Mata Kuliah Persepsi Bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Gaya dan Stilistika Citra, Metafora,Simbol, dan Mitos

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Wujud Modul 9. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

ANALITIK (1) Analitik:

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

Persepsi Desain Grafis

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

06FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

PERSEPSI BENTUK. Bahasa Rupa Modul 13. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

EKSPLORASI KEHIDUPAN DALAM SENI LUKIS A.A. NGURAH PARAMARTHA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

11FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. lebih teratur dan mempunyai prinsip-prinsip yang kuat. Mengingat tentang

BAB II KARYA SASTRA DAN PSIKOLOGIS. Menurut suatu defenisi tidak mudah sebab defenisi selalu berusaha

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teori Peniruan Media Massa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari topeng Betawi awalnya dipentaskan

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Berdasarkan penelitian penulis terhadap temuan-temuan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses mental seseorang dapat mempengaruhi tuturan seseorang.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

PERSEPSI BENTUK. Tanda Dan Makna Modul 12. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB IV ANALISIS DATA. dijadikan sebagai suatu temuan penelitian yang akan mengupas

GAMBAR BENTUK VCD 101

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. Metode keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

Transkripsi:

Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 11 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id

IDE Dalam dunia seni rupa umumnya dikenal ada dua struktur, yaitu 1. struktur isi (bentuk) 2. gagasan (ide). Sebuah karya seni tercipta melalui dua unsur itu yang saling melengkapi, sehingga karya seni yang tercipta dalam kesatuan antara ide dan bentuk. isi otak kita terdiri dari 1. ide sederhana (simple ideas) : berasal dari pengalaman langsung 2. Ide kompleks (complex ideas) : merupakan hubungan dari ide sederhana. Ide merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran dapat berupa gagasan atau dapat juga diartikan dengan cita cita. Ide merupakan hal yang mendasar dan terdapat pada diri manusia. semua ide berasal dari pengalaman dan ide itu terdiri dari dua macam yaitu: 1. ide yang berasal dari pengalaman lahiriah (external sensation) 2. ide yang berasal dari pengalaman batin (Internal sense atau reflexion).

IDE Struktur dalam dunia seni rupa struktur isi (bentuk) gagasan (ide). Tercipta karya seni (kesatuan antara ide dan bentuk) Gambar 1. Struktur dalam dunia seni rupa.sumber: Maftukha, 2016 Ide merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran dapat berupa gagasan atau dapat juga diartikan dengan cita cita. Ide merupakan hal yang mendasar dan terdapat pada diri manusia.

IDE DALAM OTAK MANUSIA Ide sederhana (simple ideas) berasal dari pengalaman langsung 1. ide yang berasal dari pengalaman lahiriah (external sensation) 2. ide yang berasal dari pengalaman batin (Internal sense atau reflexion). Ide kompleks (complex ideas) hubungan dari ide sederhana. Gambar 2. Ide dalam otak manusia. Sumber: Maftukha, 2016

IDE External Sensation Ide yang berasal dari pengalaman lahiriah seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa yang masuk ke otak melalui rangsangan pengamatan dunia luar (eksternal). Dalam proses pengamatan, akal budi kita bersifat pasif dan hanya menerima rangsangan dunia luar apa adanya. Pengalaman lahir tersusun dari sifat sifat yang berhubungan dengan res extensa: keluasan, bentuk, jumlah, gerak dsb. Internal Sense (Reflexion) Pengalaman batin didapatkan setelah mendapatkan pengalaman lahir yang diproses ke dalam dunia jiwa dan menghasilkan ide yang kompleks. Pengalaman batin dapat dikatakan merupakan aktivitas batin seperti: mengingat, menggabungkan, membandingkan, menhendaki, mengevaluasi, memutuskan dsb.

IDE Di dalam suatu ide terdapat struktur yang menghubungkan antara suatu ide dengan ide yang lain. Khususnya di dalam suatu bidang seni rupa. Struktur tersbut dapat dijadikan elemen bentuk. Struktur atau elemen bentuk seni rupa antara lain warna, garis, bidang, tekstur yang menghasilkan objek dalam karya seni tersebut. Selanjutnya gagasan atau ide yang membangun terciptanya sebuah karya seni atau desain, Terdapat empat macam struktur ide tersebut antara lain : 1. Citra 2. Metafora 3. Simbol 4. Mitos.

DEFINISI CITRA Kajian psikologis reproduksi mental, suatu ingatan masa lalu yang bersifat indrawi dan berdasarkan persepsi serta tidak bersifat visual. Pendekatan semiotika sesuatu yang tampak oleh indra, tetapi tidak memiliki eksistensi substansial. Citra terbentuk melalui suara (verbal) dan gambar (visual). Teoritikus sastra Ezra Pound citra bukan gambaran fisik, melainkan sebagai sesuatu yang dalam bentuk dapat menampilkan kaitan pikiran dengan emosi yang rumit.

DEFINISI CITRA Pencitraan visual merupakan penginderaan atau persepsi, sekaligus mewakili pada sesuatu yang tampak, sesuatu yang berada di dalam. Di dalam seni rupa, yang muncul adalah citra yang ditimbulkan oleh indra penglihatan. Penglihatan terhadap karya seni tersebut diproses ke otak melalui saraf, sehingga terjadilah suatu rasa dalam melihat karya tersebut. Ketika seniman atau desainer mencipta sebuah karya seni atau desain dengan berbagai macam bentuk, maka secara tidak langsung seniman (desainer) tersebut menciptakan citra dalam karya tersebut.

TIPOLOGI CITRA: W.J.MICHAEL Thomas W.J.Michael mengusulkan tipologi citra beberapa kelas citra yaitu: a. Citra Grafis (lukisan, gambar, patung, desain) dengan membedakan b. Citra Optikal (cermin, proyeksi) c. Citra Perseptual (sense data,spesies, penampakan) d. Citra Mental (metafora,deskripsi). Dalam dunia desain, citra visual atau citra grafis merupakan bagian dari ide, sadar atau tidak seniman (desainer) menciptakan citra visual. Melalui bentuk, garis, warna, bidang, tekstur dan komposisi, terciptalah sebuah objek dan munculah citra visual. Citra dapat didefenisikan merupakan hasil pemuatan sensasi optis dengan makna

DEFINISI METAPHOR Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, dalam kalimat. Sebuah model interaksi tanda, yang didalamya sebuah tanda dari sebuah sistem digunakan untuk menjelaskan makna untuk sebuah sistem lainnya. Atau dengan kata lain meminjam bentuk, tulisan, atau verbal untuk menghasilkan makna baru melalui wujud yang lain. Contoh : Wajah merah pada gambar di samping memiliki makna marah. Muka merah = marah

TIGA PILAR METAPHOR Metafora secara tradisional ditandai dengan tiga pilar: Metafora merupakan sesuatu yang dikenakan pada benda maka untuk berabad-abad lamanya, metafora hanya diberikan dengan benda saja. Metafora didefinisikan dalam konteks gerakan. Metafora dalam konteks ini dikenal dengan istilah Ephipora, adalah semacam perpindahan atau gerakan dari ke dalam konteks ini metafora berlaku untuk segala bentuk transposisi. Metafora merupakan transposisi sebuah nama yang asing, yakni nama yang sebetulnya milik sesuatu yang lain. Metafora meliputi bentuk (visual, gerak atau kinetik) dan ucapan (verbal), sehingga metafora memakai mediatersebut untuk menghasilkan makna baru dari suatu bentuk atau komposisi.

FUNGSI METAPHOR Dalam seni rupa dan desain, metafora merupakan bagian yang cukup penting dalam melukiskan, menggambarkan atau membuat makna baru dalam sebuah karya seni. Karena dalam konteks seni rupa intinya sama dengan konteks linnguistik (verbal), hanya medianya yang berbeda yaitu dengan bentuk visual atau gambar. Dalam seni rupa dan desain metafora bekerja melalui peminjaman bentuk atau objek untuk menghasilkan sebuah makna. Fungsi metafora dalam seni rupa dan desain, bekerja pada pengaburan makna yang ekstrim, negatif atau sebagainya. Seperti dicontohkan dalam sebuah karya seni lukis, dilukiskan seekor tikus dengan bentuk menyerupai manusia sedang membawa brankas uang atau kantong uang. Sehingga dalam lukisan tersebut dapat diartikan seorang manusia yang rakus akan uang atau duniawi.

SIMBOL (LAMBANG) Istilah simbol hadir dalam konteks yang sangat beragam dan digunakan untuk bebagai tujuan. Simbol dapat dapat hadir dalam beberapa disiplin ilmu seperti logika, matematika, semantik, kimia, seni rupa dan seni lainnya. Pengertian simbol adalah sebuah tanda konvesional yang disetujui bersama oleh suatu kelompok atau komunitas tertentu Bentuk simbol yang sama akan berbeda makna apabila berada di territorial yang berbeda. Seperti dicontohkan ular disuatu tempat menyimbolkan kejahatan atau setan, tetapi di tempat lain ular dapat berkonotasi sebagai keberanian atau sifat dewa.

FUNGSI SIMBOL Penggunaan simbol dalam seni rupa hampir sama dengan konteks linguistik, hanya saja dalam seni rupa yang bekerja adalah unsur visual bukan verbal. Dalam konteks seni rupa, simbol dapat dikontruksi sedemikian rupa oleh kreator (seniman atau desainer). Kreator dapat menciptakan simbol simbol melalui karya seni lukis, grafis, patung dan sebagainya. Pemakaian simbol dalam seni rupa bertujuan untuk meyampaikan pesan yang terkandung dalam sebuah karya. Dalam konteks seni rupa dan desain. Kreator (seniman atau desainer) diberi kebebasan penuh untuk melukiskan simbol simbol baru. Sehingga dari tersebut akan lebih kaya dengan bentuk atau objek visual yang baru. nilai simbolik dalam karya seni dapat berubah, tidak hanya terbatas pada nilai konvensional masyarakat.

MITOS Mitos dapat dartikan merupakan cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentangt asal usul semesta alam, manusia, dan bangsa dan mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Mitos terkadang identik dengan cerita bohong atau khayalan. Istilah mitos terkadang mengacu dalam bidang agama, antroplogi, sosiologi, psikologi dan seni rupa. Pengertian mitos adalah khayalan atau sacara ilmiah adalah sejarah yang tidak benar. Dalam keberadaannya, mitos telah menempati posisi yang penting dalam kehidupan manusia, hal ini dapat ditelusuri keberadaan mitos sejak zaman kuno.

MITOS Dalam kehidupan masyarakat primitif, mitos digunakan untuk menandai sesuatu yang sakral atau suci. Pemakaian mitos memiliki fungsi untuk mengalihkan makna pada suatu tempat atau bentuk, tetapi secara substansial dalam mitos itu tersimpan makna sebenarnya. contoh: dalam cerita rakyat yang memitoskan bahwa didalam gua ada seekor ular besar yang akan memangsa manusia yang berbuat merusak dan jahat. Mitos tersebut yang tampak adalah makna tersurat, tetapi nilai substansial dari mitos tersebut adalah sebagai peringatan manusia supaya tidak melakukan tindakan merusak alam.

MITOS Mitos adalah pengkodean makna dan nilai nilai sosial (yang sebetulnya arbiter atau konotatif), sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Mitos adalah nilai nilai sosial dalam khidupan manusia, ketika kita berbicara kehidupan sosial kita, maka pada hari itu menjadi mitos. Mitos merupakan bahasa simbolik yang tidak baku, namun merupakan bahasa yang dapat menggairahkan dan sekaligus menyatukan nilai nilai budaya. Mitos dalam seni rupa merupakan bahasa ungkap Peran mitos menjadi sarana pencarian sudut pandang dalam pencapaian tujuan tertentu. Dan tentunya penyampaian makna dalam sebuah karya seni.

Terima Kasih Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn.