BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan yang valid, dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci005, p74) Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah asosiatif / hubungan. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survei, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para konsumen Harley Davidson dan informasi yang didapat dari pelanggan tersebut dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga Cross Section. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Desain Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon T-1 T- T-3 Asosiatif Asosiatif Asosiatif Regresi sederhana Regresi sederhana Regresi berganda Individu-Konsumen Individu-Konsumen Individu-Konsumen Cross-Sectional Cross-Sectional Cross-Sectional Sumber : Penulis 44

45 Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Customer Experience terhadap Customer Loyalty Harley Davidson. T- : Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson. T-3 : Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Customer Experience dan Brand Activation secara bersama sama terhadap Customer Loyalty Harley Davidson. Berdasarkan pendapat Sugiono (006, p11), asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif atau komparatif. Berdasarkan pendapat Indriantoro (00, p6), survey adalah teknik pengumpulan dan analisis data berupa opini dari responden melalui tanya jawab. Ada dua cara dalam melakukan survey; 1).Kuesioner (pertanyaan tertulis) dapat secara langsung dikomunikasikan kepada responden dan dikumpulkan dari responden (secara perorangan) atau dapat juga dikomunikasikan dan dikumpulkan melalui pos, dan ).Wawancara (pertanyaan lisan) dapat dilakukan dengan komunikasi tatap muka atau melalui telepon. Berdasarkan pendapat Sugiyono (006, p11), Cross Section yaitu informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu, dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu atau karena situasi.

46 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasional adalah rumusan mengenai kasus dan atau variabel yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian di dunia nyata, di dunia empiris atau di lapangan yang dapat dialami. Kasus dan variabel didefinisikan secara operasional ini diambil dari identifikasi masalah atau hipotesis. Definisi operasional dapat dibuat sendiri dengan berpedoman pada bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel dalam kasus di dunia nyata atau di lapangan dengan merumuskannya secara pendek dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsir. Definisi operasional dapat juga diartikan sebagai penjabaran pemahaman istilahistilah yang digunakan dalam penelitian agar memiliki persamaan persepsi baik mengenai konsep yang dikembangkan dan atau konstruk yang dibangun dalam penelitian, baik antara peneliti dengan para sponsor, pemesan, pembimbing, atau pembaca, mengenai variabelvariabel atau kasus-kasus yang menjadi obyek atau subyek penelitian. Berdasarkan pendapat Sugiono dalam Umar (005, p18), variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu : a. Variabel Independent (X), yang terdiri dari : o Customer Experience (X 1 ) o Brand Activation (X ) b. Variabel Dependent (Y), yang terdiri dari : o Customer Loyalty (Y) Ukuran yang digunakan untuk masing masing variabel adalah interval, dan skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert ini, akan menunjukkan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap serangkaian pernyataan

47 tentang suatu objek dan biasanya memiliki lima atau tujuh kategori dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. (Istijanto005, p88) Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sub variabel Indikator Instrumen Pengukuran Sense suara yang khas Desain motorcycle yang Kuesioner menarik Feel Perasaan bangga ketika mengendarai motorcycle Kuesioner Service yang diberikan memuaskan pada saat pembelian Customer Think Mendorong untuk lebih Experience (X mengenal berbagai tipe 1 ) dari motorcycle ini Kuesioner Harga motorcycle sesuai dengan kenyamanan saat mengendarai Act Hobi berkendara dengan Harley - Davidson motorcycle Kuesioner Ikut ke dalam komunitas Harley Davidson Club Indonesia Relate Mencerminkan pergaulan kelas atas Kuesioner Merasa menjadi bagian kaum metropolis Brand Activation (X ) Menyampaikan ide yang membangun agar sebuah merek menjadi istimewa Dapat dipercaya dan memberikan hasil yang baik Harley Davidson memberikan experience berkendara melalui brand of legend Harley Davidson memiliki premium brand Harley Davidson memiliki kualitas produk yang baik (paint, sound) Kuesioner Kuesioner Skala Ordinal (Likert) Ordinal (Likert)

48 Customer Loyalty Sumber : Penulis Keterlibatan konsumen Menyampaikan ide yang dapat memotivasi konsumen Pembelian lini produk Memberikan referensi pada orang lain Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing Konsumen memiliki ikatan emosional terhadap merek Harley Davidson membentuk komunitas sendiri untuk menjalin persaudaraan Pelanggan menggunakan produk produk Harley Davidson (part & accessories, merchandise) Pelanggan bersedia untuk merekomendasikan kepada orang lain Pelanggan bersedia menggunakan produk tanpa menghiraukan produk lainnya Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Ordinal (Likert) 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Jenis dari masing masing data tersebut adalah kuantitatif, dan sumber datanya adalah primer, yang didapat secara langsung dari konsumen yang dijadikan responden, melalui penyebaran kuesioner. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Sumber Data Jenis Data T 1 Customer Experience dan Customer Loyalty T Brand Activation dan Customer Loyalty T 3 Customer Experience, Brand Activation dan Customer Loyalty Sumber : Penulis Primer Kuesioner Primer Kuesioner Primer Kuesioner Kualitatif Kualitatif Kualitatif

49 Keterangan : T 1 : Mengetahui bagaimana hubungan antara Customer Experience terhadap Customer Loyalty Harley Davidson T : Mengetahui bagaimana hubungan antara Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson T 3 : Mengetahui bagaimana hubungan antara Customer Experience dan Brand Activation secara bersama sama terhadap Customer Loyalty Harley Davidson 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam keseluruhan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi Metode pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mendapatkan data data yang tidak ada di perusahaan secara tertulis. Wawancara Dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian 3. Kuesioner Pengumpulan data melalui pertanyaan pertanyaan yang disebarkan kepada konsumen secara langsung untuk mendapatkan penilaian mengenai Customer Experience, Brand Activation dan hubungannya terhadap Customer Loyalty konsumen itu sendiri

50 4. Studi Literatur Studi dilakukan dari berbagai buku, jurnal, dokumen dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan penelitian serta data data yang penulis dapatkan melalui internet 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berdasarkan pendapat Sugiyono (007, pp77-78) purposive sampling adalah teknik yang menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga dari pengertian teknik sampel purposive sampling di atas, maka pertimbangan pertimbangan penentuan sampel yang dimaksud dalam penelitian yaitu : Para konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap di Mabua Harley Davidson Para konsumen yang memiliki Motorcycle atau asesoris dari Mabua Harley Davidson Para konsumen yang berusia lebih dari atau sama dengan 0 tahun 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Ariestonandri (006, pp95-96), yaitu : n p.q. Z α е

51 Keterangan : n е p = jumlah sampel = error sampling (estimasi yang dapat diterima) = perkiraan proporsi populasi q = (1 p) Z α = interval kepercayaan yang ditetapkan Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tak terhingga, maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5. Pada penelitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau α = 0,05 sehingga Z α = 1.96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah : 1,96 n 0,5.0,5. 0,10 n 96,04 = 97 Maka dapat disimpulkan sampel yang diambil minimal 97 orang, dan dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sebanyak 100 orang. 3.7 Metode Analisis Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji normalitas. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan

5 dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi dan regresi. 3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam proses pengumpulan data penelitian membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang besar. Namun data data yang telah dikumpulkan tersebut akan menjadi tidak berguna bila alat pengukur yang digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu dalam mengevaluasi skala pengukuran harus diperhatikan dua hal tersebut, yaitu validitas dan reliabilitas. Dengan demikian, hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1. Uji Validitas Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. (Sekaran 006, p39) Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut : r b = ( XY ) ( X )(. Y ) ( X ). n. Y { n. X }{ ( Y ) } n Keterangan : r = koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y n = banyaknya sampel dalam penelitian

53. Uji Reliabilitas Keandalan (Reliabilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. (Sekaran006, p40) Dalam Umar (005, p195) dipaparkan enam macam pengukuran reliabilitas, yaitu Test-Retest, Spearman-Brown, kuder dan Richardson (dengan rumus K-R 0 dan K-R 1), cronbach s Alpha (α), dan observasi. Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach s Alpha (α). Rumus Cronbach s Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya : r 11 k = k 1 1 Σσ b σ t Keterangan : r 11 K = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan σ t = varians total σ b = jumlah varians butir

54 3.7. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran terdapat pada gambar grafik Q-Q Plot. Jika terlihat sebaran data variabel dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot Customer Loyalty membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. 3.7.3 Analisis Korelasi dan Regresi Untuk jenis penelitian asosiatif (T-1, T-, dan T-3), metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan regresi berganda. 1. Analisis Korelasi Sebelum dilakukan uji regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan variabel variabel independen. Teknik analisis korelasi Person Product Moment termasuk teknis statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. (Kuncoro dan Riduwan007, pp61-6) Rumus Korelasi Sederhana : r xy = { n. Σx n( Σxy) ( Σx)( Σy) ( Σx) }{ n. Σy ( Σy) } Dimana : r xy = koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y n = banyaknya sampel dalam penelitian

55 Rumus Korelasi Berganda : R = X 1. X. Y = r X 1Y + r X Y ( r 1 r X 1Y X 1X ).( r X Y ).( r X 1X ) Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,00 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup kuat 0,0 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Sumber : Kuncoro dan riduwan (007, p6). Analisis Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksikan) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. (Kuncoro dan Riduwan007, pp83-84)

56 Asumsi asumsi model regresi terpusat pada : (Kuncoro dan Riduwan007, p84) Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio Data yang dipilih secara acak Data yang dihubungkan berdistribusi normal Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama Tujuan analisis regresi secara umum adalah : (Triton006, p117) Menentukan persamaan garis regresi berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan Mencari korelasi bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat (nilai R) Menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji F Berdasarkan tujuan penelitian, untuk T-1 dan T-, menggunakan analisis regresi sederhana, yaitu : Persamaan regresi sederhana Y = a + bx Keterangan : Y = variabel tidak bebas (dependen variabel) X = variabel bebas (independen variabel) a = nilai konstanta b = koefisien regresi Untuk mencari koefisien regresi b b = n. ΣXY - Σ X. ΣY n. ΣX ( Σ X )

57 Untuk mencari nilai konstanta a a = Y - b X dimana Y = Σ Y n dan X = Σ X n Sedangkan untuk T-3 menggunakan analisis regresi berganda, yaitu : Persamaan Regresi Berganda Y = b. + X 0 + b1 X 1 b. Untuk mencari nilai b 0, b 1, b Σ Y = n. a + b X b ΣX 1. Σ 1 +. Σ X Σ X 1 Y = a ΣX 1 + b1. ΣX 1 + b.. ΣX X Y = a ΣX + b1. ΣX 1X + b.. ΣX 1 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan / pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan / asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. (Supranto001, p14) Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji.

58 Variabel : X 1 = Customer Experience X = Brand Activation Y = Customer Loyalty 3.8.1 Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual alam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya yaitu : t = r n 1 r Keterangan : t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah : Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak Jika t hitung < t tabal maka H 0 diterima Hipotesis 1 Bagaimana hubungan antara Cusromer Experience terhadap Customer Loyalty Harley Davidson? H 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Cusromer Experience terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX 1 = 0)

59 H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara Customer Experience terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX 1 0) Hipotesis Bagaimana hubungan antara Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson? H 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX = 0) H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX 0) 3.8. Uji F Uji F digunakan untuk menguji variabel variabel bebas secara bersama sama terhadap variabel terikat. Selain itu dengan Uji F ini dapat diketahui pula apakah model regresi linier yang digunakan sudah tepat atau belum. Rumusnya yaitu : F = (1 R R / k ) /( n k 1) Keterangan : F = F hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel R = kolerasi persial yang ditemukan n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas

60 Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: Jika F hitung > F tabel maka H 0 ditolak Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima Hipotesis 3 Bagaimana hubungan antara Customer Experience dan Brand Activation secara bersama-sama terhadap Customer Loyalty Harley Davidson? H 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Customer Experience dan Brand Activation secara bersama-sama terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX 1 X = 0) H 1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Customer Experience dan Brand Activation secara bersama-sama terhadap Customer Loyalty Harley Davidson (PYX 1 X 0) 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, ingin diketahui bagaimana hubungan antara Customer Experience dan Brand Activation terhadap Customer Loyalty Harley Davidson. Untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian, maka dilakukanlah survey melalui kuesioner pada para pelanggan PT.Mabua Harley Davidson Iskandarsyah. Dari hasil kuesioner tersebut maka dapat dianalisis Customer Experience, Brand Activation, serta Customer Loyalty dan dilakukan analisis regresi pada variabel variabel tersebut. Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah bahwa Harley Davidson dapat mengevaluasi apakah Customer Experience dan Brand Activation benar benar berhubungan terhadap Customer Loyalty pelanggan Harley Davidson. Diharapkan hasil implikasi dari penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi Harley Davidson dan juga

61 para pelanggannya. Dengan demikian, Harley Davidson dapat terus mempertahankan pelanggannya agar tetap loyal sehingga meraih pelanggan yang semakin luas.