu 100g,70g,60g,50g; tepung aren 30g,40g,50g; ragi 1g; baking powder 0,2g) Setelah adonan tercampur (campuran 1 dan 2) ditambah daun pepaya 20g dan air Adonan diaduk hingga kalis dan difermentasikan selama 30 menit Pembentukan Lembaran dan pemberian dust filling Pencetakan adonan Pengovenan adonan (suhu 160 0 C selama 20 menit) Crackers didinginkan 5 menit kemudian dimasukkan dalam wadah tertutup Gambar 17. Skema Proses Pembuatan Crackers Daun Pepaya dengan Subtitusi Pati Aren

71 Lampiran 3. Lembar Uji Organoleptik Crackers Daun Pepaya LEMBAR UJI ORGANOLEPTIK Jenis Kelamin : Pria / Wanita (*coret yang tidak perlu) Umur :... Sampel A B C D Keterangan Warna Aroma Tekstur Rasa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 : 1. Tidak suka 2. Agak suka 3. Suka 4. Sangat suka Kritik dan saran :.....................

72 Lampiran 4. Gambar Crackers Daun Pepaya Setelah Pencetakan (0%; 30%; 40%; dan 50% pati aren) Gambar 18. Crackers 0% Pati Aren Gambar 19. Crackers 30% Pati Aren Gambar 20. Crackers 40% Pati Aren Gambar 21. Crackers 50% Pati Aren

73 Lampiran 5. Gambar Koloni Mikroorganisme (ALT) pada Crackers Daun Pepaya Subtitusi 40% Pati Aren Gambar 22. PCA pengenceran 10-1 Gambar 23. PCA pengenceran 10-2

74 Lampiran 6. Gambar Koloni Kapang Khamir pada Crackers Daun Pepaya Subtitusi 40% Pati Aren Koloni Kapang Khamir Gambar 24. PDA pengenceran 10-1 Koloni Kapang Khamir Gambar 25. PDA pengenceran 10-2

75 Lampiran 7. Analisis dan Uji Duncan Kadar Air Crackers Daun Pepaya Subtitusi Pati Aren Tabel 22. Kadar Air Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Air Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 3,19 2,60 2,10 2,25 2 2,79 2,35 2,40 2,60 3 3,03 2,14 2,09 1,55 Rata-rata 3,03 2,36 2,20 2,13 Tabel 23. Anava Kadar Air Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 1.497 3.499 4.830.033 Galat.826 8.103 Total 2.323 11 Tabel 24. Uji Duncan Kadar Air Crackers Daun Pepaya 50% Pati Aren 3 2.1333 40% Pati Aren 3 2.1967 30% Pati Aren 3 2.3633 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) 0% Pati Aren 3 3.0233 Sig..425 1.000 a b

76 Lampiran 8. Analisis dan Uji Duncan Kadar Abu Crackers Daun Pepaya Subtitusi Pati Aren Tabel 25. Kadar Abu Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Abu Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 3,79 3,64 3,09 2,75 2 3,79 3,69 3,50 2,60 3 4,04 3,84 3,10 2,99 Rata-rata 3,87 3,73 3,23 2,78 Tabel 26. Anava Kadar Abu Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 2.226 3.742 23.727.000 Galat.250 8.031 Total 2.476 11 Tabel 27. Uji Duncan Kadar Abu Crackers Daun Pepaya 50% Pati Aren 3 2.7800 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c 40% Pati Aren 3 3.2300 30% Pati Aren 3 3.7233 0% Pati Aren 3 3.8733 Sig. 1.000 1.000.329

77 Lampiran 9. Analisis dan Uji Duncan Kadar Protein Crackers Daun Pepaya Tabel 28. Kadar Protein Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Protein Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 9,71 9,17 7,78 6,53 2 9,60 8,82 8,12 7,24 3 10,40 8,66 7,40 7,08 Rata-rata 9,90 8,88 7,77 6,95 Tabel 29. Anava Kadar Protein Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 14.985 3 4.995 38.093.000 Galat 1.049 8.131 Total 16.034 11 Tabel 30. Uji Duncan Kadar Protein Crackers Daun Pepaya 50% Pati Aren 3 6.9500 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c d 40% Pati Aren 3 7.7667 30% Pati Aren 3 8.8833 0% Pati Aren 3 9.9033 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

78 Lampiran 10. Analisis dan Uji Duncan Kadar Lemak Crackers Daun Pepaya Tabel 31. Kadar Lemak Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Lemak Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 20,17 20,29 19,73 17,97 2 21,31 19,82 20,34 17,75 3 21,36 20,42 19,31 18,27 Rata-rata 20,95 20,17 19,79 18,00 Tabel 32. Anava Kadar Lemak Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 14.063 3 4.688 21.195.000 Galat 1.769 8.221 Total 15.832 11 Tabel 33. Uji Duncan Kadar Lemak Crackers Daun Pepaya 50% Pati Aren 3 17.9960 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c 40% Pati Aren 3 19.7923 30% Pati Aren 3 20.1727 20.1727 0% Pati Aren 3 20.9470 Sig. 1.000.351.078

79 Lampiran 11. Analisis dan Uji Duncan Kadar Karbohidrat Crackers Daun Pepaya Tabel 34. Kadar Karbohidrat Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Karbohidrat Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 63,14 64,30 67,30 70,50 2 62,51 65,32 65,64 69,81 3 61,11 64,94 68,10 70,11 Rata-rata 65,25 64,86 67,01 70,14 Tabel 35. Anava Kadar Karbohidrat Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 100.506 3 33.502 44.087.000 Galat 6.079 8.760 Total 106.585 11 Tabel 36. Uji Duncan Kadar Karbohidrat Crackers Daun Pepaya Subtitusi Pati Aren 0% Pati Aren 3 62.2533 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c d 30% Pati Aren 3 64.8533 40% Pati Aren 3 67.0133 50% Pati Aren 3 70.1400 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

80 Lampiran 12. Analisis dan Uji Duncan Kadar Serat Crackers Daun Pepaya Tabel 37. Kadar Serat Crackers Daun Pepaya Ulangan Kadar Serat Crackers (%) 0% 30% 40% 50% 1 5,25 5,28 6,23 6,62 2 4,64 5,61 5,65 7,28 3 5,61 5,96 6,98 7,31 Rata-rata 5,16 5,62 6,28 7,07 Tabel 38. Anava Kadar Serat Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 6.191 3 2.064 8.663.007 Galat 1.906 8.238 Total 8.096 11 Tabel 39. Uji Duncan Kadar Serat Crackers Daun Pepaya 0% Pati Aren 3 5.1667 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c 30% Pati Aren 3 5.6167 5.6167 40% Pati Aren 3 6.2867 6.2867 50% Pati Aren 3 7.0700 Sig..292.131.085

81 Lampiran 13. Analisis dan Uji Duncan Kadar β-karoten Crackers Daun Pepaya Tabel 40. Kadar β-karoten Crackers Daun Pepaya Kadar β-karoten Crackers (µg/100g) Subtitusi Pati Ulangan Aren 0% 30% 40% 50% 1 16627,93 11721,00 14082,17 8646,28 2 8915,37 13091,69 6126,64 8725,43 3 12600,68 7819,75 10418,74 9694,56 Rata-rata 12714,66 10877,48 10209,18 9022,09 Tabel 41. Anava Kadar β-karoten Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 2.144E7 3 7146499.988.741.557 Galat 7.712E7 8 9639724.838 Total 9.856E7 11

82 Lampiran 14. Analisis dan Uji Duncan Tekstur Crackers Daun Pepaya Subtitusi Pati Aren Tabel 42. Analisis Tekstur Crackers Daun Pepaya Ulangan Tekstur Crackers (N/mm 2 ) 0% 30% 40% 50% 1 924,50 2050,00 2317,00 3204,00 2 750,00 1204,50 2701,00 4837,00 3 910,00 2735,00 3303,50 4415,00 Rata-rata 861,50 1996,50 2773,83 4152,00 Tabel 43. Anava Tekstur Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 1.719E7 3 5730601.188 14.666.001 Galat 3125908.167 8 390738.521 Total 2.032E7 11 Tabel 44. Uji Duncan Tekstur Crackers Daun Pepaya 0% Pati Aren 3 861.50 N Tingkat Kepercayaan 95% ( α = 0,05) a b c 30% Pati Aren 3 1996.50 1996.50 40% Pati Aren 3 2773.83 50% Pati Aren 3 4152.00 Sig..057.166 1.000

83 Lampiran 15. Analisis dan Uji Duncan Angka Lempeng Total Crackers Daun Pepaya Tabel 45. Analisis ALT Crackers Daun Pepaya Ulangan ALT (CFU/g) 0% 30% 40% 50% 1 11727 9182 4144 4225 2 13909 8818 17636 4108 3 21909 6545 14455 14909 Rata-rata 15848 8182 12078 7747 Tabel 46. Anava ALT Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 1.296E8 3 4.319E7 1.452.299 Galat 2.380E8 8 2.975E7 Total 3.676E8 11

84 Lampiran 16. Analisis dan Uji Duncan Kapang Khamir Crackers Daun Pepaya Tabel 47. Analisis Kapang Khamir Crackers Daun Pepaya Ulangan Kapang Khamir (CFU/g) 0% 30% 40% 50% 1 80 10 10 30 2 20 20 50 10 3 30 60 10 30 Rata-rata 43 30 23 23 Tabel 48. Anava Kapang Khamir Crackers Daun Pepaya Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig. Perlakuan 800.000 3 266.667.444.728 Galat 4800.000 8 600.000 Total 5600.000 11