Pengembangan Cabang Kampus M Bina Sarana Informatika ( BSI ) Cengkareng 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bina Sarana Informatika (BSI) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berbentuk akademi, berlokasi di Jakarta, Indonesia. Pada tanggal 3 Maret 1988 didirikan Lembaga Pendidikann Komputer Bina Sarana Informatika (LPK BSI) di Depok. Lembaga pendidikan ini bertujuan mendidik tenaga-tenaga terampil atau profesional di bidang komputer, untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembangunan nasional. Dengan semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap LPK BSI, maka pada Oktober 1989 kantor pusat yayasan Bina Sarana Informatika di pindahkan ke Jakarta sekaligus meresmikan cabang ke 2 LPK BSI. Dengan berkantor pusat di Jakarta, kepercayaan masyarakat tumbuh semakin besar, sehingga guna mendekati peserta didik, maka secara berturut-turut dan dengan persiapan yang matang berdirilah cabang-cabang lainnya. Sejalan dengan perkembangan pada tahun 1990 yayasan Bina Sarana Informatika mendirikan program pendidikan siap kerja yang bernama politeknik Bina Sarana Informatika, dengan jurusan pertamanya Komputerisasi Akuntansi dan angkatan pertama pada tahun ajaran 1990/1991. Visi Menjadi institusi pendidikan yang berbasis Teknologi dan Informasi Misi Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis Teknologi dan Informasi dengan biaya yang terjangkau dan mutu yang baik Dikutip dari (sumber : suakaonline.com), pada tahun 2012 BSI mengalami perkembangan signifikan sejak tahun 2006, salah satu akademi yang paling menonjol perkembangannya adalah ABA (Akademi Bahasa Asing) mengalami
peningkatan yang semula memiliki kuota 4 kelas menjadi 7 kelas. Dari setiap pendirian cabang-cabang kampus Bina Sarana Informatika, perhatian terhadap fisik bangunan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana utama ataupun penunjang kurang mendapat porsi memadai. Jika melihat pada dasar hukum pada PP No. 19 tahun 2005, setiap satuan pendidikan mempunyai kedudukan wajib untuk menyediakan segala fasilitas yang berkaitan dengan aktifitas pendidikan. Seperti dikutip dari PP No. 19 tahun 2005 bab VII pasal 42 ayat 2, yakni : Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, ruang dan/atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Selain pandangan dari sisi hukum PP di atas, pengembangan kampus dianggap perlu dilakukan jika melihat Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan. Penyebaran penduduk di Jakarta Barat paling banyak di Cengkareng (22,41%) jumlah penduduk di Cengkareng mencapai 510.798 jiwa (sumber : Data Agregat per Kecamatan Badan Pusat Statistik Kota Adm Jakarta Barat tahun 2010). Jika merujuk kepada Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum, kebutuhan akan fasilitas perguruan tinggi adalah 70.000 jiwa / 1 perguruan tinggi. Jumlah perguruan tinggi di area Cengkareng terdapat tiga, yakni : 1. Universitas SatyaGama 2. Cabang kampus L Universitas Gunadharma 3. Cabang kampus M Bina Sarana Informatika (sumber : carikampus.com) Tantan Rustandi ~ 41207120023 2
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Adapun maksud dari rencana pengembangan kampus M Bina Sarana Informatika adalah : 1. Merencanakan pengembangan fisik bangunan, baik fasilitas utama ataupun fasilitas penunjang dalam rangka memenuhi standar minimal dari ketentuan pemerintah yang berlandaskan visi dan misi dari perguruan tinggi Bina Sarana Informatika 1.2.2 Tujuan Tujuan dari rencana pengembangan kampus M Bina Sarana Informatika adalah : 1. Merancang sebuah cabang kampus yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan mampu berfungsi dengan baik, sehingga dapat mendukung kegiatan pendidikan, dan dapat mewadahi aktifitas non akademik yang mewakili dari kebutuhan mahasiswa 2. Merancang ruang, bentuk, dan pengaturan massa yang akan mempertimbangkan fungsi dan hubungan yang ada di dalamnya, sehingga menciptakan suatu bentuk tampilan bangunan yang nantinya tetap mewakili sebuah cabang kampus namun dapat menambah nilai positif sebagai cabang kampus 1.3 Permasalahan Ada beberapa permasalahan dalam proses perencanaan dan perancangan pengembangan kampus M Bina Sarana Informatika adalah : 1. Fungsi a. Menentukan jenis aktifitas yang sebelumnya tidak dapat diwadahi oleh sarana ataupun prasarana yang sudah ada b. Bagaimana menentukan kapasitas ruang dan program ruang yang dibutuhkan dengan mengikuti standar yang sudah ada sebelumnya Tantan Rustandi ~ 41207120023 3
2. Bentuk a. Bagaimana memanfaatkan lokasi, potensi, dan tapak eksisting b. Bagaimana mengolah tapak eksisting dengan menggunakan konsep arsitektur terkait, sehingga tercipta suatu massa yang menyatu dengan lingkungan dan bangunan eksisting c. Bagaimana merancang sebuah massa bangunan baru yang dapat menekan biaya operasional bangunan d. Bagaimana merancang bangunan yang sesuai visi dan misi perguruan tinggi. Dimana misinya adalah menyelenggarakan pendidikan yang berbasis Teknologi dan Informasi dengan biaya yang terjangkau dan mutu yang baik 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan proyek ini ditekankan pada pengolahan ruang tambahan, bentuk, dan pengolahan massa tambahan ke dalam tapak. Pengolahan ruang yang dimaksud adalah dengan mempertimbangkan kegiatan dan fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut, sehingga terciptalah suatu ruang yang fungsional. Dari pengolahan ruang tersebut akan didapatkan suatu bentuk massa yang sesuai dengan penampilan yang akan mengekspresikan fungsi yang ada didalamnya. Pengolahan massa dalam tapak eksisting akan memperhatikan dan mempertimbangkan fungsi dari masing masing massa, yang tentu memiliki fungsi dan kriteria masing-masing. Dengan demikian, massa eksisting dan massa baru akan memiliki kaitan baik dalam bentuk ataupun fungsi arsitektur serta saling mendukung. Tentu dari pengolahan massa ini tidak dapat dilepaskan dari potensi tapak, potensi sekitar tapak, serta tata ruang wilayah yang ada. Pendekatan pemecahan permasalahan yang digunakan dalam penyelesaian perencanaan ini melalui beberapa tahap, yaitu : Pengumpulan data : 1. Studi lapangan 2. Wawancara Merumuskan masalah yang didapat dari data yang dikumpulkan Tantan Rustandi ~ 41207120023 4
Melakukan analisa terhadap 3 aspek perencanaan, yaitu : 1. Aspek manusia (human system), yang diperhatikan disini adalah : a. Kegiatan manusia b. Hubungan antar kegiatan c. Kapasitas kegiatan d. Perfomance requeriment dari masing-masing kegiatan e. Luasan ruangan yang berdasarkan kegiatan, dan fasilitas pendukung lainnya f. Persyaratan ruang yang berdasarkan fungsi khusus yang ada di dalamnya g. Hubungan antar ruang 2. Aspek lingkungan (environment system), yang diperhatikan disini adalah : a. Data teknis tapak b. Kondisi sekitar tapak c. Potensi tapak d. Potensi sekitar tapak e. Orientasi tapak terhadap keadaan sekitar f. Sirkulasi sekitar tapak g. Analisa kebisingan h. Respon terhadap iklim i. Analisa penghijauan j. Analisa pintu masuk 3. Aspek bangunan (building system), yang diperhatikan disini adalah : a. Bentuk dan penampilan bangunan yang harus memperhatikan bangunan eksisting b. Pengolahan massa dalam tapak yang disesuaikan dengan fungsi massa, fungsi tapak, dan fungsi yang ada disekitar tapak c. Pemilihan sistem struktur dan konstruksi jika ada hubungannya dengan kondisi bangunan eksisting d. Pemilihan sistem utilitas bangunan yang melihat pada sisi efisiensi ekonomi Tantan Rustandi ~ 41207120023 5
Merumuskan konsep perancangan berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari analisa permasalahan di atas Mewujudkan konsep perancangan pada disain 2 atau 3 dimensi (media gambar) baik sebagai bahan studi konsep atau rencana gambar kerja 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, ruang lingkup, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan Bab 2 : Tinjauan Umum Proyek Bab ini berisikan deskripsi proyek, jenis-jenis produk perguruan tinggi pengertian dan sistem akademik sebagai salah satu produk dari perguruan tinggi, analisa bangunan eksisting, dan studi banding Bab 3 : Tinjauan Khusus Tema Bab ini berisikan, latar belakang pemilihan tema, pengertian tehadap tema, dan studi banding tema sejenis Bab 4 : Analisa Perencanaan Bab ini berisikan tentang analisa fisik tapak, analisa kegiatan, analisa massamassa bangunan eksisting terhadap rencana massa bangunan baru, dan analisa massa bangunan baru terhadap tapak Bab 5 : Konsep Perancangan Bab ini berisikan kesimpulan dari analisa-analisa yang menjadi dasar dalam perencanaan yang berupa kriteria, dan batasan proses skematik disain Tantan Rustandi ~ 41207120023 6