PENGARUH PROFIL SUDU TERHADAP KOEFISIEN DAYA TURBIN GORLOV

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PITCH SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN ULIR

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP KINERJA TURBIN ULIR

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi


Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal

GEOMETRI SALURAN TURBIN ACHARD UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI. Oleh RUSTAN HATIB

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

PENGARUH SUDUT KELENGKUNGAN SUDU SAVONIUS PADA HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE TERHADAP POWER GENERATION

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Studi Gaya Drag dan Lift pada Blade Profile NACA 0018 Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal

Studi Eksprimental Perancangan Turbin Air Terapung Tipe Helical Blades

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

STUDI PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA ABSTRACT

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH BILANGAN REYNOLD TERHADAP KECEPATAN SUDUT TURBIN GORLOV HYDROFOIL NACA SUDUT KEMIRINGAN 45 TUGAS AKHIR

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SKRIPSI

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

Bab IV Analisis dan Pengujian

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

BAB II LANDASAN TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN ZANETTE BERBASIS SUDU EKOR IKAN TUNA

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: ISSN X. Pengaruh Variasi Sudut Input Sudu Mangkok Terhadap Kinerja Turbin Kinetik

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJI PERKEMBANGAN KECEPATAN TRANSIENT UNTUK MEMBEDAKAN KUALITAS TURBIN DARIEUS NACA DENGAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN AIR

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius

SAT. Kajian Eksperimental dan Numerikal Turbin Air Helikal Gorlov Untuk Twist Angle 60 o dan 120 o. Iwan Kurniawan. 1. Pendahuluan

PENGARUH GEOMETRI SUDU DARI TURBIN AIR DARRIEUS TERHADAP KINERJANYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

PENGARUH GEOMETRI SUDU DARI TURBIN AIR DARRIEUS TERHADAP KINERJANYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional

Available online at Website

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN TURBIN HELIKS ALIRAN DATAR TIPE L C500

OPTIMALISASI DESAIN TURBIN PLTA PICO- HYDRO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE CFD DAN KONSEP REVERSE ENGINEERING

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS

Desain Blade Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Banyuwangi Berbasis CFD

BAB II LANDASAN TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN DARRIEUS-H DENGAN BILAH TIPE NACA 2415

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN PANJANG CHORD DAN KETEBALAN BLADE PADA TURBIN PEMBANGKIT TENAGA ARUS DENGAN METODE CFD

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

STUDI SIMULASI TENTANG PENGARUH RASIO DIAMETER DAN JUMLAH SUDU TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN CROSS FLOW DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS FLUENT

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

PENELITIAN DAN RANCANGAN OPTIMAL TURBIN PENGGERAK TEROWONGAN ANGIN SUBSONIK SIRKUIT TERBUKA LAPAN

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

STUDI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SUDU U DENGAN PENAMBAHAN SUDU NACA 0012

BAB II TINJAUN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

KARAKTERISTIK MODEL TURBIN ANGIN UNTWISTED BLADE DENGAN MENGGUNAKAN TIPE AIRFOIL NREL S833 PADA KECEPATAN ANGIN RENDAH

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

ecofirm SIMULASI MEKANISME PASSIVE PITCH DENGAN FLAPPING WING PADA TURBIN VERTIKAL AKSIS ARUS SUNGAI TIPE DARRIEUS STRAIGHT-BLADED BERBASIS CFD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU BERDIAMETER 3,5 METER. Adi Andriyanto

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sampai saat

Transkripsi:

KURVATEK Vol.1. No. 2, November 2016, pp.7-11 ISSN: 2477-7870 7 PENGARUH PROFIL SUDU TERHADAP KOEFISIEN DAYA TURBIN GORLOV Eka Yawara 1,a, Y. Agus Jayatun 1, Daru Sugati 1 Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta a eka_ywr @ yahoo.com Abstrak Masalah keterbatasan penyediaan sumber energi dari energi fosil diatasi dengan optimalisasi sumber energi terbarukan, misalnya sumber daya dari air. Salah satu kendala yang dihadapi dari penyediaan pembangkit daya air berskala besar adalah problem lingkungan. Oleh karena itu pembangkit daya air skala kecil atau mikro terus diupayakan pengembangannya, misalnya penggunaan Turbin Gorlov yang memanfaatkan potensi air dengan head rendah atau sangat rendah. Pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh profil sudu terhadap koefisien daya pada Turbin Gorlov. Penelitian dilakukan dengan cara simulasi menggunakan perangkat lunak SolidWorks. Profil yang dipilih adalah NACA0012, NACA0017 dan NACA0022, selanjutnya sudu dipuntir dengan sudut puntir 30 o, 60 o dan 90 o. Pada rasio tip-speed yang ditetapkan sebesar 2, hasil terbaik diberikan oleh Turbin Gorlov dengan profil NACA0017 dan sudut puntir 30 o, yaitu rata-rata 17,3%. Kata kunci: Turbin Gorlov, profil sudu, NACA0012, NACA0017, NACA0022 Abstract The problem of limited availability of fossil based energy resources has been continuously solved by optimizing renewable energy resources, including hydropower. Unfortunately, large hydropower known to be have a problem with environtment. Therefore, small or even micro hydropower have been being developed. One of the micro hydropower is generated by means of helical turbine known as Gorlov Turbine. It can be utilized to produce power of low or very low head of water potential. The study of influence of blade profile to helical turbine performance has been conducted by means of SolidWorks. The chosen profiles were NACA0012, NACA0017 and NACA0022, and they were twisted by 30 o, 60 o and 90 o. With the tip speed ratio of 2, the best result was 17,3% and given by NACA0017 of 30 o. Keywords: Gorlov turbine, blade profile. NACA0012, NACA0017, NACA0022 1. Pendahuluan Di Indonesia, hingga saat ini sumber energi di sektor kelistrikan masih didominasi oleh batubara, gas dan minyak bumi. Peranan energi terbarukan cukup signifikan berasal dari panas bumi dan tenaga air, sedangkan pemakaian energi surya, angin dan biomasa masih sangat kecil. Secara keseluruhan sumbangan dari sumber energi terbarukan yang dimanfaatkan untuk sektor kelistrikan sebesar 13% pada tahun 2013 [1]. Sementara itu menurut kajian BPPT, kebutuhan listrik di Indonesia pada tahun 2035 diperkirakan antara 903 1.229 TWh. Pada tahun itu diperkirakan kemampuan penyediaan listriknya akan mencapai antara 215 270 GW, yang sumber energinya masih tetap didominasi oleh batubara. Sumber energi dari air diperkirakan akan mencapai 17,8 GW [2]. Salah satu potensi yang signifikan tetapi belum banyak dibahas adalah hidropower dengan head yang sangat rendah, yaitu yang kurang dari 2 m. Hidropower kecil dengan daya antara 100 W s.d 1000 kw dan head sangat rendah dari 0,8 m s.d 2,0 m masih merupakan problem yang belum terpecahkan. Pembangkit daya air (hydropower) dikenal memiliki keunggulan secara ekonomi yang sangat tinggi, tetapi juga diketahui menimbulkan kerusakan lingkungan untuk konstruksi pembangkit yang harus menggunakan bendungan. Akibatnya, pembangunan pembangkit daya air di atas 100 kw mulai dihentikan perencanaan pembangunannya, misalnya yang dilakukan di Jepang [3]. Pengembangan diarahkan pada micro-hydropower dengan head rendah atau sangat rendah. Head rendah atau sangat rendah biasa dijumpai di sungai-sungai di dekat pemukiman. Beberapa jenis turbin yang dapat dipakai untuk mengkonversi dari aliran air head sangat rendah atau arus air sungai menjadi putaran poros untuk memutar poros generator listrik, antara lain turbin Darrieus dan turbin Gorlov. Turbin-turbin itu kalau diletakkan pada aliran air bebas, misalnya pada arus Received October 30, 2016; Revised January 31, 2017; Accepted February 28, 2017

8 ISSN: 2477-7870 air sungai, pada dasarnya seperti turbin angin, hanya dibedakan oleh massa jenis yang 800 kali lebih besar. Efisiensi turbin untuk aliran fluida bebas secara teoritis maksimum menurut teori Betz yang mendasarkan perhitungannya pada hubungan perubahan laju momentum dan Bernoulli, dan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1920-an, adalah 59,3%. Angka itu ternyata terlalu tinggi karena menggunakan model aliran lurus (rectilinier). Sedangkan model baru, yaitu yang disebut dengan model GGS, menggunakan model aliran lengkung (curvilinier) menghasilkan angka efisiensi teoritis maksimum yang lebih rendah [4]. Dibandingkan dengan turbin Darrieus, turbin Gorlov menawarkan efisiensi lebih tinggi [5]. Kelemahan pada turbin Darrieus adalah rendahnya torsi pengawalan [6]. Unjuk kerja atau efisiensi turbin menggunakan istilah koefisien daya, yaitu rasio daya yang dihasilkan oleh turbin dan daya yang tersedia oleh aliran air yang mengalir dengan kecepatan v. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan koefisien daya yang tinggi pada turbin Gorlov. Zaidi dkk [7] melakukan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak komersial FLUENT dari ANSYS terhadap aliran 3-dimensi melewati turbin Gorlov untuk menyelidiki unjuk kerjanya dengan mengubah rasio tip-speed. Tujuan dari studi mereka adalah untuk memilih ukuran sudu optimum agar memperoleh daya maksimum. Penelitian ini memberikan hasil bahwa untuk sudu dengan profil NACA0012 memberikan Cp maksimum pada tip speed ratio 2,25 dan panjang chord 9,83 cm [7]. Wright dalam tesisnya melakukan optimalisasi terhadap turbin helix (Gorlov) untuk diterapkan pada head rendah. Optimalisasi dilakukan dengan metode simulasi numerik (komputasi) dan eksperimental. Simulasi numerik (CFD) dilakukan menggunakan perangkat lunak komersial, dan meskipun memerlukan waktu yang lama dan keahlian untuk melakukan set-up, memecahkan dan menganalisa, tetapi dengan beberapa asumsi berhasil mendapatkan model yang berharga untuk dijadikan modal dalam melakukan pengujian eksperimental. Hasil pengujian menunjukkan rancangan turbin yang paling efisien yaitu turbin dengan 3 sudu, dengan profil NACA-0022 dan soliditas 55% yaitu dengan efisiensi atau koefisien daya 14,27% [8]. Sutikno dkk [9] melakukan studi simulasi numerik dan eksperimental terhadap turbin Gorlov yang ditempatkan di dalam saluran. Hasil antara data simulasi dan percobaan kurang bagus, karena turbin sendiri tidak dirancang untuk kecepatan rendah dan aliran yang tidak konstan. Sehingga turbin tidak dapat berputar yang baik dan efisiensinya rendah, dan luas frontal sudu tidak cukup besar untuk menyerap daya dari air pada kecepatan antara 0,5 sampai 2 m/s; di sisi lain, pembuatan bentuk airfoil tidak cukup mudah untuk profile yang diinginkan. Turbin Gorlov (helical turbine) yang ditempatkan di dalam saluran ini menggunakan profil NACA 0020, dengan 3 sudut puntir yang berbeda, 60 o, 90 o, dan 120 o. Simulasi numerik menggunakan FLUENT pada kecepatan 4,43 m/s memberikan hasil koefisien daya Cp 43% untuk sudut puntir turbin 60 o, 45,9% untuk 90 o, dan 46% untuk 120 o. Tetapi, data eksperimen tidak memberikan hasil yang memuaskan. Pada kecepatan air dari 0,5 sampai 2 m/s, untuk sudut puntir turbin 60 o Cp = 0,85%, untuk 90 o Cp = 1,2%, dan untuk 120 o Cp = 2,3% (9). Dari hasil beberapa penelitian yang sudah diungkapkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa cara untuk meningkatkan koefisien daya Cp, mulai dari pemilihan profil sudu, tip speed ratio, panjang chord, soliditas turbin, dan sudut puntir pada turbin Gorlov. Dalam penelitian ini akan dilakukan simulasi pengaruh profil sudu terhadap koefisien daya turbin Gorlov. Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak Solidworks. Penelitian ini dibatasi pada profil sudu turbin Gorlov NACA-0012, NACA-0017 dan NACA-0022 dengan panjang chord 10 cm (Gambar 1), kecepatan arus bebas air divariasi dari 0,5 m/s sampai 2 m/s, pada sudut puntir turbin 30 o, 60 o, dan 90 o, pada rasio tip-speed 2. Gambar 1. Profil NACA0012, NACA0017 dan NACA0022 KURVATEK Vol. 1, No. 2, November 2016 : 7 11

KURVATEK ISSN: 2477-7870 9 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi numerik menggunakan perangkat lunak Solidworks. Dalam simulasi ini tahap pertama yang dilakukan adalah membangun model benda uji, kemudian menerapkan parameter penelitian pada simulasi numerik, selanjutnya adalah melakukan pengujian dengan metode simulasi numerik, dan pengambilan data. Benda yang diuji adalah model dari Turbin Gorlov dengan arus air sebagai sumber energi yang menggerakkan turbin tersebut. Model yang akan diuji ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Model Turbin Gorlov Model Turbin Gorlov yang diuji menggunakan 3 profil sudu, masing-masing adalah NACA0012, NACA0017 dan NACA0022. Ketiga profil yang diujikan merupakan profil yang simetris tetapi dibedakan oleh tebal chamber. Panjang chord untuk masing-masing profil adalah 10 cm. Diameter dari model adalah 40 cm, tinggi 80 cm dan masing-masing model terdiri dari 3 buah sudu. Untuk setiap profil sudu, sudut puntir sudu turbin adalah 30 o, 60 o dan 90 o, sehingga jumlah model secara keseluruhan adalah 9 buah. Dalam pengujian, masing-masing model akan diberi aliran air secara tegak lurus terhadap sumbu turbin dengan kecepatan arus 0,5 m/s, 1,0 m/s, 1,5 m/s dan 2,0 m/s. Pengujian dilakukan dengan cara memberi aliran air untuk setiap model 4 buah kecepatan. Rasio tip-speed yang digunakan dalam pengujian ini adalah 2 sehingga untuk setiap kecepatan yang diberikan akan menghasilkan putaran turbin masing-masing adalah 5, 10, 15 dan 20 rad/s atau setara dengan 48, 95, 143 dan 191 rpm. Data yang diperoleh dalam simulasi ini adalah torsi yang dihasilkan oleh Turbin Gorlov. Data yang diperoleh selanjutnya diolah untuk mendapatkan informasi berupa daya output dari turbin dan kemudian dibandingkan dengan potensi daya air untuk mendapatkan koefisien daya turbin. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk grafik koefisien daya Cp terhadap kecepatan arus air bebas untuk masing-masing model turbin. 3. Hasil dan Analisis Hasil pengujian berupa torsi turbin digunakan untuk menghitung daya output turbin. Daya output merupakan hasil kali torsi dan kecepatan sudut turbin. Daya output turbin dibandingkan dengan potensi daya air untuk mendapatkan koefisien daya. Potensi daya air dihitung dari hasil kali setengah, massa jenis air, luas frontal bidang rotor, dan pangkat tiga dari kecepatan arus bebas air. Pengaruh profil sudu turbin terhadap koefisien daya pada berbagai sudut puntir sudu turbin dan kecepatan arus bebas air disajikan dalam grafik pada Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5. Pengaruh Profil Sudu Terhadap Koefisien Daya Turbin Gorlov (Eka Yawara)

10 ISSN: 2477-7870 Gambar 3. Cp vs v untuk NACA0012 Gambar 4. Cp vs v untuk NACA0017 Gambar 5. Cp vs v untuk NACA0022 Dari ketiga gambar di atas, secara umum belum ada satupun model yang diuji memberikan hasil yang mendekati teori Betz. Hasil terbaik dicapai pada turbin dengan profil sudu NACA0017 dengan koefisien daya Cp tertinggi mencapai 18,9% dan rata-rata 17,3% pada sudut puntir 30 o. Pada turbin ini Cp yang diperoleh cukup merata, tidak ada perbedaan yang mencolok untuk ke-4 kecepatan arus air yang diujikan. Pada NACA0017 dengan sudut puntir 60 o, Cp tertinggi dicapai pada kecepatan 0,5 dan 1,0 m/s yaitu pada kisaran 15%, sedangkan pada kecepatan yang lebih tinggi jatuh pada kisaran 5%. Untuk turbin dengan profil NACA0012 dan NACA0022 hanya memberikan angka koefisien daya pada kisaran 10% atau di bawahnya. KURVATEK Vol. 1, No. 2, November 2016 : 7 11

KURVATEK ISSN: 2477-7870 11 Beberapa faktor menentukan efisiensi dari turbin heliks, antara lain kecepatan putar yang tinggi yang dihasilkan oleh kecepatan aliran fluida yang relatif rendah dan kesederhanaan struktur. Kecepatan putar yang tinggi itu dihasilkan oleh reaksi tegak lurus oleh airfoil terhadap leading edge sudu. Sumbangan terbesar dari torsi yang dihasilkan oleh turbin diberikan oleh bagian turbin yang paling jauh dari sumbu putar. Oleh karena itu semakin besar diameter rotor semakin besar pula torsi dan daya output yang dihasilkan. Akan tetapi besarnya diameter rotor ini dibatasi oleh kekuatan struktur akibat gaya sentrifugal. Belum tampak ada pola tertentu dari hasil percobaan, misalnya, berdasarkan sudut puntir sudu pada NACA0012 Cp rata-rata tertinggi diperoleh pada sudut puntir 90 o, pada NACA0017 Cp rata-rata tertinggi pada sudut puntir 30 o, dan pada NACA0022 Cp rata-rata tertinggi pada sudut puntir 60 o. Demikian juga berdasarkan kecepatan arus bebas air. Meskipun belum terlihat ada pola tertentu, setidaknya hasil-hasil ini mengkonfirmasi hasil yang dicapai oleh beberapa peneliti sebelumnya, misalnya [8] yang simulasinya menggunakan ANSYS FLUENT memberikan koefisien daya Cp maksimum 14,27% untuk turbin dengan profil sudu NACA0022, atau hasil penelitian eksperimental yang dilakukan oleh [9] yang mendapatkan Cp tidak lebih dari 2,5% untuk turbin dengan profil sudu NACA0020. Untuk ketiga profil sudu pada turbin di atas terlihat bahwa mulai dari kecepatan arus air 0,5 m/s sampai dengan 2,0 m/s tidak ada perubahan Cp secara signifikan. Dari sini belum terlihat batas kecepatan tertentu mulai terjadinya lonjakan kenaikan Cp. Ini menunjukkan bahwa pada kecepatan yang rendahpun sudah mulai menghasilkan torsi, dan ini membuktikan bahwa torsi pengawalan pada turbin Gorlov terjadi pada kecepatan yang rendah. 4. Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan, penggunaan profil sudu yang berbeda memberikan hasil koefisien daya yang berbeda. Perbedaan angka koefisien daya itu tidak semata-mata dipengaruhi oleh profil sudu, tetapi juga dipengaruhi oleh sudut puntir sudu. Pada rasio tip-speed yang ditetapkan pada kecepatan arus air mulai 0,5 sampai 2,0 m/s memberikan hasil koefisien daya yang relative merata. Ini menunjukkan bahwa torsi sudah mulai muncul pada kecepatan yang rendah. Dari ketiga profil sudu dan variasi sudut puntir sudu, koefisien daya tertinggi diberikan oleh turbin dengan profil sudu NACA0017 dan sudut puntir sudu 30 o yaitu rata-rata 17,3%. Daftar Pustaka [1] Dewan Energi Nasional, Outlook Energi Indonesia 2014. Jakarta: Dewan Energi Nasional, 2014. [2] BPPT, Outlook Energ{Bibliography}i Indonesia 2014. Jakarta: BPPT, 2014. [3] A. Furukawa, S. Watanabe, D. Matsushita, and K. Okuma, Development of ducted Darrieus turbine for low head hydropower utilization, Curr. Appl. Phys., vol. 10, no. 2 SUPPL., pp. S128 S132, 2010. [4] A. N. Gorban, A. M. Gorlov, and V. M. Silantyev, Limits of the Turbine Efficiency for Free Fluid Flow, J. Energy Resour. Technol., vol. 123, no. 4, p. 311, 2001. [5] A. M. Gorlov, Development of the Helical Reaction Hydraulic Turbine, Washington, 1998. [6] B. Kirke and L. Lazauskas, Variable Pitch Darrieus Water Turbines, J. Fluid Sci. Technol., vol. 3, no. 8, pp. 430 438, 2008. [7] M. Zaidi, A. Uddin, and S. Ahmed, Numerical Simulations of Hydrokinetic Turbine for Power Generation, Proc. Int. Conf. Energy Sustain., no. April 2013, pp. 52 56, 2013. [8] C. R. Wright and M. C. Hansen, Optimization of Helical Turbine, no. August, 2011. [9] P. Sutikno, S. Phommachanh and O. Shinnosuke, "Ducted Helical Type Hydro Turbine with Narrow Intake For Extremely Low Head Hydro Power Utilization", The 2 nd AUN/SEED-Net Regional Conference on New & Renewable Energy, Faculty of Engineering, Burapha University, Thailand, 2010. Pengaruh Profil Sudu Terhadap Koefisien Daya Turbin Gorlov (Eka Yawara)