PETUNJUK PELAKSANAAN TOT PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT JENJANG AHLI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENERAPAN KONVENSI HAK ANAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Penerapan pelaporan akuntansi keuangan pemerintah. Untuk itu dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan A.

PHTXIH$WK PHX.&KSeru&&Wn,l

*r:. E?iiiabt s=;&+ilfi. P=aSr/:

I. PENDAHULUAN. dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Diklat A. LATAR BELAKANG. Tertib pembentukan peraturan perundang-undangan

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR... TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR TENTANG PELAKSANAAN FASILITASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

I. PENDAHULUAN. Kota dalam meningkatkan dan mendekatkan pelayanan. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan A.

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR... TAHUN TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PEI,AISANAAN ( JUtrrAr) DIf,I.llT PNA.IABATAN GOIOilGAil III PBOPIilSI JAIIA TENGAf, TAf,UN 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

Pengembangan Kepemimpinan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan. menangani sampah yang dihasilkan penduduk, dan secara tldak

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

I. PENDAHULUAN. dan mempelajari adanya kemacetan lalu lintas diperlukan A. LATAR BELAKANG. lintas, maka Badan DIKLAT Provinsi Jawa Tengah akan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

UD - UPKP KEPALA SUB BAGIAN PENGEMBANGAN DIKLAT

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR POLISI PAMONG PRAJA

TATA CARA PENJARINGAN, PEMBERIAN PERTIMBANGAN, DAN PENGANGKATAN PEMBANTU DEKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

TATA CARA PENJARINGAN, PEMBERIAN PERTIMBANGAN, DAN PENGANGKATAN PEMBANTU REKTOR DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Transkripsi:

PETUNJUK PELAKSANAAN TOT PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada masyarakat, dilakukan dengan upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, upaya Puskesmas dan manajerial. Salah satu cara untuk meningkatkan manajemen Puskesmas yaitu dengan dilaksanakannya Akreditasi, dimana petugas Puskesmas melaksanakan Selff Asse sment. Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Puskesmas yang dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan -oleh Kementerian Kesehatan Republik lndonesia. Selain itu untuk memenuhi persyaratan Puskesmas yang akan bekerjasama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dipersyaratan lulus 1

akreditasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia (Permenkes nomor: 71 tahun 2A13) tentang BPJS/JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Dalam pelaksanaan akreditasi dilakukan penilaian terhadap manajemen Puskesmas, penyelenggaraan program/ upaya Puskesmas, dan pelayanan klinis dengan menggunakan standar akreditasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik lndonesia. Puskesmas dapat memenuhi standar akreditasi yang dibutuhkan dengan melakukan penyiapan dokumen yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang bermutu, aman, dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan. Oleh karena itu, untuk mendukung program pemerintah dalam hal penyusunan dokumen akrediatasi PUSKESMAS maka Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi PUSKESMAS Tahun 2016 yang bertujuan untuk membentuk Fasilitator dalam pelaksanaan penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas di lingkup kerjanya

B. 1. DASAR PELAKSANAAN Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; Undang Undang Republik lndonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2410 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipii; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan dilingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor: 725 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Di Bidang Kesehatan;

7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Diklat Fungsional; L Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ProvinsiJawa Tengah Tahun Anggaran 2016; 9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2A15 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ProvinsiJawa Tengah Tahun Anggaran 2016. C. TUJUAN Tujuan Umum: TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi PUSKESMAS Tahun 2016 bertujuan untuk membentuk Fasilitator dalam pelaksanaan Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas di lingkup kerjanya. Tujuan Khusus l Setelah mengikuti TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi PUSKESMAS Tahun 2A16, peserta mampu: 4

1. Memahami tentang kebijakan Puskesmas; 2. Memahami tentang Konsep Mutu dan Akreditasi Puskesmas; 3. Mampu Mengidentifikasi Kegiatan Standar dan lnstrumen Akreditasi Puskesmas ; 4. Mampu Menyusun Dokumen Akreditasi Puskesmas; 5. Memahami Ketentuan Penilaian Akreditasi Puskesmas; 6. Memahami Langkah-Langkah Persiapan Akreditasi Puskesmas; 7. Memahami Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas; 8. Mampu Melakukan Se/f Assesmenf Akreditasi Puskesmas; 9. Mampu Membimbing dan Memfasilitasi Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas; 10. Mampu Melakukan Audit Internal Akreditasi Puskesmas.

BAB II MANAJ EMEN PENYELENGGARAAN A. Penyelenggara Penyelenggaraan TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2A16 adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah, dengan membentuk Tim penyelenggara yang terdiri dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. B. Waktu dan Tempat TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 28 Maret s.d. 15 April 2016, bertempat di Kampus Diklat Sumbing Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Jl. Setiabudi No. 201 A Semarang. 6

G. Target Peserta dan Sasaran Peserta Target peserta TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 sebanyak 30 orang PNS pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sasaran peserta TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 adalah: a. PNS dengan pangkat paling rendah penata Muda, golongan ruang lll/a; b. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma ill Kesehatan; c. Masing-masing Kabupaten/Kota satu tim terdiri dari 1 orang dokter/dokter gigi untuk mengampu pelayanan klinis, z (dua) orang dari Sarjana/Diploma lll Kesehatan untuk mengampu Administrasi Manajemen PUSKESMAS, Upaya atau Program Kesehatan. d. Belum pernah mengikuti Diklat sejenis; e. Surat Penugasan dari Pimpinan lnstansi; f. Diutamakan yang memiliki kemampuan memfasilitasi/ transfer knowledge.

D. Kurikulum Kurikulum Tor Penyusunan Dokumen Akreditasi puskesmas Tahun 2A16 keseluruhan berjumlah 164 jam pelajaran dengan perincian sebagai berikut : NO MATERI JITMLAH JAMPET PENGA"'AR T P PL JLH I KOMPEIENSI TJMT'II I 8 1 Kebijakan Akreditasi PUSKESMAS dan Jaminan Kesehatan Nasional 2 Konsep Mutu, Akreditasi PUSKESMAS dan Klinik 3 3 Dinas Kesehatan Prov. Jatens 5 5 dr. Tjahjono (RS. Ken Saras) u KOIIIPEiIE}ISI I!rTI 18 75 18 111 1 Standar dan Instrumen Akreditasi PUSKESMAS dan Klinik 2 Penyusunan Dokumen Akreditasi PUSKESMAS 3 Akreditasi PUSKESMAS a. Ketentuan Penilaian Akreditasi PUSKESMAS b. Langkah Persiapan Akreditasi PUSKESMAS c. Pelaksanaan Akreditasi PUSKESMAS d. Tata Laksana Survey/ Se lf As ses sment Akreditasi PUSKESMAS 4 Teknik Pendampingan Penyiapan Dokumen dan Fasilitasi Pra Akreditasi 8 6 l6 22 dr. Tjahjono, dr.sunu & dr.lina,juminein 3 17 20 dr. Tjahjono, dr.sunu & dr.lina.juminsin I 3 4 Bapelkes Salaman 1 2 3 Bapelkes Salamarr 1 2 3 Bapelkes 2 I Salaman 10 2A Bapelkes Salaman 2 6 8 t6 dr. Sunu

5 Teknik Audit Intemal & Rapat Tinjauan Manqjemen {RTM} 2 9 11 dr. Lina 6 Micro Teaching 12 12 Tim WI Badan Diklat IN KOMPETENSI PEI{TIT{JAITG 8 9 28 45 1 Building Learning 1 2 3 WI Badan Commitmen, [BLC) Diklat 2 Penyusunan Rencana 1 2 3 WI Badan Tindak Laniut Diklat 3 Penj elasan Garis- Garis 6 6 WI Badan Besar Pengag'aran Program, Diklat Silabi & Satuan Acara Perkuliahan (GBPP SAP) 4 Ujian 3 3 Badan Diklat 5 Pre Test/Post Test 2 2 Badan Diklat 6 Observasi Lapangan & 28 28 Tim OL Seminar Jumlah. 34 84 46 L64 Keteraagan: T= Teorl, p=penugasan, E. Tenaga pengajar Tenaga pengajar Tor penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 berasal dari : 1. Dinas Kesehatan ProvinsiJawa Tengah; 2. Rumah Sakit Ken Saras Ungaran; 3. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Salaman; 4. Widyaiswara Badan Diklat provinsi Jawa Tengah. 9

F. Metode pembelajaran Metode pemberajaran menggunakan metode berajar orang dewasa (Andragogie ) dengan teknik : 1. Ceramah 2. Curah pendapat 3. Praktek 4. Diskusi Kelompok 5. PKuObservasi Lapangan 6. Penugasan pembuatan laporan G. Penilaian peserta untuk mengetahui seberapa jauh daya serap peserta daram mengakomodasi materi maka diadakan peniraian kemampuan prestasi (NPRS) yang terdiri atas 4 (empat) komponen, sebagai berikut: 1. Sikap dan perilaku di Kelas ( N ). Peniraian terhadap komponen ini dirakukan rangsung oteh pengajar serama perajaran materi inti/pokok berrangsung dan menyerahkan hasir peniraiannya kepada panitia seterah pelajaran berakhir. sistem peniraian daram komponen ini adarah sebagai berikut: 10

a. Disiplin b. Kepemimpinan c. Kerjasama d. Prakarsa e. Motivasi :40o/o : 15o/o : 15o/o : 15o/o : 154/o Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama kegiatan pendidikan dan pelatihan berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta di dalam kelas. Bobot dari komponen penilaian ini adalah 20 o/o. 2. Praktek dan Observasi Lapangan (P). a. Praktek 1). Sikap dan Perilaku Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian kepada peserta pada saat praktek lapangan,dengan komponen sebagai berikut : a) Disiplin b) Kepemimpinan c) Kerjasama d) Prakarsa e). Motivasi : 10o/o :1Q% : 10o/a :5o/o : 5o/o Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama kegiatan praktek lapangan 11

untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta. Bobot dari komponen sikap dan perilaku ini adalah 5 %. 2). Akademik Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian akademik kepada peserta pada saat praktek lapangan,dengan komponen sebagai berikut : a). Mengidentifikasi b). Merumuskan c). Menganalisis d). Memecahkan masalah e). Menyusun laporan :10o/o :10o/o :10o/o :10o/o : Z0o/o Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama praktek lapangan berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta dalam praktek lapangan. Bobot dari komponen akademik ini adalah S %. Bobot dari komponen penilaian praktek lapangan meliputi sikap,perilaku dan akademik ini adalah 10 o/o. b. Observasi Lapangan 1). Sikap dan Peritaku t2

setiap pengajar diwajibkan memberikan peniraian kepada peserta pada saat observasi lapangan, dengan komponen sebagai berikut : a) Disiplin :10% b) Kepemimpinan c) Kerjasama d) Prakarsa e). Motivasi : 10o/o : 10o/o : 5o/o : So/o Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama kegiatan observasi lapangan untuk mendapatkan nilai bobot rata_rata komponen sikap dan perilaku peserta. Bobot dari komponen sikap dan perilaku ini :,10 o/o. 2). Akademik setiap pengajar diwajibkan memberikan peniraian akademik kepada peserta pada,rr,' "**"r, lapangan,dengan komponen sebagai berikut : a). Mengidentifikasi :15% b). Kualitas hasilpemikiran : 10o/o l3 c). Menyampaikan pertanyaan & jawaban d). Mengakomodasi e), Menyusun laporan : 10o/o : 1Ao/o : 15o/o

Hasil observasi lapangan dipresentasikan dalam kelas dan diberi nilai oleh instruktur yang bersangkutan. Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut selama observasi lapangan berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen akademik. Bobot dari komponen akademik ini adalah 15 %. Bobot dari komponen penilaian observasi lapangan meliputi sikap,perilaku dan akademik ini adalah 25 o/o. 3. Ujian Tertulis ( R ). Setiap peserta wajib mengikuti ujian tertulis. Penilaian hasil ujian dilaksanakan berdasarkan kemampuan mengerjakan soal ujian terhadap materiyang diujikan. Bobot dari komponen penilaian ini adalah 4A o/o. Penilaian hasil ujian di atas dilakukan oleh penyelenggara dan dituliskan dalam daftar nilai yang dinyatakan dalam angka bulat dari 0 s.d. 100. Panitia penyelenggara selanjutnya merekap hasil ujian tertulis tiap-tiap materi yang diujikan. l4

4. Sosiometri (Penilaian antar peserta) (S) Peserta diklat menilai masing-masing rekannya yang dianggap dapat menjadi panutan/contoh bagi rekan lainnya. Aspek yang dinilai meliputi aspek disiplin, kepemirnpinan, kerjasama, prakarsa dan motivasi. Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut untuk mendapatkan peringkat peserta dalam satu kelas. Bobot dari komponen ini : 5 %. Dari hasil penilaian 4 (empat) komponen tersebut diatas selanjutnya dilakukan penghitungan Nilai prestasi (NpRS) setiap peserta, dengan rumus : NPRS = (NX20)+(pX35)+(RX40)+S(5) 100 5. Kategori Kelulusan. Peserta dapat dinyatakan lulus apabila mendapat NpR peserta dapat diklasifikasikan dalam tingkatan predikat, sebagai berikut: * No NP GRADE KETERANGAN 1. 91-100 A Sangat Memuaskan 15

2. 81-90 A- Memuaskan 3. 76-80 B+ Sangat Baik 4. 71-75 B Baik 5. 66-70 C+ Cukup Baik 6. 65 c Cukup 7. <65 D Gagal/Tidak Lulus H. Penghargaan Kepada peserta yang mengikuti diklat sampai selesai dan dinyatakan lulus akan diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang dikeluarkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan peserta yang tidak lulus diberi Surat Keterangan Pernah Mengikuti TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016. l.sanksi Terhadap pelanggaran tata tertib (terlampir) peserta akan dikenakan sanksi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, berupa: - 1. Teguran lisan 16

3, Teguran tertulis kepada peserta yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala lnstansi pengirim peserta; Dinyatakan gugur. J. Evaluasi Evaluasi pelaksanaan Diklat terdiri dari Evaluasi Tenaga pengajar dan Evaluasi penyelenggaraan, yang dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Pengendalian dan Mutu Diklat (Bangdalmudik) Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan instrument quesioner yang harus diisi oleh peserta Diklat. t7

BAB III PENUTUP Demikian Buku Petunjuk Pelaksanaan TOT Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 ini dibuat. Semoga buku ini dapat memberi kemudahan bagi peserta, penatar dan panitia pelaksana dalam penyelenggaraan diklat sehingga dapat berjalan dengan tertib dan lancar, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan. KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH HERRU SETIADHIE.SH.M.Si Pembina Utama Madya NrP.19601014 198903 1 002 18